
Tanggal 13 Juli 2009, Kayla resmi jadi murid TK ABA 36 Pongangan Indah. Sekolahnya masuk jam 07.00. Jadi dari semalam aku sudah setting dia jam 20.00 harus tidur agar paginya tidak susah membangunkannya. Gimana enggak, soalnya dia selama ini terbiasa tidur agak malam, sekitar jam 22.00-an, so bangunnya juga sudah pasti agak siang. Apalagi kalau nggak dibangunkan, pasti deh lebih molor lagi.
Alhamdulillah, Kayla bisa dibangunkan jam 06.00 pagi. Dibujuk sebentar untuk mandi lalu sarapan dan minum susu. Semua berjalan dengan lancar.
Tiba di sekolah, suasana begitu ramai. Maklum hari pertama masuk sekolah. Banyak sekali pengantarnya. Sampai2 halaman sekolah rasanya penuh sesak dengan orangtua dan anak-anak. Ada yang main2, ada yang diam, tegang. Dan ada juga yang menangis. Maklum, suasana baru bagi mereka.
Kayla termasuk yang mana nih?
Sesampai di halaman sekolah, aku rasakan genggaman tangan Kayla semakin erat...semakin erat. Sudah tahu apa artinya? Pasti deh... kayla nampak tegang dan bingung dengan hiruk pikuk yang ada. Apalagi dia belum ketemu teman di playgroupnya dulu yang sudah dikenalnya. Barangkali dia merasa asing dengan semuanya. Teman baru, guru baru, sekolah baru, dan suasana baru.


Aku pun berpikir harus menemukan teman yang sudah dikenalnya. Ternyata ada beberapa teman lama di playgroup yang sekelas dengan Kayla, hanya saja Kayla tidak mengenalnya karena dulu tidak sekelas, dan bahkan beberapa anak beda hari masuknya, jadi sama sekali nggak kenal. Ada seorang anak yang segera aku perkenalkan dengan Kayla agar ia tidak merasa "sendirian" di kelompoknya. (Kayla masuk dalam kelas "matahari"). Namanya Nabila. Awalnya Kayla masih belum terlalu peduli dan masih merasa cemas aku tinggalkan.
Tiba bel masuk berbunyi, anak-anak diminta baris sesuai kelompoknya untuk persiapan senam pagi. Kayla masih memegang erat tanganku untuk mendapatkan rasa aman. Kayla belum mau masuk barisan. Akhirnya aku yakinkan bahwa aku nggak kemana-mana. Aku berdiri disampingnya dan meyakinkan dia bahwa aku tidak kemana-mana. Kayla sempat hampir mau nangis tapi cuma pembik-pembik saja sebentar, tapi segera dihapus air matanya. Ada beberapa anak yang masih nangis juga, bahkan nggak mau turun dari gendongan. Lalu, aku "titip" Kayla pada Nabila (hebat nih, Nabila sudah berani, hanya tengak-tengok aja nyari ortunya). Aku pegangkan tangan Nabila pada tangan Kayla dan bilang pada Nabila, "Nabila, nanti main sama Kayla ya... Dulu sekolahnya sama lho...di Al Ummah juga...bla...bla...
Akhirnya mereka mau berpegangan. Awalnya sih masih kaku, tapi sudah lumayan bisa aku lepas. Aku berdiri tidak terlalu jauh dari Kayla. Aku amati, lama-lama mereka saling tersenyum...(ceilee...lucu sekali...senyum malu or senyum apa ya...??) Beberapa saat bicara sesuatu...dan senam pun dimulai...

Kayla pun menirukan gerakan senam yang dicontohkan gurunya. Setelah senam, anak-anak pun masuk kelas. Alhamdulillah Kayla mau masuk kelas tanpa ditunggui, karena dia sudah merasa "punya teman". Selama di kelas, ia masih sering lihat2 jendela, tentunya nyari aku nih, masih ada di situ or enggak. Aku acungkan jempol buat dia begitu dia melihatku. Setelah beberapa saat kurasa sudah "aman" Kayla pun aku tinggal pulang.
Leganya hari itu...
Ini foto-foto di hari selanjutnya...




Tidak ada komentar:
Posting Komentar