
Begitu pun ketika aku membeli buku ini. Aku ingin tahu bagaimana sih tulisan tangan seorang anak bisa mengungkap karakter penulisnya, kecerdasan, dan juga bisa mendeteksi krisis percaya diri, tingkat kedisiplinan, bahkan gangguan fungsi otak pada anak. Bahkan, untuk mengatasi masalah perilaku bisa dilakukan dengan cara memperbaiki gaya menulisnya. Wooww….menarik kan?
Aku coba sharing aja ya tentang isi buku ini secara singkat. Barangkali ada teman-teman yang belum sempat membeli bukunya.
Buku ini ditulis oleh Ibu Achsinfina Handayani Soemantoro. Pada awal tulisan dijelaskan tentang Grafologi dan sejarahnya. Lalu tentang hal-hal yang tidak bisa diungkap dari analisis tulisan tangan, dasar-dasar menganalisis serta mengenali tentang anak kita.
Tulisan merupakan cerminan yang jujur dari pikiran seseorang, termasuk keinginan, sifat, gangguan emosi dan masalah perilaku. Menulis merupakan salah satu aktivitas yang pasti melibatkan otak. Otak sangat mempengaruhi perilaku, karakter dan emosi seseorang, sehingga hal-hal tersebut dapat termanifestasikan dalam tulisan. Tulisan tangan bagaikan sidik jari karena setiap orang memiliki gaya dan tipe tulisan yang khas. Saat menulis pun, seseorang juga melibatkan alam bawah sadarnya seingga turut mengontrol cara menulis dan hal apa yang ditulis.
KAPAN BISA DILAKUKAN?
Ketika anak sudah bisa menulis dengan lancer, maka sudah bisa mulai dianalisis tulisannya.
MANFAAT ANALISIS DAN TERAPI TULISAN TANGAN BAGI ANAK
1. Mampu mendeteksi apakah seorang anak memiliki rasa PD tinggi atau rendah. Ada terapinya juga (terapi menulis sehat) untuk meningkatkan rasa PD nya.
2. Bisa meningkatkan prestasi anak
Dengan terapi menulis sehat (menulis dengan baik dan benar) dapat menumbuhkan kedisiplinan, meningkatkan semangat serta lebih cepat dan focus dalam belajar.
3. Dapat untuk menganalisa adanya gangguan perkembangan dan perilaku seperti autis, ADHD. Grafoterapi juga dapat melatih anak untuk memperpanjang masa konsentrasinya.
4. Bisa untuk membaca minat dan bakat anak. Dengan menelusuri kondisi emosi anak dari tulisannya, bisa dilanjutkan dengan tahap memahami karakter anak. Kemudian dapat disimpulkan apa minat dan bakat anak.
Sepertinya menarik juga ya untuk dicoba, apalagi Kayla sudah bisa menulis sendiri. Dan sekarang sedang suka menulis di diary…meski untuk itu aku masih sering membantunya dalam menyusun kalimatnya setelah menanyakan tentang apa yang dialaminya hari ini. Tapi…apa itu bisa dianalisis? Karena belum murni dari pikiran dan ide dia sendiri? Kayaknya masih harus menunggu lagi nih…
bagus juga tuh buku bun..ntar kalo pas mudik ke indo mo beli dehh..jadi pengen tau menafsirkan tulisan tangan farrell hehehe
BalasHapus