31 Januari 2010

LIBURAN SEKOLAH

Selama liburan sekolah kali ini, dari tanggal 15-31 Januari Kayla di rumah mbahnya. Masih satu kota sih, kira-kira 45 menit perjalanan dari rumah. Kayla senang berada disana karena banyak teman-teman seusianya. Sementara disini, satu gang (sebelah timur) hanya ada satu anak yang seusia. Gang sebelah barat sih banyak anak-anak tapi Kayla jarang-jarang main kesana. Lagian juga aku nggak bisa mengawasi karena mesti tetap masuk kerja.
Yaa, jadilah Kayla libur seminggu penuh di rumah mbahnya. Tapi, enggak juga sih, karena aku juga turut ke Jember tempo hari. Ia juga sering diajak tantenya ke pasar, beli macam-macam jepit, bando, baju, sandal, buku mewarnai, dll. Makin seneng deh Kayla...
Kayla juga diajak jalan-jalan ke Surabaya, KFC, dan terakhir ini ke Pantai Dalegan (again and again...karena dekat lokasinya, kalau yang ini sama Bapaknya juga...)
Beberapa kali kami menjenguknya (mungkin 4 kali ya, jadi nginap disana juga...)
Cuma kata tantenya, setiap mau tidur minta telpon atau sms aku...kangen katanya. Tapi kadang kalo sudah disambungin, Kayla-nya malah sedikit bicara. Pernah sekali menangis minta dijemput, tapi begitu kami datang menjemputnya dia nggak mau pulang lagi, tapi dia minta kami yang tidur sana...he he he...

Hari ini, waktunya dia pulang ke rumah karena besok sudah masuk sekolah.
WELLCOME KAYLA...I MISS YOU SO MUCH...

HUKUMAN YANG EFEKTIF, YANG BAGAIMANA??

Kita pernah mendengar istilah atau judul sebuah buku “Disiplin Tanpa Paksaan atau Hukuman”. Kedengarannya sih menyenangkan sekali, tapi itu bukan hal yang gampang kalau kita terapkan.
Menerapkan disiplin pada anak-anak memang gampang2 susah. Kebanyakan susahnya malah, itu pun menurut saya yang masih berusaha untuk terus belajar menjadi orangtua yang lebih baik. Butuh kesabaran ekstra dan ketekunan dobel dan juga harus konsisten. Dan inilah biasanya yang paling sulit. Kita sering luluh dengan hukuman yang kita berikan ketika si kecil sudah merengek, menangis atau bahkan tantrum.

KAPAN SANKSI/HUKUMAN MULAI DITERAPKAN???

Penerapannya sebaiknya dimulai saat pembentukan pola tingkah laku atau sekitar usia 2 tahun.

ADA 2 JENIS SANKSI: NEGATIVE REINFORCEMENT DAN PUNISHMENT

Biasanya diterapkan pada balita, yaitu dengan mengambil sesuatu yang disukai anak. Pola ini yang diterapkan karena dalam diri balita belum terbentuk pola pemikiran. Contoh konkret nih: Kalau Kayla tidak mau membereskan mainan, saya tinggal bilang kalau mainannya sebentar lagi akan berada di tong sampah. Sepertinya sih ancaman TAPI katakanlah bahwa itu KONSEKUENSI bagi perbuatan negatifnya…dan itu cukup efektif bagi Kayla karena dia sangat tidak mau kehilangan mainannya. Dan setiap anak punya pola2 hukuman yang efektif sendiri, dan biasanya orangtua anak yang bersangkutan yang lebih tahu.

Saat memberikan HUKUMAN / PUNISHMENT pun orangtua meski harus bijaksana. Hal pertama yang sangat penting adalah kita harus pastikan bahwa anak sudah mengerti makna konsekuensi. Beri tahukan padanya bahwa konsekuensi adalah sesuatu yang tidak menyenangkan akibat dari perbuatan negatifnya. Kedua, sudah ada kesepakatan antara orangtua dan anak tentang konsekuensi apa yang akan diterima anak, dan target apa yang akan dicapai dengan konsekuensi tsb.

Agar semakin efektif, orangtua perlu mempertimbangkan jenis konsekuensi/hukuman yang bakal diterima anak. Pastikan memilih sesuatu yang benar2 tidak disukai anak.
Jangan lupa, selalu lakukan evaluasi apakah hukuman yang sama masih efektif atau tidak di lain waktu, terutama seiring dengan perkembangan usia dan kemampuan berpikirnya.

HINDARI KEKERASAN, BAIK VERBAL MAUPUN FISIK

Bagaimanapun juga orangtua harus tetap hati-hati, karena kekerasan sangat berdampak buruk bagi anak. Anak bisa trauma, dan bisa “menularkan” kekerasan pada anak (dengan meniru). Anak semakin tidak percaya diri dan mengurangi kemampuan untuk menentukan sendiri segala sesuatu yang berhubungan dengan dirinya. Itu berlaku untuk kekerasan verbal maupun fisik lho..
SEBAIKNYA BAGAIMANA…?

Untuk menghindari ekses negative dari hukuman yang diberikan, lebih baik lakukan pendekatan pada anak untuk menggali perasaannya dan juga untuk mengetahui penyebab perilaku negatifnya, mungkin dia sedang kesal, sumpek atau capek dg kegiatannya sehari-hari. Bila sudah ketemu penyebabnya, giringlah anak untuk memahami bahwa apa yang dilakukan memang salah. Lalu ajaklah anak untuk menemukan solusinya untuk memperbaiki kesalahannya. Berikan teguran pada anak secara empat mata, jangan di hadapan teman-temannya karena akan menghancurkan rasa percaya dirinya.

Nah….tidak gampang bukan? …Kita sebagai orangtua (eh..saya) mungkin sering keduluan emosi ketika anak melakukan hal negative….mungkin karena pekerjaan yang menumpuk baik di rumah maupun di tempat kerja…sehingga seringkali jalan pintas yang kita lakukan…asal anak bisa berhenti (sesaat) untuk tidak berbuat negative…tapi justru itu tidak atau kurang efektif…
Ayo…saling mendukung untuk yang terbaik bagi anak2 kita…
28 Januari 2010

PANTAI WATU ULO JEMBER


Seminggu yang lalu, 23 Januari 2010... kami sekeluarga (keluarga mertua) pergi ke Jember. Agak jauh juga perjalanannya, sampai2 tidur di jalan (dalam mobil, maksudnya) karena sudah nggak kuat nahan kantuk... Tapi suamiku nggak bisa ikut, karena harus ke Yogja. Tapi jalan2nya nggak banyak, cuma ke Watu Ulo, belanja di Matahari, makan-makan, terus beli tape, suwar-suwir yang khas jember buat oleh-oleh.
Keasyikan main di pantai, basah-basahan...Kayla juga tumben nggak takut, biasanya aja mana mau kalau ada ombak2 gitu... Cuma, karena nggak ada rencana turun ke pantai, jadi kayla nggak bawa baju renang deh...kaos dalam pun tak apalah...
Ada kejadian pas kita main pasir, tiba2 ombak yg lumayan besar datang menyapu pantai. Kita pun nggak siap mengangkat Kayla, jadi Kayla terguling dan kemasukan air...nangis deh jadinya...acara main di pantai pun usai
Mandi, bersih-diri...tapi...
Fasilitas mandi nggak ada, numpang di rumah2 penduduk...jorok lagi...
wuihh...dikuat-kuatin...hhhhhh...
apa kita yang nggak tahu lokasi MCK-nya ya?
14 Januari 2010

ULTAH KE - 5 MY LITTLE PRINCESS

Tepat seminggu yang lalu, yaitu tanggal 7 Januari 2005 lahirlah seorang bayi mungil yang kami beri nama Kayla Aminah. Tepat 5 tahun sudah umur Kayla. Kami tidak merayakan ultah Kayla ini, hanya syukuran kecil-kecilan bersama keluarga saja. Sekedar potong kue, tiup lilin, dan potong tumpeng mini...
Kue tartnya pesan di toko kue...tahu semdirilah...ibunya nggak banget untuk urusan yang satu ini...
Designnya Kayla sendiri yang pilih, sebenarnya sih Kayla mau tema Dora the Explorer, cuma lagi kosong jadi pilihan jatuh ke yang ini...Warnanya Kayla pilih UNGU...Memang Kayla lagi maniak dengan warna ungu...

Tumpengnya mini...hi hi hi...agak penyok lagi, maklum masih amatiran...

Kayla nampak senang banget dengan syukuran sederhana ini. Meski hanya dihari oleh mbahibuk, sama 2 tante dan 1 om saja...Tante yang lain kerja dan kuliah di Malang dan Jember, sementara mbah Nggalek belum lama baru dari sini.
Acara dimulai dengan doa, lalu tiup lilin dan menyanyi lagu Happy Birthday


Semua tertawa bergembira...lihat tuh gigi-giginya...nampak semua...

Lalu potong tumpeng dan potong kue ultah...

Kemudian dilanjut dengan makan bersama, terakhir buka kado dan baca pesan di dalamnya

10 Januari 2010

CARA MENJELASKAN HAL ABSTRAK PADA ANAK

Sehari setelah posting “pertanyaan-pertanyaan abstrak” yang muncul dari Kayla, aku membaca sebuah tabloid yang membahas tentang hal tersebut. Bagaikan pucuk dicinta ulam pun tiba. Nah, sekarang aku share kepada siapapun yang barangkali memerlukan informasi tentang hal tersebut.

Menjelaskan sesuatu yang abstrak (yang terkadang orang dewasa sendiri kesulitan memahami apalagi mengungkapkannya) pada anak, merupakan tantangan tersendiri. Respon positif harus diberikan pada anak. Kita harus tetap memberikan jawaban tapi jangan asal jawab.

HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

1. Memberikan penjelasan sederhana
Karena pemahaman anak balita masih terbatas, HINDARILAH penjelasan yang panjang lebar. Penjelasan sederhana tanpa bahasa berbelit-belit lebih baik.

2. Jangan sok tahu
Pertanyaan anak tidak harus dijawab saat itu juga bila memang kita tidak mengetahuinya. Tidak usah khawatir dianggap “bodoh” oleh anak. Jawaban bisa ditunda sampai kita mengetahuinya, daripada kita menjawab asal dan sok tahu. Katakan dengan jujur pada anak, bahwa kita akan menjawabnya setelah mencari tahu jawabannya.

3. Jangan Mencemooh
Kadang kita menganggap pertanyaan anak masuk pada area orang dewasa, seperti pertanyaan ttg selingkuh pada postingan sebelumnya. Kita harus berpikir positif, tetap menghargai pertanyaan anak dan jangan justru mencemooh anak dengan pertanyaannya tsb, apalagi memarahinya. Anak akan merasa tidak dihargai, dan mungkin dia akan takut bertanya pada kesempatan berikutnya.

4. Mencari jawaban bersama
Ini merupakan kesempatan bagi orangtua untuk mengajak anak mencari jawabannya di kamus atau ensiklopedia. Atau kalau perlu bertanya pada orang2 yang berkompeten menjawab (misalnya saudara atau famili atau orang yang dikenalnya), bisa juga pergi ke perpustakaan bersama.

5. Belajar menganalisis
Ajak anak untuk menganalisis pertanyaannya. Analisis sederhana tentunya sesuai dengan usia anak. Misalnya: “Apa cinta itu Ma?”
“Cinta itu sayang.” Lanjutkan, “Kamu saying nggak sama Mama?”
“Kalau kamu saying, kamu mau melakukan apa buat Mama?”
Biarkan anak menganalisis dan menjawab sendiri pertanyaan-pertanyaannya.

6. Tanya balik
Sebaiknya kita menanyakan kembali jawaban yang telah kita berikan kepada anak untuk mengetahu seberapa paham dirinya. Jika belum paham atau salah persepsi maka koreksi kembali dan berikan jawaban yang lebih konkret.

7. Jangan paksa paham
Bila sudah berkali-kali dijelaskan tapi anak belum paham juga, jangan paksakan. Mungkin ia perlu waktu untuk belajar memahami lingkungannya. Seiring dengan pertumbuhan usianya ia akan memahami sendiri hal-hal abstrak tersebut.
03 Januari 2010

SELINGKUH ITU APA SIH…?

Mendapat pertanyaan yang tiba-tiba seperti itu membuatku harus bisa mencari kata-kata yang pas agar Kayla bisa mengerti. Tapi agak sulit juga ya mencari kata2 yang sesuai dengan tingkat berpikirnya yang masih balita. Aku merasa sih jawabanku belum tepat dan bisa membuat dia salah memahami apa yang aku sampaikan. Tapi, untuk sementara okelah apalagi setelah jawabanku itu Kayla nggak atau belum bertanya lagi.
Jawabanku: “Selingkuh itu kalau laki-laki yang sudah punya teman atau istri tapi dia punya teman wanita yang lain lagi.”
Nah, bingung kan? Aku sendiri juga agak bingung bagaimana harus menjelaskannya. Apakah harus dijawab dengan blak-blakan…?

REMAJA ITU APA SIH…?Kalau pertanyaan yang ini diberikan oleh Kayla pada tantenya yang masih kuliah semester 4.
Jawaban tantenya cukup bisa dimengerti oleh Kayla
“Remaja itu ya kayak Mbah Hana (tantenya Kayla) ini…

Meski belum lengkap, tapi untuk sementara cukuplah…tapi suatu saat harus lebih diperjelas lagi tentunya agar tidak salah dimengerti oleh Kayla. Seperti kasus di atas juga.

PAHLAWAN ITU APA SIH?
Pertanyaan ini juga diajukan pada tantenya Kayla (libur kemarin Kayla di rumah mbahnya, jadi deh selalu nanya ke tantenya…and then tantenya cerita ke saya.
Jawabannya gini nih:
“pahlawan itu orang yang berjasa bagi Negara…”

BERJASA ITU APA?
Mendapat pertanyaan yang memang nggak “umum” tak urung juga tantenya harus muter otak mencari jawaban yang bisa dipahami Kayla.
“Berjasa itu ya berguna…punya jasa pada Negara …(bingung….hiks hiks…), seperti kalo waktu perang ikut perang melawan musuh…ikut membantu Negara….”

DUTA ITU APA?
Pertanyaan yang ini diberikan Kayla setelah habis mandi mau berangkat ke sekolah saat melihat Bapaknya membaca Koran “DUTA MASYARAKAT”
“Duta itu utusan atau yang disuruh untuk mewakili sesuatu…” (paham nggak ya Kayla…atau makin bingung dia…, tapi dia nggak bertanya lagi…kalo bertanya lagi pasti aku jelasin lebih banyak beserta contohnya….)

KORBAN ITU APA?
Dalam menjelaskan ini, aku pakai contoh langsung, seperti: "Misalnya gini, ada orang yang kecelakaan, nah orang itu berarti jadi korban kecelakaan. Atau, ada orang yang rumahnya dicuri, nah orang itu yang jadi korban...
02 Januari 2010

ZIARAH KE MAKAM GUS DUR

Nggak ada rencana sebenarnya...tapi tiba-tiba kemarin Bapaknya Kayla mengajak ke sana, sekalian pingin tahu suasana disana seperti apa. Memang sih sering lewat di depan Ponpes Tebuireng, tapi sekalipun belum pernah masuk ke dalamnya. Pingin tahu peristirahatan terakhir tokoh-tokoh yang luar biasa seperti KH Hasyim Asyari, dan Gus Dur sendiri. Akhirnya kami sekeluarga pun berangkat kesana jam 4 sore, sampai sana sudah setengah tujuh. Ramai sekali warga yang berziarah ke sana.
Selamat jalan Gus Dur, Selamat jalan tokoh pluralisme, tokoh demokrasi...
Semoga Allah SWT memberikan tempat terindah bagimu...

TOUR WALI LIMA

Tanggal 24 - 28 mbah kakung dan mbah uti ada di Gresik, kangen tentunya sama Kayla, anaknya dan juga menantunya...he he he... Tante Nur juga datang hari sebelumnya.
Datangnya Kamis malam, kita jemput di terminal Bungurasih. Berhubung hari Jumat, Bapaknya Kayla ke Yogja, jadi kami stay di rumah aja. Hari Sabtu pagi semua ramai2 melihat pawai menyambut 1 abad Muhammadiyah. Ramai banget. Sabtu aku tetep masuk, jadi cuma lihat sebentar trus ngantar tantenya Kayla ke dokter karena badannya merah2 semua dan agak panas.
Bapak datang dari Jogya sdh agak siang langsung ke kantor meski telat.

Seperti rencana semula, Mbah Kakung dan Mbah Uti mau kami ajak ziarah ke Wali Lima. Tentu saja beliau seneng sekali. Sabtu habis maghrib, kita berangkat ke makan Sunan Ampel di Surabaya. Tak lupa belanja beberapa item di pasarnya. Sambil perjalanan pulang, beliau kami ajak sekalian lihat2 pelabuhan di Perak, bandara Juanda, Jembatan Merah dan keliling kota Surabaya. Lalu pulang istirahat.

Minggu pagi, perjalanan di lanjut ke Pelabuhan Gresik, lalu ke makan Maulana Malik Ibrahim. Sholat Dhuhur di masjid sana. Kita juga lihat makam bupati Gresik pertama. Setelah beberapa lama, kita pun lanjut ke Sunan Giri. Kita sengaja lewat jalan yang nggak biasa. Jadi lewat "jalan dalam" yg penuh sawah2 dan dataran agak tinggi sehingga bisa melihat kota Gresik. Itupun masih coba2 bisa ato enggak, toh kalo nggak bisa ya balik lagi...kapan lagi jalan2 kalo nggak pas libur gini.

Sampai juga di makan Sunan Giri yang letaknya di atas, jadi harus naik tangga yang lumayan tinggi. Untungnya Kayla sangat bersemangat sehingga tak terasa capek naik tangganya. Disini tak lupa juga beli beberapa item di pasarnya. Dari Sunan Giri, lanjut ke Sunan Bonang di Tuban. Sholat Ashar di Masjid Agung Tuban sambil istirahat tak lupa minum dawet siwalan. Belanja baju dan kain batik tuban.

Pulangnya lewat pantai utara yang di pinggir jalannya laut, tapi sayang sudah gelap jadi nggak terlalu kelihatan keindahan lautnya. Berhenti sebentar di pinggir laut sambil belanja di toko seberangnya yang jual oleh-oleh seperti ikan asin, kue2 dan lagi2 beli baju batik murah meriah.
Perjalanan lanjut ke Sunan Drajat di Lamongan, dekat dengan Goa Maharani dan WBL (Jatim Park 2). Namun pas nyampai disini hujan cukup deras dan waktunya sudah malam, jadi kita nggak jadi turun, cuma lihat dari dalam mobil saja. Lalu pulang, sampai di rumah sudah jam 10 malam... Istirahat deh...