05 Februari 2014

MPASI ATHIYAH DI USIA 6 BULAN

Alhamdulillah tak terasa Athiyah sudah berusia 6 bulan pada tanggal 4 Januari 2014 ini. Itu artinya Athiyah sudah harus diberi MPASI untuk mendukung tumbuh kembangnya. Kini Athiyah harus mulai belajar makan, mendororng makanan di mulutnya ke belakang dengan lidahnya, mengecap, mengunyah dan menelannya.
Di awal-awal MPASI  Athiyah aku coba kasih pisang yang dikerok. Athiyah mau meski masih separo. Selain itu biar tidak bosan, Athiyah aku kasih biskuit bayi yang diencerkan pakai ASI. Alhamdulillah Athiyah mau juga.
Sebelum-sebelumnya aku sering cari informasi, tanya sana sini, rajin googling tentang MPASI. Beda dengan jamannya Kayla di 9 tahun yang lalu. Saat itu, selain aku masih menjadi  ibu baru yang belum banyak dapat informasi mengenai MPASI, internet pun masih harus ke warnet. Kebayang kan ribetnya. Yaaa...persiapan kuranglah saat itu, sehingga Kayla pun banyak mengkonsumsi masakan instan dari pabrik... Lha sekarang, informasi apapun sudah ada di tangan. Tinggal pencet tombol gadget di tangan, dibantu mbah google atau yang lain maka dapatlah informasi yang kita mau. Ibaratnya dunia serasa ada di genggaman kita...ceileee hiperbola banget....
Di kesempatan ini pula aku sampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada ibu, mama, mami, bunda yang hebat-hebat yang sudah mau share pengalaman di dunia maya sehingga aku banyak menimba ilmu dari mereka...(meski aku banyak yang nggak kenal dari mereka).
Nah, mulaialah aku dengan niat untuk memberikan MPAsi yang terbaik buat Athiyah sesuai dengan kemampuanku.
Selain dengan pisang yang dikerok dan biskuit yang dicairkan dengan ASI, aku pun mulai mencoba beberapa makanan untuk Athiyah. Aku pun memutuskan mengikuti jejak para bunda yang mengambil ikhtiar dengan frozen baby food dengan alasan yang sama yaitu harus berangkat kerja di pagi hari. Apalagi aku nggak ada ART jadi kalau pagi juga mesti harus masak untuk yang dewasa juga (kecuali kalau saat males baru deh beli matengan). Semoga ikhtiar yang aku ambil ini berdampak baik bagi tumbuh kembang Athiyah. Dengan pertimbangan yang sama juga dengan bunda-bunda yang lain bahwa makanan beku lebih baik daripada makanan bayi instan yang banyak dijual di toko atau supermarket, karena alami dan tidak mengandung pengawet maupun perisa makanan sintetis. Selain itu ada kepuasan tersendiri begitu bayi kita mau makan dengan makanan yang dibuat oleh tangan-tangan dan keikhlasan hati kita....ehm... ehm... Tapi terkadang dalam situasi tertentu, seperti saat bepergian, aku juga pakai bubur bayi instan.
Aktivitas pertama yang aku lakukan dalam membuat frozen baby food ini pertama beli bahannya dulu (ya iyalah...masak mau minta tetangga, kalaudiberi mau juga siihh....hehehe...)
Ada beberapa buah nih yang aku buat puree beku
suchini, kabocha, labu parang, pear

Puree labu parang atau labu kuning
Labu parang mengandung betakaroten yang cukup tinggi, di dalamnya terdapat vitamin A untuk kesehatan mata dan kulit. Juga mengandung vitamin B1 untuk kesehatan jantung, vitamin B2 untuk kesehatan mata, kulit dan tenggorokan dan vitamin C untuk kekebalan tubuh, mencegah infeksi dan kanker. Labu kuning juga mengandung zat besi yang berfungsi untuk pembentukan darah, mengandung kalium untuk menjaga keseimbangan air dan elektrolit di dalam tubuh serta mengandung serta untuk kesehatan pencernaan. Selain itu, kandungan lemak tak jenuh yang terkandung di dalamnya juga sangat baik untuk menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi pembentukan gumpalan darah. (sumber: passionmagz.com)

Cara membuat puree labu ini : dicuci dulu sampai bersih, boleh dikupas lebih dulu maupun dikupas belakangan setelah dikukus. Dikukus sekitar 10 menit. Setelah agak dingin, diblender dengan sedikit air. Kemudian dimasukkan ke dalam cetakan es atau istilah lainnya ice cube tray. Karena aku punyanya ice tray yang nggak ada tutupnya, maka aku wrapping dengan plastik cling wrap. Kemudian dimasukkan freezer sampai beku. Setelah beku, pindahkan balok-balok puree beku tersebut ke wadah yang lebih besar dan bertutup rapat (dalam hal ini aku pakai tupperware). Taraaa...jadilah labu parang beku buatanku. Untuk menyiapkannya: saat malam hari pindahkan beberapa balok puree beku tersebut ke refrigerator (kulkas bawah).  

Ketika mau makan dihangatkan dulu sebentar. Saat usia 6 bulan ini Athiyah makannya masih encer sebagai transisi dari ASI ke MPASI sehingga pureenya masih ditambah dengan ASI. Selain untuk menambah kandungan gizinya juga agar Athiyah masih bisa mengenali rasa yang pernah mampir di lidahnya selama ini. Alhamdulillah Athiyah suka puree labu parang ini.

Seperti kata para ahli, bahwa untuk awal-awal MPASI berikan dulu bayi satu bahan makanan dulu selama 3 sampai 4 hari untuk melihat responnya, apakah dia alergi atau tidak dengan makanan tersebut. Jangan lupa amati juga apakah ia kesulitan menelan, tersedak, dan juga keras lunaknya feses.


Mengenai jumlah makan yang dikonsumsinya, aku berikan secara bertahap. Satu hal yang penting bahwa MPASI Athiyah ini berprinsip NO SALT AND NO SUGAR. Why? Pertama agar anak dapat mengenal rasa asli dari bahan makanan, seperti manis, asam, gurih, dll. Dan supaya nantinya dia tidak  jadi picky eater (suka pilih-pilih makanan). Selain itu, NO SUGAR agar mencegah kerusakan gigi bila bayi sudah terlanjur suka rasa manis. Lagian kelebihan gula bisa juga menjadi penyebab diabetes.

NO SALT, agar tidak memperberat kerja ginjalnya, karena sebelum usia 1 tahun pembentukan kerja ginjal masih belum sempurna.

Di bulan ke enam ini ada beberapa buah dan sayur yang aku berikan ke Athiyah, antara lain:


Puree suchini


Suchini atau zucchini adalah sayuran mirip timun yang berasal dari Italia. Dalam bahasa Inggris disebut courgette. Bentuknya mirip timun hijau.  Suchini sebaga antioksidan yang mengandung vitamin A, vitamin C. Suchini juga mengandung vitamin B kompleks (B1, B2, B3, B6, folat dan kolin). Dalam membuat puree suchini, dikukus dulu sebentar (sekitar 5 menit) lalu diblender dengan sedikit air atau tanpa air. Ternyata Athiyah juga suka dengan puree ini.



Puree kabocha



Kabocha atau labu Jepang mengandung serat yang tinggi,  betakaroten, sumber vitamin A, C dan Alpha hydro acid untuk kesehatan kulit dan mencegah penuaan dini. Selain itu juga menurunkan resiko hipertensi dan osteoporosis. Saat diolah hampir tidak ada bedanya dengan labu parang. Athiyah juga mau puree ini. Cara membuat pureenya sama dengan membuat puree dari labu parang. Tekstur setelah diblender pun lembut dan lezat rasanya.



Puree brokoli


Brokoli sangat baik untuk menjaga sistem kekebalan tubuh serta untuk meningkatkan fungsi hati. Brokoli juga mengandung anti karsinogen dan senyawa antioksidan sehingga mampu mencegah  berbagai penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Selain itu juga mengandung asam lemak omega 3 yang baik untuk meningkatkan kecerdasan bayi. Untuk kesehatan tulang, brokoli juga sangat penting karena berisi kalsium tinggi dan vitamin K.

Membuat puree brokoli juga harus dikukus dulu, tentunya setelah dicuci bersih. Cukup 5-10 menit mengukusnya setelah itu diblender sebentar, akan kita dapatkan puree brokoli yang lembut.

Ada yang mengatakan brokoli ini dikonsumsi untuk bayi 8 bulan ke atas. Ada pula yang mengatakan sejak 6 bulan boleh bayi diberi brokoli. Akhirnya dengan mengharap banyak manfaat dari brokoli tersebut, Athiyah pun aku beri puree brokoli. Dia pun mau juga menyantapnya. Eh, besoknya, BAB nya jadi cair. Ini berarti Athiyah belum siap diberi puree brokoli. Lalu aku hentikan sementara brokoli. Dua minggu kemudian aku berikan lagi puree brokoli, tapi dengan dicampur makanan lain, seperti: bubur beras putih, kentang, bubur beras merah atau yang lain.



Puree Pear



Buah pear ini mengandung banyak serat dan hipoalergenik. Sebagai sumber vitamin C dan tembaga, pear dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan dan mendukung sistem kekebalan tubuh. Selain itu, dengan vitamin K, kalium yang dikandungnya mampu membantu mencegah sembelit dan membantu BAB secara teratur.

Untuk Athiyah aku pilihkan pear Ya Lie yang rasanya lebih manis. Athiyah juga suka banget puree pear ini. Cara membuatnya: setelah dicuci bersih dan dikupas lalu dikukus 5 – 10 menit. Setelah dingin lalu diblender tanpa air atau dengan sedikit air karena pear ini sudah banyak mengandung air.



Puree buncis



Buncis merupakan sejenis kacang-kacangan yang juga banyak mengandung vitamin, antara lain vitamin C, K, A, B1, B2. B3, B6, dan B11.  Selain mengandung banyak serat, buncis juga mengandung mineral seperti mangan, magnesium,  potasium. 

Puree Labu Siam


Labu siam memiliki kandungan asam folat yang cukup baik. Sayuran ini juga kaya serat untuk mengatasi sembelit dan aman untuk lambung. Selain itu juga kaya akan kalium yang berguna untuk mengendalikan tekanan darah serta membersihkan CO2 dalam darah. Selain itu juga dapat memperlancar pengiriman oksigen ke otak. Juga kaya vitamin B6 untuk metabolisme protein. Masih banyak lagi manfaat lainnya yang tidak dicantumkan disini.
Cara membuatnya tidak beda jauh dengan cara sebelumnya. Setelah dikupas dan dicuci bersih, dihilangkan biji dan bagian tengahnya lalu potong-potong dan kukus sebentar. Untuk memblender tidak perlu ditambah banyak air karena sayuran ini sudah mengandung air. 

Puree Apel

Untuk puree apel pilih apel royal gala yang rasanya lebih manis.  Apel ini merupakan makanan yang rendah kalori tapi padat nutrisi.
Cara membuatnya : Setelah apel dicuci bersih, kupas kulit apel tipis-tipis. Buang bijinya dan bagian tengahnya yang agak keras. lalu potong dadu dan dikukus sebentar. setelah dingin lalu diblender dan siap dibekukan. Manfaat buah apel bagi anak-anak antara lain mengandung vitamin A, B1, B2 dan C. Juga terdapat di dalamnya beberapa mineral seperti : kalium, kalsium, zat besi, fosfor dan yodium. Semua zat tersebut sangat menunjang pertumbuhan tulang, jaringan otot, organ, kulit da darah. Selain itu apel juga mengandung antioksidan dan fitonutrien yang berfungsi untuk menangkal bahan kimia berbahaya, kanker dll.

Untuk sumber karbohidrat, aku membuat puree jagung manis, tepung beras putih, tepung beras merah (gasol), dan puree kentang.

Puree Jagung Manis


Cara membuatnya : jagung dikupas dan dicuci bersih lalu dikukus sampai matang. kemudian dipipil lalu diblender. Atau waktu masih mentah jagung dipipil dulu lalu dikukus. setelah dingin diblender sampai halus.

 






Bubur Tepung Beras                      Bubur beras merah (gasol)










 



Puree kentang














Puree Wortel

9 komentar:

  1. Athiyah sudah mam ya..mamnya enak enak deh....pasti pinter mamnya ya...

    BalasHapus
  2. @fitri anita : ibunya maih banyak belajar ini mbak... mumpung athiyah belum bisa minta makanan yang macem-macem hehehe...

    @Lidya-Mama Calvin : iya mbak, dengan harapan nantinya athiyah gampang maemnya dan tidak pilih-pilih makanan hehehe

    BalasHapus
  3. ternyata Athiyah udah masuk masa MPASI aja. Gak berasa :D

    BalasHapus
  4. makannya yang lahap, ya Dek :)

    BalasHapus