Wuiih... lihat judul di
atas eh.. baca judulnya aja seolah-olah lama banget liburannya. Padahal enggak
juga lho... Liburan akhir tahun ini ada beberapa destinasi wisata yang menjadi
tujuan kami.
Liburan ini sebagai hadiah atas nilai rapot yang dicapai Kayla yang secara umum lebih baik dari sebelumnya, dan juga nilai kursus Bahasa Inggrisnya di English House yang meningkat pula. Dan diperolehnya beasiswa dari perusahaan sepatu dan sandal Santika. Memang, Bapaknya pernah menjanjikan kalau hasil belajarnya bagus akan diajak liburan. Dengan harapan ke depannya Kayla lebih semangat lagi belajarnya, sholatnya dan berbuat baiknya. Selain itu, emak dan bapaknya kan juga butuh refreshing hehehe... Satu lagi, liburan ini juga sebagai hadiah ulang tahun Kayla ke-9 sekaligus hadiah ulang bulan Athiyah yang ke-6 (inilah ortu dengan paket hemat...#itung-itung isi dompet)
Liburan ini sebagai hadiah atas nilai rapot yang dicapai Kayla yang secara umum lebih baik dari sebelumnya, dan juga nilai kursus Bahasa Inggrisnya di English House yang meningkat pula. Dan diperolehnya beasiswa dari perusahaan sepatu dan sandal Santika. Memang, Bapaknya pernah menjanjikan kalau hasil belajarnya bagus akan diajak liburan. Dengan harapan ke depannya Kayla lebih semangat lagi belajarnya, sholatnya dan berbuat baiknya. Selain itu, emak dan bapaknya kan juga butuh refreshing hehehe... Satu lagi, liburan ini juga sebagai hadiah ulang tahun Kayla ke-9 sekaligus hadiah ulang bulan Athiyah yang ke-6 (inilah ortu dengan paket hemat...#itung-itung isi dompet)
Destinasi pertama dan
wajib adalah pondok orang tua indah di Trenggalek. Kami berangkat Sabtu, 28
Desember jam lima sore. Kami ke toko Bu Muzanah dulu untuk membeli oleh-oleh
khas Gresik untuk keluarga dan tetangga disana dan juga beberapa makanan dan
minuman untuk bekal di perjalanan.
Kami nyantai aja dalam
perjalanan biar enjoy. Sampai Jombang kita turun istirahat dan makan. Sampai di
rumah ibu jam 12 malam. Ee..Athiyah nya bangun dan bercanda-canda. Baru jam
setengah tiga pagi Athiyah bisa tidur. Walhasil emaknya ngantuk banget. Paginya
sekitar jam 10 pagi kita sekeluarga plus bapak dan ibu pergi ke Ponorogo untuk
tilik bayi. Ada sepupu yang punya anak. Selamat ya Mbak Diah dan Mas Azhuri
atas kelahiran putri ke-3 nya,semoga menjadi anak yang sholihah. Amiiin...
Sekitar jam 2 siang kita
pun balik ke Trenggalek karena suami harus baik ke Gresik pada sorenya, Senin
harus masuk kerja. Jadilah kita liburan di Trenggalek sampai hari Jumat.
Jumat pagi jam lima,
suami datang lagi ke Trenggalek bersama mbak Hana. Setelah istirahat cukup dan
sarapan, kita pun melanjutkan perjalanan liburan. Karena liburan dan sopirnya
Cuma satu yaitu suami, jalannya nyantai saja sekaligus menikmati perjalanan
liburan ini. Tujuan pertama ke Telaga Sarangan di Magetan. Sesampainya disana
ternyata hujan sehingga kita keliling naik mobil saja. Kita turun hanya untuk
foto-foto saja. Kayla minta beli jagung dan strawberry. Maunya beli strawberry
dari kebunnya langsung di daerah sekitar sana, tapi karena hujan makanya nggak
jadi.
Kita tidak terlalu lama
menikmati Telaga Sarangan. Perjalanan dilanjut ke Grojogan Sewu di Tawangmangu.
Kayla dan Bapaknya naik kuda.
Aku, athiyah dan mbak
Hana jalan kaki saja. Sampai disana juga gerimis sebentar sehingga kita pun
sewa payung. Ternyata Kayla dan bapaknya sudah turun duluan ke Grojogan sewu.
Dihubungi via telpon susah nyambungnya saat itu. Setelah tersambung suami
bilang kalau kami bertiga lebih baik nggak usah turun ke Grojogan Sewu-nya
karena ternyata jalannya masih jauh dan tangganya buaanyyaaak sekali. Berapa
yaa lebih seribu anak tangga deh kayaknya.
Kayla dan Bapaknya cukup
kecapekan juga rupanya.
Ini Kayla berfoto dengan
latar belakang Grojogan Sewu..
Kalau aku, Athiyah dan
hana hanya sampai disini nih...
Perjalanan berlanjut ke
Solo. Selama ini seringnya liburan ke Yogjakarta. Kali ini kita ingin liburan
di Solo, puter-puter kota Sola. Kayla ingin naik bis tingkat. Masuk kota Solo
hari sudah sore.
Sambil keliling nyari hotel yang murah-murah saja (#hemat isi kantong biar habis liburan masih bisa makan hehehe...) kita pun keliling kota Solo sekalian memperlihatkan Kayla kalau di Solo ada Universitas Negeri Surakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Kraton Surakarta (kita nggak masuk, saat itu di sekitar karton ada semacam pasar malam), ada Ponpes As Salam (ada famili yang sekolah disana). Setelah beberapa lama keliling-keliling dan sang sopir juga butuh istirahat, kita pun nyari hotel. Maunya hotel Ibis tapi mahal. Akhirnya dapat Hotel Lampion di tengah kota yang saat itu lagi ada hot promo sekamar Cuma Rp 270 ribu only room, nambah untuk breakfast Rp 30 ribu dua orang.
Sambil keliling nyari hotel yang murah-murah saja (#hemat isi kantong biar habis liburan masih bisa makan hehehe...) kita pun keliling kota Solo sekalian memperlihatkan Kayla kalau di Solo ada Universitas Negeri Surakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Kraton Surakarta (kita nggak masuk, saat itu di sekitar karton ada semacam pasar malam), ada Ponpes As Salam (ada famili yang sekolah disana). Setelah beberapa lama keliling-keliling dan sang sopir juga butuh istirahat, kita pun nyari hotel. Maunya hotel Ibis tapi mahal. Akhirnya dapat Hotel Lampion di tengah kota yang saat itu lagi ada hot promo sekamar Cuma Rp 270 ribu only room, nambah untuk breakfast Rp 30 ribu dua orang.
Akhirnya malam itu
istirahat di hotel dan keesokan paginya sekitar jam 9.30 check out setelah
breakfast. Tujuan pertama adalah serabi Solo di jalan Notosuman dan krepes di
jalan yang sama.
Perjalanan berlanjut ke
Dinas Perhubungan. Setelah beberapa lama nyari lokasi kantornya, kemudian
mendaftar untuk naik yang jam 12 siang. Ternyata jam 12 siang sudah habis
tiketnya. Adanya yang jam 3 sore, itupun tiketnya tinggal dua. Akhirnya pun
dibeli juga dua tiket tersebut untuk Kayla dan mbak Hana. (sebenarnya ada 3
shift bis tingkat, yang pagi jam 9).
Karena saat itu masih sekitar jam 11, maka kita memutuskan untuk ke Museum Batik dan Danar Hadi beli baju batik dan boneka. Tapi nggak jadi masuk museum Batik hanya di showroom Danar Hadi nya. Rencana selanjutnya mau ke museum .... ternyata tutup karena masih direnovasi. Lanjut ke pasar Klewer untuk beli batik yang agak murah harganya daripada di Danar Hadi (#sangu cupet nih hehehe...). Kita langsung menuju ke toko batik Kencana Ungu untuk beli daster-daster, sebagian untuk oleh-oleh. Mampir lagi ke toko batik depannya Kencana Ungu yaitu toko .... beli batik lagi. Karena sudah jam 2 siang,dan suami juga belum hapal bener jalan di Solo, kita pun bergegas menuju ke Dishub untuk persiapan naik bis tingkat, khawatir kalau macet sehingga ketinggalan kereta. Ternyata perjalanan lancar sampai di pool nya masih jam setengah tiga. Akhirnya Kayla dan mbak Hana kita turunkan disana dan aku bersama suami lanjut untuk mencicipi Bakso Alex. Ketika makan bakso dan mie ayam hujan pun turun. Sedeep bener, hujan-hujan makan bakso.
Setelah itu, di pertigaan
ternyata kita bertemu dengan bis tingkat tadi. Kita pun mengikutinya dari
belakang. Hujan turun deras sekali. Beruntung saat itu Kayla pilih duduk yang
di bawah karena jendela di atas terbuka dan sebagian hanya ditutupi semacam
terpal, sehingga (kata Kayla) banyak penumpang yang pindah ke bawah karena
hujan deras.
Sampai di Jurug, bis
berhenti untuk pindah posisi penumpang, yang tadinya di bawah pindah ke atas.
Saat berhenti, suami nawarin Kayla mau tetep naik bis tingkat atau sudahan aja
lalu naik mobil... ternyata Kayla masih tetep mau naik bis tingkat. Akhirnya
mereka berdua tetap ikut bis tingkat sampai kembali ke dishub lagi dan kita cari jalan
lain untuk sholat dan isi bensin.
Lha dalah... setelah
berhenti di pom bensin untuk sholat dan isi bensin, hujan turun lagi. Bisnya sudah duluan dan nggak terkejar karena
macet. Jam 5 lebih dikit bis sudah sampai tapi kita masih di jalan. Maunya suami cari jalan pintas agar cepat
sampai, ternyata malah tersesat muter-muter. Walhasil mereka berdua nunggu
lama. Aku pun sudah nggak tenang, karena mereka tadi belum makan, meski mereka
tadi bawa jajan dan minum, tapi kan belum makan nasi. Ceritanya Kayla, karena
kelaparan akhirnya mereka makan nasi kucing di dekat situ dan masing-masing
habis dua bungkus. Padahal tadi sudah merencanakan untuk nuruti apa aja maunya
Kayla. Tapi karena sudah makan ya nggak jadi deh, aku sama suami sekalian ikut
makan nasi kucing yang murah meriah, dan ternyata enak juga yaaa....hehehe....
Setelah makan nasi kucing
bersama kita melanjutkan perjalanan. Ada teman yang tinggal di Solo dan meminta
kita untuk mampir, akhirnya kita menuju ke rumahnya untuk silaturahmi.
Rencananya hanya mampir sebentar saja, tapi ternyata karena keasyikan ngobrol
sampai berjam-jam. Wuuiihhh...
Sekitar jam setengah
sepuluh malam baru melanjutkan perjalanan ke Semarang. Sekitar jam 12 malam
eehh hampir setengah satu ding baru nyampai Semarang lanjut chek in di Quest
Hotel. Di hotel masih melekan lagi sampai setengah dua pagi. Paginya setelah
breakfast sekitar jam 10 kami menuju ke Lawang Sewu. Kagum juga lihat bangunan
Lawang Sewu dengan jumlah pintu yang begitu banyak, membawa anganku melayang ke
ratusan tahun yang lalu saat orang-orang Belanda bercokol di Indonesia dan
berkantor di Lawang Sewu... waduh kok jadi ngelantur...Setelah beberapa lama
disana kami pun melanjutkan perjalanan keliling kota-kota Semarang, seperti di
Simpang Lima, terus ke pusat oleh-oleh untuk beli oleh-oleh yang di rumah dan
teman-teman kantor suami. Untuk teman-temanku dan tetangga sudah aku bawakan
oleh-oleh khas Trenggalek. Beli loenpia (aku heran kok namanya nukan lumpia yaa
seperti yang aku tahu selama ini. Harganya juga beda jauh dengan yang biasanya
aku beli hehehe...1 loenpia aja Rp 12.500,-, tapi rasanya memang mantap...
Setelah beli oleh-oleh
kita lanjut keliling melihat gereja blenduk yang ternyata itu gereja Imanuel.
Rencana mau ke Masjid Jawa Tengah, tapi karena belum tahu tempatnya dan dicari
di GPS nggak nemu-nemu juga akhirnya nggak jadi kesana. Kayla juga ditunjukkan
stasiun Tawang yang sering kena banjir.
Perjalanan lanjut ke
jepara dengan tujuan Pantai Kartini. Karena belum pernah kesana juga, jadi
masih harus nyari-nyari jalan menuju ke Jepara. Saat itu suami mengandalkan
GPS. Ternyataaaaa....... mengikuti GPS menjadikan kita melewati jalan-jalan
desa yang sunyi, hijau dan makin jauuuuhhh....malah aku hampir putus asa
rasanya. Aku bilang nggak usah ke Pantai Kartini deh, pulang aja karena saaitu
hari minggu dan sudah lewat tengah hari. Aku mikir perjalanan pulang ke
Gresiknya nanti. Belum lagi kalau sang sopir tercinta nggak kuat menahan
kantuknya. Tapi suamiku tetep keukeuh ke Pantai Kartini. Ibarat kata sudah
terlanjur basah, ya sudah mandi sekali...hahaha... sudah sampai Jepara dan
sudah menempuh perjalanan yang sangat jauh, sampai melewati kerbau di pinggir
sawah juga (apa hubungannya coba...?) sayang kalau sampai nggak ketemu.
Kesimpulannya, harus hati-hati juga mengikuti “saran” GPS...
Setelah hampir dua jam, lebih malah dan bertanya untuk
kesekian kalinya, akhirnya sampai juga dan ketemu juga yang namanya Pantai
Kartini. Legaaa rasanya akhirnya destinasi penutup liburan kali ini tercapai
juga. Nggak terlalu lama kami menikmati suasana disana karena sudah sangat
sore. Menjelang maghrib kami meninggalkan Pantai Kartini.
Kuliner berikutnya yang
menjadi tujuan adalah soto kemiri. Sempat muter-muter juga mencari tempat yang
pernah disinggahi dulu oleh suami. Setelah beberapa kali nyari lokasinya dan
nggak ketemu juga akhirnya kembali ke soto kemiri yang ada saja, toh enak
juga...karena laper kaleee... sampai nambah makannya.
Setelah makan, lanjut
perjalanan pulang diiringi hujan yang sangat deras. Sempat macet lama juga di
Pati. Setelah beberapa kali istirahat, sampailah kita di rumah ibu di Melirang
jam 4 senin dini hari. Setelah beberapa saat istirahat kami pun pulang ke rumah
GKB, sampai jam 5.30. Agak tergesa-gesa juga masuk kerja lagi...
Alhamdulillah, semoga
liburan kali ini membawa banyak pengalaman dan tambahan wawasan bagi kami,
terutama Kayla....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar