Kemudian tanggal 4 masih sama, keluar lendir campur darah.
Seperti sebelumnya, aku ke bidan lagi. Kali ini aku disarankan ke RS saja
karena sudah keluar lendir campur darah selama 2 hari tapi kok belum ada
bukaan, dan agar bila terjadi sesuatu bisa segera ditangani.
Akhirnya tanggal 4 pagi
sekitar jam 8.15 kami (aku, suami, Kayla, ibuku dan ibu mertua – rombongan) pun
berangkat ke RS biasanya aku periksa rutin tiap bulannya.
Sampai disana jam 08.30
langsung diperiksa dan memang belum ada bukaan. Kemudia disarankan untuk
tiduran miring ke kiri, katanya sih biar bisa cepat kontraksi. Setiap rasa
mulas datang aku selalu melihat jam di dinding untuk mengetahui berapa menit
sekali rasa mulas itu datang.
Aku pun mencatatnya di
handphone. Rasa mules mulai teratur setiap 20 menit sekali yaitu pada pukul
09.00, 09.20, 09.40, 10.50, 11.30, 12.45.
Selama waktu itu selalu
dipantau tekanan darah dan denyut jantung janin. Setiap 4 jam sekali diperiksa
apakah sudah ada penambahan bukaan.
Ketikan pukul 14.00
diperiksa baru bukaan 2. Lalu pukul 16.00 ada peningkatan bukaan 4.
Alhamdulillah, lega rasanya ada progresnya. Setelah itu bukaan tidak bertambah
lagi. Aku disarankan untuk BAB dan BAK agar persalinan berjalan lancar. BAB
sudah, tapi BAK masih kurang lancar. Bukaan pun tidak nambah lagi. Sempat
khawatir kalau bukaan terhenti di bukaan 4. Akhirnya sekitar pukul tujuh malam dipasanglah kateter karena
kandung kemihku sudah penuh tapi nggak bisa aku keluarkan kemihnya meski sudah
disiram air hangat dan ditekan-tekan daerah sekitar kandung kemih. Setelah
dipasang kateter, mengalirlah air kemih dengan lancar dan banyak. Setelah itu
pembukaan berlangsung/bertambah terus, rasa sakit yang hebat terus
bertambah-tambah dengan jarak yang kian dekat. Bidan dan perawat pun segera
menyiapkan proses persalinan. Tak lama kemudian setealh pembukaan hampir
sempurna datanglah DSOG dan langsung membimbingku menjalani proses akhir
persalinan.
Selama seharian di RS,
gantian yang menjagaku di kamar bersalan. Karena hanya satu yang boleh masuk,
maka bergantianlah anggota rombongan tadi menemaniku termasuk Kayla. Namun
ketika bukaan sudah semakin banyak suamiku yang menungguku di dalam ruangan. Ia
pun terus mensupport dan mendampingiku selama proses itu.
Ketika jam dinding
menunjukkan pukul 20.20, lahirlah putri ke-2 kami dengan sehat dan selamat tak
kurang suatu apapun. Buah hati kedua kami lahir dengan berat badan 3,5 dan
panjang badan 49 cm.
Rasa syukur dan lega yang
luar biasa tercurah saat itu. Rasa sakit telah berganti dengan luapan
kegembiraan dan kelegaan kami sebagai orang tua dan semua yang ada di ruangan
bersalin itu, juga keluarga yang menunggu di luar mulai dari pagi. Ketika si
dedek lahir dia langsung menangis tapi tangisaanya tidak terlalu keras.
Proses selanjutnya
pengeluaran plasenta dan pembersihan. Bayiku dibawa ke ruangan untuk
dikeringkan dan dibungkus kain. Setelah proses “jahit-menjahit” aku pun bisa
melihat dan mencium bayi mungilku. Takjub dan haru kala itu. Tak bisa
terlukiskan betapa bahagianya kami saat itu.
Persalinan ini terasa
agak lama karena belum ada bukan sudah “stay” di RS. Beda dengan Kayla dulu,
sudah bukaan 3 di rumah baru berangkat ke RS sehingga tidak terasa lama banget
di RS nya.
alhamdulilah terlahir dengan sehat
BalasHapusSeperti yg saya rasakan sekarang bunda.. Sudah beberapa hari keluar lendir campur darah tapi belum juga ada kontraksi. Cuma rasa menekan aja sebentar2, dikira mau lanjut eh skrg udh ga kerasa..
BalasHapus