31 Mei 2010

BUKU PR KELAS 1 SD


Waktu pergi ke toko buku tanggal 30 April yang lalu, aku tertarik pada buku ini. Dalam pikiranku terlintas ingin mencoba buku ini agar dikerjakan oleh Kayla. Aku tawarkan pada Kayla mau nggak dibelikan buku ini? Dia bilang mau… Aku tanya lagi, mau nggak mengerjakannya? Dia bilang lagi dengan jawaban yang sama, “Mau….” katanya. Sebenarnya aku nggak tahu isi dalamnya karena masih disegel. Tapi aku bisa mengira-ngira dari judul bukunya “BUKU PR SEKOLAH DASAR Kelas 1 Edisi Lengkap.”

Setelah sampau di rumah aku segera membuka segelnya dan melihat isi bukunya. Isinya soal-soal dari pelajaran matematika, IPA, PKn, IPS, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Kayla pun dengan antusias langsung mengerjakan soal halaman terdepan yang kebetulan soal Matematika. Kayla mengerjakan hal 1 – 8. Soalnya tergolong cukup mudah karena masih soal membilang sederhana. Kayla akan senang jika setelah selesai mengerjakan dan aku telah mengoreksinya lalu aku membubuhkan tanda bintang tiga di lembarnya, yang berarti pekerjaannya betul semua.

Dalam hal ini aku menekankan pada Kayla untuk membaca sendiri perintah dalam soalnya dan mengerjakan sesuai perintah itu. Karena selama ini, Kayla sering enggan untuk membaca perintah dan selalu aku yang membacakan perintahnya. Dalam hal ini terkadang Kayla masih belum mengerti apa yang dimaksud dalam perintah soal tersebut. Hal seperti inilah yang aku antisipasi karena dari info-info yang aku dapatkan mengenai tes masuk SD, anak-anak mengerjakan beberapa lembaran soal secara mandiri, dan tentunya termasuk memahami perintah dalam soal yang menunjukkan bagamana cara anak mengerjakan soal tersebut. Untuk itulah aku mencoba melatih Kayla agar bisa memahami perintah dalam soal.

Ada soal yang membuat Kayla bingung, seperti:

Kerjakan seperti contoh!
Contoh: 4 + 1 = 1 + 4
5 = 5

Untuk semua soal dibawahnya, diisikan Kayla dengan jawaban yang sama seperti contoh di atas, yang isinya semua sama yaitu = 1 + 4
Misal : 2 + 3 =.... jawabannya sama dengan contoh yaitu: 1 + 4

Setelah aku tanya kenapa jawabannya seperti itu (sama dengan contoh) jawabannya: “Lho itu tugasnya kan disuruh mengerjakan seperti contoh…”
“???????....betul juga, “pikirku.
Lalu aku pun menjelaskan maksud soal tersebut.

Ada beberapa soal yang belum bisa dimengerti oleh Kayla.
Dengan buku itu, salah satu kesempatan untuk menjelaskan berbagai macam jenis soal dan cara menyelesaikannya. Ini sebagai latihan-latihan saja karena Kayla belum ikut les apapun selain les menggambar.
Cuma saja, Kayla juga tidak selalu mau mengerjakan soal-soal tersebut. Kalau sudah tidak mau, ya aku tidak memaksa untuk mengerjakannya. Kadang Kayla minta sendiri mengerjakan, dan ini yang lebih baik… Belajar atas inisiatif sendiri.


Semangat terus ya belajarnya…
23 Mei 2010

KETIKA ANAK MENJADI AGRESIF

Pernahkah kita menemui seorang anak yang suka menjahili temannya, suka bikin ulah, menggigit, menjambak, menendang atau selalu berteriak? Mungkin anak itu salah satu teman sekelas anak kita (yang barangkali dengan adanya anak itu kita juga ada perasaan khawatir kalau-kalau anak tersebut “menyakiti” anak kita???)
Itulah yang sering kita sebut sebagai perilaku agresif, yaitu perilaku menyerang, baik fisik maupun verbal, terkadang mengancam temannya karena adanya permusuhan, mencela, memaki, mencaci ataupun berbicara kotor.

MENGAPA ANAK BERPERILAKU AGRESIF?

Ada beberapa kemungkinan penyebab, antara lain:
1. Di usia pra sekolah, bisa disebabkan karena anak menuntut perhatian, pola asuh yang sangat memanjakan anak, meniru orangtua yang cenderung berperilaku agresif, mengekspresikan rasa cemas atau kecewa karena merasa perhatian terhadapnya berkurang sebab lahirnya adik baru.

2. Di usia sekolah, biasanya perilaku agresif digunakan untuk menunjukkan kekuatan dirinya ataupun kekuatan dalam kelompok.

BAGAIMANA UPAYA MENANGANI ANAK YANG BERPERILAKU AGRESIF?
1. Berikan perhatian yang cukup, tunjukkan empati bahwa kita juga merasakan permasalahan yang dihadapi anak.

2. Bantu anak memberi label emosi yang sedang dirasakannya, apakah ia sedih, bingung, marah atau yang lain.

3. Jangan memberi label “bermasalah” pada anak.

4. Ajaklah anak berbicara dari hati ke hati dalam suasana yang menyenangkan. Gunakan volume suara yang pas, jangan membentak atau bersuara keras. Tanyakan pada anak apa sebenarnya yang dia inginkan dan mengapa dia mengganggu temannya. Biarkanlah anak mengutarakan uneg-unegnya atau pendapatnya.

5. Untuk mengubah perilakunya, buatlah sebuah perjanjian dengan anak, bisa dengan reward and punishment. Reward tidak harus berupa barang, bisa pujian atau pergi ke suatu tempat yang diinginkan anak. Punishment bisa berupa menyimpan mainan yang sangat disukainya untuk beberapa waktu.

6. Jangan mempermalukan anak di hadapan teman-temannya, karena bisa membuatnya semakin agresif.

7. Perlu usaha keras dan tetap sabar, karena tidak mudah untuk mengubah sebuah perilaku yang negative.
12 Mei 2010

CHI-YOGA....ALA...KAYLA....



Karena iklan di televisi tentang Chi-Yoga, suatu hari Kayla ngmabil galon kosong, dia pun mencoba terlentang di atas galon yang digulngkan tersebut. Karena aku heran, aku pun nanya sama Kayla:

"Kayla lagi ngapain?"
"Ini Chi-Yoga Bu?"
"???????...ooohhhh"
Aku pun memperhatikan usaha dia untuk bisa terlentang dengan pas di atas galon.
Beberapa kali gagal... tapi pernah juga sesekali berhasil.
Aku hanya ketawa aja...ada-ada aja...

"Bu, kan yang Chi-Yoga di tivi itu mahal ya...?"
"Iya, mahal..." (Kapan bisa beli ya? he he he...atau ada yang berbaik hati mau....n g a s i h....?ngawur pikirannya)

"makanya pakai ini aja bu...(sambil nunjuk galonnya).
"iya...ya..."
"Ibu sekarang coba ya..." pinta si Kayla
Duueeeenggg.....
demi menyenangkan anak, dijabanin juga akhirnya....

"CHI-YOGA GRATIS"....

KARTINI-an...

Cerita mungkin sudah basi, tapi ya mau gimana lagi...namanya juga lagi males ngeblog...penyakit yang kambuh-kambuhan....Sebenarnya sudah tahu obatnya, tapi "meminumnya aja sering males, ya begini jadinya...baru bisa update cerita-cerita yang sudah lewat masanya...
Btw...EGP lah...namanya juga hobi...kan nggak wajib ngejalaninnya...
(Itulah alasan bagi emak-emak yang lagi males kayak aku ini)...

Waktu ada pemberitahuan dari sekolah bakal ada peringatan Hari Kartini, langsung saja hunting cari baju sewaan. Tiga hari sebelumnya baru ada pemberitahuan, sementara sekolah lain sudah jauh-jauh hari pemberitahuannya. Maklum juga, karena sebelum2nya TK ABA ini belum pernah (atau sudah lama banget) nggak mengadakan perayaan hari Kartini dengan cara pakai baju adat... Khawatir juga bakal kehabisan baju sewaan yang dekat-dekat rumah... Setelah aku tanya Kayla mau pakai baju adat apa, dia pilih Adat Jawa, langsung deh hunting...nggak langsung dapat sih, tapi akhirnya masih dapat juga setelah tanya sana-sini.

Tapi ada satu hal yang harus diperhatikan, bahwa siswi boleh memilih baju adat manapun, ASAL TETAP HARUS BERJILBAB...
Setelah pilih-pilih warna baju, akhirnya kayla pilih yang warna merah...
Pas hari H-nya... berhubung emaknya nggak bisa melukis wajah, praktis aja pikiran si emak...langsung bawa aja ke salon dekat rumah, jam enam pagi si Kayla sudah digelandang ke salon... masuk tetap jam tujuh seperti biasa... (Sempat khawatir juga Kayla nggak mau dirias, karena selama ini Kayla selalu menolak tawaran untuk menjadi pendamping kecil untuk pengantin, alasannya...karena gerah...nggak mauuu....
Alhamdulillah, kali ini Kayla manut aja sama tante salon...legaaa...(inipun setelah hari2 sebelumnya selalu aku kasih "wejangan", he he he...)

Lagi dirias nih...









Ini dia ibu Kartini "Kayla"...












Bersama teman-teman...







Meski sudah jadi "Kartini Cilik", tetap tak lupa main pelurutan...