Athiyah berusia 3 bulan ketika aku harus kembali ke sekolah alias masuk
kerja lagi, tepat tanggal 4 Oktober 2013. Rasa-rasanya pingin nambah cutinya
hehehe.... Untungnya aku kerja hanya tidak seharian penuh sehingga masih
“banyak” ( ???) waktu buat ngurus anak-anak dan juga menyelesaikan pekerjaan
rumah yang tiada habisnya itu.
Tiga minggu sebelum masuk kerja aku sudah berusaha melatih Athiyah minum
ASI pakai botol/dot. Namun tidak semudah yang aku kira. Padahal waktu masih
bayi usia sekitar satu minggu pernah aku beri ASI dalam dot dan mau serta
lancar. Tapi, tidak aku teruskan karena khawatir bingung puting dan nggak mau
menyusu lagi, lagian aku pikir cutiku masih lama.

Selain masalah ASI , rencananya Athiyah akan kami titipkan di tempat
penitipan anak, karena di rumah tidak ada ART dan memang tidak gampang cari ART
yang sesuai dengan keinginan kita dan care pada bayi/anak kecil. Ada tetangga
depan rumah yang bersedia membantu mengasuh Athiyah selama aku bekerja, katanya
kasihan Athiyah kalau harus dititipkan di TPA karena usianya yang masih kecil
masih rentan tertular penyakit bila di TPA tersebut ada anak yang sakit seperti
pilek atau batuk.
Namun kemudian neneknya (ibu mertuaku) berharap mau momong Athiyah.
Sebenarnya kasihan juga kalau ibu yang momong Athiyah karena khawatir beliaunya
kecapekan. Tapi beliaunya tetap bersikeras ingin momong cucunya. Beruntungnya lagi ada mbak Hana (adik iparku)
yang turut membantu ibu momong Athiyah sehingga ibu nggak terlalu capek.
Kembali ke masalah minum ASI, selama 1,5 bulan oleh neneknya ditelateni
minum ASI pakai dot dengan harapan suatu hari Athiyah mau minum pakai dot. Tapi
hanya ada perkembangan sedikit saja, yaitu ketika lapar betul baru Athiyah bisa
cepat minum ASI nya. Ini artinya, sebenarnya Athiyah bisa ngedot tapi mungkin
dia merasa kurang suka atau tidak nyaman minum di dot. Tapi memang masih sangat
kurang, karena aku siapkan 3 botol kecil masing-masing 30 ml saja kadang tidak
habis. Begitu aku pulang, Athiyah pun
langsung menyusu seperti orang kehausan dan akan sering menyusu.
Kemudian aku pun beralih ke sendok. Sebelumnya pernah juga aku
coba pakai sendok tapi saat itu masih susah juga, terus ditelateni pakai dot
oleh neneknya. Aku coba pakai cup feeder tapi dia juga masih kelihatan belum
mau. Di pertengahan November, Athiyah sudah mulai terbiasa minum pakai sendok.
Habis ASI nya pun lebih banyak sekitar 50 ml sekali minum. Aku pun lebih lega.
Aku coba pakai cup feeder pun sudah mulai mau.
Alhamdulillah, semoga selanjutnya Athiyah semakin banyak minum ASI nya sehingga
berat badannya pun semakin bertambah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar