Alhamdulillah sampai di usia 18 bulan ini,
Athiyah tumbuh dan berkembang sesuai dengan anak seusianya. Dalam teori
perkembangan disebutkan bahwa anak usia 1-2 tahun sedang mengalami pertumbuhan
otak yang sangat pesat. Pada anak yang sehat sebanyak 2 juta sinapsis akan
terbentuk setiap detik.
Ada beberapa hal yang ingin aku tuliskan
disini berkaitan dengan perkembangan dan pertumbuhan Athiyah di usia 18 bulan
ini.
1.
Athiyah sering menirukan tingkah
laku orang di sekitarnya, terutama kakaknya. Banyak perilaku Kayla yang ditiru
adiknya. Misalnya, ketika kakaknya main dengan sebuah mainan dan tiba-tiba
Athiyah ingin mainan itu sambil bilang, “nyam...nyam...nyam...(maksudnya:
pinjam) sementara Kayla tidak ingin mainan itu dipinjam adiknya, sementara
Athiyah tetep ngotot mau pinjam sambil berusaha merebut, akhirnya
kakaknyateriak, “emoh..emoh...”. dan setelah beberapa kali terjadi hal serupa,
sekarang Athiyah menunjukkan reaksi yang sama dengan kakaknya. Bila dia sedang
pegang sesuatu dan kakaknya mendekat maka Athiyah akan bilang, “emoo...emooo”
dengan muka jutek sambil menyembunyikan barang yang dipegangnya. Padahal belum
tentu kakaknya mau pinjam barang tersebut. Sering juga menirukan kakaknya yang
sedang joged sambil ngaca, atau menyanyi sambil pegang mikrofon di depan kaca,
dan masih banyak lagi.
2. Athiyah semakin memahami kata-kata
yang diucapkan oleh orang disekitarnya. Kosa katanya semakin banyak lebih dari
20 kata. Namun dalam pengucapannya masih 1 kata. Seharusnya kalau dalam teori
usia 18 bulan seharusnya sudah bisa mengucapkan kalimat dengan 2 kata. Dia juga
sudah bisa mengenali beberapa bagian tubuhnya seperti mata, telinga, gigi dan
lain-lain.
3.
Athiyah bisa minum sendiri dari
gelas tanpa tumpah. Bisa makan pakai sendok sendiri meski masih ada cecerannya.
4.
Athiyah sudah bisa mengikuti
perintah sederhana dan membantu menyelesaikan tugas sederhana seperti: tutup
pintu, ambil minum, ambil tisu, bersihkan ceceran makanannya, buang sampah dll
5.
Athiyah juga sangat senang
menyanyi. Kalau musiknya rancak dia akan berjoged-joged. Kadang menirukan
seperti di tv, yang lagi hits seperti goyang dumang, dia akan berjoged-joged,
megal megol sambil mulutnya menganga.... atau lagunya Romaria yang judulnya
kalau nggak salah Malu sama kucing, dia akan berjoged menirukan apa yang pernah
dilihatnya. Lagu anak-anak yang sudah
“bisa ditirukannya antara lain: Tik Tik Bunyi Hujan, Bangun Tidur, Nina Bobok,
Naik-naik ke Puncak Gunung, cicak-cicak di dinding.
Akan saya posting dalam
lagu-lagu yang bisa ditirukan Athiyah di blognya Athiyah.
6.
Athiyah sudah mengenali
kepemilikan barang. Dia sudah tahu bajunya sendiri, baju bapak, baju ibu, baju
bapak, sepatu milik siapa saja, atau barang-barang yang lain.
7.
Athiyah suka mencoret-coret saat
memegang alat tulis. Ini sejak usia 1 tahun juga sudah suka coret-coret. Pernah
suatu hari dia coret-coret sprei tanpa ada yang tahu, atau coret-coret karpet
plastik evamart. Ketika dia akan melakukan hal itu lagi maka aku langsung ambil
kertas dan aku berikan sambil memberi tahu Athiyah, “Adik, kalau nulis di
kertas yaa, tidak boleh di sprei...”
8.
Athiyah juga nampak mau berteman
dengan anak lain. Kebetulan di depan rumah ada anak yang seusia dengan Athiyah,
tiap kali ketemu selalu teriak-teriak kegirangan sambil panggil-panggil
namanya, sering main bersama. Athiyah
sering mengajak main ke rumahnya. Sampai saat ini Athiyah lebih tertarik dengan
teman yang cowok daripada teman yang cewek.
9.
Athiyah bisa bersandiwara atau
bermain peran (ini sih istilahku untuk menggambarkan bentuk perilakunya yang
ini). Terkadang terlihat dia pura-pura menangis, atau sesekali dia seperti
ngomong sendiri tentunya dengan bahasa planetnya, dengan ekspresi kadang
cemberut, kadang dengan mengernyitkan dahi lalu ketika beberapa saat aku
menyapanya, dia tersenyum atau sedikit tersipu dan tertawa...lucuuuuuu banget.
10.
Athiyah bisa main lempar dan
tangkap bola, walau jarak pendek. Ia juga suka minta tolong membuka suatu benda
seperti tempat manik-manik dengan menyodorkan ke tangan orang dewasa yang ada
di dekatnya sambil berkata, “cak...cak...cak...( maksudnya: buka). Pernah suatu
waktu dia minta tolong membukakan tempat manik-manik. Karena aku sudah bisa
memperkirakan bahwa manik-manik itu bakal berhamburan kemana-mana setelah
tutupnya terbuka karena pasti akan dituang oleh Athiyah, maka aku berpura-pura
kesulitan membukanya dengan ekpresi seolah-olah memang sulit dibuka sambil
berdesisi “iiihhh...iihhhh....aduh nggak bisa dik...susah dibuka. Sejak saat
itu kalau Athiyah minta tolong membukakan wadah tertutup sambil mengatakan,
“cacak iiihhh...cacak iiihh... (maksudnya: buka buka iihh...buka buka
iiihhh...)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar