Begitu juga kami,
Meski kami sudah punya
seorang anak perempuan yang cantik dan pintar, dan selalu kami berdoa untuknya
agar menjadi anak sholihah, menjadi qurrota a’yun dan membawa maslahah bagi
kehidupan, kami pun masih mendamba seorang momongan lagi.
Kayla Aminah namanya.
Delapan tahun usianya sekarang (semoga panjang umur, sehat selalu dan dipenuhi
dengan keberkahan).
Kata orang-orang Kayla
sudah saatnya punya adik. Jarak 8 tahun itu sudah kejauhan.
Pada awalnya kami masih
santai saja Kayla belum punya adik, dan aku masih menggunakan alat kontrasepsi.
Setelah melalui diskusi
berdua dengan suami, dengan pertimbangan usiaku yang sudah tidak lagi muda
(ceeiilleeee....) akhirnya pada awal bulan Agustus 2012 (saat puasa Ramadhan)
aku melepas alat kontrasepsi.
Kami santai saja dalam
hal ini. Inginnya alami saja kehamilannya, maksudnya tanpa ada program khusus,
kami pun tidak melakukan konsultasi khusus untuk program ini.
Hanya saja, saat melepas
alat kontrasepsi aku disarankan untuk mengkonsumsi suplemen vitamin E (waktu
itu yang disarankan Santa-E 100 gram) dan suplemem asam folat (folavit 400
mikrogram). Aku pun mulai mengkonsumsi susu untuk wanita yang sedang
merencanakan kehamilan (dalam hal ini aku memilih produk *****esensis)
Hari berganti hari, bulan
berganti bulan, tapi kehamilan yang kami nantikan tak kunjung datang juga. Hingga
aku sudah mulai tidak konsisten lagi minum supleme-suplemen di atas. Aku pun
dapat masukan dari beberapa teman beberapa tips agar cepat hamil. Ada yang
menyarankan pakai x, y, atau z... ada yang menyarankan kedokter x dan
lain-lain. Tentu saja semua masukan aku terima dengan senang hati dan syukur
alhamdulillah.
Setahun telah berlalu,
hingga aku dan suami sepakat untuk konsultasi ke SpOG. Hingga waktu itu belum
ada waktu yang tepat karena kesibukan (atau sok sibuk nih... eh nggak juga,
kami mencari waktu yang tepat saja untuk itu dan tentu juga persiapan dana yang
mungkin dibutuhkan untuk sebuah program kehamilan)
Ketika aku sudah semangat
dan bertekad untuk konsultasi dan mengikuti program yang nanti mungkin akan
diberikan oleh sang dokter, aku mendapat tugas ke Cisarua Bogor selama 4 hari,
tapi dengan perjalanannya jadi 6 hari (maklum perjalanan darat dengan rombongan
satu bus dari perwakilan Kabupaten Gresik), plus mampir-mampirnya mumpung
sekalian disana.
Cerita sedikit mengenai
perjalanan tersebut (ini tidak keluar dari pokok cerita kok, soalnya masih ada
benang merahnya....bukan benang biru lho....)
Selama perjalanan
keberangkatan, aku dalam kondisi fit dan sehat, hingga tiba di puncak tepatnya
di Taman Safari Indonesia. Kami menginap di Safari Logde
Di hari pertama (setelah
tiba disana) aku masih fit. Di hari kedua aku sudah merasa kalau mag ku mulai
kambuh karena makan yang kurang teratur (aku terbiasa makan teratur, karena
punya penyakit mag). Hari kedua perjalanan ke Jakarta untuk belanja masih
terasa cukup enak, hanya makan saja yang nggak terasa enak. Setelah dari
Jakarta balik lagi ke puncak. Di tengah perjalanan (sudah jam 7 malam kami
sempat mampir di Indomart, saat itu aku beli obat maag dan sirup anti masuk
angin. Aku menduga karena kecapekan dan tidak teratur makan makanya mag ku
kambuh dan masuk angin.
Hari-hari selanjutnya
masih dapat aku lalui dengan cukup baik, dengan mengkonsumsi kedua obat
tersebut. Kondisi yang sangat dingin mungkin turut menyumbang kondisiku semakin
tidak nyaman. Sampai akhirnya perjalanan pulang tiba, kondisiku sudah mulai
menurun, tapi tetap aku usahakan makan meski hanya bisa masuk sedikit. Selama
perjalanan rasanya sangat tersiksa dan perjalanan jadi terasa amat jauh,
seperti nggak sampai-sampai rumah. Apalagi ini mampir ke Bandung
belanja-belanja lagi....Kedua obat tersebut dan minyak kayu putih menjadi teman
setiaku. Aku usahakan selama perjalanan untuk tidur walau kadang nggak bisa
tidur juga. Untung saja (masih untung nih.... tidak jadi mampir ke Jogya...).
makin senewen aku kalau jadi ke Jogya.
Singkat cerita,
alhamdulillah sampai juga aku di rumah. Legaaaa rasanya...
Tapi sudah istirahat,
sudah dipijat (sama suami aja, bukan sama tukang pijat), kok masih terasa nggak
enak, mual-mual dan masuk angin nggak sembuh-sembuh juga, bahkan aku sampai
minta dikeroki (ini obat paling manjur kalau aku masuk angin sudah parah).
Lumayan sedikit lega dan enteng setelah dikeroki. Tapi mual-mual dan mau muntah
masih tetep saja bahkan sampai besoknya.
Dari sini nih aku mulai
curiga...aku ingat-ingat haidku sudah telat 2 minggu lebih. Jangan-jangan aku
hamil....(astaghfirullah....hamil kok jangan-jangan.... biasa kan ungkapan
orang yang penasaran....ada kata yang lebih tepat nggak ya...?)
Aku pun mengatakannya pada
suamiku tentang hal tersebut. Lalu, besok paginya (pas hari Minggu) aku
berinisiatif untuk ngetes dengan tes pack. Allahu Akbar...Alhamdulillah dari
test pack itu terlihat dua garis merah yang artinya bahwa aku positif hamil.
Aku pun memberi tahu suamiku kabar gembira tersebut. Kami harus menunggu
besoknya untuk ke SpOG guna konsultasi lebih lanjut dan juga memastikan
kehamilanku dengan USG.
Tak terkira bahagianya
kami dengan kehamilan ini. Karena kami telah menunggunya selama kurang lebih
satu tahun (setelah lepas dari kontrasepsi)
Aslm.wr.wb. Wah lama sekali nggak berkunjung kesini. selamat ya Mba atas kehamilannya yg kedua, hampir sama kayak aku nih jarak si kakak ama Adiknya hampir 7 th. Jadi serasa hamil anak pertama lagi ya..hehehe
BalasHapusAsslm.wr,wb
BalasHapusSelamat atas kehamilan yang kedua ya Mba.. smoga sehat dan lancar smp melahirkan nanti amiin
sy baru tau kalo lagi hamil.. selamat ya mbak.. semoga selalu sehat ya :)
BalasHapus@bunda riyang : wass. wr.wb. terima kasih bunda atas doanya...
BalasHapusmalah saya jarang2 nge blog bunda
makasih yaa sudah mau berkunjung ke sini...
@myra anastasia : terima kasih chie atas doanya, amien3x yaa robbal alamien