Saat aku sedang “konsentrasi” dengan makan siangku, dan di televisi sedang menayangkan spot iklan Coca Cola, tiba-tiba Kayla nyeletuk :
“Bu, Coca Cola sponsor resmi piala Eropa. Kok nggak sponsor aja ya?”
Aku dengan cuek dan kurang menanggapi pernyataan Kayla (yang sebenarnya pertanyaan, menurutku) karena sedang mengunyah makanan, merespon dengan singkat, padat dan jelas, : “YA...”
Rupanya Kayla tidak terima dengan jawabanku.
Dengan ekspresi kecewa (maafkan ibu ya Kayla....lageee...lageee...) ia berkata : “ Ibu kok jawabnya gitu aja, YA aja...”
Aku (tak menduga dia begitu kecewa, dan dengan membela diri nih ceritanya...) mengatakan, “Lho Kayla kan tidak nanya ke ibu, Kayla kan cuma memberi tahu ibu kaaann... terus maunya ibu jawabnya kayak apa?”
Kayla (dengan setengah cemberut) : “Ya jawab gini, sponsor resmi itu apa, atau sponsor resmi itu gini...gini...lho maksudnya.... jangan YA aja, Bu...”
Aku (dengan tertawa geli mendengar jawaban Kayla),
“Oooo... Kayla mau tahu tentang sponsor resmi maksudnya apa, gitu ta...?”
Kayla : “Ya iyalah bu...”
Aku akhirnya menjelaskan tentang maksud Coca Cola menjadi sponsor resmi piala Eropa itu kepada Kayla.
Dan akhirnya kata Kayla, “Oooo... gitu ta Bu...”
Hikmah dari sepenggal cerita di atas :
Para pembaca yang budiman...(ceeilee...),
Jangan sampai meniru perilaku “ibu” yang di atas itu ya...
Karena, ketika anak memiliki rasa ingin tahu maka saat itulah seharusnya kita sebagai orangtua menjelaskan sampai dia puas.
Kejadian di atas bisa jadi dapat membunuh rasa ingin tahu anak yang luar biasa.
Maafkan saya, saya khilaf.... harap dimaklumi (walaupun mungkin tidak bisa dimaklumi), kejadiaannya habis pulang kerja, pas capek, lapar lagi....
Sekali lagi, DON’T TRY THIS AT HOME....!!!!
hihihi... Kayla udah berani protes nih ^^
BalasHapus