31 Desember 2010

PROSES PENDAFTARAN DI SD MUHAMMADIYAH GKB 1

Meski masih setengan tahun lagi Kayla bersekolah di SD, tapi prosesnya sudah dimulai dari bulan Desember yang lalu, bahkan inden di SD yang bersangkutan sudah aku lakukan saat Kayla masih duduk di TK A. Karena kalau tidak segera indent dan tidak aktif mencari informasi bisa jadi akan ketinggalan. Untuk sekolah-sekolah yang banjir peminat, memamg kita harus segera mungkin meng-indent-kan anak kita untuk mendapat “tempat” disana karena sudah pasti jumlah pendaftar melebihi jumlah quota yang disediakan sekolah.

Akhirnya, pilihan kami jatuh pada SD MUHAMMADIYAH GKB 1 dengan berbagai pertimbangan, terutama tentang kualitas sekolah. Sekolah ini sudah meluluskan 9 angkatan, Akreditasi A, dan telah meraih sertifikat ISO 9001:2008 dari TUV Internasional Indonesia dan masih banyak lagi hal yang tidak mungkin aku sebutkan satu per satu disini. Dan yang lebih penting dari itu, sekolah ini merupakan pilihan Kayla sendiri yang setiap kali ditanya mau pilih SD mana? Dia pasti menjawab SD Muhammadiyah GKB 1. (Kayla pernah diajak berkunjung oleh TK-nya ke beberapa sekolah untuk pengenalan SD).

Proses pendaftaran diawali dengan sosialisasi tentang proses pendaftaran. Seluruh walimurid yang telah indent didatangkan pihak sekolah untuk mendapatkan informasi tentang sekolah dan alur pendaftaran. Ini diselenggarakan pada hari Sabtu, 11 Desember 2010.
Kemudian pendaftaran siswa baru diselenggarakan pada tanggal 13 s.d. 18 Desember 2010 dengan membayar uang pendaftaran dan DP 30% dari uang pangkal.
Hari Seninnya tanggal 13 Desember, begitu bank buka kami langsung transfer ke rekening sekolah dan membawa kwitansi dari bank tersebut untuk mendaftarkan Kayla. Ternyata, sepagi itu Kayla sudah dapat nomor peserta 19 (untuk mapping atau seleksi). Ternyata, para orangtua juga turut lomba “adu cepat” nih agar anaknya bisa mendapat nomor2 awal...he he...

Setelah mendapat nomer peserta mapping, jadwal selanjutnya adalah Tes/Screening Kesehatan yang dilakukan di RS Petrokimia. Jadwal Kayla screening kesehatan pada Selasa, 14 Desember 2010.

Jam tujuh pagi aku dan Kayla sudah berangkat ke RS Petrokimia agar tidak antri dengan peserta yang lain. Eh, sampai disana ternyata sudah ngantriiii..... (Kayla ijin tidak masuk sekolah untuk tes kesehatan ini).
Tes kesehatan meliputi: check up fisik secara umum, tes buta warna, tes penglihatan (normal atau minus dsb), dan tes pendengaran.

Kemudian, proses mapping tanggal 28 Desember 2010. Kayla masuk di Gelombang 1 jam 7.30 – 10.00. Materi mapping meliputi: kematangan sosial (kemandirian, keberanian, memahami perintah lisan); observasi emosi, afeksi, pembiasaan ibadah sehari-hari; pemahaman huruf dan angka.

Alhamdulillah, tes seleksi sudah dilalui dengan lancar. Sekarang tinggal berdoa menunggu hasil seleksi semoga Kayla bisa diterima di sekolah tersebut. Karena dari semua jumlah pendaftar hanya diambil separonya saja. Pengumuman bisa diakses di website sekolah.
Ketar-ketir juga nih.... Semoga Allah SWT memberikan kemudahan kepada kami.
Amiin...

PAWAI MUHARRAM 1432 H

Pawai Muharram setiap tahun diadakan di TK ABA 36 PPI. Diharapkan dengan acara ini anak-anak mengenal bahwa tiap tahun umat Islam juga memiliki tahun baru Islam. Yang selama ini diketahui anak-anak kan tahun baru masehi yang dirayakan dengan gegap gempita dengan ciri khas kembang api dan tiup terompet.

Dengan dirayakannya Tahun Baru Islam ini diharapkan anak semakin bangga dengan agama Islam. Selain itu, pawai ini juga untuk syiar ke masyarakat luas tentang tibanya Tahun Baru Islam yang selama ini masyarakan “kurang menghiraukannya” dibandingkan dengan tahun baru masehi.

Tahun ini pun, orangtua masing-masing siswa diberikan kebebasan untuk menampilkan kreativitasnya dalam “menghias” anak-anaknya agar lebih semarak. Untuk kelas yang kreatif dalam hiasan dan atribut serta kompak dalam yel-yel akan mendapatkan predikat juara. Alhamdulillah, kelas Kayla (Mango Group) mendapatkan juara II.

Ini dia “hasil karya” ibunya Kayla...he he he...
Kayla aku buatkan rompi, mahkota dan hiasan kaki dari kertas krep warna putih dan hijau yang dibentuk rumbai-rumbai dan bentuk bunga.
Kreatif nggak sih...?












Ini sebagian suasana dan teman-teman Kayla...
Hiasannya heboh-heboh semua....





15 Desember 2010

RESOLUSI 1432 HIJRIYAH

Di awal tahun baru 1432 H ini, tiada yang lebih indah yang bisa kulantunkan dalam bibir dan benakku selain rasa syukur yang luar biasa kepada Sang Khaliq. Karena hanya dengan kebesaran-Nya aku masih bisa menghirup udara di dunia ini, aku masih bisa menatap putri kesayanganku dengan tingkah polahnya yang lucu, kepandaiannya yang kadang tak kuduga, meskipun sesekali juga membuatku tak mampu menahan emosi dikala dia sedang “berulah”. Tetapi justru semua itu yang selalu membuatku berharap untuk hidup satu hari lagi dan satu hari lagi…

Dengan kehendak-Nya pula aku masih bisa merajut kebersamaan yang agung dengan suamiku tercinta, seseorang yang telah memberikanku berbagai pengalaman hidup, suka dan duka, tawa dan tangis dalam menjalankan bahtera hidup dalam keluarga kecil kami.

Hampir tujuh tahun sudah kujalani hidup sebagai istri dan ibu. Mungkin itu waktu yang belum seberapa untuk menguji ketangguhanku sebagai seorang perempuan, sebagai seorang ibu rumah tangga dan sekaligus sebagai wanita yang bekerja. Bagiku selama ini, tugas sebagai ibu rumah tangga jauh lebih sulit dari karir apapun. Bagiku karir sebagai ibu rumah tangga tak hanya menyangkut soal memasak, melayani suami dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga saja. Tapi karir ini berkaitan dengan tugas mulia dalam merawat dan mendidik manusia.

Sehingga tidak salah bila ada orang yang mengatakan bahwa karir sebagai ibu rumah tangga memerlukan pendidikan yang sama atau bahkan lebih tinggi dari karir apapun karena ini berhubungan dengan kualitas manusia yang ada di tangannya.

Demikian juga halnya dengan diriku. Meski dari segi pendidikan formal aku hanya sampai strata satu, tapi aku tidak mau berhenti sampai disitu. Aku harus dan terus membulatkan tekad untuk selalu belajar dan belajar. Bagiku belajar tidak hanya ditempuh dalam pendidikan formal, tapi lebih pada belajar dari pengalaman dan belajar dari peristiwa di sekitar kita. Belajar untuk menjadi ibu memang haruslah pada guru yang terbaik. Dan guru yang terbaik dari seorang ibu adalah pengalamannya sendiri. Bagi aku, sebagai seorang perempuan, lembaga keluarga menjadi sebuah lembaga pemrosesan diri yang tak ada tandingannya. Itulah kekuatan yang aku pikir ada pada diriku. Selalu ada kemauan untuk terus belajar, karena hanya dengan wawasan dan pemahaman yang luas aku bisa mewujudkan cita-citaku sebagai ibu yang baik, istri dan wanita yang bermanfaat bagi sekelilingku. Aku harus mampu bersikap sebagai orang yang terdidik, yang artinya aku harus berusaha untuk melakukan upaya nyata menerapkan nilai-nilai ideal dalam membina rumah tangga sekaligus dalam menghadapi pekerjaan dan dalam pengambilan keputusan.

Sekilas itu kelihatan mudah. Tapi sesungguhnya itu tidaklah semudah membalik telapak tangan. Karena dalam belajar itulah diperlukan keikhlasan, kerja keras, dan kesabaran. Tak jarang akan ditemui hambatan yang terkadang mampu menggoyahkan niat awal kita dalam belajar kehidupan.

Hambatan yang ada seringkali justru berasal dari diriku sendiri. Terkadang muncul rasa kurang percaya diri untuk menjadi perempuan sejati, terutama bagi keluarga. Inilah kelemahanku. Ketika aku bercermin menatap kedalaman nurani diri. Disanalah aku bisa melihat siapa diriku sebenarnya. Mungkin ada bias disana. Ketika aku mengatakan pada putriku agar bisa menjadi putri yang sholihah, apakah diriku sebagai ibu sudah mengupayakan seoptimal mungkin membekalinya dengan dasar-dasar akhlak yang mulia? Atau ketika aku berdoa agar nasib diri berubah, sudahkah aku bisa merubah pola pikir, sikap dan mengoptimalkan upaya lahiriahku untuk mencapainya?

Satu lagi yang menjadi kelemahanku adalah kesulitanku dalam membagi waktu. Kadang terjadi tarik menarik dalam diriku ketika aku harus membagi waktu antara keluarga, pekerjaan dan waktu buat diriku sendiri, meski yang terakhir itu menjadi sesuatu yang “mahal” untukku saat ini. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa bagi wanita yang bekerja di luar rumah dan terikat dengan jam kerja, hal ini sering menjadi dilema tersendiri. Begitu juga aku. Terkadang pekerjaan di tempat kerja harus dibawa pulang sehingga mengurangi waktu kebersamaan dengan keluarga. Atau sebaliknya, kadang di tempat kerja masih memikirkan “urusan” rumah. Bekerja adalah sebuah pilihan bagiku, sehingga aku pun harus siap dengan konsekuensi apapun yang muncul dari pilihan itu.

Di atas semua itu, aku masih memiliki kesempatan yang luar biasa dalam menggapai periode 1432 H. Untuk menghadapi hidup kita di tahun depan, pasti dibutuhkan batu pijakan yang jelas tentang mau dibawa kemana ruh dan jasad kita ini. Sebagai diri pribadi, anggota keluarga, lebih-lebih sebagai hamba Alloh SWT. Di satu tahun ke depan ini, sudah seharusnya kita membuat target-target untuk kita perjuangkan. Aktivitas apapun itu, tentu butuh target-target karena tentunya kita sangat sadar bahwa hidup ini terlalu berharga untuk dibuat melakukan tindakan yang tak jelas arah dan tujuannya. Untuk itu aku harus membuat sebuah arah kebijakan atau resolusi. Sehingga jelas mau kemana, menjadi apa dan meraih apa besok di tahun yang akan datang. Setidaknya dengan adanya resolusi tersebut bisa menjadi tolok ukur apakah di akhir tahun besok aku menjadi orang merugi, beruntung atau bahkan celaka.

Bagiku membuat target tak harus muluk. Aku yakin, resolusi yang kelihatannya sederhana tapi justru bisa menjadi dasyat karena hasilnya begitu terasa dan konsisten keberadaannya. Ada beberapa resolusi yang merupakan kesempatan bagiku untuk mewujudkannya, antara lain: membiasakan sholat lebih tepat waktu, melaksanakan puasa Senin-Kamis dengan lebih konsisten, lebih memperhatikan belajar anakku di rumah (apalagi tahun depan anakku sudah masuk SD), membantu anakku agar lebih mandiri dan disiplin dalam keseharian, lebih perhatian pada urusan memasak makanan untuk suami dan anak, membiasakan membaca Al Qur’an setiap hari dan lebih intens lagi dalam membaca buku, apalagi masih ada beberapa buku yang sudah terbeli tapi masih belum sempat terbaca. Itulah resolusi “sederhana” yang aku harap bisa tercapai di tahun 1432 H. Itu semua memerlukan kerja keras, tekad yang kuat, sikap istiqomah, dan kesabaran.

Sejujurnya harus kuakui bahwa tidak mudah bagiku dan mungkin bagi sebagian orang untuk hidup di zaman ini karena saat ini hidup penuh dengan jebakan permainan dunia. Dari pagi sampai pagi lagi, kita dipenuhi dengan informasi dunia materi yang menyilaukan. Sementara informasi tentang ruhani sangatlah tidak seimbang. Memang, apapun bisa bernilai ibadah. Termasuk bekerja keras pun bisa bernilai ibadah. Pernyataan ini memang benar seratus persen. Tapi harus diuji secara pararel dengan ibadah yang lain, seperti sholat. Kalau untuk urusan bekerja selalu diupayakan sebaik-baiknya sedang kalau mendirikan sholat malas-malasan, maka pernyataan bekerja bisa bernilai ibadah bisa tidak bermakna apa-apa. Nah, sikap malas inilah yang seringkali melemahkan tekad untuk mencapai resolusi yang telah aku tetapkan di atas. Sikap malas inilah yang bisa menjadi ancaman bagiku. Sikap ini bisa menjadi racun yang bisa menggerogoti semangat yang telah dibangun, dan bisa-bisa menghancurkan semua resolusi yang telah aku canangkan untuk satu tahun ke depan.

Aku sangat menyadari bahwa sifat malas-malasan dan kurang percaya diri adalah batu sandungan yang harus aku singkirkan. Dan dengan kemauan untuk terus belajar mengubah menjadi diri yang lebih baik maka hambatan dan kelemahan itu sedikit demi sedikit bisa teratasi. Mungkin tidak terlalu revolusioner. Tapi, berubah ke arah yang lebih baik harus menjadi target dalam hidupku. Dengan semangat untuk terus belajar aku berupaya untuk mencapai resolusi satu tahun ke depan.

Setiap manusia harus punya mimpi atau harapan dalam hidup. Sangat mulia bila harapan dan impian itu diperjuangkan dengan sungguh-sungguh dengan kerja keras dan cerdas. Mungkin mimpi itu harus diperjuangkan bertahun-tahun untuk meraihnya Hari demi hari. Minggu demi minggu. Bulan berganti bulan. Mimpi atau harapan itu terus diperjuangkan hingga suatu saat bisa menjadi kenyataan. Ada tiga hal yang selalu menjadi peganganku dalam mencapai mimpi dan harapan itu, yaitu: selalu menambah rasa syukur atas segala nikmat yang telah aku terima, harus selalu bersabar dalam menghadapi kesulitan atau masalah apapun, dan berusaha untuk selalu tawadhu (rendah hati).

Laa haulaa walaa quwwata illa billah…
Tiada daya dan kekuatan selain dariAllah SWT…


07 Desember 2010

BELAJAR AYAT KURSI

Kira-kira 3 minggu yang lalu Kayla minta diajari hafalan ayat Kursi. Aku pun mengajarinya dengan cara dia menirukan ayat Kursi yang kulafalkan. Tapi belum sampai selesai Kayla keukeuh mau belajar ayat Kursi sambil membaca sendiri ayat Kursi di Al Quran. Lha, sayangnya saat itu aku lupa ayat Kursi itu ayat keberapa dari surat Al – Baqarah. Setelah dicari-cari secara acak belum ketemu, akhirnya belajar ayat Kursi pun tertunda. Aku bilang tanya aja ke Bapak nanti kalau pulang kerja.

Tapi hari itu dan besoknya saya lupa nanya ke suami. (Tidak untuk dicontoh pelupa yang kayak begini nih……..)
Hingga hari berikutnya Kayla bilang lagi, “Bu, besok giliranku rekaman ayat Kursi di sekolah”.
DDUUUEERRRRR….
Aku baru ngeh kalau Kayla minta diajari ayat Kursi karena tugas dari sekolah untuk menghafalkannya dan kemudian direkam di sekolah. Kemarin-kemarinnya Kayla tidak mengatakan kalau ada tugas menghafal ayat Kursi. Tapi sebenarnya ini bukan kesalahan Kayla, tapi keteledoranku sebagai orangtua yang kurang memperhatikan materi pelajaran di TK nya. Aku kira itu hanya untuk sekedar latihan saja untuk perkenalan karena pikirku masih TK. Hal itu pula yang membuatku sadar bahwa akhir-akhir ini aku kurang perhatian dengan materi belajar Kayla di sekolah.
Maafkan ibu ya…Kayla…
Maafkan juga ya…ibu gurunya Kayla…
Maafkan kami karena kami telah teledor kali ini tentang materi belajar Kayla di sekolah.

Seketika itu juga aku ambil buku panduan Materi Al Islam dari sekolah yang telah diberikan kepada wali murid. Memang, sudah lama buku itu tidak aku lihat, sampai dimana materinya sekarang. Ternyata materinya sudah agak jauh dan sudah lama tidak aku lakukan pengulangan materi di rumah. Memang, akhir-akhir ini pula Kayla juga agak menurun semangatnya dalam mengaji, belajar, dan hafalan surat-surat pendek.

Sebenarnya Kayla sudah bisa menghafal 15 surat pendek, yaitu Al Fatehah, Al Falaq, An Naas, Al Ikhlas, Al kaafirun, An Nashr, Al Lahab, Al Fiil, Al Maa’un, Al Kautsar, Al Asr, Al humazah, Al Fiil, Al Qori’ah, dan Al Qodr. Namun, ada beberapa bagian yang lupa ayatnya karena akhir-akhir ini agak kendor mengulangnya, apalagi Kayla juga nggak ikut belajar ngaji di masjid.

Alhamdulillah, setelah beberapa kali diulang-ulang Kayla pun sudah hafal ayat Kursi-nya.

Semoga ini menjadi pelajaran yang selalu kami ingat, apalagi sebentar lagi Kayla sudah mau masuk SD yang tentunya muatan materi pelajarannya lebih berat daripada di TK.

Ya Allah..Ya Rabb…berianlah kami kekuatan dan kemampuan untuk selalu membimbing putri kami, agar menjadi manusia yang selalu tunduk kepada-Mu dan menjadi manusia yang membawa manfaat bagi dunia…. Amiin
03 Desember 2010

KE DOKTER GIGI

Selama ini Kayla sangat sulit diajak ke dokter, apalagi ke dokter gigi. Tapi, kali ini kami “berhasil” membujuknya karena gigi tetap Kayla sudah mulai tumbuh satu. Gigi Kayla memang banyak yang gigis karena sangat suka makan permen, coklat dan makanan yang manis-manis. Memang, ini salah satu “kesalahan kami” saat dia masih bayi. Sejak usia 8 bulan kala Kayla sudah mulai makan makanan pemula, dia sangat susah untuk makan. Maunya hanya ASI saja. Tentu saja aku bingung, salah satu yang saat itu aku anggap sebagai solusi adalah dengan memberikan tambahan sedikit gula pada buburnya, dan Kayla pun mau makan. Ternyata, solusi itu “salah” (meski saat itu Kayla mau makan), karena setelahnya itu sangat berdampak pada perkembangan dan pertumbuhan giginya. Yaa…itulah kalau orangtua baru yang bingung kala anaknya nggak mau makan. Apapun dilakukan, meskipun dengan memberikan sedikit gula pada makanan pertamanya. Meski sebenarnya sudah tahu bahwa itu tidak boleh dilakukan. Yang penting, jangan diulang lagi untuk anak yang kedua…. (apologi nih….)

Gigi tetap Kayla mulai tumbuh sekitar awal November ini. Gigi baru itu tumbuh di belakang gigi yang gigis. Kami tentu khawatir pertumbuhan gigi tetap tersebut akan terganggu, sehingga mau ndak mau gigi yang gigis tersebut harus dilepas. Sebenarnya gigi yang gigis itu sudah mulai goyang, namun Kayla sepertinya enggan untuk terus menggoyang-goyangkannya agar bisa lepas.

Kami beri penjelasan pada Kayla bahwa cabut gigi itu tidak menyakitkan karena ada obat anestesinya. Kita juga memberikan informasi yang menyenangkan tentang ke dokter gigi. Ternyata itu belum cukup bagi Kayla. Ia tetap saja tidak mau. Akhirnya kami beri tahu kalau gigi yang gigis tidak dicabut maka nanti giginya bisa tonggos kayak “temon” (maaf ya om temon….he he…)

Akhirnya beberapa hari kemudian Kayla pun mau ke dokter gigi karena tidak mau giginya tonggos seperti Temon dalam Abdel dan Temon…
Gigi Kayla pun dicabut pada tanggal 26 November…
16 November 2010

KANGEN NGE-BLOG

Terasa sudah lama banget nggak update di blog ini...Kangen juga rasanya bisa berbagi informasi dan cerita seputar hal-hal sehari-hari, terutama tentang kayla dan aktivitas kami sekeluarga, atau barangkali sharing informasi seputar perkembangan anak.
Yaa...sekitar 1,5 bulan nggak nulis apa-apa disini. Memang terasa ada yang hilang... Tapi ada beberapa hal yang memang menjadi prioritas dalam hidup ini. Dan tentu, prioritas yang terpentinglah yang harus didahulukan. Bukan berarti ngeblog nggak penting, tapi ternyata masih ada hal-hal yang harus diselesaikan lebih dulu. Belum lagi kalau masalah "males ngeblog", lagi stuck dalam menulis menjadi satu diantara alasannya.
Tapi, aku tetap berharap dengan ngeblog ini aku semakin bisa berkomunikasi dengan teman-teman blogger semua. Apapu yang terjadi...I LOVE BLOGGING...
28 September 2010

KARTU LEBARAN KAYLA…

Mumpung masih bulan Syawal, cerita tentang Kayla menjelang lebaran ah…
Menjelang lebaran, Kayla diajari gurunya di sekolah buat kartu lebaran. Unik dan bagus. Temanya ada bentuk mangga dan hiasan lainnya (karena Kayla di kelompok Manggo). Juga ada tulisan permohonan maaf seperti kartu2 lebaran pada umumnya dan foto bersama dengan teman sekelasnya dan kedua ibu gurunya. Untuk perangkonya ada foto Kayla dengan 3 temannya. Yang ini sepertinya sekolah bekerjasama dengan kantor pos setempat.

Di rumah pun Kayla membuat kartu lebaran (menurut Kayla itu kartu lebaran, tapi menurutku lebih tepat “surat lebaran”. Banyak sekali surat lebaran yang dibuat Kayla, yaitu buat Bapak dan Ibu, tante-tantenya, dan beberapa temannya.
Ini dia “surat lebaran” Kayla :












Untuk Ibu :
Tulisannya begini nih…(di foto nggak begitu jelas, soalnya nulisnya pakai pensil…)

“Untuk ibu Reni Dwi Astuti
Ibu, di hari lebaran ini aku minta maaf ya…Aku banyak salah
Dikirim ke ibu

Tanda tangan dari Kayla

(disini ada TT kayla, xixi…)

Harap disimpan, habis baca terus dikembalikan
Kalau tidak disimpan besoknya kalo lebaran tidak tak bikinin lagi lho…
(ada gambar ketupatnya juga….tapi ada tulisannya gini nih:

Diwarna ya ketupat ini…
Assalamualaikum
Terimakasih

-----------------------------------------------------------------
Untuk Bapak:

Assalamualaikum Pak, Kayla maafin ya…
Pak kayla kepingin punya adik perempuan ya…
Bikinin ya pak
Kayla sayang bapak karena Bapak ngajarin baca al Quran, makanya Kayla sayang bapak

(yang ini juga ada gambar ketupatnya, tapi nggak minta diwarnai…)

Itu saja yang ditampilkan, yang lain hampir sama kata-katanya, intinya minta maaf kepada masing-masing orang yang dituju…
22 September 2010

AL QUR’AN UNTUK KAYLA

Alhamdulillah bulan Ramadhan kemarin Kayla sudah menyelesaikan Iqro’ Jilid 6. Sesuai janji kami bila telah lulus Iqro’ 6, kami akan membelikannya sebuah Al Qur’an dengan tajwid blok warna. Tujuan kami agar kayla semakin semangat dalam belajar mengaji. Ini Al Qur’an untuk Kayla…



Al Qur’an-ku dengan tajwid blok warna ini diterbitkan oleh Lautan Lestari Jakarta dan Islamic Book Service- New Delhi, India ini insya Allah membantu memudahkan anak dalam membaca Al Qur’an tanpa harus menghafalkan hukum-hukum tajwid lebih dulu yang perlu waktu lama untuk mempelajarinya, terutama bagi anak seusia Kayla.

Dengan begitu, anak lebih mudah mempelajari tajwid dengan mengenali warna yang tertera dalam Al Qur’an tersebut.
Semoga Alloh SWT memudahkan Kayla dan kita semua dalam mempelajari Al Qur’an. Amiin…
04 September 2010

PUASANYA KAYLA


Ramadhan tahun ini, Kayla sudah mulai latihan berpuasa setiap hari. Meski masih belum bisa sahur pada waktu yang seharusnya, namun Kayla sudah mulai ajeg puasa tiap hari. Kayla cuma libur tidak puasa selama 3 hari karena sakit panas dan muntah-muntah.

Dalam latihan berpuasa, Kayla sahurnya sekitar jam 7 atau 8 pagi. Kayla sangat sulit dibangunkan waktu sahur. Kalaupun bangun, dia nggak akan mau makan sahur saat itu.
Untuk waktu berbuka, kadang jam 12 sudah buka, kadang sampai jam satu atau setengah dua. Setelah beberapa waktu berbuka, lalu dilanjutkan puasa lagi sampai bedug maghrib. Alhamdulillah, selama latihan puasa ini Kayla (seingat saya) tidak merengek dan rewel. Hanya sesekali aja nanya kok lama banget sih waktu bukanya…
Selama puasa dan setelah sekolah libur, Kayla selalu ikut saya di Pelangi Bunda. Disana Kayla bermain dengan beberapa temannya, sehingga rasa lapar tidak terlalu terasa.

O ya, Kayla sempat “mokel” sekali sekitar jam 11-an. Saat di rumah, ia diajak main temannya di playground sekolah dekat rumah. Mungkin dia bermainnya lari-larian di halaman sekolah, sehingga (ini kata mbak Hana) ketika tiba-tiba masuk rumah langsung minta minum dan nggak bisa dicegah,

Pernah juga Kayla terlihat agak kuyu dan lemas saat masih ada kegiatan pondok Ramadhan di sekolahnya. Ketika aku Tanya, kenapa kok terlihat lemes? Katanya, “ Soalnya tadi aku angkat-angkat beras dan nimbang beras (untuk zakat), berat sekali Bu… (Ini kegiatan zakat di sekolah)”. Dan itu memang Kayla habis sakit. Tapi alhamdulillah bisa nunggu buka waktu dhuhur.

Untuk sholat tarawih, Kayla ikut aku tarawih di masjid Islamic Center di kompleks SDIT Al Ibrah yang kebetulan lokasinya di depan rumah. Dalam hal ini, Kayla masih sangat tergantung dengan siapa teman sholatnya. Bila pas temannya si A, maka sepertinya sudah ada “kesepakatan” kalau sholat tarawihnya tidak bakalan sampai selesai 11 rakaat. Paling2 sholat Isya’ dan tambah 2 rakaat tarawih saja, habis itu sudah berupaya untuk meminta ijin main dulu di playground dengan berbagai alasan, yang capeklah, kegerahan, dll…Kalau aku tidak memberi ijin, maka setelah aku takbir mau sholat, dia segera melepas mukena dan melipatnya habis itu main, atau sekedar liat-liat aja di belakang shaf . Tapi aku selalu mengingatkan kalau main tidak boleh teriak-teriak atau rebut karena bisa mengganggu orang yang sedang sholat.

Nah, bila temannya pas, misalnya si K yang memang sudah SD sih…maka karena temannya itu sholatnya sampai selesai, si Kayla pun bisa sampai selesai, paling2 ninggal sholat witir 3 rakaat, katanya sudah capek.

Kayla pun terkadang aku ajak bantu-bantu menyiapkan berbuka. Saat aku memasak ia bisa bantu2 dan tentunya malah senang, seperti mencuci beras, mencuci sayur (meski tetap harus dicek dan bila perlu diulang lagi), memeras jeruk untuk es jeruk, atau memotong-motong cincau hitam, bantu bilas cuci piring atau motong-motong sayur. Dia semangat banget kalau disuruh bantu-bantu masak, dan seringnya di menganalogikan dengan presenter Ala chef Farah Quinn…Sambil menirukan gaya farah Quinn saat masak…Kalau cuci beras misalnya… kita ambil berasnya, taruh airnya ke dalam baskom, lalu bersihkan berasnnya…dan buang airnya…kasih lagi air yang baru…bla… bla…
Jadi geli juga melihatnya…

Harapanku yang aku sampaikan pada Kayla untuk puasa tahun depan adalah bisa sahur tepat waktu (di waktu sahur yang seharusnya)… meskipun puasanya masih sampai dhuhur…
SEMOGA….
13 Agustus 2010

REFLEKSI 33 TAHUNKU



Alhamdulillah, 33 tahun aku telah menghirup udara dunia ini
Dari seorang bayi kecil yang tek berdaya
Hingga sampai kini aku telah memiliki amanah yang sangat berharga
Seorang putri kecil yang membahagiakan kami

Semua karena karunia ALLAH SWT
Yang tak kan mampu kumenuliskannya
Ataupun menghitungnya

Juga terima kasih yang tak terhingga
Buat BAPAK DAN IBU yang telah mejadikanku seperti aku yang sekarang ini
Tak kan mampu ku membalasnya
Sampai kapan pun
Aku hanya bisa mendoakannya, memohon kebaikan untuknya, dunia dan akhirat.

Aku hanyalah seorang hamba-Mu
Yang terus berupaya untuk menjadi lebih baik
Mencoba untuk berbuat baik meski semua tak mudah
Dosa dan khilaf mengikuti langkah ini
Hanya ampunan-Mu yang aku damba
Yaa…Rabbi…

UNTUK SUAMIKU TERCINTA…

Selama enam tahun lebih kebersamaan kita
Aku belum bisa menjadi istrimu yang sempurna
Aku hanya bisa berusaha semampuku
Untuk memberikan pelayanan terbaikku

Masakanku mungkin tak terasa nikmat di lidahmu
Rumah kita yang kecil…kadang tidak rapi dalam pandanganmu
Atau bahkan ada tingkah lakuku yang tak berkenan di hatimu
Dan untuk semua hal yang alpa aku lakukan sebagai seorang istri
Untuk semua itu…aku mohon maaf padamu…

Meski engkau sering terlambat mengetahui
kalau tanggal 13 Agustus adalah ulang tahunku,
atau bahkan malah lupa…
Takkan pernah mengurangi rasa cintaku padamu
Memang di tahun-tahun pertama hal itu
Sempat membersitkan sedikit rasa kecewa
Tapi seiring perjalanan kita,
Semua itu menjelma dalam bentuk pemahaman dan pengertian
Kesetiaan dan tanggung jawabmu sebagai jawabannya…

UNTUK PUTRI KECILKU, KAYLA…
Maafkan ibumu, Nak…
Yang belum bisa menjadi ibu terbaik bagimu
Ibu mungkin memarahimu
Tapi itu ibu lakukan, insya Allah untuk kebaikanmu

Maafkan ibumu, Nak…
Belum bisa memenuhi semua keinginanmu
Ibu ingin sekali melakukan banyak hal untukmu
Tapi terkadang tangan dan kaki ibu tak sanggup melakukannya

Betapa terharunya ibu…
Ketika hari ini engkau berikan ucapan selamat ultah buat Ibu…
Lalu engkau ucapkan doa buat ibu…
Ibu akan selalu menyayangimu…
Sampai akhir hayatku…
10 Agustus 2010

LES SEMPOA

SEMPOA (Sistem Edukasi Mengoptimalkan Potensi Otak Anak)
Selasa kemarin (3 Agustus) Kayla ikut tes kemampuan untuk masuk Sempoa Yunior atau Sempoa Basic I. Dan alhamdulillah, dari 8 anak yang ikut tes, 2 anak masuk kelas Basic I, salah satunya adalah Kayla.

Sebenarnya itu adalah tes susulan, sebab tes seharusnya diselenggarakan pada akhir Juli 2010 yang lalu. Ceritanya begini, saat ada pengumuman pendaftaran les SEMPOA di sekolah, Kayla pun aku tawari mau ikut les atau tidak. Saat itu Kayla masih kelihatan ragu-ragu, sehingga aku pun tidak mendaftarkannya.

Beberapa minggu setelah itu, teman-temannya yang telah mendaftar pun ikut tes kemampuan. Setelah hasil tes didapat, teman-temannya pun menerima “kertas kecil-kecil” (istilah dari Kayla), mungkin saja itu pengumuman hasil tes untuk para orangtua. Mengetahui hal tersebut, sepulang sekolah pun Kayla “merajuk” dan “mengadu”.
Katanya, “Bu, teman-teman Kayla kok banyak yang dapat kertas kecil-kecil?”
“Kayla kok nggak dapat?”
“Kertas kecil-kecil apa?”
“Ya enggak tahu”.

Aku lalu teringat bahwa ada tes kemampuan untuk Sempoa. Akhirnya aku jelaskan pada Kayla bahwa dia tidak mendapatkan itu karena sebelumnya tidak mendaftar Sempoa. Untuk meyakinkanku, aku pun telpon temanku yang anaknya satu kelas dengan Kayla dan sudah daftar sempoa, dan memang benar apa yang aku duga.
Kayla terlihat begitu kecewa.

Aku tanya dia kembali apakah ia pingin ikut les sempoa di sekolah? Iya pun menjawab dengan pasti “YA”
Aku pun langsung telpon guru kelasnya apakah Kayla masih bisa menyusul? Jawaban gurunya pun cukup melegakan karena Kayla masih bisa ikut tes susulan bersama beberapa temannya yang “ketinggalan” juga.
Hasil tesnya Kayla bisa langsung masuk Sempoa basic I tanpa harus ikut Sempoa Yunior lebih dulu.

Masuknya seminggu sekali selama 2 jam, yaitu hari Selasa. Jadi setelah tes kemampuan, Kayla langsung masuk les. Setelah hari pertama les Sempoa. Kayla terlihat begitu excited. Dia langsung menunjukkan semua peralatan (tas, buku-buku, kaos, sempoa mungil) yang didapatnya.
Sesampainya di rumah, Kayla pun langsung minta dibuatkan soal-soal seperti di buku sempoa. Aku pun OK saja. Lebih dari itu, dia pun “minta/mengajak/ agak memaksaku” utnuk bermain peran selama dia mulai di tes sampai ketika les berlangsung. Aku dimintanya menjadi pembimbing sempoanya. Semua atas instruksi Kayla. Aku harus ngomong sesuai dengan ucapan pembimbingnya (yang ditirukan Kayla). Sepertinya memang begitu mengesankan prose situ buat Kayla.

Sampai aku “bosen” juga sebenarnya harus bermain peran terus, dan harus diulang-ulang terus…he he he…Apalagi kalau salah ngomong sedikit, Kayla langsung protes.

Semoga semangatnya terus berlanjut selama les-nya berakhir. Tidak hanya di awal-awal saja…. Dan tentunya aku dan suami sebagai ortu berperan besar bagaimana agar semangat itu tetap terus “berkobar”….
04 Agustus 2010

HARI ANAK NASIONAL




Dalam memperingati Hari Anak Nasional, TK se-kecamatan Manyar mengadakan Lomba senam Masal yang diadakan di lapangan Manyar. Pada tanggal 31 Juli anak-anak kumpul di sekolah jam 06.30 dan berangkat bareng-bareng dari sekolah jam 07.00 ke lapangan Manyar. Tentu saja jalanan macet dan cuacanya sangat panas.
Sebelum senam dimulai anak-anak begitu datang langsung berbaris di lapangan. Dan menyaksikan atraksi drum band dari beberapa TK. Kasihan juga anak-anak kepanasan, tapi hitung-hitung latihan ketahanan juga ya…he he he…
Cuma yang buat semakin lama, karena adanya penyerahan piala dari lomba-lomba tahun kemarin (yang sekarang muridnya sudah pada di SD). Heran juga…kenapa baru sekarang piala dibagikan?
Anak-anak sudah mulai resah juga karena kelamaan nunggu dan panas banget.
Setelah pembagian hadiah selesai, acara senam pun dimulai. Yang tidak aku mengerti, sebenarnya ini lomba senam atau “hanya” senam bersama saja. Karena nggak terasa sama sekali aura lomba disana. Yang ada, setelah anak-anak menunggu lama, mereka senam bersama dengan satu instruktur di depan. Tidak terlihat ada juri ataupun nomor peserta lomba. Atau aku yang nggak tahu ya?
Tapi jika pun ada juri, bagaimana mereka menilainya? Lha wong anak-anak TK se-kecamatan baris empet-empetan dan senam sekenanya saja, nggak tahu mana yang TK ini atau TK itu…
Menurutku, yang tepat acara ini adalah senam bersama saja dan menyaksikan penyerahan hadiah saja…toh yang menerima guru-gurunya saja, karena anak yang bersangkutan sudah pasti nggak ikutan di acara tersebut, karena sudah SD.

MASUK SEKOLAH LAGI….

Setelah liburan berakhir, Kayla pun masuk sekolah lagi di TK Aisyiyah 36 PPI. Kali ini Kayla sudah di kelompok B. Kayla masuk dalam kelompok MANGGO. Syukurlah, Kayla tidak rewel masuk pertama sekolah meskipun subuh harinya baru datang dari Yogja.
Semoga di kelompok B Kayla bisa semakin berani dan percaya diri, rajin belajar dan mengaji, serta semoga semakin rajin sholatnya. Amiin…

KE JOGYA (eps. Muktamar Muhammadiyah ke-46)











Liburan sekolah kali ini, Kayla hanya 3 hari di rumah Mbah Uti di Trenggalek karena mau ke Jogya. Mbah Kakung dan Mbah Uti juga ke Jogya, Cuma beliau bareng rombongan dengan teman-temannya. Acara ke Jogya ini sudah direncanakan sejak bulan kemarin. Memang kami sekeluarga ingin melihat-lihat acara Muktamar Muhammadiyah ke – 46, sekalian jalan-jalan ke Jogya. Kami berangkat tanggal 2 Juli malam hari. Sampai di Jogya sekitar jam enam pagi. Mencari penginapan sudah barang tentu hal yang mustahil karena sudah dibooking semua sehubungan dengan acara muktamar tersebut.

Kami menuju ke rumah teman (Mas Saptoni dan Mbak Adien, dengan si manis Ghanisa) dan mandi disana. Setelah semua mandi dan sarapan, kami pun menuju ke lokasi pembukaan muktamar Muhammadiyah di stadion Mandala Krida. Kami sudah agak siang kesana sekitar jam 10-an. Kami kira acaranya sudah selesai karena banyak orang yang berlawanan arah dengan kami dan meninggalkan stadion. Ternyata, setelah sampai di stadion acara baru dimulai. Mereka banyak yang pulang mungkin karena udaranya sangat panas. Alhamdulillah, kami masih bisa masuk ke lokasi acara sehingga bisa melihat secara langsung, karena layar di luar lokasi tidak jelas gambarnya.
Kami tidak bisa bertemu dengan Mbah Kakung dan Mbah Uti, hanya bisa telpon-telponan saja. Karena waktu datang dan pulangnya tidak bersamaan.

Cukup lama kami disana, sekitar jam 1 kami baru meninggalkan lokasi. Lalu kami sholat di Masjid UGM. Setelah itu kita makan siang dulu, cukup lama juga muter-muter cari rumah makan. Hujan pun turun sehingga suasana menjadi sangat adem dan sejuk. Setelah makan kita langsung menuju ke Kaliurang. Setelah naik menara, beli salak dan beberapa saat disana kami pun menuju ke tempat perkemahan Hizbul Wathan di daerah Kaliurang juga ketemu dengan tim HW dari Gresik. Tak lupa beli kaos dan merchandise HW. Sampai menjelang maghrib disana. Lalu kita pun kembali ke rumah Mas Saptoni untuk mandi. Setelah sholat Isya, kami pun meluncur lagi ke stadion untuk melihat acara Silaturahmi dan panggung gembira di acara muktamar tersebut. Kita pulang sekitar jam 10 malam meskipun acara belum selesai karena sudah ngantuk.

Paginya, sekitar jam 10 kami pun berangkat lagi ke lokasi pameran di UMY sampai jam 12 siang. Sebelumnya kami sekalian pamit pada tuan rumah. Lalu menuju ke Taman Sari dan ke Kraton. Rencananya mau ke Malioboro untuk beli oleh-oleh, tapi nggak jadi, karena di sekitar kraton ada teman yang jualan baju-baju batik yang murah meriah, bisa untuk oleh-oleh saudara dan tetangga. Lumayan banyak juga belanjanya. Mumpung murah dan harga teman.

Dari kraton kami putar-putar kota Jogya sebentar sambil cari makan. Setelah putar-putar dan menemukan rumah makan yang dimau suami, eee…ternyata tutup, akhirnya makan di rumah makan padang saja. Setelah itu mampir ke famili di Kota gede sebentar. Lanjut perjalanan cari oleh-oleh khas Jogya, bakpia pathok…
Lalu perjalanan pulang ke rumah…sampai di rumah pas Subuh….
Hmmm….capek tapi sangat menyenangkan….
Ini beberapa fotonya...
12 Juni 2010

LATIHAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG

Bulan kemarin Kayla minta latihan menulis tegak bersambung. Awalnya aku sih masih belum serius menanggapinya, karena pikirku biar menulis lepas aja dulu agar lebih rapi. Untuk menulis lepas Kayla sudah lancar, bahkan Kayla sudah punya diary sendiri meski masih sering harus diingatkan untuk lebih telaten lagi dalam menulis diari.
Sepertinya keinginan Kayla untuk menulis tegak bersambung sudah tak terbendung lagi...ceilee... Maknya aja yang kurang tanggap nih...dengan agak nggak serius (karena kupikir ini hanya keinginan Kayla sesaat) akhirnya aku kasih tugas untuk berlatih menebalkan aja LKS-LKS yang ada tegak bersambungnya (menebalkan titik-titik). Setelah beberapa hari LKS habis, nampaknya Kayla mulai bosan kalau hanya menebalkan huruf maupn kata.
Mulai dari sini aku mulai ngeh kalau Kayla memang pingin banget belajar ini (orangtua yang tidak dicontoh nih...Mestinya kan ini kesempatan emas kan...).
Akhirnya aku beri beberapa tugas dari yang mudah...yaitu menyalin huruf tegak bersambung, lalu menyalin kata, dikte huruf tegak bersambung, dikte kata, menyalin kata dari huruf lepas ke huruf tegak bersambung, dan akhirnya bisa membuat cerita berdasar gambar dengan menggunakan huruf tegak bersambung.

Pelajaran yang bisa dipetik:
Ketika anak sudah minta belajat sesuatu, kita harus segera memenuhinya dengan antusias agar kesempatan emas tersebut tidak melayang begitu saja.

Ini beberapa tulisan dari latihan Kayla:
05 Juni 2010

MENGENALKAN KONSEP TUHAN KEPADA ANAK

Seringkali kita lihat anak balita kita menirukan gerakan-gerakan kita saat sholat. Tentu kita senang, bukan? Kadang terlihat lucu sekali. Mungkin anak kita belum memahami mengapa kita harus sholat, berdoa atau ibadah yang lain.
Tapi, sebagai orangtua kita sudah seharusnya dan bahkan wajib untuk mengenalkan konsep Tuhan kepada anak kecil kita. Semakin dini, insya Allah semakin baik, tentunya harus disesuaikan dengan perkembangan pola pikirnya.

BAGAIMANA CARANYA???

Usia 2-7 tahun merupakan tahap berpikir pra-operasional (Jean Piaget), artinya untuk memahami dan mengerti sesuatu anak batita kita membutuhkan sesuatu yang konkret. Namun sebenarnya anak sudah mampu membayangkan sesuatu yang abstrak asalkan kita bisa memberikan penjelasan yang tepat. Jadi, anak usia 1-3 tahun sudah bisa merasakan sosok/sesuatu yang tidak terlihat namun sebenarnya ada.

1. Bermain petak umpet. Awalnya kita yang bersembunyi, lalu ganti dengan anak yang sembunyi. Tanyakan dimana kita tadi bersembunyi. Ketika anak bisa menunjukkan tempat persembunyian, berarti ia mulai memahami bahwa ada konsep hilang dan muncul. Anak batita bisa memahami bahwa kita sebenarnya ada meski tidak terlihat olehnya. Konsep ini menjadi modal dasar baginya untuk memahami sesuatu yang gaib.

2. Ajak anak merasakan sesuatu yang tak terlihat.
Misalnya, tiuplah wajah, tangan atau bagian tubuh anak yang lain. Jelaskan padanya itu adalah udara yang kita tiup. Memang udara tidak bisa dilihat tapi kita bisa merasakan. Contoh ini menunjukkan pada batita bahwa sesuatu yang tidak terlihat belum tentu tidak ada.

3. Nikmati keindahan alam dan pujilah Tuhan
Saat mengunjungi tempat-tempat wisata yang indah atau ketika melihat tata surya yang kita lihat sehari-hari jelaskan pada anak bahwa itu adalah ciptaan Tuhan, Tak perlu panjang lebar menjelaskan, yang penting kita mencoba mengenalkan. Apakah anak mengerti atau tidak bukan masalah besar. Dengan sesuatu yang terlihat konkret, besar, ajaib, megah akan menimbulkan persepsinya terhadap Sang Pencipta.

4. Berbicara dengan penuh cinta
Perlakukan anak dengan cinta karena akan membangun jiwa anak secara positif, dengan harapan anak akan memandang dunia dengan penuh cinta pula. Hal ini akan memudahkan anak memahami arti cinta yang dikaruniakan Sang Maha Kasih. Ucapkan pada anak, “Ibu sayang sama kamu, Tuhan juga saying sama kamu…”

5. Mendongeng
Cerita tentang alam semesta, makhluk laut, tumbuh-tumbuhan dsb bisa kita gunakan untuk mengenalkan konsep Tuhan. Mendongeng dengan cara yang menarik dan menyenangkan akan membuatnya tertarik sehingga ia akan lebih focus dan semakin mudah memahami keberadaan Tuhan.

6. Ajak anak selalu berdoa
Biasakan anak berdoa ketika mau melakukan sesuatu dan selesai melakukan sesuatu. Hal ini akan semakin mendekatkan diri anak pada-Nya. Berdoa akan memberikan kesan pada anak bahwa ia sedang meminta “sesuatu” yang bisa melindungi dan menyayanginya yaitu Tuhan.

7. Ajak anak bersyukur
Bersyukur adalah manifestasi dari rasa syukur kita kepada Tuhan. Ajak anak bersyukur setiap kali mendapatkan sesuatu, atau ketika sudah sembuh dari sakit. Rasa syukur membuat anak merasakan bahwa ada Yang Maha Besar telah memberinya banyak anugrah.

BAGAIMANA KALAU ANAK TIDAK MEMAHAMI?

Kita sudah menjelaskan pada anak, tapi ia tak paham juga. Bagaimana?
Kita tak perlu khawatir, anak-anak batita terutama 2 tahun ke atas, sudah bisa menyerap informasi yang masuk.Setidaknya sudah ada informasi yang masuk tentang konsep Tuhan ke dalam otaknya, yang nantinya akan membantu perkembangan kognitifnya.

Ketika menjelaskan konsep yang abstrak pada batita gunakan kalimat sesederhana mungkin agar ia tidak bingung. Misal: “Gunung itu ciptaan Tuhan, lho sayang.”

Hindari jawaban yang asal apalagi menakut-nakuti dengan sesuatu yang tidak relevan. Misal, “Kalau kamu nangis terus, Tuhan marah lho, terus nanti masuk neraka…” Konsep Tuhan seharusnya dikenalkan sebagai Yang Maha Penyayang, jangan malah sebaliknya.

Bisa juga penjelasan tentang konsep Tuhan disampaikan oleh gurunya di play group, karena seringkali penjelasan dari guru cepat “diakui” kebenarannya oleh anak.


Sumber: nakita
31 Mei 2010

BUKU PR KELAS 1 SD


Waktu pergi ke toko buku tanggal 30 April yang lalu, aku tertarik pada buku ini. Dalam pikiranku terlintas ingin mencoba buku ini agar dikerjakan oleh Kayla. Aku tawarkan pada Kayla mau nggak dibelikan buku ini? Dia bilang mau… Aku tanya lagi, mau nggak mengerjakannya? Dia bilang lagi dengan jawaban yang sama, “Mau….” katanya. Sebenarnya aku nggak tahu isi dalamnya karena masih disegel. Tapi aku bisa mengira-ngira dari judul bukunya “BUKU PR SEKOLAH DASAR Kelas 1 Edisi Lengkap.”

Setelah sampau di rumah aku segera membuka segelnya dan melihat isi bukunya. Isinya soal-soal dari pelajaran matematika, IPA, PKn, IPS, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Kayla pun dengan antusias langsung mengerjakan soal halaman terdepan yang kebetulan soal Matematika. Kayla mengerjakan hal 1 – 8. Soalnya tergolong cukup mudah karena masih soal membilang sederhana. Kayla akan senang jika setelah selesai mengerjakan dan aku telah mengoreksinya lalu aku membubuhkan tanda bintang tiga di lembarnya, yang berarti pekerjaannya betul semua.

Dalam hal ini aku menekankan pada Kayla untuk membaca sendiri perintah dalam soalnya dan mengerjakan sesuai perintah itu. Karena selama ini, Kayla sering enggan untuk membaca perintah dan selalu aku yang membacakan perintahnya. Dalam hal ini terkadang Kayla masih belum mengerti apa yang dimaksud dalam perintah soal tersebut. Hal seperti inilah yang aku antisipasi karena dari info-info yang aku dapatkan mengenai tes masuk SD, anak-anak mengerjakan beberapa lembaran soal secara mandiri, dan tentunya termasuk memahami perintah dalam soal yang menunjukkan bagamana cara anak mengerjakan soal tersebut. Untuk itulah aku mencoba melatih Kayla agar bisa memahami perintah dalam soal.

Ada soal yang membuat Kayla bingung, seperti:

Kerjakan seperti contoh!
Contoh: 4 + 1 = 1 + 4
5 = 5

Untuk semua soal dibawahnya, diisikan Kayla dengan jawaban yang sama seperti contoh di atas, yang isinya semua sama yaitu = 1 + 4
Misal : 2 + 3 =.... jawabannya sama dengan contoh yaitu: 1 + 4

Setelah aku tanya kenapa jawabannya seperti itu (sama dengan contoh) jawabannya: “Lho itu tugasnya kan disuruh mengerjakan seperti contoh…”
“???????....betul juga, “pikirku.
Lalu aku pun menjelaskan maksud soal tersebut.

Ada beberapa soal yang belum bisa dimengerti oleh Kayla.
Dengan buku itu, salah satu kesempatan untuk menjelaskan berbagai macam jenis soal dan cara menyelesaikannya. Ini sebagai latihan-latihan saja karena Kayla belum ikut les apapun selain les menggambar.
Cuma saja, Kayla juga tidak selalu mau mengerjakan soal-soal tersebut. Kalau sudah tidak mau, ya aku tidak memaksa untuk mengerjakannya. Kadang Kayla minta sendiri mengerjakan, dan ini yang lebih baik… Belajar atas inisiatif sendiri.


Semangat terus ya belajarnya…
23 Mei 2010

KETIKA ANAK MENJADI AGRESIF

Pernahkah kita menemui seorang anak yang suka menjahili temannya, suka bikin ulah, menggigit, menjambak, menendang atau selalu berteriak? Mungkin anak itu salah satu teman sekelas anak kita (yang barangkali dengan adanya anak itu kita juga ada perasaan khawatir kalau-kalau anak tersebut “menyakiti” anak kita???)
Itulah yang sering kita sebut sebagai perilaku agresif, yaitu perilaku menyerang, baik fisik maupun verbal, terkadang mengancam temannya karena adanya permusuhan, mencela, memaki, mencaci ataupun berbicara kotor.

MENGAPA ANAK BERPERILAKU AGRESIF?

Ada beberapa kemungkinan penyebab, antara lain:
1. Di usia pra sekolah, bisa disebabkan karena anak menuntut perhatian, pola asuh yang sangat memanjakan anak, meniru orangtua yang cenderung berperilaku agresif, mengekspresikan rasa cemas atau kecewa karena merasa perhatian terhadapnya berkurang sebab lahirnya adik baru.

2. Di usia sekolah, biasanya perilaku agresif digunakan untuk menunjukkan kekuatan dirinya ataupun kekuatan dalam kelompok.

BAGAIMANA UPAYA MENANGANI ANAK YANG BERPERILAKU AGRESIF?
1. Berikan perhatian yang cukup, tunjukkan empati bahwa kita juga merasakan permasalahan yang dihadapi anak.

2. Bantu anak memberi label emosi yang sedang dirasakannya, apakah ia sedih, bingung, marah atau yang lain.

3. Jangan memberi label “bermasalah” pada anak.

4. Ajaklah anak berbicara dari hati ke hati dalam suasana yang menyenangkan. Gunakan volume suara yang pas, jangan membentak atau bersuara keras. Tanyakan pada anak apa sebenarnya yang dia inginkan dan mengapa dia mengganggu temannya. Biarkanlah anak mengutarakan uneg-unegnya atau pendapatnya.

5. Untuk mengubah perilakunya, buatlah sebuah perjanjian dengan anak, bisa dengan reward and punishment. Reward tidak harus berupa barang, bisa pujian atau pergi ke suatu tempat yang diinginkan anak. Punishment bisa berupa menyimpan mainan yang sangat disukainya untuk beberapa waktu.

6. Jangan mempermalukan anak di hadapan teman-temannya, karena bisa membuatnya semakin agresif.

7. Perlu usaha keras dan tetap sabar, karena tidak mudah untuk mengubah sebuah perilaku yang negative.
12 Mei 2010

CHI-YOGA....ALA...KAYLA....



Karena iklan di televisi tentang Chi-Yoga, suatu hari Kayla ngmabil galon kosong, dia pun mencoba terlentang di atas galon yang digulngkan tersebut. Karena aku heran, aku pun nanya sama Kayla:

"Kayla lagi ngapain?"
"Ini Chi-Yoga Bu?"
"???????...ooohhhh"
Aku pun memperhatikan usaha dia untuk bisa terlentang dengan pas di atas galon.
Beberapa kali gagal... tapi pernah juga sesekali berhasil.
Aku hanya ketawa aja...ada-ada aja...

"Bu, kan yang Chi-Yoga di tivi itu mahal ya...?"
"Iya, mahal..." (Kapan bisa beli ya? he he he...atau ada yang berbaik hati mau....n g a s i h....?ngawur pikirannya)

"makanya pakai ini aja bu...(sambil nunjuk galonnya).
"iya...ya..."
"Ibu sekarang coba ya..." pinta si Kayla
Duueeeenggg.....
demi menyenangkan anak, dijabanin juga akhirnya....

"CHI-YOGA GRATIS"....

KARTINI-an...

Cerita mungkin sudah basi, tapi ya mau gimana lagi...namanya juga lagi males ngeblog...penyakit yang kambuh-kambuhan....Sebenarnya sudah tahu obatnya, tapi "meminumnya aja sering males, ya begini jadinya...baru bisa update cerita-cerita yang sudah lewat masanya...
Btw...EGP lah...namanya juga hobi...kan nggak wajib ngejalaninnya...
(Itulah alasan bagi emak-emak yang lagi males kayak aku ini)...

Waktu ada pemberitahuan dari sekolah bakal ada peringatan Hari Kartini, langsung saja hunting cari baju sewaan. Tiga hari sebelumnya baru ada pemberitahuan, sementara sekolah lain sudah jauh-jauh hari pemberitahuannya. Maklum juga, karena sebelum2nya TK ABA ini belum pernah (atau sudah lama banget) nggak mengadakan perayaan hari Kartini dengan cara pakai baju adat... Khawatir juga bakal kehabisan baju sewaan yang dekat-dekat rumah... Setelah aku tanya Kayla mau pakai baju adat apa, dia pilih Adat Jawa, langsung deh hunting...nggak langsung dapat sih, tapi akhirnya masih dapat juga setelah tanya sana-sini.

Tapi ada satu hal yang harus diperhatikan, bahwa siswi boleh memilih baju adat manapun, ASAL TETAP HARUS BERJILBAB...
Setelah pilih-pilih warna baju, akhirnya kayla pilih yang warna merah...
Pas hari H-nya... berhubung emaknya nggak bisa melukis wajah, praktis aja pikiran si emak...langsung bawa aja ke salon dekat rumah, jam enam pagi si Kayla sudah digelandang ke salon... masuk tetap jam tujuh seperti biasa... (Sempat khawatir juga Kayla nggak mau dirias, karena selama ini Kayla selalu menolak tawaran untuk menjadi pendamping kecil untuk pengantin, alasannya...karena gerah...nggak mauuu....
Alhamdulillah, kali ini Kayla manut aja sama tante salon...legaaa...(inipun setelah hari2 sebelumnya selalu aku kasih "wejangan", he he he...)

Lagi dirias nih...









Ini dia ibu Kartini "Kayla"...












Bersama teman-teman...







Meski sudah jadi "Kartini Cilik", tetap tak lupa main pelurutan...
20 Maret 2010

KALAU AKU PUNYA ADIK...

Akhir-akhir ini Kayla sering berandai-andai kalau dia punya adik. Kalau ditanya apakah Kayla pingin punya adik, spontan ia pun mengiyakan.Dalam beberapa kesempatan yang berbeda secara tiba-tiba pun ia mengutarakan hal-hal yang berkaitan dengan hal tersebut seperti:
"Bu, nanti bajunya Kayla yang sudah kecil buat adik aja ya.."
"Nanti buku-buku Kayla buat adikku ya..."
"Pensilnya ini buat adiknya kayla ya Bu..."
"Bu, mainannya jangan dibuang ya, nanti buat adik..."
de el el...

Apapun buat adik...Yaa, sepertinya sudah saatnya ya...
Tapi, ketika ditanya pingin adik laki-laki atau perempuan? jawabnya pingin adik perempuan (padahal maunya kita ortu yang laki-laki gitu biar pas sepasang, he he...maunya...)
Jadi berpikir juga nih untuk lepas kontrasepsi, tapi belum diskusi sama suami nih...
Siap atau tidak???

Memang untuk menambah momongan harus dipikirkan dan direncanakan dengan matang. Orangtua, famili, teman dll selalu tanya, "Kapan tambah momongan?" atau "Kapan Kayla punya adik?" dll pertanyaan yang maksudnya senada.
Dari segi usia sih sudah "seharusnya" nambah lagi karena semakin tua juga nih...Semakin tua usia ibu mengandung, kehamilannya juga semakin rentan.
Disisi lain, kesiapan fisik, psikis dan finansial juga harus dipertimbangkan.
Karena mempunyai anak adalah tanggung jawab yang luar biasa besarnya. Jangan sampai punya banyak anak tapi malah terlantar dari segi apapun, spt pendidikannya, perhatian, kesehatan dan lain-lainnya.
Semoga diberi kemudahan dan kesiapan ekstra untuk segera mendapatkan anugerah terindah itu...
16 Maret 2010

LES MENGGAMBAR

Menggambar dan mewarnai adalah kegiatan yang menyenangkan bagi anak-anak. Lewat menggambar, mereka bisa menuangkan beragam imajinasi yang ada di kepala mereka. Gambar-gambar yang mereka hasilkan menunjukkan tingkat kreativitas masing-masing anak.
Sabtu yang lalu, 13 Maret Kayla mulai ikut les menggambar di Sanggar Melukis "Naura". Sebenarnya lesnya dimulai tanggal 6 Maret yang lalu. Berhubung pada hari itu sampai jam 12 Kayla baru selesai outbound, maka kayla sudah kecapaian, tidur dan tidak mau dibangunin.

Lesnya dimulai jam 15.30 s.d 17.00 tiap hari Sabtu (seminggu sekali, memang ini paling baik bagi pemula, menurut Asri Nugroho). Mudah-mudahan saja Kayla bisa bertahan ikut les menggambar. Disini anak-anak diajari menggambar objek step by step. Tapi menurutku kok gambarnya sudah agak rumit ya untuk ukuran anak TK (pemula seperti Kayla). Detail juga. Sempat khawatir juga Kayla ngambeg, karena terkadang kalau merasa kesulitan mengerjakan sesuatu Kaylanya suka nggak mau meneruskan. Termasuk mudah menyerah juga sehingga perlu motivasi. Dan ini juga yang jadi "PR" kami.

Setelah selesai menggambar kemudian diwarnai dengan penuh. Beberapa kali aku tanya Kayla apakah capek atau enggak? Ternyata di luar dugaanku, Kayla bilang nggak capek. Apalagi siangnya Kayla nggak mau tidur, muter aja dengan mainannya. Alhamdulillah...
Memang aku masih menunggui Kayla untuk hari pertamanya.

Dan sampainya di rumah aku kira Kayla capek dan minta bobok, ternyata dia malah minta kertas lagi untuk menggambar seperti yang di sanggar tadi. Aku pun (yang sebenarnya juga ngantuk dan capek) bergegas mengambil kertas buat Kayla. Tapi Kayla maunya menggambar saja, tidak diwarnai. Aku sih nggak masalah.

Menurut pelukis senior sekaligus pengajar lukis Asri Nugroho, usia yang paling baik bagi anak untuk belajar melukis adalah empat tahun. Pada masa tersebut, anak-anak paling suka bermain-main. Karena itu, gambar-gambar kartun yang mereka hasilkan bisa beragam, bergantung kesukaan masing-masing anak. Ketika anak usia empat tahun belajar melukis atau kursus melukis , mereka harus dibiarkan dan terus dipuji. Tindakan tersebut bisa memancing kreativitasnya.

Apakah ada menggambar bebasnya nggak ya? Aku berharap ada sesi itu karena itu lebih mengedepankan kreatifitas anak. Dan anak lebih bebas menuangkan ide-idenya dalam kertas. Kalaupun tidak ada, itu bisa dilakukan di rumah.
Itu hanya salah satu upayaku untuk lebih mengoptimalkan otak kanannya, biar bisa seimbang dengan otak kirinya. Kalau sejak dini sudah belajar menggambar, perkembangan otak kanannya juga cepat sehingga kreativitasnya bisa berkembang dengan baik. Semoga... Sebagai orang tua hanya mampu berusaha dan berdoa.

Sebenarnya aku ingin Kayla ikut les musik, tapi sepertinya nanti dulu saja... Kalau sudah SD dan Kayla mau...
10 Maret 2010

DIMANA RUMAHNYA???

Makin banyak saja nih pertanyaan2 Kayla yang tiba-tiba nyeletuk begitu saja, terutama dalam hal tempat, seperti:
Rumahnya sponge bob itu dimana?
Rumahnya avatar itu dimana?
Rumahnya dora emon itu dimana?
Rumahnya bobby bola itu dimana?
dst...dst...

Dalam menjawab pertanyaan2 itu, jawaban yang diharapkan Kayla adalah asal negara dari "tokoh-tokoh di atas" karena Kayla sedang asyik "belajar" tentang bendera-bendera dari berbagai negara di dunia lewat selembar karton yang berisi bendera-bendera negara di dunia yang harganya Rp 1000,- saja.
Pertanyaan tentu tidak terhenti sampai disitu saja, karena pasti ada pertanyaan berikutnya, seperti ketika saya menjawab: "ooo...itu asalnya dari Amerika"
"Kok, Amerika ngomongnya kayak orang Indonesia?"
Jadi deh menjelaskan tentang dubbing sebuah film.
"Orang Amerika itu matanya warna biru apa hijau,Bu?"
(kalo ini karena dia pernah membaca buku tentang jenis-jenis mata)

Aku pernah membaca bahwa “Anak yg selalu bertanya atau rasa ingin tahunya besar adalah anak yg cerdas.” Benarkah pernyataan itu?
Maaf, dalam hal ini saya tidak mengatakan bahwa anak saya cerdas meski saya berharap begitu (soalnya nanti dikira mengunggulkan anak sendiri...)

Salah satu ciri anak cerdas adalah anak yg rasa ingin tahunya besar, selalu bertanya tentang banyak hal.TETAPI, ada satu hal lagi yg perlu menjadi perhatian kita dalam menilai apakah anak tersebut BENAR-BENAR mempunyai ciri-ciri anak cerdas.

Apa itu?

Setelah anak mengajukan pertanyaan, ada 1 tahapan lanjutan yg bisa dijadikan acuan apakah dia benar-benar ingin tahu, yaitu:

“APAKAH ANAK BENAR-BENAR MEMPERHATIKAN JAWABANNYA.”

Anak yg cerdas akan bertanya banyak hal karena memang dia ingin tahu jawabannya. Biasanya, jika anak tersebut bertanya, dia akan ‘mengejar’ jawaban kita dengan pertanyaan lanjutan, sampai kita orangtua menjadi kewalahan dalam menjawabnya.

Inilah salah satu ciri-ciri anak cerdas yang sebenarnya!

Kadang-kadang kita melihat anak yang selalu bertanya, tetapi sebelum dijawab anak tersebut sudah bertanya lagi hal yang lain lagi secara terus menerus. Hal ini menunjukkan bahwa anak tersebut tidak benar-benar ingin tahu terhadap apa yang ditanyakannya.

Menghadapi anak seperti itu, kita perlu mengarahkan sedikit demi sedikit, sehingga anak menjadi bisa memfokuskan dirinya terhadap apa yang ingin diketahuinya.
Dan cara yang baik juga adalah dengan mencari jawabannya secara bersama-sama, bisa dengan media apapun, buku, internet dll. Dan ini yang harus lebih aku kembangkan ketika Kayla bertanya, karena selama ini aku masih cenderung langsung memberikan jawabannya, meski tidak selalu sih...karena kadang aku balikkan lagi pertanyaan Kayla seperti, "Kalau menurut Kayla gimana?"

Adil Fathi Abdullah dalam bukunya mengatakan:

“Andai kita berhasil membuat anak gemar dan menikmati aktivitas membaca serta menjadikannya sebagai sarana untuk meningkatkan daya pikirnya, berarti kita telah memberikan kebaikan yang tidak ternilai dengan harta dunia.”
07 Maret 2010

JUARA HARAPAN


Hari ini, Kayla ikut lomba mewarnai di Taman Tumbuh Kembang Anak “HARMONI” di Perum. Pongangan Indah. Pada awalnya Kayla mau ikut lomba menggambar, tapi di hari terakhir Kayla memutuskan ikut lomba mewarna saja. Ya sudahlah, aku ikutin aja apa maunya Kayla…
Dan alhamdulillah, Kayla dapat juara, meski masih juara harapan… itu sudah luar biasa.
Sebenarnya target menang adalah hal yang kesekian…sekian….sekian…
Aku hanya berusaha untuk menumbuhkan semangat berkompetisinya dengan melakukan hal yang terbaik. Soal hasil, itu hal nanti, yang penting berusaha sebaik mungkin.

Ekspresi senang sangat nampak pada Kayla setelah menerima piala. Sampai di rumah saat santai, saat itu pula aku pompakan lagi semangat Kayla untuk lebih baik lagi sehingga bisa meraih prestasi. Semoga selalu lebih baik di hari depan…




Kalau yang ini waktu lomba di Riza Food tanggal 25 Februari yang lalu, tapi belum dapat juara...namun Kayla sangat senang karena ada diselingi dengan "Bermain Bersama Kak Komang" salah seorang pemilik Bengkel Kreatif Kak Komang dan Matahari Terbit di Gresik...

OUT BOUND TK ABA 36 PONGANGAN


Ini sedikit cerita tentang outbound tanggal 6 Maret 2010 di bumi perkemahan Semen Gresik.
Sekitar seminggu sebelum out bound, Kayla selalu menunggu-nunggu dan membayangkan betapa senangnya kalau saat itu tiba. Aku tentu sangat senang dengan hal ini mengingat untuk hal-hal yang berkaitan dengan motorik kasar dan hal yang menantang mungkin Kayla masih perlu motivasi. Tapi, kali ini lain, mungkin ibu gurunya selalu mengingatkan dan memotivasi agar anak-anak semangat ikut outbound.

Aku sangat support dengan program ini, dan akan lebih bagus kalau lebih sering diadakan acara ini karena akan melatih keberanian, sportivitas, teamwork, kemandirian, tidakgampang menyerah dan tahan banting.

Alhamdulillah Kayla bisa mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir tanpa ada badmood, ia nampak enjoy saja. Semoga dengan kegiatan tersebut Kayla mendapatkan banyak hal positif untuk meningkatkan kualitas personalnya seperti yang telah kusebutkan di atas. Tak berlebihan kiranya jika setiap orang tua selalu berharap yang terbaik buat anaknya.
SEMOGA…!!!
26 Februari 2010

JANGAN GANGGU AKU, BU...!

Ada satu "kegiatan" yang dilakukan Kayla, yaitu bermain sendiri tanpa mau ditemani dan "diganggu" oleh siapapun. Kalau sudah begitu, ia akan mewanti-wanti kepadaku untuk tidak melihatnya. Ia akan masuk kamar dengan boneka2 dan mainannya. Ia pun menutup pintu dan gorden jendela. Lalu lampu dinyalakan.

Jelas, siapa yang nggak penasaran, apa yang dilakukannya di dalam kamar???
Sesekali aku mengintip dia, ternyata dia main peran dan bicara sendiri dengan boneka2nya. Kadang ia jadi ibu, kadang jadi kakak, guru, penyanyi, dan lain sebagainya.

Pernah saat aku mengintip dan ketahuan, kontan aja dia protes, "Ibu jangan lihat dong...!" atau "Ibu, jangan kesini dong...Ibu di komputer aja...!"
Dan tak jarang disertai dengan perubahan ekspresi wajah yang drastis, malu-malu, dan kadang ekpresi kurang suka...

Untuk usianya berbicara sendiri merupakan hal yang termasuk wajar, karena terkait erat dengan perkembangan fantasinya...
Ini berdampak positif juga sih...jadi aku bisa dengan tenang di depan si lepi...
he he he... tapi tetap dengan memantau kayla, pasang mata (agak kurang bisa nih...krn di dalam kamar) dan pasang telinga...mungkin aja terjadi sesuatu di dalam kamar.
24 Februari 2010

PETUGAS UPACARA

Senin kemarin (22 Feb 2010), akhirnya yang diharap kayla terlaksana juga. Ia jadi salah satu petugas upacara bendera di sekolahnya. Kayla kebagian peran membacakan teks "JANJI SISWA TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL" (kalau nggak salah ada 6 nomor). Memang, semester satu yang lalu petugas upacara masih "dipegang" oleh siswa-siswa TK B.

Nah, tiba semester dua ini petugas upacara "dipegang" oleh siswa2 TK A, dan digilir tiap kelas bergantian tiap hari Senin. Setiap Senin Kayla selalu bersemangat untuk berangkat lebih pagi, katanya: "Bu, aku mau baris paling depan nanti. Ayo cepet berangkat." Aku mulai bisa membaca kalau Kayla ingin jadi petugas di sekolah tapi nggak berani mengungkapkannya. Iseng2 aku coba nanya ke Kayla, "Kayla berani ta kalau jadi petugas upacara?"
"Berani!" kata Kayla.
Seperti cerita yang sudah2, Kayla termasuk anak yang agak pemalu dan kurang PD (untuk sampai saat ini, semoga ke depan lebih baik lagi, Amiin...), jadi aku cukup surprise juga Kayla mau dan berani jadi petugas upacara.

Ketika ditunjuk gurunya jadi petugas (ditunjuk langsung saat upacara mau dimulai), aku tidak tahu karena keasyikan ngobrol dengan ibu dari temannya. Aku baru ngeh, ketika Kayla tampil ke depan sambil melihatku dan menunjukkan teks dalam pigora yang mau dibacakannya. Aku pun langsung acungkan jempol padanya, dia pun tersenyum bangga dan agak tersipu juga siihh...
Alhamdulillah, semoga Kayla semakin percaya diri dan berani...

LOMBA MEWARNA...

Hari Sabtu kemarin (20 Feb 2010) suamiku dapat telpon dari Kepala Sekolah Kayla. Beliau bilang bahwa Minggu (besoknya) Kayla diminta ikut lomba mewarna di SD Muhammadiyah 1 Gresik. Setelah aku konfirm ke sekolahnya (saat menjemput Kayla) tentang bagaimana teknisnya, aku pun memberikan informasi ini ke Kayla dengan (tentunya) memotivasinya agar Kayla mau mengikuti acara tersebut. Karena seperti sebelum2nya belum tentu Kayla mau ikut lomba. Kalau ada informasi lomba, asal tempatnya nggak terlalu jauh saja aku selalu mengajak Kayla untuk ikut serta, tapi kadang Kayla mau kadang juga nggak mau.

Alhamdulillah kayla mau ikut lomba tersebut. Ternyata dilokasi pesertanya hampir 500-an peserta. Wah, nggak nyangka sebanyak itu...lokasi di bawah tenda di halaman sekolah pasti nggak muat untuk peserta sebanyak itu. Ternyata di setiap kelas juga dipakai lokasi lomba mewarna. Maklum, mungkin sekalian promosi sekolah.
Selain lomba mewarnai juga ada lomba karaoke lagu anak, dan penampilan band sekolah.

Waktu yang diberikan 2 jam. Tapi sebelum 2 jam Kayla sudah selesai. Aku nggak pernah menargetkan menang untuk mewarnai, karena aku sudah tahu "kemampuan" mewarnai Kayla masih standar untuk anak2 TK (apalagi Kayla nggak ikut kursus di sanggar). Kayla sudah berani ikut lomba aja sudah luar biasa bagiku. Ia sudah mau, berani dan bisa menyelesaikan tugas mewarnainya dengan "baik" sudah hal yang sangat baik.
Semoga Kayla lebih semangat lagi belajar mewarnainya...
10 Februari 2010

ENAM TAHUN KEBERSAMAAN KAMI

8 Februari 2004 – 8 Februari 2010

Mungkin itu belum seberapa dari segi kuantitas waktu yang kami jalani bersama. Namun, selama itu pula kami telah merasakan manis pahitnya hidup bersama. Tidak mungkin selamanya hidup itu terasa manis selalu, pahit juga pernah kita alami, karena kami adalah manusia, bukan malaikat. Selayaknya manusia pada umumnya, kami juga tidak terhindar dari berbuat salah antara satu dengan yang lain. Kadang ada kata yang terucap, yang ternyata menyakitkan pasangan kita, atau justru kita sendiri yang “merasa” tersakiti.

Kami pun tidak selalu seiring sejalan dalam mengelola ide, perasaan dan tindakan. Tapi kami pun berusaha untuk selalu mensinergikan setiap perbedaan.

Tak ada sekuntum bunga yang hadir,
Tak ada kata-kata bak puisi cinta sang pujangga
Tak ada romantisme selayaknya pasangan yang sedang jatuh cinta,
Meski setiap hari aku selalu jatuh cinta dan rindu
Bagimu, romantisme “tidak terlalu penting” dibandingkan keberpihakan, kesetiaan, perhatian, dan tanggung jawab

Di atas semua itu, kami selalu memohon pada yang Maha Berkehendak,
Ya Allah, selalu ampunilah dosa kami,
Ya Allah, satukanlah kami sampai ajal menjemput,
Ya Allah, perbaikilah pribadi kami satu sama lain,
Ya Allah, jadikanlah kami panutan bagi putra-putri kami,
Ya Allah, jadikanlah hidup kami bermanfaat dunia-akhirat.
Amien….
06 Februari 2010

RAPOR KAYLA


Sebenarnya penerimaan rapor sudah berlalu, yaitu tanggal 22 Januari kemarin. Alasan klise Cuma baru bisa posting sekarang. Ya nggak papa lah, terlambat daripada tidak sama sekali (ini nih, yang begini ini apologi2 orang males….xixixi…)

Secara umum kemampuan Kayla di sekolah fine-fine aja, nggak ada masalah yang berarti. Kayla bisa mengikuti kegiatan belajar di sekolah dengan baik. Bersosialisasi juga tidak ada masalah. Satu hal yang masih harus ditingkatkan adalah keberaniannya untuk menyampaikan pendapat, ide di depan teman-temannya.

Kelebihan yang menonjol memang ada di bidang bahasa, karena Kayla sudah bisa membaca lancar dibanding teman-temannya. Kata gurunya, sering Kayla diminta gurunya untuk memberi contoh teman-temannya membaca ke depan kelas. Demikian juga dalam menulis. Kayla sudah baik kemampuan menulisnya, bahkan dikte pun sudah lancer. Kayla juga sudah punya diary sendiri. Sekarang sudah mulai lancer menyusun kalimat cerita sehari-harinya, meski sesekali aku baca masih perlu dibenahi untuk merangkaikan tiap kalimatnya menjadi sebuah cerita utuh. Dalam hal ini aku ingin terus menggali kemampuannya. Siapa tahu suatu saat nanti Kayla bisa menjadi penulis yang hebat. Ini sih harapan sebagai orangtua. Kata para penulis, dia bisa menjadi penulis hebat dengan dimulai menulis diary salah satunya. Itu dia yang aku coba optimalkan. Amiin…
Kayla juga dapat penghargaan untuk kemampuannya dalam menjiplak gambar.
Untuk meniru gambar memang cukup lumayan, namun untuk membuat ide gambar sendiri masih perlu banyak berlatih.

Untuk mengaji, sekarang Kayla sudah Iqro’ 5 (di rumah), tapi di sekolah masih Iqro’ 3 (mungkin karena waktunya terbatas hanya seminggu 1 atau 2 kali ya…sementara di rumah hampir tiap hari…yaa, kadang2 bolong juga sih kalau Kayla lagi nggak mood atau kalau ada halangan yang lain)
Untuk hafalan surat2 pendek sudah bisa 10 surat, 9 hadist nabi, 9 doa sehari-hari, kalimat thoyyibah dan beberapa bacaan sholat. Untuk sholat di rumah, Kayla masih mau sholat maghrib aja, ditingkatkan lagi ya…
Semoga Kayla semakin semangat belajar, mengaji dan sholatnya…
31 Januari 2010

LIBURAN SEKOLAH

Selama liburan sekolah kali ini, dari tanggal 15-31 Januari Kayla di rumah mbahnya. Masih satu kota sih, kira-kira 45 menit perjalanan dari rumah. Kayla senang berada disana karena banyak teman-teman seusianya. Sementara disini, satu gang (sebelah timur) hanya ada satu anak yang seusia. Gang sebelah barat sih banyak anak-anak tapi Kayla jarang-jarang main kesana. Lagian juga aku nggak bisa mengawasi karena mesti tetap masuk kerja.
Yaa, jadilah Kayla libur seminggu penuh di rumah mbahnya. Tapi, enggak juga sih, karena aku juga turut ke Jember tempo hari. Ia juga sering diajak tantenya ke pasar, beli macam-macam jepit, bando, baju, sandal, buku mewarnai, dll. Makin seneng deh Kayla...
Kayla juga diajak jalan-jalan ke Surabaya, KFC, dan terakhir ini ke Pantai Dalegan (again and again...karena dekat lokasinya, kalau yang ini sama Bapaknya juga...)
Beberapa kali kami menjenguknya (mungkin 4 kali ya, jadi nginap disana juga...)
Cuma kata tantenya, setiap mau tidur minta telpon atau sms aku...kangen katanya. Tapi kadang kalo sudah disambungin, Kayla-nya malah sedikit bicara. Pernah sekali menangis minta dijemput, tapi begitu kami datang menjemputnya dia nggak mau pulang lagi, tapi dia minta kami yang tidur sana...he he he...

Hari ini, waktunya dia pulang ke rumah karena besok sudah masuk sekolah.
WELLCOME KAYLA...I MISS YOU SO MUCH...

HUKUMAN YANG EFEKTIF, YANG BAGAIMANA??

Kita pernah mendengar istilah atau judul sebuah buku “Disiplin Tanpa Paksaan atau Hukuman”. Kedengarannya sih menyenangkan sekali, tapi itu bukan hal yang gampang kalau kita terapkan.
Menerapkan disiplin pada anak-anak memang gampang2 susah. Kebanyakan susahnya malah, itu pun menurut saya yang masih berusaha untuk terus belajar menjadi orangtua yang lebih baik. Butuh kesabaran ekstra dan ketekunan dobel dan juga harus konsisten. Dan inilah biasanya yang paling sulit. Kita sering luluh dengan hukuman yang kita berikan ketika si kecil sudah merengek, menangis atau bahkan tantrum.

KAPAN SANKSI/HUKUMAN MULAI DITERAPKAN???

Penerapannya sebaiknya dimulai saat pembentukan pola tingkah laku atau sekitar usia 2 tahun.

ADA 2 JENIS SANKSI: NEGATIVE REINFORCEMENT DAN PUNISHMENT

Biasanya diterapkan pada balita, yaitu dengan mengambil sesuatu yang disukai anak. Pola ini yang diterapkan karena dalam diri balita belum terbentuk pola pemikiran. Contoh konkret nih: Kalau Kayla tidak mau membereskan mainan, saya tinggal bilang kalau mainannya sebentar lagi akan berada di tong sampah. Sepertinya sih ancaman TAPI katakanlah bahwa itu KONSEKUENSI bagi perbuatan negatifnya…dan itu cukup efektif bagi Kayla karena dia sangat tidak mau kehilangan mainannya. Dan setiap anak punya pola2 hukuman yang efektif sendiri, dan biasanya orangtua anak yang bersangkutan yang lebih tahu.

Saat memberikan HUKUMAN / PUNISHMENT pun orangtua meski harus bijaksana. Hal pertama yang sangat penting adalah kita harus pastikan bahwa anak sudah mengerti makna konsekuensi. Beri tahukan padanya bahwa konsekuensi adalah sesuatu yang tidak menyenangkan akibat dari perbuatan negatifnya. Kedua, sudah ada kesepakatan antara orangtua dan anak tentang konsekuensi apa yang akan diterima anak, dan target apa yang akan dicapai dengan konsekuensi tsb.

Agar semakin efektif, orangtua perlu mempertimbangkan jenis konsekuensi/hukuman yang bakal diterima anak. Pastikan memilih sesuatu yang benar2 tidak disukai anak.
Jangan lupa, selalu lakukan evaluasi apakah hukuman yang sama masih efektif atau tidak di lain waktu, terutama seiring dengan perkembangan usia dan kemampuan berpikirnya.

HINDARI KEKERASAN, BAIK VERBAL MAUPUN FISIK

Bagaimanapun juga orangtua harus tetap hati-hati, karena kekerasan sangat berdampak buruk bagi anak. Anak bisa trauma, dan bisa “menularkan” kekerasan pada anak (dengan meniru). Anak semakin tidak percaya diri dan mengurangi kemampuan untuk menentukan sendiri segala sesuatu yang berhubungan dengan dirinya. Itu berlaku untuk kekerasan verbal maupun fisik lho..
SEBAIKNYA BAGAIMANA…?

Untuk menghindari ekses negative dari hukuman yang diberikan, lebih baik lakukan pendekatan pada anak untuk menggali perasaannya dan juga untuk mengetahui penyebab perilaku negatifnya, mungkin dia sedang kesal, sumpek atau capek dg kegiatannya sehari-hari. Bila sudah ketemu penyebabnya, giringlah anak untuk memahami bahwa apa yang dilakukan memang salah. Lalu ajaklah anak untuk menemukan solusinya untuk memperbaiki kesalahannya. Berikan teguran pada anak secara empat mata, jangan di hadapan teman-temannya karena akan menghancurkan rasa percaya dirinya.

Nah….tidak gampang bukan? …Kita sebagai orangtua (eh..saya) mungkin sering keduluan emosi ketika anak melakukan hal negative….mungkin karena pekerjaan yang menumpuk baik di rumah maupun di tempat kerja…sehingga seringkali jalan pintas yang kita lakukan…asal anak bisa berhenti (sesaat) untuk tidak berbuat negative…tapi justru itu tidak atau kurang efektif…
Ayo…saling mendukung untuk yang terbaik bagi anak2 kita…