20 Februari 2015

HEADER BARU, SEMANGAT BARU



Pada suatu hari, Selasa tanggal 17 Februari 2015 ada emak-emak yang baik hati, yaitu Mak Zilqiah Angraini yang rumahnya di http://www.qiahladkiya.com  Memberikan tawaran untuk make over header blog. Kesempatan emas ini tentu tak kusia-siakan. Eh, ndilalah jari jemariku saat itusedang memencet-mencet tombol HP di FB. Langsung aja tawarannya aku sambut dengan kedua tangan terbuka, lebar lagi... dalam hati gembira tak terkira...(ya iyalah...berhubung aku orang yang gaptek dengan hal beginian...).  Rasa hati ingin belajar sih...seperti saat pertama-tama aku nge blog dulu aku rajin belajar dengan otodidak untuk pasang ini itu...sembari dibantu juga oleh teman di blog dikala aku sudah nggak berhasil... memelototi kode-kode html yang rumit itu...yang bila ketinggalan satu kode atau satuhuruf saja  bakal gagal deh apa yang kita mau...


Lha kalau sekarang bisa juga kan kalau mau? ...

Dengan mempersembahkan alasan klasik harus kuutarakan bahwasannya waktu masih belum mendukung untuk hal ini (mengada-ada nggak sih?....)

Kali aja kalau anak kedua sudah agak besar mungkin bisa kali yaa...soalnya kalau lihat emaknya pegang HP, tangan kecilnya langsung meraihnya sambil bilang “tap tap taping...” (itu istilah Athiyah kalau mau lihat videonya di HP), atau bilang “ain...ain...ain... (nge game... walau sebenarnya dia masih mencet2 aja asal game nya jalan). Begitu juga saat baru buka laptop, tempat duduk manisku langsung diambil alih sembari pencet-pencet sesukanya.  Kan bisa memanfaatkan waktu kala dia tidur terlelap di tengah malam?...Lha ...kapan saya istirahatnya? Karena pagi-pagi buta sebelum waktu Subuh juga sudah harus rempong di dapur, sebelum berangkat kerja...

Hallah...banyak banget ternyata alasannya... maklum masih jadi blogger kacangan...


Singkat cerita, saya pun jadi orang kedua yang ada di daftar comment yang bersedia di make over headernya... saya termasuk daftar yang beruntung nih mendapat kesempatan dari Mak Zilqiah. Dan ternyata yang pingin tuh banyaaaaakkk banget, bahkan rela antri kalau adagelombang kedua, ketiga...

Hari itu juga Mak cantik yang sedang mengandung putra keduanya ini kontak saya via messenger, nanya tentang maunya saya header yang diinginkan kayak apa, pake foto atau cukup dengan tulisan yang dihias. Saya jawablah pertanyaan-pertanyaan beliau. Karena saya mau pake foto, maka saya pun diminta mengirim foto lewat email beliau. Nah, ini sayangnya saya nggak langsung bisa mengirim fotonya karena Athiyah lagi rewel karena badannya agak panas dan batpil kena transferan virus influenza dari saya...(Maafkan ibu ya Athiyah...). dan baru hari Kamisnya saya bisa ngirim fotonya... Maafin ya Mak Zilqia ...tapi beliaunya sabar menunggu...#peluk Mak Zilqia. Hari itu juga, tidak seberapa lama ada pesan masuk yang mengabarkan bahwa headernya sudah jadi....Horeee.... aahh...senengnya hati ini...

Kebetulan saat itu saya masih dalam perjalanan menuju rumah ibu mertua. Sinyalnya mendut-mendut gak seberapa bagus. So, saya harus menunda dulu rasa penasaran saya dengan tampilan blog baru

Nah, kebetulan di rumah ibu mertua sinyalnya juga nggak stabil. Aahh...semakin penasaran saja sayanya. Begitu balik ke rumah, segeralah cap cusss menuju blog ku tercinta.

Tra la laaa....tra la laaa...

Headernya cantik dan aku sangat suka...

Komposisinya pas, tidak kurang dan tidak berlebihan (Itu menurut saya lhoo)...

Ada bunganya yang semakin membuat segar dilihatnya. Pilihan font nya juga pas dan saya suka. Terlihat luwes. PAS BANGET, pokoknya T-O-P  B-G-T deh...


O iya…satu lagi. Bundanya BabyZAM ini juga menyarankan untuk ganti cat rumah (blogku), biar lebih pas dengan header yang ada. Setelah aku pikir-pikir betul juga ya…lagian juga sudah lama gak ganti cat rumah. Alhasil, beliaunya juga yang turun tangan membantuku menciptakan suasana baru dalam blog ku.

Tak terhingga rasa terima kasih buat Mak Zilqia.

Peluk cium buat BabyZAM dan cadebay nya… Semoga selalu sehat dan persalinanya nanti lancar tak kurang suatu apapun.

Jadi pingin ketemu sama beliaunya...

SEMOGA....
13 Februari 2015

KEGIATAN EKSPLORASI ATHIYAH



Di usia 18 bulan ini nampak kemauannya yang tinggi dalam menjajagi lingkungan. Hal ini didukung oleh perkembangan fisik, kognitif dan kemampuan motoriknya, terutama motorik kasarnya. Beruntung di dekat rumah ada sekolah yang dilengkapi dengan berbagai permainan yang mendukung untuk perkembangan motorik kasar. Sehingga hampir setiap sore Athiya bermain disana. Aku pun memberi kesempatan pada Athiyah mengeksplorasikan rasa ingin tahunya, sekaligus mengembangkan kemampuan motorik dan menstimulasi perkembangan otaknya.

Ini beberapa aktivitas Athiyah


1.       Memanjat

Meja dan kursi menjadi sasaran untuk dipanjat-panjat. Bahkan dia suka naik meja dan kursi lalu berjoged-joged seolah-olah meja dan kursi itu panggung. Dengan memanjat menandakan koordinasi kaki, tangan dan matanya sudah berkembang baik. Sesekali khawatir juga kalau ia jatuh. Tapi selalu diawasi untuk mengantisipasi bila ia jatuh.


2.       Naik turun tangga atau undakan

Saat naik turun tangga athiyah masih berpegangan pada pinggiran/pegangan tangganya. Bila jarak antar anak tangga tidak terlalu lebar Athiyahbisa turun tanpa duduk lebih dulu. Tapi bila jarak antar anak tangga lebar-lebar maka Athiyah akanduduk dulu sebelum turun tangga. Memang anak-anak batita lebih “bisa” naik tangga daripada turun tangganya. Dan memang ketrampilan menaiki tangga umumnya dikuasai lebih dulu daripada ketrampilan menuruni tangga.


 


3.       Buka tutup lemari atau laci

Athiyah juga sangat suka membuka tutup laci atau pintu lemari. Mungkin dia penasaran apa isi di dalamnya. Tapi setelah dibuka tak lupa ia mengeluarkan isinya. Kalau dilarang kadang marah. Setelah diberi contoh untuk mengembalikan isinya ke tempat semula kadang mau kdang tidak. Tapi banyak nggak maunya siihh... tapi aku masih maklum dengan hal ini, aku anggap saja ia sedang melatih ketrampilan motorik halus dan mengembangkan kemampuan berpikirnya.


4.       Suka slurutan
       Kalau lagi main slurutan yang deg-deg an ibunya. Athiyah mah nylurut aja tanpa takut. Tapi karena aku belum tega...yaa tetep aku pegangi lengannya.


5.       Main ayunan
       Athiyah kalau sudah main ayunan nggak mau turun-turun. walau tiap hari ayunan nggak akan bosan dia 

TUMBUH KEMBANG ATHIYAH DI USIA 18 BULAN



Alhamdulillah sampai di usia 18 bulan ini, Athiyah tumbuh dan berkembang sesuai dengan anak seusianya. Dalam teori perkembangan disebutkan bahwa anak usia 1-2 tahun sedang mengalami pertumbuhan otak yang sangat pesat. Pada anak yang sehat sebanyak 2 juta sinapsis akan terbentuk setiap detik.

Ada beberapa hal yang ingin aku tuliskan disini berkaitan dengan perkembangan dan pertumbuhan Athiyah di usia 18 bulan ini.


1.  Athiyah sering menirukan tingkah laku orang di sekitarnya, terutama kakaknya. Banyak perilaku Kayla yang ditiru adiknya. Misalnya, ketika kakaknya main dengan sebuah mainan dan tiba-tiba Athiyah ingin mainan itu sambil bilang, “nyam...nyam...nyam...(maksudnya: pinjam) sementara Kayla tidak ingin mainan itu dipinjam adiknya, sementara Athiyah tetep ngotot mau pinjam sambil berusaha merebut, akhirnya kakaknyateriak, “emoh..emoh...”. dan setelah beberapa kali terjadi hal serupa, sekarang Athiyah menunjukkan reaksi yang sama dengan kakaknya. Bila dia sedang pegang sesuatu dan kakaknya mendekat maka Athiyah akan bilang, “emoo...emooo” dengan muka jutek sambil menyembunyikan barang yang dipegangnya. Padahal belum tentu kakaknya mau pinjam barang tersebut. Sering juga menirukan kakaknya yang sedang joged sambil ngaca, atau menyanyi sambil pegang mikrofon di depan kaca, dan masih banyak lagi.


  2.  Athiyah semakin memahami kata-kata yang diucapkan oleh orang disekitarnya. Kosa katanya semakin banyak lebih dari 20 kata. Namun dalam pengucapannya masih 1 kata. Seharusnya kalau dalam teori usia 18 bulan seharusnya sudah bisa mengucapkan kalimat dengan 2 kata. Dia juga sudah bisa mengenali beberapa bagian tubuhnya seperti mata, telinga, gigi dan lain-lain.


3.  Athiyah bisa minum sendiri dari gelas tanpa tumpah. Bisa makan pakai sendok sendiri meski masih ada cecerannya.


 4.  Athiyah sudah bisa mengikuti perintah sederhana dan membantu menyelesaikan tugas sederhana seperti: tutup pintu, ambil minum, ambil tisu, bersihkan ceceran makanannya, buang sampah dll


5.   Athiyah juga sangat senang menyanyi. Kalau musiknya rancak dia akan berjoged-joged. Kadang menirukan seperti di tv, yang lagi hits seperti goyang dumang, dia akan berjoged-joged, megal megol sambil mulutnya menganga.... atau lagunya Romaria yang judulnya kalau nggak salah Malu sama kucing, dia akan berjoged menirukan apa yang pernah dilihatnya. Lagu anak-anak yang  sudah “bisa ditirukannya antara lain: Tik Tik Bunyi Hujan, Bangun Tidur, Nina Bobok, Naik-naik ke Puncak Gunung, cicak-cicak di dinding.

Akan saya posting dalam lagu-lagu yang bisa ditirukan Athiyah di blognya Athiyah.



6.     Athiyah sudah mengenali kepemilikan barang. Dia sudah tahu bajunya sendiri, baju bapak, baju ibu, baju bapak, sepatu milik siapa saja, atau barang-barang yang lain.


7.     Athiyah suka mencoret-coret saat memegang alat tulis. Ini sejak usia 1 tahun juga sudah suka coret-coret. Pernah suatu hari dia coret-coret sprei tanpa ada yang tahu, atau coret-coret karpet plastik evamart. Ketika dia akan melakukan hal itu lagi maka aku langsung ambil kertas dan aku berikan sambil memberi tahu Athiyah, “Adik, kalau nulis di kertas yaa, tidak boleh di sprei...”


8.  Athiyah juga nampak mau berteman dengan anak lain. Kebetulan di depan rumah ada anak yang seusia dengan Athiyah, tiap kali ketemu selalu teriak-teriak kegirangan sambil panggil-panggil namanya, sering  main bersama. Athiyah sering mengajak main ke rumahnya. Sampai saat ini Athiyah lebih tertarik dengan teman yang cowok daripada teman yang cewek.

9.       Athiyah bisa bersandiwara atau bermain peran (ini sih istilahku untuk menggambarkan bentuk perilakunya yang ini). Terkadang terlihat dia pura-pura menangis, atau sesekali dia seperti ngomong sendiri tentunya dengan bahasa planetnya, dengan ekspresi kadang cemberut, kadang dengan mengernyitkan dahi lalu ketika beberapa saat aku menyapanya, dia tersenyum atau sedikit tersipu dan tertawa...lucuuuuuu banget.


10.   Athiyah bisa main lempar dan tangkap bola, walau jarak pendek. Ia juga suka minta tolong membuka suatu benda seperti tempat manik-manik dengan menyodorkan ke tangan orang dewasa yang ada di dekatnya sambil berkata, “cak...cak...cak...( maksudnya: buka). Pernah suatu waktu dia minta tolong membukakan tempat manik-manik. Karena aku sudah bisa memperkirakan bahwa manik-manik itu bakal berhamburan kemana-mana setelah tutupnya terbuka karena pasti akan dituang oleh Athiyah, maka aku berpura-pura kesulitan membukanya dengan ekpresi seolah-olah memang sulit dibuka sambil berdesisi “iiihhh...iihhhh....aduh nggak bisa dik...susah dibuka. Sejak saat itu kalau Athiyah minta tolong membukakan wadah tertutup sambil mengatakan, “cacak iiihhh...cacak iiihh... (maksudnya: buka buka iihh...buka buka iiihhh...)
05 Februari 2015

ME TIME... SEBERAPA PERLUNYA BAGI KITA...?



Rasanya setelah 6 hari kerja plus jadi emak-emak rempong sebelum berangkat kerja dan juga sepulang kerja, rasa penat tak pelak menghinggapi tubuh ini. Belum lagi hari minggunya tugas sebagai IRT tanpa ART selalu setia menunggu untuk digarap. Atau acara di luar rumah yang meminta untuk kita hadiri.

Kalau tak pandai-pandai bagi waktu bisa kacau berantakan semuanya. Menunda satu pekerjaan saja (karena lagi nggak mood ngerjainnya) akibatnya kerjaan malah numpuk. Walhasil harus kerja ekstra lagi untuk menyelesaikannya. Wuuiiihhh....

Dikala fisik lelah terkadang syetan membisikkan kata untuk mengeluh. Namun segera balik lagi ke niatan semula, bahwa semua pekerjaan dan tugas diniatkan untuk ibadah dalam upaya menggapai ridho-Nya.


Dengan rutinitas yang terus berputar dari hari ke hari, perlulah kita jeda sejenak dari rutinitas. Kita pun tidak boleh mendzalimi diri kita. Bagaimanapun juga diri kita butuh waktu khusus untuk diri kita sendiri atau istilahnya ME TIME...

ME TIME sangat perlu bagi kita, baik FTM maupun working mom. ME TIME diperlukan untuk menyegarkan dan sekaligus menyehatkan diri baik fisik maupun psikis. Saat ME TIME, kegiatan apapun bisa dilakukan agar kita tidak terjebak dalam rutinitas yang itu-itu saja sehingga membosankan. Kalau aku sih ME TIME itu sangat sederhana. Misalnya ketika semua isi rumah sedang tidur lelap, aku sendirian menikmati nonton televisi. Atau ketika suami dan anak-anak keluar jalan-jalan (aku memutuskan untuk tidak gabung dengan mereka), saat itulah aku gunakan waktu utnuk ME TIME....yaaa mungkin hanya sekedar menikmati es krim, leyeh-leyeh/rebahan tanpa da yang mengganggu sambil menikmati musik atau murottal. Atau ketika suami dan anak-anak pergi ke rumah ibu sementara aku memutuskan untuk di rumah sendirian...itulah ME TIME ku, santai menikmati waktu, sambil menikmati makanan kesukaan sendirian. Sesekali sih nyalon, hanya sekedar cuci rambut atau creambath, atau facial...tapi yang itu sangat jarang...(harus lihat isi dompet dulu sebelum nyalon). Atau sesekali ketemu teman lama lalu makan dan ngobrol bersama mereka.

Namanya juga ME TIME, yang penting dapat digunakan untuk refreshing dan keluar sesaat dari kepenatan. Setelah menikmati ME TIME tentunya ada semangat baru saat balik kerja lagi ke rutinitas sehari-hari.


Terus berapa lama ME TIME dapat kita lakukan?

Kalau menurutku sih tidak ada patokan waktu yang sama untuk setiap individu. Aku juga tidak mematok berapa lamanya ME TIME. Kalau aku rasa sudah cukup, ya sudah.

Pernah aku baca di sebuah tabloid, orang yang tidak memiliki ME TIME, selalu bergantung pada pasangannya, kemana-mana nggak bisa sendiri, harus selalu ada teman atau harus selalu bersama pasangan, mereka cenderung terjebak dalam rutinitas yang membuatnya bosan, jenuh dan lelah. Apalagi kalau hidup di kota besar, suami istri bekerja, irama hidup harus serba cepat, maka akan muncul suatu saat tingkat kejenuhan yang luar biasa. Apabila tidak bisa menyiasatinya bisa berakibat  tidak baik.

Untuk itu, kita harus bisa megantisipasi agar hal tersebut tidak terjadi. Bila tidak segera diatasi maka individu tersebut akan merasa kosong, hampa, tak bermakna. Ia menjalani hidup “hanya” karena kewajiban yang harus dijalani. Bila hal ini berlangsung terus menerus maka akan menjadi lebih berat dan berbahaya. Apalagi kalau suatu saat ketika anak-anak sudah beranjak dewasa dan sudah mulai “keluar” dari rumah, atau juga karena ditinggal pasangan maka dia akan merasakan “kehilangan” atau “kesepian yang istilah sononya “empty nest syndrom”. 


Nah disitulah pentingnya ME TIME dapat membantu kita mengantisipasi rasa kehilangan dan kecemasan, karena dengan ME TIME kita disibukkan oleh hal-hal yang kita senangi dan kita nikmati, sehingga emosi-emosi yang negatif dapat tersalurkan dengan kegiatan yang positif. Selain itu kita juga akan memiliki semangat baru untuk menghadapi hal-hal yang akan terjadi pada kita.


Dengan ME TIME kita juga bisa mempersiapkan diri kita sebagai orangtua karena suatu saat anak-anak akan meninggalkan kita karena mereka menuju hidup mandiri seperti kost atau menikah. Kalau kita sudah mempersiapkan diri sedari awal insya Alloh kita bisa terhindar dari syndrom ini saat hari tua nanti.