Ketika membuka-buka file foto, aku tertarik pada foto berikut ini...
yaitu saat Athiyah berusia 2 bulan. Ketika itu Athiyah mendapat imunisasi BCG dan beberapa hari setelahnya bekas suntikan di lengan kanannya bengkak yang menurutku cukup besar karena diameternya hampir 1,5 cm. Setelah konsultasi ke bidan yang juga sepupu saya sendiri, hati ini lebih tenang meskipun sepupu saya juga agak kaget kok bisa sampai bengkaknya sebesar itu. Tapi Athiyah sepertinya biasa saja alias tidak merasa sakit saat bagian yang bengkak aku pegang pelan-pelan.
Selain itu akupun cari informasi tentang suntikan vaksin BCG itu yang memang bermanfaat mencegah TBC yang paling efektif.
Mengapa penyuntikan dilakukan di lengan ? tidak di paha saja?
Ternyata kalau disuntiknya di paha lebih sulit dilakukan karena lapisan lemak di bawah kulit paha lebih tebal sehingga dikhawatirkan kegagalannya lebih besar karena vaksin sulit menembus lapisa lemak. Untuk teknik penyuntikannya pun berbeda dengan suntik yang langsung ke dalam otot. Untuk BCG ini penyuntikannya hanya di bawah kulit.
Keberhasilan suntikan BCG berupa bisul kecil tapi tentu beda dari bisul yang biasanya. Bisul ini awalnya berupa bentol besar lalu berbentuk seperti bisul yang ada nanahnya. Nah, bentol besar pada Athiyah ini terlalu besar sehingga yang melihatnya saja agak ngeri.
11 Desember 2014
03 Desember 2014
PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BICARA ATHIYAH

Untuk perkembangan bicara anak usia 12 – 18 bulan (Athiyah kini usia 17 bulan) menurut ahli sebagai berikut:
Mampu mengucapkan antara 1 – 5 kata yang agak jelas. Kosa kata Athiyah saat ini antara lain: mama, papa, asuk (masuk), ulis (nulis), abis (habis). Ada juga beberapa kata yang masih kurang jelas tapi sering diucapkan, antara lain: aem (makan), au (mau), num num (minum), uka (buka), apak (bapak), acak (kakak), anti (ganti baju), atit (sakit), kalao kata yng ini ngomongnya sambil nyanyi lagunya Cita Citata. Ketika orang disekitarnya nyanyi lagu tersebut, Athiyah akan menyaut : “atit...atit...” sambil memegang dadanya...
Karena masih sangat terbatas kosa kata yang dikuasainya maka seringkali menggunakan jarinya untuk menunjuk sesuatu yang dimau sebagai pengganti kata-kata yang belum bisa diucapkannya. Misalnya : Athiyah ingin digendong ke kamar maka dia akan menunjuk ke arah kamar sambil ngomong “tah...tah...” . Atau ketika Athiyah ingin keluar jalan-jalan maka Athiyah akan menunjuk jilbab agar ibu atau tante pakai jilbab dan keluar rumah.
Kalau ibu baru pulang kerja Athiyah langsung memegang bahkan kadang menarik kaos kaki ibu (agar dilepas maksudnya) dan menarik jilbab agar dilepas juga.
Untuk stimulasi bicara Athiyah, kami, terutama aku selalu mengajaknya bicara dalam berbagai kesempatan, bahkan saat prosesi mandi. Juga dengan sering menyebut nama-nama anggota tubuhnya dan nama-nama benda yang ada di sekitar kita. Tapi seringnya kalau Athiyah disuruh menirukan kata dia hanya tersenyum atau tertawa. Tapi kalau tidak disuruh malah kadang menirukan omongan kita, tentunya kata yang tidak sulit bagi dia.
Selain itu meski kita tahu kemampuan bicaranya masih terbatas, saat Athiyah bicara sesuatu yang tidak/kurang jelas maksudnya, tetap aku usahakan untuk membetulkannya, dan aku minta anaknya untuk mengulangnya meski kadang tidak mau. Pernah coba aku tidak penuhi keinginannya karena tidak mau mengulang kata-kata yang kurang jelas, malah Athiyah marah dan menangis.
Mengapa anak bisa terlambat bicara?
Ada beberapa kemungkinan penyebabnya, antara lain : Pertama, anak-anak yang diasuh oleh orangtua/pengasuh yang pendiam sehingga kurang terstimulasi kemampuan bicaranya. Bisa juga karena tidak mau repot, sang ibu terlalu banyak membiarkan anaknya hanya menonton tv sehari-harinya. Kedua, oarangtua selalu memenuhi keinginan anak ketika anak minta sesuatu tanpa bicara hanya dengan menunjuk-nunjuk saja. Ketiga, bisa jadi karena anak-anak yang diatas usia 1 tahun masih makan makanan yang dihaluskan. Mengapa demikian? Karena organ bicara dan organ untuk makan sama sehingga kalau masih makan makanan halus berdampak juga pada kurang terlatihnya otot bicara. Keempat, adanya gangguan perkembangan seperti ADHD, austisme, mental retarded, dll. Kelima, adanya keterbatasan fisik seperti bibir sumbing dan gangguan pendengaran.
25 November 2014
KENANGAN WISUDA SISWA
05 Februari 2014
MPASI ATHIYAH DI USIA 6 BULAN
Alhamdulillah tak terasa
Athiyah sudah berusia 6 bulan pada tanggal 4 Januari 2014 ini. Itu artinya Athiyah
sudah harus diberi MPASI untuk mendukung tumbuh kembangnya. Kini Athiyah harus
mulai belajar makan, mendororng makanan di mulutnya ke belakang dengan
lidahnya, mengecap, mengunyah dan menelannya.
Di awal-awal MPASI Athiyah aku coba kasih pisang yang dikerok.
Athiyah mau meski masih separo. Selain itu biar tidak bosan, Athiyah aku kasih biskuit
bayi yang diencerkan pakai ASI. Alhamdulillah Athiyah mau juga.
Sebelum-sebelumnya aku
sering cari informasi, tanya sana sini, rajin googling tentang MPASI. Beda
dengan jamannya Kayla di 9 tahun yang lalu. Saat itu, selain aku masih
menjadi ibu baru yang belum banyak dapat
informasi mengenai MPASI, internet pun masih harus ke warnet. Kebayang kan ribetnya.
Yaaa...persiapan kuranglah saat itu, sehingga Kayla pun banyak mengkonsumsi
masakan instan dari pabrik... Lha sekarang, informasi apapun sudah ada di
tangan. Tinggal pencet tombol gadget di tangan, dibantu mbah google atau yang
lain maka dapatlah informasi yang kita mau. Ibaratnya dunia serasa ada di
genggaman kita...ceileee hiperbola banget....
Di kesempatan ini pula
aku sampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada ibu, mama, mami, bunda
yang hebat-hebat yang sudah mau share pengalaman di dunia maya sehingga aku
banyak menimba ilmu dari mereka...(meski aku banyak yang nggak kenal dari
mereka).
Nah, mulaialah aku dengan
niat untuk memberikan MPAsi yang terbaik buat Athiyah sesuai dengan
kemampuanku.
Selain dengan pisang yang
dikerok dan biskuit yang dicairkan dengan ASI, aku pun mulai mencoba beberapa
makanan untuk Athiyah. Aku pun memutuskan mengikuti jejak para bunda yang
mengambil ikhtiar dengan frozen baby food dengan alasan yang sama yaitu harus
berangkat kerja di pagi hari. Apalagi aku nggak ada ART jadi kalau pagi juga
mesti harus masak untuk yang dewasa juga (kecuali kalau saat males baru deh
beli matengan). Semoga ikhtiar yang aku ambil ini berdampak baik bagi tumbuh
kembang Athiyah. Dengan pertimbangan yang sama juga dengan bunda-bunda yang
lain bahwa makanan beku lebih baik daripada makanan bayi instan yang banyak
dijual di toko atau supermarket, karena alami dan tidak mengandung pengawet
maupun perisa makanan sintetis. Selain itu ada kepuasan tersendiri begitu bayi
kita mau makan dengan makanan yang dibuat oleh tangan-tangan dan keikhlasan
hati kita....ehm... ehm... Tapi terkadang dalam situasi tertentu, seperti saat
bepergian, aku juga pakai bubur bayi instan.
Aktivitas pertama yang
aku lakukan dalam membuat frozen baby food ini pertama beli bahannya dulu (ya
iyalah...masak mau minta tetangga, kalaudiberi mau juga siihh....hehehe...)
Ada beberapa buah nih
yang aku buat puree beku
![]() |
suchini, kabocha, labu parang, pear |
Puree labu parang atau
labu kuning
Labu parang mengandung
betakaroten yang cukup tinggi, di dalamnya terdapat vitamin A untuk kesehatan
mata dan kulit. Juga mengandung vitamin B1 untuk kesehatan jantung, vitamin B2
untuk kesehatan mata, kulit dan tenggorokan dan vitamin C untuk kekebalan
tubuh, mencegah infeksi dan kanker. Labu kuning juga mengandung zat besi yang
berfungsi untuk pembentukan darah, mengandung kalium untuk menjaga keseimbangan
air dan elektrolit di dalam tubuh serta mengandung serta untuk kesehatan
pencernaan. Selain itu, kandungan lemak tak jenuh yang terkandung di dalamnya
juga sangat baik untuk menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi pembentukan
gumpalan darah. (sumber: passionmagz.com)
Cara membuat puree labu
ini : dicuci dulu sampai bersih, boleh dikupas lebih dulu maupun dikupas
belakangan setelah dikukus. Dikukus sekitar 10 menit. Setelah agak dingin,
diblender dengan sedikit air. Kemudian dimasukkan ke dalam cetakan es atau
istilah lainnya ice cube tray. Karena aku punyanya ice tray yang nggak ada
tutupnya, maka aku wrapping dengan plastik cling wrap. Kemudian dimasukkan freezer
sampai beku. Setelah beku, pindahkan balok-balok puree beku tersebut ke wadah
yang lebih besar dan bertutup rapat (dalam hal ini aku pakai tupperware).
Taraaa...jadilah labu parang beku buatanku. Untuk menyiapkannya: saat malam
hari pindahkan beberapa balok puree beku tersebut ke refrigerator (kulkas
bawah).
Ketika mau makan
dihangatkan dulu sebentar. Saat usia 6 bulan ini Athiyah makannya masih encer
sebagai transisi dari ASI ke MPASI sehingga pureenya masih ditambah dengan ASI.
Selain untuk menambah kandungan gizinya juga agar Athiyah masih bisa mengenali
rasa yang pernah mampir di lidahnya selama ini. Alhamdulillah Athiyah suka
puree labu parang ini.
Seperti kata para
ahli, bahwa untuk awal-awal MPASI berikan dulu bayi satu bahan makanan dulu
selama 3 sampai 4 hari untuk melihat responnya, apakah dia alergi atau tidak
dengan makanan tersebut. Jangan lupa amati juga apakah ia kesulitan menelan,
tersedak, dan juga keras lunaknya feses.
Mengenai jumlah
makan yang dikonsumsinya, aku berikan secara bertahap. Satu hal yang penting
bahwa MPASI Athiyah ini berprinsip NO SALT AND NO SUGAR. Why? Pertama agar anak
dapat mengenal rasa asli dari bahan makanan, seperti manis, asam, gurih, dll.
Dan supaya nantinya dia tidak jadi picky
eater (suka pilih-pilih makanan). Selain itu, NO SUGAR agar mencegah kerusakan
gigi bila bayi sudah terlanjur suka rasa manis. Lagian kelebihan gula bisa juga
menjadi penyebab diabetes.
NO SALT, agar
tidak memperberat kerja ginjalnya, karena sebelum usia 1 tahun pembentukan
kerja ginjal masih belum sempurna.
Di bulan ke enam
ini ada beberapa buah dan sayur yang aku berikan ke Athiyah, antara lain:
Puree suchini
Suchini atau
zucchini adalah sayuran mirip timun yang berasal dari Italia. Dalam bahasa
Inggris disebut courgette. Bentuknya mirip timun hijau. Suchini sebaga antioksidan yang mengandung
vitamin A, vitamin C. Suchini juga mengandung vitamin B kompleks (B1, B2, B3,
B6, folat dan kolin). Dalam membuat puree suchini, dikukus dulu sebentar
(sekitar 5 menit) lalu diblender dengan sedikit air atau tanpa air. Ternyata
Athiyah juga suka dengan puree ini.
Puree kabocha
Kabocha atau labu
Jepang mengandung serat yang tinggi,
betakaroten, sumber vitamin A, C dan Alpha hydro acid untuk kesehatan
kulit dan mencegah penuaan dini. Selain itu juga menurunkan resiko hipertensi
dan osteoporosis. Saat diolah hampir tidak ada bedanya dengan labu parang.
Athiyah juga mau puree ini. Cara membuat pureenya sama dengan membuat puree
dari labu parang. Tekstur setelah diblender pun lembut dan lezat rasanya.
Puree brokoli
Brokoli sangat
baik untuk menjaga sistem kekebalan tubuh serta untuk meningkatkan fungsi hati.
Brokoli juga mengandung anti karsinogen dan senyawa antioksidan sehingga mampu
mencegah berbagai penyakit yang masuk ke
dalam tubuh. Selain itu juga mengandung asam lemak omega 3 yang baik untuk
meningkatkan kecerdasan bayi. Untuk kesehatan tulang, brokoli juga sangat
penting karena berisi kalsium tinggi dan vitamin K.
Membuat puree
brokoli juga harus dikukus dulu, tentunya setelah dicuci bersih. Cukup 5-10
menit mengukusnya setelah itu diblender sebentar, akan kita dapatkan puree
brokoli yang lembut.
Ada yang
mengatakan brokoli ini dikonsumsi untuk bayi 8 bulan ke atas. Ada pula yang
mengatakan sejak 6 bulan boleh bayi diberi brokoli. Akhirnya dengan mengharap
banyak manfaat dari brokoli tersebut, Athiyah pun aku beri puree brokoli. Dia
pun mau juga menyantapnya. Eh, besoknya, BAB nya jadi cair. Ini berarti Athiyah
belum siap diberi puree brokoli. Lalu aku hentikan sementara brokoli. Dua
minggu kemudian aku berikan lagi puree brokoli, tapi dengan dicampur makanan
lain, seperti: bubur beras putih, kentang, bubur beras merah atau yang lain.
Puree Pear
Buah pear ini
mengandung banyak serat dan hipoalergenik. Sebagai sumber vitamin C dan
tembaga, pear dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan dan mendukung
sistem kekebalan tubuh. Selain itu, dengan vitamin K, kalium yang dikandungnya
mampu membantu mencegah sembelit dan membantu BAB secara teratur.
Untuk Athiyah aku
pilihkan pear Ya Lie yang rasanya lebih manis. Athiyah juga suka banget puree
pear ini. Cara membuatnya: setelah dicuci bersih dan dikupas lalu dikukus 5 –
10 menit. Setelah dingin lalu diblender tanpa air atau dengan sedikit air
karena pear ini sudah banyak mengandung air.
Puree buncis
Buncis merupakan
sejenis kacang-kacangan yang juga banyak mengandung vitamin, antara lain
vitamin C, K, A, B1, B2. B3, B6, dan B11.
Selain mengandung banyak serat, buncis juga mengandung mineral seperti
mangan, magnesium, potasium.
Labu siam memiliki kandungan asam folat yang cukup baik. Sayuran ini juga kaya serat untuk mengatasi sembelit dan aman untuk lambung. Selain itu juga kaya akan kalium yang berguna untuk mengendalikan tekanan darah serta membersihkan CO2 dalam darah. Selain itu juga dapat memperlancar pengiriman oksigen ke otak. Juga kaya vitamin B6 untuk metabolisme protein. Masih banyak lagi manfaat lainnya yang tidak dicantumkan disini.
Cara membuatnya tidak beda jauh dengan cara sebelumnya. Setelah dikupas dan dicuci bersih, dihilangkan biji dan bagian tengahnya lalu potong-potong dan kukus sebentar. Untuk memblender tidak perlu ditambah banyak air karena sayuran ini sudah mengandung air.
Untuk puree apel pilih apel royal gala yang rasanya lebih manis. Apel ini merupakan makanan yang rendah kalori tapi padat nutrisi.
Cara membuatnya : Setelah apel dicuci bersih, kupas kulit apel tipis-tipis. Buang bijinya dan bagian tengahnya yang agak keras. lalu potong dadu dan dikukus sebentar. setelah dingin lalu diblender dan siap dibekukan. Manfaat buah apel bagi anak-anak antara lain mengandung vitamin A, B1, B2 dan C. Juga terdapat di dalamnya beberapa mineral seperti : kalium, kalsium, zat besi, fosfor dan yodium. Semua zat tersebut sangat menunjang pertumbuhan tulang, jaringan otot, organ, kulit da darah. Selain itu apel juga mengandung antioksidan dan fitonutrien yang berfungsi untuk menangkal bahan kimia berbahaya, kanker dll.
Untuk sumber karbohidrat, aku membuat puree jagung manis, tepung beras putih, tepung beras merah (gasol), dan puree kentang.
Cara membuatnya : jagung dikupas dan dicuci bersih lalu dikukus sampai matang. kemudian dipipil lalu diblender. Atau waktu masih mentah jagung dipipil dulu lalu dikukus. setelah dingin diblender sampai halus.
Bubur Tepung Beras Bubur beras merah (gasol)

Puree kentang
Puree Wortel
Puree Labu Siam
Labu siam memiliki kandungan asam folat yang cukup baik. Sayuran ini juga kaya serat untuk mengatasi sembelit dan aman untuk lambung. Selain itu juga kaya akan kalium yang berguna untuk mengendalikan tekanan darah serta membersihkan CO2 dalam darah. Selain itu juga dapat memperlancar pengiriman oksigen ke otak. Juga kaya vitamin B6 untuk metabolisme protein. Masih banyak lagi manfaat lainnya yang tidak dicantumkan disini.
Cara membuatnya tidak beda jauh dengan cara sebelumnya. Setelah dikupas dan dicuci bersih, dihilangkan biji dan bagian tengahnya lalu potong-potong dan kukus sebentar. Untuk memblender tidak perlu ditambah banyak air karena sayuran ini sudah mengandung air.
Puree Apel
Untuk puree apel pilih apel royal gala yang rasanya lebih manis. Apel ini merupakan makanan yang rendah kalori tapi padat nutrisi.
Cara membuatnya : Setelah apel dicuci bersih, kupas kulit apel tipis-tipis. Buang bijinya dan bagian tengahnya yang agak keras. lalu potong dadu dan dikukus sebentar. setelah dingin lalu diblender dan siap dibekukan. Manfaat buah apel bagi anak-anak antara lain mengandung vitamin A, B1, B2 dan C. Juga terdapat di dalamnya beberapa mineral seperti : kalium, kalsium, zat besi, fosfor dan yodium. Semua zat tersebut sangat menunjang pertumbuhan tulang, jaringan otot, organ, kulit da darah. Selain itu apel juga mengandung antioksidan dan fitonutrien yang berfungsi untuk menangkal bahan kimia berbahaya, kanker dll.
Untuk sumber karbohidrat, aku membuat puree jagung manis, tepung beras putih, tepung beras merah (gasol), dan puree kentang.
Puree Jagung Manis
Cara membuatnya : jagung dikupas dan dicuci bersih lalu dikukus sampai matang. kemudian dipipil lalu diblender. Atau waktu masih mentah jagung dipipil dulu lalu dikukus. setelah dingin diblender sampai halus.
Bubur Tepung Beras Bubur beras merah (gasol)

Puree kentang
Puree Wortel
LIBURAN AKHIR TAHUN 2013 DAN AWAL TAHUN 2014
Wuiih... lihat judul di
atas eh.. baca judulnya aja seolah-olah lama banget liburannya. Padahal enggak
juga lho... Liburan akhir tahun ini ada beberapa destinasi wisata yang menjadi
tujuan kami.
Liburan ini sebagai hadiah atas nilai rapot yang dicapai Kayla yang secara umum lebih baik dari sebelumnya, dan juga nilai kursus Bahasa Inggrisnya di English House yang meningkat pula. Dan diperolehnya beasiswa dari perusahaan sepatu dan sandal Santika. Memang, Bapaknya pernah menjanjikan kalau hasil belajarnya bagus akan diajak liburan. Dengan harapan ke depannya Kayla lebih semangat lagi belajarnya, sholatnya dan berbuat baiknya. Selain itu, emak dan bapaknya kan juga butuh refreshing hehehe... Satu lagi, liburan ini juga sebagai hadiah ulang tahun Kayla ke-9 sekaligus hadiah ulang bulan Athiyah yang ke-6 (inilah ortu dengan paket hemat...#itung-itung isi dompet)
Liburan ini sebagai hadiah atas nilai rapot yang dicapai Kayla yang secara umum lebih baik dari sebelumnya, dan juga nilai kursus Bahasa Inggrisnya di English House yang meningkat pula. Dan diperolehnya beasiswa dari perusahaan sepatu dan sandal Santika. Memang, Bapaknya pernah menjanjikan kalau hasil belajarnya bagus akan diajak liburan. Dengan harapan ke depannya Kayla lebih semangat lagi belajarnya, sholatnya dan berbuat baiknya. Selain itu, emak dan bapaknya kan juga butuh refreshing hehehe... Satu lagi, liburan ini juga sebagai hadiah ulang tahun Kayla ke-9 sekaligus hadiah ulang bulan Athiyah yang ke-6 (inilah ortu dengan paket hemat...#itung-itung isi dompet)
Destinasi pertama dan
wajib adalah pondok orang tua indah di Trenggalek. Kami berangkat Sabtu, 28
Desember jam lima sore. Kami ke toko Bu Muzanah dulu untuk membeli oleh-oleh
khas Gresik untuk keluarga dan tetangga disana dan juga beberapa makanan dan
minuman untuk bekal di perjalanan.
Kami nyantai aja dalam
perjalanan biar enjoy. Sampai Jombang kita turun istirahat dan makan. Sampai di
rumah ibu jam 12 malam. Ee..Athiyah nya bangun dan bercanda-canda. Baru jam
setengah tiga pagi Athiyah bisa tidur. Walhasil emaknya ngantuk banget. Paginya
sekitar jam 10 pagi kita sekeluarga plus bapak dan ibu pergi ke Ponorogo untuk
tilik bayi. Ada sepupu yang punya anak. Selamat ya Mbak Diah dan Mas Azhuri
atas kelahiran putri ke-3 nya,semoga menjadi anak yang sholihah. Amiiin...
Sekitar jam 2 siang kita
pun balik ke Trenggalek karena suami harus baik ke Gresik pada sorenya, Senin
harus masuk kerja. Jadilah kita liburan di Trenggalek sampai hari Jumat.
Jumat pagi jam lima,
suami datang lagi ke Trenggalek bersama mbak Hana. Setelah istirahat cukup dan
sarapan, kita pun melanjutkan perjalanan liburan. Karena liburan dan sopirnya
Cuma satu yaitu suami, jalannya nyantai saja sekaligus menikmati perjalanan
liburan ini. Tujuan pertama ke Telaga Sarangan di Magetan. Sesampainya disana
ternyata hujan sehingga kita keliling naik mobil saja. Kita turun hanya untuk
foto-foto saja. Kayla minta beli jagung dan strawberry. Maunya beli strawberry
dari kebunnya langsung di daerah sekitar sana, tapi karena hujan makanya nggak
jadi.
Kita tidak terlalu lama
menikmati Telaga Sarangan. Perjalanan dilanjut ke Grojogan Sewu di Tawangmangu.
Kayla dan Bapaknya naik kuda.
Aku, athiyah dan mbak
Hana jalan kaki saja. Sampai disana juga gerimis sebentar sehingga kita pun
sewa payung. Ternyata Kayla dan bapaknya sudah turun duluan ke Grojogan sewu.
Dihubungi via telpon susah nyambungnya saat itu. Setelah tersambung suami
bilang kalau kami bertiga lebih baik nggak usah turun ke Grojogan Sewu-nya
karena ternyata jalannya masih jauh dan tangganya buaanyyaaak sekali. Berapa
yaa lebih seribu anak tangga deh kayaknya.
Kayla dan Bapaknya cukup
kecapekan juga rupanya.
Ini Kayla berfoto dengan
latar belakang Grojogan Sewu..
Kalau aku, Athiyah dan
hana hanya sampai disini nih...
Perjalanan berlanjut ke
Solo. Selama ini seringnya liburan ke Yogjakarta. Kali ini kita ingin liburan
di Solo, puter-puter kota Sola. Kayla ingin naik bis tingkat. Masuk kota Solo
hari sudah sore.
Sambil keliling nyari hotel yang murah-murah saja (#hemat isi kantong biar habis liburan masih bisa makan hehehe...) kita pun keliling kota Solo sekalian memperlihatkan Kayla kalau di Solo ada Universitas Negeri Surakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Kraton Surakarta (kita nggak masuk, saat itu di sekitar karton ada semacam pasar malam), ada Ponpes As Salam (ada famili yang sekolah disana). Setelah beberapa lama keliling-keliling dan sang sopir juga butuh istirahat, kita pun nyari hotel. Maunya hotel Ibis tapi mahal. Akhirnya dapat Hotel Lampion di tengah kota yang saat itu lagi ada hot promo sekamar Cuma Rp 270 ribu only room, nambah untuk breakfast Rp 30 ribu dua orang.
Sambil keliling nyari hotel yang murah-murah saja (#hemat isi kantong biar habis liburan masih bisa makan hehehe...) kita pun keliling kota Solo sekalian memperlihatkan Kayla kalau di Solo ada Universitas Negeri Surakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Kraton Surakarta (kita nggak masuk, saat itu di sekitar karton ada semacam pasar malam), ada Ponpes As Salam (ada famili yang sekolah disana). Setelah beberapa lama keliling-keliling dan sang sopir juga butuh istirahat, kita pun nyari hotel. Maunya hotel Ibis tapi mahal. Akhirnya dapat Hotel Lampion di tengah kota yang saat itu lagi ada hot promo sekamar Cuma Rp 270 ribu only room, nambah untuk breakfast Rp 30 ribu dua orang.
Akhirnya malam itu
istirahat di hotel dan keesokan paginya sekitar jam 9.30 check out setelah
breakfast. Tujuan pertama adalah serabi Solo di jalan Notosuman dan krepes di
jalan yang sama.
Perjalanan berlanjut ke
Dinas Perhubungan. Setelah beberapa lama nyari lokasi kantornya, kemudian
mendaftar untuk naik yang jam 12 siang. Ternyata jam 12 siang sudah habis
tiketnya. Adanya yang jam 3 sore, itupun tiketnya tinggal dua. Akhirnya pun
dibeli juga dua tiket tersebut untuk Kayla dan mbak Hana. (sebenarnya ada 3
shift bis tingkat, yang pagi jam 9).
Karena saat itu masih sekitar jam 11, maka kita memutuskan untuk ke Museum Batik dan Danar Hadi beli baju batik dan boneka. Tapi nggak jadi masuk museum Batik hanya di showroom Danar Hadi nya. Rencana selanjutnya mau ke museum .... ternyata tutup karena masih direnovasi. Lanjut ke pasar Klewer untuk beli batik yang agak murah harganya daripada di Danar Hadi (#sangu cupet nih hehehe...). Kita langsung menuju ke toko batik Kencana Ungu untuk beli daster-daster, sebagian untuk oleh-oleh. Mampir lagi ke toko batik depannya Kencana Ungu yaitu toko .... beli batik lagi. Karena sudah jam 2 siang,dan suami juga belum hapal bener jalan di Solo, kita pun bergegas menuju ke Dishub untuk persiapan naik bis tingkat, khawatir kalau macet sehingga ketinggalan kereta. Ternyata perjalanan lancar sampai di pool nya masih jam setengah tiga. Akhirnya Kayla dan mbak Hana kita turunkan disana dan aku bersama suami lanjut untuk mencicipi Bakso Alex. Ketika makan bakso dan mie ayam hujan pun turun. Sedeep bener, hujan-hujan makan bakso.
Setelah itu, di pertigaan
ternyata kita bertemu dengan bis tingkat tadi. Kita pun mengikutinya dari
belakang. Hujan turun deras sekali. Beruntung saat itu Kayla pilih duduk yang
di bawah karena jendela di atas terbuka dan sebagian hanya ditutupi semacam
terpal, sehingga (kata Kayla) banyak penumpang yang pindah ke bawah karena
hujan deras.
Sampai di Jurug, bis
berhenti untuk pindah posisi penumpang, yang tadinya di bawah pindah ke atas.
Saat berhenti, suami nawarin Kayla mau tetep naik bis tingkat atau sudahan aja
lalu naik mobil... ternyata Kayla masih tetep mau naik bis tingkat. Akhirnya
mereka berdua tetap ikut bis tingkat sampai kembali ke dishub lagi dan kita cari jalan
lain untuk sholat dan isi bensin.
Lha dalah... setelah
berhenti di pom bensin untuk sholat dan isi bensin, hujan turun lagi. Bisnya sudah duluan dan nggak terkejar karena
macet. Jam 5 lebih dikit bis sudah sampai tapi kita masih di jalan. Maunya suami cari jalan pintas agar cepat
sampai, ternyata malah tersesat muter-muter. Walhasil mereka berdua nunggu
lama. Aku pun sudah nggak tenang, karena mereka tadi belum makan, meski mereka
tadi bawa jajan dan minum, tapi kan belum makan nasi. Ceritanya Kayla, karena
kelaparan akhirnya mereka makan nasi kucing di dekat situ dan masing-masing
habis dua bungkus. Padahal tadi sudah merencanakan untuk nuruti apa aja maunya
Kayla. Tapi karena sudah makan ya nggak jadi deh, aku sama suami sekalian ikut
makan nasi kucing yang murah meriah, dan ternyata enak juga yaaa....hehehe....
Setelah makan nasi kucing
bersama kita melanjutkan perjalanan. Ada teman yang tinggal di Solo dan meminta
kita untuk mampir, akhirnya kita menuju ke rumahnya untuk silaturahmi.
Rencananya hanya mampir sebentar saja, tapi ternyata karena keasyikan ngobrol
sampai berjam-jam. Wuuiihhh...
Sekitar jam setengah
sepuluh malam baru melanjutkan perjalanan ke Semarang. Sekitar jam 12 malam
eehh hampir setengah satu ding baru nyampai Semarang lanjut chek in di Quest
Hotel. Di hotel masih melekan lagi sampai setengah dua pagi. Paginya setelah
breakfast sekitar jam 10 kami menuju ke Lawang Sewu. Kagum juga lihat bangunan
Lawang Sewu dengan jumlah pintu yang begitu banyak, membawa anganku melayang ke
ratusan tahun yang lalu saat orang-orang Belanda bercokol di Indonesia dan
berkantor di Lawang Sewu... waduh kok jadi ngelantur...Setelah beberapa lama
disana kami pun melanjutkan perjalanan keliling kota-kota Semarang, seperti di
Simpang Lima, terus ke pusat oleh-oleh untuk beli oleh-oleh yang di rumah dan
teman-teman kantor suami. Untuk teman-temanku dan tetangga sudah aku bawakan
oleh-oleh khas Trenggalek. Beli loenpia (aku heran kok namanya nukan lumpia yaa
seperti yang aku tahu selama ini. Harganya juga beda jauh dengan yang biasanya
aku beli hehehe...1 loenpia aja Rp 12.500,-, tapi rasanya memang mantap...
Setelah beli oleh-oleh
kita lanjut keliling melihat gereja blenduk yang ternyata itu gereja Imanuel.
Rencana mau ke Masjid Jawa Tengah, tapi karena belum tahu tempatnya dan dicari
di GPS nggak nemu-nemu juga akhirnya nggak jadi kesana. Kayla juga ditunjukkan
stasiun Tawang yang sering kena banjir.
Perjalanan lanjut ke
jepara dengan tujuan Pantai Kartini. Karena belum pernah kesana juga, jadi
masih harus nyari-nyari jalan menuju ke Jepara. Saat itu suami mengandalkan
GPS. Ternyataaaaa....... mengikuti GPS menjadikan kita melewati jalan-jalan
desa yang sunyi, hijau dan makin jauuuuhhh....malah aku hampir putus asa
rasanya. Aku bilang nggak usah ke Pantai Kartini deh, pulang aja karena saaitu
hari minggu dan sudah lewat tengah hari. Aku mikir perjalanan pulang ke
Gresiknya nanti. Belum lagi kalau sang sopir tercinta nggak kuat menahan
kantuknya. Tapi suamiku tetep keukeuh ke Pantai Kartini. Ibarat kata sudah
terlanjur basah, ya sudah mandi sekali...hahaha... sudah sampai Jepara dan
sudah menempuh perjalanan yang sangat jauh, sampai melewati kerbau di pinggir
sawah juga (apa hubungannya coba...?) sayang kalau sampai nggak ketemu.
Kesimpulannya, harus hati-hati juga mengikuti “saran” GPS...
Setelah hampir dua jam, lebih malah dan bertanya untuk
kesekian kalinya, akhirnya sampai juga dan ketemu juga yang namanya Pantai
Kartini. Legaaa rasanya akhirnya destinasi penutup liburan kali ini tercapai
juga. Nggak terlalu lama kami menikmati suasana disana karena sudah sangat
sore. Menjelang maghrib kami meninggalkan Pantai Kartini.
Kuliner berikutnya yang
menjadi tujuan adalah soto kemiri. Sempat muter-muter juga mencari tempat yang
pernah disinggahi dulu oleh suami. Setelah beberapa kali nyari lokasinya dan
nggak ketemu juga akhirnya kembali ke soto kemiri yang ada saja, toh enak
juga...karena laper kaleee... sampai nambah makannya.
Setelah makan, lanjut
perjalanan pulang diiringi hujan yang sangat deras. Sempat macet lama juga di
Pati. Setelah beberapa kali istirahat, sampailah kita di rumah ibu di Melirang
jam 4 senin dini hari. Setelah beberapa saat istirahat kami pun pulang ke rumah
GKB, sampai jam 5.30. Agak tergesa-gesa juga masuk kerja lagi...
Alhamdulillah, semoga
liburan kali ini membawa banyak pengalaman dan tambahan wawasan bagi kami,
terutama Kayla....
07 Januari 2014
KEJUTAN DI HARI IBU
Tanggal 22
Desember tepatnya setelah waktu maghrib,
di rumah ada kami bertiga, aku, Kayla dan Athiyah. Saat itu aku sedang bersama
Athiyah. Kayla juga ada disitu tapi kadang masuk ke kamar. Kemudian Kayla
mencoba mematikan lampu dan kemudian menghidupkannya, sambil berkata, “Enak
gelap ya kayak di bioskop. Dimatikan aja lampunya ya...”. Awalnya aku nggak
merespon, karena beberapa kali Kayla melakukan itu saat melihat TV atau DVD.
Dia pun mematikan lagi lampunya. Aku pun berkata pada Kayla, “Kak, nanti adik
nggak kelihatan kalau gelap. Ayo dinyalakan aja.” Kemudian lampu dinyalakan,
tapi kemudian dimatikan lagi sambil berkata, “Enak gelap bu.”
Sebenarnya ruangan nggak
gelap-gelap banget karena masih ada cahaya dari TV dan cahaya lampu dari arah
dapur.
Tiba-tiba, Kayla lari ke
arah dapur. Aku pun tidak menghiraukannya karena pikirku dia mau ambil minum
atau ambil makanan di dapur. Tanpa aku duga, Kayla memelukku dari belakang dan
kemudian memberikan ciuman di pipiku sambil berucap, “Selamat Hari Ibu...”
Sejenak kemudian Kayla menyodorkan Nutrigel warna ungu yang dibuatnya siang tadi. (Perlu
diketahui tadi siang Kayla dan Nina, anak depan rumah yang biasa main sama Kayla
membuat nutrigel warna ungu, dicetak dalam 3 mangkok kecil, satu mangkok
dimakan bersama-sama, satu mangkok dibawa Nina pulang dan satu mangkok lagi
disimpan Kayla di kulkas. Saat menaruh nutrigel itu Kayla sempat berpesan
kepadaku, “Bu, ini nggak boleh dimakan lho. Nanti kalo sudah waktunya baru
boleh”. Aku pun meng-iyakan aja pesannya. Aku pikir karena itu hasil karyanya
dan akan dimakan nanti-nanti, makanya dia berpesan begitu.
Aku sama sekali tak
menduga ternyata mereka berdua menyiapkan kejutan buat ibunya masing-masing.
Memang mereka berdua di dalam kamar dan pintunya ditutup. Aku kira mereka
bermain seperti biasanya, ternyata di dalam kamar mereka menyiapkan kejutan di
hari Ibu, termasuk membuat kartu ucapan Selamat Hari Ibu.
Memang beberapa hari yang
lalu Kayla sempat bertanya padaku, “Bu, nanti kalo hari ibu, ibu minta hadiah
apa?”
“Emangnya Kayla punya
uang kok mau memberi ibu hadiah?”
“Ya punyalah”
“Yaa, kalo hadiah itu kan
terserah yang ngasih kan?”
Setelah itu nggak ada
bahasan lagi sampai ada peristiwa kejutan di malam itu.
Aku pun jadi sangat
terharu. Sesaat setelah Kayla memberikan hadiahnya di hari Ibu , aku pun
memeluknya dan menciumnya.
Selain nutrigel hasil
karnyanya, ia pun menyodorkan dua kartu ucapan berbentuk hati berwarna merah
muda yang dibuatnya sendiri. Aku pun membuka dan membaca kartu itu. Ternyata
kartu yang besar dari Kayla dan yang kecil dari Athiya (ini aku juga nggak
nyangka, Kayla punya ide membuatkan kartu ucapan buat adiknya)
Ada dua kartu yang dibuat
Kayla, katanya satu dari Kayla dan satunya lagi dari Athiyah, tapi Kayla yang
mbuatin. Fotonya ada di atas sendiri tuh....
Di dalam kartu itu ada tulisannya seperti ini:
Kartu dari Kayla:
Selamat Hari Ibu...
Aku sangaaat senang
denganmu Ibu...
Maafkan kesalahanku/perbuatanku
ya Ibu...
Aku hanya bisa memberi
sebuah kartu dan Jelly ini
Ibu kau sudah
membesarkanku dan mendidikku dengan suka rela
Terima kasih ya Ibu...
Dari : Kayla
Untuk : Ibuku tersayang
I love Mom
Yang ini dari Athiyah (dibuatkan Kayla)
Selamat Hari Ibu...
Athiyah sangaat sayang
sekali dengan Ibu
Karena Ibu telah
melahirkanku dan membesarkanku
Terima kasih Ibu...
Aku hanya bisa memberi
sebuah kartu ini
Dari : Athiyah
Untuk : Ibuku tersayang
I love You...
Setelah aku baca aku cium
lagi Kayla dan Athiyah serta tak lupa aku ucapkan terima kasih kepada mereka
berdua. Dan aku pun langsung memakan nutrigel hasil karya Kayla....
Subhanallah, aku
lantunkan doa-doa buat mereka berdua semoga menjadi anak-anak sholihah yang
selalu membawa kebaikan bagi diri dan sekitarnya. Semoga mereka berdua menjadi
rahmat bagi kami orangtuanya dan bagi semesta. Amin
SETELAH MASUK KERJA
Athiyah berusia 3 bulan ketika aku harus kembali ke sekolah alias masuk
kerja lagi, tepat tanggal 4 Oktober 2013. Rasa-rasanya pingin nambah cutinya
hehehe.... Untungnya aku kerja hanya tidak seharian penuh sehingga masih
“banyak” ( ???) waktu buat ngurus anak-anak dan juga menyelesaikan pekerjaan
rumah yang tiada habisnya itu.
Tiga minggu sebelum masuk kerja aku sudah berusaha melatih Athiyah minum
ASI pakai botol/dot. Namun tidak semudah yang aku kira. Padahal waktu masih
bayi usia sekitar satu minggu pernah aku beri ASI dalam dot dan mau serta
lancar. Tapi, tidak aku teruskan karena khawatir bingung puting dan nggak mau
menyusu lagi, lagian aku pikir cutiku masih lama.

Selain masalah ASI , rencananya Athiyah akan kami titipkan di tempat
penitipan anak, karena di rumah tidak ada ART dan memang tidak gampang cari ART
yang sesuai dengan keinginan kita dan care pada bayi/anak kecil. Ada tetangga
depan rumah yang bersedia membantu mengasuh Athiyah selama aku bekerja, katanya
kasihan Athiyah kalau harus dititipkan di TPA karena usianya yang masih kecil
masih rentan tertular penyakit bila di TPA tersebut ada anak yang sakit seperti
pilek atau batuk.
Namun kemudian neneknya (ibu mertuaku) berharap mau momong Athiyah.
Sebenarnya kasihan juga kalau ibu yang momong Athiyah karena khawatir beliaunya
kecapekan. Tapi beliaunya tetap bersikeras ingin momong cucunya. Beruntungnya lagi ada mbak Hana (adik iparku)
yang turut membantu ibu momong Athiyah sehingga ibu nggak terlalu capek.
Kembali ke masalah minum ASI, selama 1,5 bulan oleh neneknya ditelateni
minum ASI pakai dot dengan harapan suatu hari Athiyah mau minum pakai dot. Tapi
hanya ada perkembangan sedikit saja, yaitu ketika lapar betul baru Athiyah bisa
cepat minum ASI nya. Ini artinya, sebenarnya Athiyah bisa ngedot tapi mungkin
dia merasa kurang suka atau tidak nyaman minum di dot. Tapi memang masih sangat
kurang, karena aku siapkan 3 botol kecil masing-masing 30 ml saja kadang tidak
habis. Begitu aku pulang, Athiyah pun
langsung menyusu seperti orang kehausan dan akan sering menyusu.
Kemudian aku pun beralih ke sendok. Sebelumnya pernah juga aku
coba pakai sendok tapi saat itu masih susah juga, terus ditelateni pakai dot
oleh neneknya. Aku coba pakai cup feeder tapi dia juga masih kelihatan belum
mau. Di pertengahan November, Athiyah sudah mulai terbiasa minum pakai sendok.
Habis ASI nya pun lebih banyak sekitar 50 ml sekali minum. Aku pun lebih lega.
Aku coba pakai cup feeder pun sudah mulai mau.
Alhamdulillah, semoga selanjutnya Athiyah semakin banyak minum ASI nya sehingga
berat badannya pun semakin bertambah.