Barangkali ada beberapa dari kita yang belum menyadari bahwa nilai-nila dalam puasa Ramadhan itu sejalan dengan aspek-aspek kecerdasan yang seharusnya dikembangkan pada anak. Meskipun masih balita, anak-anak sudah bisa diajak memaknai nilai-nilai dari kegiatan menahan lapar dan haus hingga waktu tertentu.
EMOTIONAL QUOTIENT (EQ)
Puasa dapat digunakan sebagai sarana latihan kecerdasan emosi yang efektif bagi anak, seperti:
1. Latihan kesabaran
Berikan pemahaman kepada anak bahwa selama menahan lapar dan haus sebenarnya ia sedang melatih kesabaran. Juga berlatih menahan hawa nafsu, misalnya jadi tidak mudah marah-marah pada teman, dll. Keberhasilan latihan di bulan Ramadhan bisa digunakan untuk mengingatkan di waktu2 sesudahnya.
2. Mengenal Empati
Selama berpuasa ortu bisa memberikan penjelasan bahwa di luar sana masih banyak anak yang tidak bisa makan sehingga kelaparan. Dengan merasakan lapar dan haus anak dapat menghayati penderitaan orang lain dan mengasah empatinya untuk mereka. Sehingga tumbuh rasa peduli dan keinginan untuk berbagi.
SPIRITUAL QUOTIENT (SQ)
Ibadah puasa menuntut integritas anak. Ia tidak boleh berbohong, misalnya masih bilang berpuasa padahal sudah batal. Kesadaran berpuasa dengan jujur adalah wujud dari SQ. Meskipun tak ada yang mengawasinya berpuasa, tetapi anak memiliki disiplin diri karena tahu bahwa berpuasa mampu mengontrol dirinya untuk memuaskan lapar, haus, atau meredam emosi amarah seperti hari-hari yang lain. Inilah inti dari SQ.
Kegiatan yang memupuk SQ, antara lain:
1. Belajar bersyukur
Dengan memahami penderitaan orang lain, anak bisa belajar bersyukur karena masih banyak nikmat yang dapat ia rasakan, apalagi jika dibandingkan dengan anak-anak yang kurang beruntung. Selalu banyak makanan yang enak, rumah yang bagus sehingga muncul kesadaran untuk tidak membuang-buang makanan, dll.
2. Beribadah tanpa disuruh
Pengalaman beribadah bersama orang lain dari berbagai kalangan dapat menumbuhkan solidaritas kemanusiaan dan juga rasa syukur sebagai bentuk kecerdasan spiritual anak. Semangat ini mendorong anak untuk beribadah lainnya tanpa diminta.
3. Berbuka puasa dan sahur di saat yang ditentukan
Kegiatan berbuka puasa dan sahur menumbuhkan kesadaran disiplin diri. Jika dilakukan bersama dapat juga untuk mengeratkan ikatan antar keluarga. Hubungan yang harmonis antar diri anak, ortu, Tuhan, serta pengalaman merasakan penderitaan orang lain termasuk dalam SQ.
ADVERSITY QUOTIENT (AQ)
AQ adalah kemampuan anak untuk bertahan di situasi sulit atau ketangguhan. Melalui puasa kecerdasan ini pun bisa diasah.
kegiatannya antara lain:
1. Bertahan meski lapar/haus
Jadikan kegiatan puasa sebagai tantangan bagi anak. Misalnya, bila tahub kemarin baru bisa tahan puasa sampai dhuhur, maka tahun berikutnya mencoba puasa sampai maghrib. Awalnya mungkin terasa berat, tapi tetap berikan semangat pada anak untuk tetap bertahan malawan godaan. Kuat menahan godaan adalahbagian dari AQ.
2. Mendengar cerita nabi-nabi
Selama bulan puasa ajak anak mendengar cerita nabi2 baik dari buku, VCD atau yang lain. Semua nabi memiliki AQ yang tinggi dan bisa dijadikan tauladan. Ceritakan dengan gaya yang menarik sehingga anak terinspirasi untuk selalu bersemangat menghadapi tantangan, tidak mudah menyerah dan putus asa serta selalu mohon perlindungan pada Allah.
Wah info nya berguna bgt bunda...
BalasHapusPersiapan buat ngajarin Zalfa nantinya...thanks ya....
puasa emang banyak bgt manfaatnya ya mbak.. Keke msh susah di ajak puasa, jd masih tahap pengenalan aja dulu..
BalasHapuswahhhhh bunda ini,....
BalasHapusmoga aja brigadista bisa fuul lagi puasa kali ini....
semangaattt!!!