13 Agustus 2010
REFLEKSI 33 TAHUNKU
Alhamdulillah, 33 tahun aku telah menghirup udara dunia ini
Dari seorang bayi kecil yang tek berdaya
Hingga sampai kini aku telah memiliki amanah yang sangat berharga
Seorang putri kecil yang membahagiakan kami
Semua karena karunia ALLAH SWT
Yang tak kan mampu kumenuliskannya
Ataupun menghitungnya
Juga terima kasih yang tak terhingga
Buat BAPAK DAN IBU yang telah mejadikanku seperti aku yang sekarang ini
Tak kan mampu ku membalasnya
Sampai kapan pun
Aku hanya bisa mendoakannya, memohon kebaikan untuknya, dunia dan akhirat.
Aku hanyalah seorang hamba-Mu
Yang terus berupaya untuk menjadi lebih baik
Mencoba untuk berbuat baik meski semua tak mudah
Dosa dan khilaf mengikuti langkah ini
Hanya ampunan-Mu yang aku damba
Yaa…Rabbi…
UNTUK SUAMIKU TERCINTA…
Selama enam tahun lebih kebersamaan kita
Aku belum bisa menjadi istrimu yang sempurna
Aku hanya bisa berusaha semampuku
Untuk memberikan pelayanan terbaikku
Masakanku mungkin tak terasa nikmat di lidahmu
Rumah kita yang kecil…kadang tidak rapi dalam pandanganmu
Atau bahkan ada tingkah lakuku yang tak berkenan di hatimu
Dan untuk semua hal yang alpa aku lakukan sebagai seorang istri
Untuk semua itu…aku mohon maaf padamu…
Meski engkau sering terlambat mengetahui
kalau tanggal 13 Agustus adalah ulang tahunku,
atau bahkan malah lupa…
Takkan pernah mengurangi rasa cintaku padamu
Memang di tahun-tahun pertama hal itu
Sempat membersitkan sedikit rasa kecewa
Tapi seiring perjalanan kita,
Semua itu menjelma dalam bentuk pemahaman dan pengertian
Kesetiaan dan tanggung jawabmu sebagai jawabannya…
UNTUK PUTRI KECILKU, KAYLA…
Maafkan ibumu, Nak…
Yang belum bisa menjadi ibu terbaik bagimu
Ibu mungkin memarahimu
Tapi itu ibu lakukan, insya Allah untuk kebaikanmu
Maafkan ibumu, Nak…
Belum bisa memenuhi semua keinginanmu
Ibu ingin sekali melakukan banyak hal untukmu
Tapi terkadang tangan dan kaki ibu tak sanggup melakukannya
Betapa terharunya ibu…
Ketika hari ini engkau berikan ucapan selamat ultah buat Ibu…
Lalu engkau ucapkan doa buat ibu…
Ibu akan selalu menyayangimu…
Sampai akhir hayatku…
10 Agustus 2010
LES SEMPOA
SEMPOA (Sistem Edukasi Mengoptimalkan Potensi Otak Anak)
Selasa kemarin (3 Agustus) Kayla ikut tes kemampuan untuk masuk Sempoa Yunior atau Sempoa Basic I. Dan alhamdulillah, dari 8 anak yang ikut tes, 2 anak masuk kelas Basic I, salah satunya adalah Kayla.
Sebenarnya itu adalah tes susulan, sebab tes seharusnya diselenggarakan pada akhir Juli 2010 yang lalu. Ceritanya begini, saat ada pengumuman pendaftaran les SEMPOA di sekolah, Kayla pun aku tawari mau ikut les atau tidak. Saat itu Kayla masih kelihatan ragu-ragu, sehingga aku pun tidak mendaftarkannya.
Beberapa minggu setelah itu, teman-temannya yang telah mendaftar pun ikut tes kemampuan. Setelah hasil tes didapat, teman-temannya pun menerima “kertas kecil-kecil” (istilah dari Kayla), mungkin saja itu pengumuman hasil tes untuk para orangtua. Mengetahui hal tersebut, sepulang sekolah pun Kayla “merajuk” dan “mengadu”.
Katanya, “Bu, teman-teman Kayla kok banyak yang dapat kertas kecil-kecil?”
“Kayla kok nggak dapat?”
“Kertas kecil-kecil apa?”
“Ya enggak tahu”.
Aku lalu teringat bahwa ada tes kemampuan untuk Sempoa. Akhirnya aku jelaskan pada Kayla bahwa dia tidak mendapatkan itu karena sebelumnya tidak mendaftar Sempoa. Untuk meyakinkanku, aku pun telpon temanku yang anaknya satu kelas dengan Kayla dan sudah daftar sempoa, dan memang benar apa yang aku duga.
Kayla terlihat begitu kecewa.
Aku tanya dia kembali apakah ia pingin ikut les sempoa di sekolah? Iya pun menjawab dengan pasti “YA”
Aku pun langsung telpon guru kelasnya apakah Kayla masih bisa menyusul? Jawaban gurunya pun cukup melegakan karena Kayla masih bisa ikut tes susulan bersama beberapa temannya yang “ketinggalan” juga.
Hasil tesnya Kayla bisa langsung masuk Sempoa basic I tanpa harus ikut Sempoa Yunior lebih dulu.
Masuknya seminggu sekali selama 2 jam, yaitu hari Selasa. Jadi setelah tes kemampuan, Kayla langsung masuk les. Setelah hari pertama les Sempoa. Kayla terlihat begitu excited. Dia langsung menunjukkan semua peralatan (tas, buku-buku, kaos, sempoa mungil) yang didapatnya.
Sesampainya di rumah, Kayla pun langsung minta dibuatkan soal-soal seperti di buku sempoa. Aku pun OK saja. Lebih dari itu, dia pun “minta/mengajak/ agak memaksaku” utnuk bermain peran selama dia mulai di tes sampai ketika les berlangsung. Aku dimintanya menjadi pembimbing sempoanya. Semua atas instruksi Kayla. Aku harus ngomong sesuai dengan ucapan pembimbingnya (yang ditirukan Kayla). Sepertinya memang begitu mengesankan prose situ buat Kayla.
Sampai aku “bosen” juga sebenarnya harus bermain peran terus, dan harus diulang-ulang terus…he he he…Apalagi kalau salah ngomong sedikit, Kayla langsung protes.
Semoga semangatnya terus berlanjut selama les-nya berakhir. Tidak hanya di awal-awal saja…. Dan tentunya aku dan suami sebagai ortu berperan besar bagaimana agar semangat itu tetap terus “berkobar”….
Selasa kemarin (3 Agustus) Kayla ikut tes kemampuan untuk masuk Sempoa Yunior atau Sempoa Basic I. Dan alhamdulillah, dari 8 anak yang ikut tes, 2 anak masuk kelas Basic I, salah satunya adalah Kayla.
Sebenarnya itu adalah tes susulan, sebab tes seharusnya diselenggarakan pada akhir Juli 2010 yang lalu. Ceritanya begini, saat ada pengumuman pendaftaran les SEMPOA di sekolah, Kayla pun aku tawari mau ikut les atau tidak. Saat itu Kayla masih kelihatan ragu-ragu, sehingga aku pun tidak mendaftarkannya.
Beberapa minggu setelah itu, teman-temannya yang telah mendaftar pun ikut tes kemampuan. Setelah hasil tes didapat, teman-temannya pun menerima “kertas kecil-kecil” (istilah dari Kayla), mungkin saja itu pengumuman hasil tes untuk para orangtua. Mengetahui hal tersebut, sepulang sekolah pun Kayla “merajuk” dan “mengadu”.
Katanya, “Bu, teman-teman Kayla kok banyak yang dapat kertas kecil-kecil?”
“Kayla kok nggak dapat?”
“Kertas kecil-kecil apa?”
“Ya enggak tahu”.
Aku lalu teringat bahwa ada tes kemampuan untuk Sempoa. Akhirnya aku jelaskan pada Kayla bahwa dia tidak mendapatkan itu karena sebelumnya tidak mendaftar Sempoa. Untuk meyakinkanku, aku pun telpon temanku yang anaknya satu kelas dengan Kayla dan sudah daftar sempoa, dan memang benar apa yang aku duga.
Kayla terlihat begitu kecewa.
Aku tanya dia kembali apakah ia pingin ikut les sempoa di sekolah? Iya pun menjawab dengan pasti “YA”
Aku pun langsung telpon guru kelasnya apakah Kayla masih bisa menyusul? Jawaban gurunya pun cukup melegakan karena Kayla masih bisa ikut tes susulan bersama beberapa temannya yang “ketinggalan” juga.
Hasil tesnya Kayla bisa langsung masuk Sempoa basic I tanpa harus ikut Sempoa Yunior lebih dulu.
Masuknya seminggu sekali selama 2 jam, yaitu hari Selasa. Jadi setelah tes kemampuan, Kayla langsung masuk les. Setelah hari pertama les Sempoa. Kayla terlihat begitu excited. Dia langsung menunjukkan semua peralatan (tas, buku-buku, kaos, sempoa mungil) yang didapatnya.
Sesampainya di rumah, Kayla pun langsung minta dibuatkan soal-soal seperti di buku sempoa. Aku pun OK saja. Lebih dari itu, dia pun “minta/mengajak/ agak memaksaku” utnuk bermain peran selama dia mulai di tes sampai ketika les berlangsung. Aku dimintanya menjadi pembimbing sempoanya. Semua atas instruksi Kayla. Aku harus ngomong sesuai dengan ucapan pembimbingnya (yang ditirukan Kayla). Sepertinya memang begitu mengesankan prose situ buat Kayla.
Sampai aku “bosen” juga sebenarnya harus bermain peran terus, dan harus diulang-ulang terus…he he he…Apalagi kalau salah ngomong sedikit, Kayla langsung protes.
Semoga semangatnya terus berlanjut selama les-nya berakhir. Tidak hanya di awal-awal saja…. Dan tentunya aku dan suami sebagai ortu berperan besar bagaimana agar semangat itu tetap terus “berkobar”….
04 Agustus 2010
HARI ANAK NASIONAL
Dalam memperingati Hari Anak Nasional, TK se-kecamatan Manyar mengadakan Lomba senam Masal yang diadakan di lapangan Manyar. Pada tanggal 31 Juli anak-anak kumpul di sekolah jam 06.30 dan berangkat bareng-bareng dari sekolah jam 07.00 ke lapangan Manyar. Tentu saja jalanan macet dan cuacanya sangat panas.
Sebelum senam dimulai anak-anak begitu datang langsung berbaris di lapangan. Dan menyaksikan atraksi drum band dari beberapa TK. Kasihan juga anak-anak kepanasan, tapi hitung-hitung latihan ketahanan juga ya…he he he…
Cuma yang buat semakin lama, karena adanya penyerahan piala dari lomba-lomba tahun kemarin (yang sekarang muridnya sudah pada di SD). Heran juga…kenapa baru sekarang piala dibagikan?
Anak-anak sudah mulai resah juga karena kelamaan nunggu dan panas banget.
Setelah pembagian hadiah selesai, acara senam pun dimulai. Yang tidak aku mengerti, sebenarnya ini lomba senam atau “hanya” senam bersama saja. Karena nggak terasa sama sekali aura lomba disana. Yang ada, setelah anak-anak menunggu lama, mereka senam bersama dengan satu instruktur di depan. Tidak terlihat ada juri ataupun nomor peserta lomba. Atau aku yang nggak tahu ya?
Tapi jika pun ada juri, bagaimana mereka menilainya? Lha wong anak-anak TK se-kecamatan baris empet-empetan dan senam sekenanya saja, nggak tahu mana yang TK ini atau TK itu…
Menurutku, yang tepat acara ini adalah senam bersama saja dan menyaksikan penyerahan hadiah saja…toh yang menerima guru-gurunya saja, karena anak yang bersangkutan sudah pasti nggak ikutan di acara tersebut, karena sudah SD.
MASUK SEKOLAH LAGI….
Setelah liburan berakhir, Kayla pun masuk sekolah lagi di TK Aisyiyah 36 PPI. Kali ini Kayla sudah di kelompok B. Kayla masuk dalam kelompok MANGGO. Syukurlah, Kayla tidak rewel masuk pertama sekolah meskipun subuh harinya baru datang dari Yogja.
Semoga di kelompok B Kayla bisa semakin berani dan percaya diri, rajin belajar dan mengaji, serta semoga semakin rajin sholatnya. Amiin…
Semoga di kelompok B Kayla bisa semakin berani dan percaya diri, rajin belajar dan mengaji, serta semoga semakin rajin sholatnya. Amiin…
KE JOGYA (eps. Muktamar Muhammadiyah ke-46)
Liburan sekolah kali ini, Kayla hanya 3 hari di rumah Mbah Uti di Trenggalek karena mau ke Jogya. Mbah Kakung dan Mbah Uti juga ke Jogya, Cuma beliau bareng rombongan dengan teman-temannya. Acara ke Jogya ini sudah direncanakan sejak bulan kemarin. Memang kami sekeluarga ingin melihat-lihat acara Muktamar Muhammadiyah ke – 46, sekalian jalan-jalan ke Jogya. Kami berangkat tanggal 2 Juli malam hari. Sampai di Jogya sekitar jam enam pagi. Mencari penginapan sudah barang tentu hal yang mustahil karena sudah dibooking semua sehubungan dengan acara muktamar tersebut.
Kami menuju ke rumah teman (Mas Saptoni dan Mbak Adien, dengan si manis Ghanisa) dan mandi disana. Setelah semua mandi dan sarapan, kami pun menuju ke lokasi pembukaan muktamar Muhammadiyah di stadion Mandala Krida. Kami sudah agak siang kesana sekitar jam 10-an. Kami kira acaranya sudah selesai karena banyak orang yang berlawanan arah dengan kami dan meninggalkan stadion. Ternyata, setelah sampai di stadion acara baru dimulai. Mereka banyak yang pulang mungkin karena udaranya sangat panas. Alhamdulillah, kami masih bisa masuk ke lokasi acara sehingga bisa melihat secara langsung, karena layar di luar lokasi tidak jelas gambarnya.
Kami tidak bisa bertemu dengan Mbah Kakung dan Mbah Uti, hanya bisa telpon-telponan saja. Karena waktu datang dan pulangnya tidak bersamaan.
Cukup lama kami disana, sekitar jam 1 kami baru meninggalkan lokasi. Lalu kami sholat di Masjid UGM. Setelah itu kita makan siang dulu, cukup lama juga muter-muter cari rumah makan. Hujan pun turun sehingga suasana menjadi sangat adem dan sejuk. Setelah makan kita langsung menuju ke Kaliurang. Setelah naik menara, beli salak dan beberapa saat disana kami pun menuju ke tempat perkemahan Hizbul Wathan di daerah Kaliurang juga ketemu dengan tim HW dari Gresik. Tak lupa beli kaos dan merchandise HW. Sampai menjelang maghrib disana. Lalu kita pun kembali ke rumah Mas Saptoni untuk mandi. Setelah sholat Isya, kami pun meluncur lagi ke stadion untuk melihat acara Silaturahmi dan panggung gembira di acara muktamar tersebut. Kita pulang sekitar jam 10 malam meskipun acara belum selesai karena sudah ngantuk.
Paginya, sekitar jam 10 kami pun berangkat lagi ke lokasi pameran di UMY sampai jam 12 siang. Sebelumnya kami sekalian pamit pada tuan rumah. Lalu menuju ke Taman Sari dan ke Kraton. Rencananya mau ke Malioboro untuk beli oleh-oleh, tapi nggak jadi, karena di sekitar kraton ada teman yang jualan baju-baju batik yang murah meriah, bisa untuk oleh-oleh saudara dan tetangga. Lumayan banyak juga belanjanya. Mumpung murah dan harga teman.
Dari kraton kami putar-putar kota Jogya sebentar sambil cari makan. Setelah putar-putar dan menemukan rumah makan yang dimau suami, eee…ternyata tutup, akhirnya makan di rumah makan padang saja. Setelah itu mampir ke famili di Kota gede sebentar. Lanjut perjalanan cari oleh-oleh khas Jogya, bakpia pathok…
Lalu perjalanan pulang ke rumah…sampai di rumah pas Subuh….
Hmmm….capek tapi sangat menyenangkan….
Ini beberapa fotonya...