29 Agustus 2009

PUASA ITU MENCERDASKAN ANAK (BAGIAN 3)

Barangkali ada beberapa dari kita yang belum menyadari bahwa nilai-nila dalam puasa Ramadhan itu sejalan dengan aspek-aspek kecerdasan yang seharusnya dikembangkan pada anak. Meskipun masih balita, anak-anak sudah bisa diajak memaknai nilai-nilai dari kegiatan menahan lapar dan haus hingga waktu tertentu.

EMOTIONAL QUOTIENT (EQ)
Puasa dapat digunakan sebagai sarana latihan kecerdasan emosi yang efektif bagi anak, seperti:

1. Latihan kesabaran
Berikan pemahaman kepada anak bahwa selama menahan lapar dan haus sebenarnya ia sedang melatih kesabaran. Juga berlatih menahan hawa nafsu, misalnya jadi tidak mudah marah-marah pada teman, dll. Keberhasilan latihan di bulan Ramadhan bisa digunakan untuk mengingatkan di waktu2 sesudahnya.

2. Mengenal Empati
Selama berpuasa ortu bisa memberikan penjelasan bahwa di luar sana masih banyak anak yang tidak bisa makan sehingga kelaparan. Dengan merasakan lapar dan haus anak dapat menghayati penderitaan orang lain dan mengasah empatinya untuk mereka. Sehingga tumbuh rasa peduli dan keinginan untuk berbagi.

SPIRITUAL QUOTIENT (SQ)
Ibadah puasa menuntut integritas anak. Ia tidak boleh berbohong, misalnya masih bilang berpuasa padahal sudah batal. Kesadaran berpuasa dengan jujur adalah wujud dari SQ. Meskipun tak ada yang mengawasinya berpuasa, tetapi anak memiliki disiplin diri karena tahu bahwa berpuasa mampu mengontrol dirinya untuk memuaskan lapar, haus, atau meredam emosi amarah seperti hari-hari yang lain. Inilah inti dari SQ.

Kegiatan yang memupuk SQ, antara lain:

1. Belajar bersyukur
Dengan memahami penderitaan orang lain, anak bisa belajar bersyukur karena masih banyak nikmat yang dapat ia rasakan, apalagi jika dibandingkan dengan anak-anak yang kurang beruntung. Selalu banyak makanan yang enak, rumah yang bagus sehingga muncul kesadaran untuk tidak membuang-buang makanan, dll.

2. Beribadah tanpa disuruh
Pengalaman beribadah bersama orang lain dari berbagai kalangan dapat menumbuhkan solidaritas kemanusiaan dan juga rasa syukur sebagai bentuk kecerdasan spiritual anak. Semangat ini mendorong anak untuk beribadah lainnya tanpa diminta.

3. Berbuka puasa dan sahur di saat yang ditentukan
Kegiatan berbuka puasa dan sahur menumbuhkan kesadaran disiplin diri. Jika dilakukan bersama dapat juga untuk mengeratkan ikatan antar keluarga. Hubungan yang harmonis antar diri anak, ortu, Tuhan, serta pengalaman merasakan penderitaan orang lain termasuk dalam SQ.


ADVERSITY QUOTIENT (AQ)
AQ adalah kemampuan anak untuk bertahan di situasi sulit atau ketangguhan. Melalui puasa kecerdasan ini pun bisa diasah.
kegiatannya antara lain:

1. Bertahan meski lapar/haus
Jadikan kegiatan puasa sebagai tantangan bagi anak. Misalnya, bila tahub kemarin baru bisa tahan puasa sampai dhuhur, maka tahun berikutnya mencoba puasa sampai maghrib. Awalnya mungkin terasa berat, tapi tetap berikan semangat pada anak untuk tetap bertahan malawan godaan. Kuat menahan godaan adalahbagian dari AQ.

2. Mendengar cerita nabi-nabi
Selama bulan puasa ajak anak mendengar cerita nabi2 baik dari buku, VCD atau yang lain. Semua nabi memiliki AQ yang tinggi dan bisa dijadikan tauladan. Ceritakan dengan gaya yang menarik sehingga anak terinspirasi untuk selalu bersemangat menghadapi tantangan, tidak mudah menyerah dan putus asa serta selalu mohon perlindungan pada Allah.

MELATIH ANAK BERPUASA (BAGIAN 2)

Alhamdulillah,meski latihan puasa "hanya" sampai jam 9/10, trus puasa lagi sampai jam "kadang jam 12, kadang jam 14.00/15.00 namun Kayla bisa melaksanakannya, Tapi sahurnya agak siangan nih...) Insya Allah. Yang terpenting bagi kami adalah Kayla sudah mau latihan berpuasa. Dan menumbuhkan kesadaran bahwa puasa Ramadhan adalah wajib bagi setiap muslim.
Nah, kali ini aku mencoba sharing tentang latihan puasa untuk anak usia sekolah.

USIA 6 - 9 TAHUN

Memberikan Penjelasan
Di awal usia sekolah, yang terpenting adalah anak sangat membutuhkan penjelasan yang sederhana dan mudah dipahami mengapa dia harus berpuasa? Jawaban yang bisa diterima sangat penting baginya seperti, karena dengan berpuasa baik bagi kesehatan (beri penjelasan juga) dan wajib bagi umat Islam. Hal ini akan membantu menumbuhkan kesadarannya ketika besar nanti.

Latihan Bertahap
Menahan lapar dan haus tidak mudah bagi anak-anak karena ini usia dimana mereka sedang aktif2nya. Pemaksaan bisa membuat mereka stress dan tidak nyaman sehingga malah antipati pada puasa. jadi, perlu latihan bertahap. Misalnya: pada hari2 pertama anak berpuasa sampai jam 12.00 kemudian ditingkatkan lagi sampai jam 15.00. Bila hal ini tidak membuat masalah pada anak (spt lemas, muntah, dll) makan dicoba agar anak bisa bertahan sampai maghrib. Atau kalau belum bisa, jam 12.00 berbuka, lalu puasa lagi sampai maghrib.
Latihan bertahap justru efektif karena tak membuat anak kaget, tapi malah bisa berhasil puasa sampai penuh. Disinilah ketangguhan anak dibangun dengan keberhasilan menguji diri sendiri tiap hari.
Bila anak tak kuat, meski sampai jam 12 siang, ijinkan dia berbuka. cari tahu penyebab mengapa iya tidak kuat, apakah ia bermain yang terlalu menguras energinya. Selanjutnya beri saran agar lebih banyak beristirahat atau main yang tidak membuat dia capek dan kehabisan energi.

Memberikan Penyemangat
Orangtua perlu memberikan motivasi agar anak semakin semangat berpuasa misalnya dengan mendongeng cerita yang mampu membangkitkan kesadarannya beribadah. Cerita-cerita tentang anak-anak yang rajin beribadah, dll.

Memberikan Reward
Reward diberikan ketika anak sudah berusaha dalam latihan berpuasa. Tidak harus berupa benda yang disukai/diharapkan, tapi juga bisa berupa pujian dan kebanggaan orangtua dengan anak.

Ciptakan Suasana Menyenangkan
Suasana menyenangkan bisa diciptakan dari mulai sahur (misal dg menu kesukaannya), permainan yang membuat dia asyik, nonton VCD, dll. Hindari ortu marah2, ngomel dll.

Ajak Sholat Tarawih
Sholat tarawih (terutama di masjid) akan membuat suasana Ramadhan semakin terasa. Ajak anak untuk sholat tarawih bareng teman2nya juga. Meski ia mungkin belum sholat secara penuh,tapi tetap libatkan dalam kegiatan ini.
21 Agustus 2009

MARHABAN YAA RAMADHAN 1430 H



Lihat Kartu Ucapan Lainnya
(KapanLagi.com)

AYOO...PUASA KAYLA.... (MELATIH ANAK BALITA BERPUASA, BAG.1)

Alhamdulillah, akhirnya bulan itu datang juga...RAMADHAN MOON...
Alhamdulillah tak terkira kami sekeluarga masih bisa menjumpai dengan bulan yang penuh berkah ini
Semoga kami bisa semakin meningkatkan segala bentuk amal ibadah kepada Allah SWT dengan rasa ikhlas dan istiqomah...

Salah satu agenda penting di bulan Ramadhan tahun ini adalah keinginan kami untuk mulai melatih Kayla berpuasa. Tentunya, kami lihat sesuai kemampuannya. Ada rasa optimis sekaligus agak pesimis juga (padahal nggak baik kan pesimis...), mengingat pola makan Kayla yang acak adul kayak begini. Selain picky eater, dia juga termasuk anak yang susah makan...maunya ngemil jajan-jajan...

Akhirnya aku coba mencari beberapa bahan bacaan yang berkaitan dengan melatih anak berpuasa sejak dini. Aku baca-baca, aku resapi,...dan tinggal amalkan...
Masalah hasil nggak terlalu penting, yang penting sudah dicoba dan berusaha...
Semangaaatt...!

Barangkali bacaan ini juga bisa dibaca bagi para orangtua yang ingin melatih sang buah hati untuk berpuasa....

Ibadah puasa adalah wajib bagi umat Islam yang sudah akil balig. Dulu, masa akil balig datang di usia 12-13 tahun. Sekarang semakin maju di usia 9-10 tahun. tapi, percepatan usia secara kuantitatif ini terkadang belum disertai dengan kematangan mental dan spiritual, atau niat yang kuat untuk berpuasa. Masih banyak dari anak-anak usia tersebut yang mau dan mampu berpuasa sehari penuh.

Tingkat spiritual anak dipengaruhi oleh pola asuh. Pola asuh yang menekankan nilai-nilai, wawasan, dan pengamalan ibadah tentu akan meningkatkan tingkat spiritual anak.
Selain itu, faktor pembiasaan dalam keluarga turut menentukan. Apakah anak mulai dibiasakan puasa sejak dini atau tidak...

Mengapa anak perlu diajarkan berpuasa sejak dini?

Semakin dini anak diajarkan berpuasa, akan semakin mudah baginya menjalankan ibadah ini. Dengan harapan nantinya anak tidak merasakan berpuasa sebagai penderitaan, melainkan amalan yang banyak manfaatnya, baik bagi kesehatan maupun kecerdasan spiritual.

Kesadaran berpuasa sebaiknya ditanamkan:
1. Sesuai dengan usia anak
2. Dilakukan secara bertahap dan menyenangkan
3. Tidak ada paksaan, ancaman, hukuman atau meakut-nakuti

Memang, tidak ada acuan yang pasti, di usia berapa anak sanggup berpuasa karena kondisi tubuh setiap anak berbeda.

Bagaimana mengetahui kemampuan berpuasa pada anak?
Amati si buah hati, bila anak sudah merasa lemas pasti akan mengeluh lapar. Jangan tunda sampai lemasnya memunculkan keringat dingin, apalagi muntah-muntah.
Bisa jadi itu salah satu pertanda kadar gula darahnya menurun atau anak mengalami dehidrasi karena umumnya anak-anak tetap aktif bermain dan mengeluarkan banyak keringat. Segera batalkan puasanya. Dan tetap berikan pujian untuk usahanya.

Tapi, saat berbuka, jangan biarkan anak balas dendam terhadap rasa laparnya dengan makan dalam porsi besar sekaligus. Karena bisa membuat sistem pencernaannya kaget dan bereaksi menimbulkan sakit. Berikan minuman pembuka diserta makanan ringan, baru makan makanan utama dengan porsi tidak berlebihan.

MENGAPA PUASA MENYEHATKAN ???

Puasa memberikan manfaat sehat secara menyeluruh (holistik):
Segi fisik, puasa membuat tubuh lebih sehat. Puasa membantu badan membuang sel-sel yang sudah rusak, juga zat-zat hasil metabolisme dan zat-zat dari luar tubuh yang tidak berguna. Dengan kata lain, puasa membantu proses pembuangan racun (detoksifikasi) dari dalam tubuh.

Saluran pencernaan yang sebelumnya selalu bekerja keras dapat diistirahatkan selama waktu berpuasa. Produksi asam lambung dan enzim pun menjadi lebih teratur, karena pola makan yang juga teratur.

JAM BELAJAR PUASA BALITA

Di awal latihan, anak balita yang sarapan sekitar pukul 07.00 dapat berpuasa hingga pukul 09.00 atau 10.00. Setelah makan, puasa dilanjutkan kembali hingga siang lalu berbuka untuk yang kedua kali pada pukul 15.00. Lalu dilanjutkan lagi puasanya hingga maghrib.
Bila anak sudah mampu berpuasa lebih lama dari jam di atas, maka sebaiknya waktu berbukanya juga lebih dimundurkan.
Di tahun berikutnya, puasa dapat dilakukan sampai pukul 12.00 (poso bedug) dst sesuai kemampuan anak.
19 Agustus 2009

CERITA-CERITA YANG TERTINGGAL...

Sudah lama aku nggak menjenguk blog-ku tercinta ini. Meski sangat sederhana dengan cerita-cerita ringan sehari-hari, namun kangen juga ternyata...
Sebenarnya, aku punya banyak cerita, namun karena demam fb kali ya, jadi tiap buka lepi, maunya login di fb melulu, apalagi kalo sdh asyik chatting...wualaahh...wis kayak gitu deh pokok 'e...kayak gimana hayoo...pasti sudah pada ngerasain sendiri...mau bukti?... buktinya blog2 teman2 kenalanku pada sepi yg update... setelah dilihat-lihat...eee...ternyata pada cuap2 di fb, xixixixi...

Terlepas dari itu semua, terhitung bulan Agustus ini aku belum update sama sekali...lama amir nih...sebenarnya sdh pingin update tapi yaa...itu tadi alasannya... (www.cari2 alasan.com)atau maless kali yaa...

Oke deh, aku mulai cerita ringannya...

KAYLA JUARA TIGA...



Tanggal 3-5 Agustus kemarin, di TK ABA 36 PPI mengadakan beberapa lomba untuk memeriahkan hari kemerdekaan. Lomba antara kelompok A dengan kelompok B berbeda. Lombanya sih tujuannya untuk melatih kemandirian anak kalo aku perhatikan, seperti lomba pakai baju, lomba pakai sepatu, lomba memindahkan bendera, lomba menyanyi lagu2 nasional, dll.
Cuma selama lomba tentu saja para orangtua nggak ada yang tahu. Gimana enggak? lha wong anak2 sudah nggak boleh ditunggui lagi. Jadi ya nggak bisa mengabadikan momen2 penting itu... lagian lombanya tidak melibatkan orangtua dan tidak untuk dikonsumsi bersama, he he he emang makanan apa?... Emang sih lombanya hanya kecil-kecilan saja...

Nah, di lomba memindahkan bendera Kayla dapat juara tiga. Alhamdulillah...
Nggak nyangka juga sebenarnya... Soalnya lomba ini kan dibutuhkan kecepatan berlari dan barangkali ketepatan meletakkan bendera juga... Sementara selama pengamatan kami, Kayla itu untuk hal-hal yang berhubungan dengan motorik kasar agak kurang hobby gitu...kalo untuk motorik halus sih...aku sudah nggak khawatir, setidaknya sampai saat ini...

Aku pernah nebak, kalo mungkin Kayla bisa dalam lomba pakai sepatu. tapi ternyata tidak... ya gimana mau menang...lha wong Kayla pakai sepatu dan pakai baju kalo di rumah masih minta dipakaikan melulu...sesekali aja mau pakai baju sendiri, kalo pas plong hatinya...

Selamat ya Kayla sayang... princess nya bapak dan ibu... terus berprestasi ya...


13 AGUSTUS

32 tahun yang lalu, ada seorang bayi perempuan telah terlahir
reni dwi astuti nama yang diberikan padanya
sederhana...namun membawa makna
tak banyak yang bisa terucap
semoga bahagia selalu bersama
semoga cita dan asa selalu terenda
doa yang selalu tercurah
semoga menjadi pribadi yang semakin mulia
menjadi istri soleha seperti yang didamba
menjadi anak soleha seperti harapan orangtua
menjadi ibu yang tulus dan ikhlas
menjadi saudara yang membawa bahagia
menjadi sahabat dan teman dikala suka duka
menjadi insan yang selalu merindukan-Nya


KE MALANG...

Tanggal 1 Agustus ada sepupu yang pindah rumah ke Sawojajar...kita pun meluncur kesana. Dari rumah jam 10.30. Tapi mampir dulu ke rumah mbah, agak lama disana. Lalu mampir ke Paklik di Pagesangan, lihat rumah barunya juga...
Trus meluncur ke Malang...tapi tidak langsung ke tujuan utama...mampir dulu di Kebun Teh meski sudah sore...Pingin tahu nih ceritanya...Habisnya sering ke Malang, tapi belum pernah mampir ke kebun yang satu ini. Ternyata luas juga ya... Namun belum puas menikmatinya dan belum selesai mengelilingi semua arenanya, gimana enggak? lha wong sampai lokasi sudah jam setengah lima sore... yaah minimal sudah mengurangi rasa penasaran kami...



Habis itu, mampir dulu ke Gramedia belanja beberapa buku dan CD. Baru ke tujuan utama... he he he...mampir2 nih...mumpung sudah di Malang, jadi harus memanfaatkan waktu seoptimal mungkin...
Malang...suugeerr tenan hawane....