23 April 2015

MILAD SD MUHAMMADIYAH GKB GRESIK KE-20 DAN APLIKASI PEMBELAJARAN TEMATIK



Acara puncak Milad dan Aplikasi Pembelajaran Tematik dilaksanakan pada hari Sabtu, 18 April 2015 di sekolah. Seluruh siswa dan wali siswa mengikuti acara yang dihadiri oleh Kepala BKD Gresik Bapak Drs. Nadlief, M.Si. Acara diawali dengan Pawai Milad oleh seluruh siswa di daerah sekitar GKB. Oh ya, kali ini siswa setiap kelas memakai dress code yang berbeda-beda. Kelas 1 tema hewan dan tumbuhan, kelas 2 tema keselamatan, kelas 3 tema kebhinekaan, kelas 4 tema batik, kelas 5 tema kesulthanan, dan kelas 6 tema kotak-kotak.


Sementara siswa siswi berpawai, para wali siswa bisa mengunjungi stand bazar makanan di Festival Jajanan Khas Gresik dan Nusantara yang dilombakan juga. Wali siswa pun langsung menyerbu stand yang ada.



Setelah siswa siswa kembali dari pawai dan beristirahat sejenak, acara ceremony di lapangan timur pun dimulai. Setelah pembukaan, dilanjutkan dengan sambutan oleh kepala BKD Gresik Bapak Drs. Nadlief, M.Si dan Kepala SDM GKB ibu Idayati, S.Pd.





Acara dilanjutkan dengan unjuk kebolehan siswa dari sebagian kegiatan ekstrakurikuler seperti ekstra tari dan organ. Ada juga kegiatan mewarnai oleh siswa kelas 1 sampai dengan kelas 3.





O ya, acara milad dan aplikasi pembelajaran tematik ini tidak hanya pada hari Sabtu kemarin saja, tapi merupakan rangkaian acara yang sudah dimulai sejak Senin, 30 Maret. Adapun rangkaian acaranya sebagai berikut:

1.       Senin, 30 Maret s/d Kamis, 9 Maret 2015 Lomba Kebersihan dan Keindahan Kelas

2.       Jum’at, 10 April 2015 Cerdas Cermat tentang SD Muhammadiyah. Disini Kayla juga ditunjuk oleh wali kelasnya untuk mewakili 4C bersama dua orang temannya, tapi gagal mencapai final. Namun, Kayla terlihat tidak berkecil hati dengan kekalahan ini. Semangat terus ya Kakak...

3.       Selasa, 31 Maret s.d Kamis 9 April 2015 Pembuatan Surat untuk Bapak Bupati

4.       Selasa, 31 maret s.d  Kamis, 9 April 2015 Lomba Cipta Lagu untuk SD Muhammadiyah GKB. Nah, lomba ini diikuti oleh wali siswa dimana satu kelas terdiri dari satu grup yang terdiri dari 3 wali siswa. Lagunya direkam di CD atau flashdisk.


Acara yang dimulai pukul 06.30 dan diakhiri pukul 10.30 ini ditutup dengan pembagian hadiah bagi para pemenang lomba serta pemilihan kostum terbaik.
19 April 2015

IBU MERTUAKU, PEREMPUAN BERSAHAJA, NRIMAN DAN TIDAK NEKO-NEKO



Bersama ibu mertua

Dag... dig...dug...

Begitu kira-kira perasaanku ketika akan dikenalkan dengan calon mertua kala itu. Yang ada di pikiran waktu itu tentu pertanyaan bagaimana ya ibu mertuaku kelak? Mungkin lebih dag dig dug bila kita bertemu calon ibu mertua daripada calon ayah mertua. Mungkin karena ada stigma yang menggambarkan kalau hubungan antara mertua dan menantu (terutama mertua perempuan dan menantu perempuan) sering tidak akur. Sampai tega-teganya ada pula tanaman yang dinamakan lidah mertua karena panjang, tajam dan runcing...weleh...weleh... (sampai disini saya merasa heran dan penasaran, siapa pula yang kasih nama tanaman itu...). Dan ternyata setelah bersilaturahmi untuk yang pertama kali, aku seperti telah menemukan keluarga baruku. Ayah dan ibu mertua dengan baik dan ramah menerimaku, meski masih ada sedikit rasa canggung waktu itu. Yaa maklumlah...pertemuan pertama dengan orang yang akan mendampingi hdup anaknya kelak. 


Acara lamaran dilanjutkan  dengan pernikahan kami beberapa bulan kemudian. Alhamdulillah semua berjalan lancar tanpa kendala yang berarti. Hingga pada suatu saat saya tinggal bersama ibu mertua (meski hanya sebentar, karena setelah itu saya tinggal di Surabaya sementara suami ditugaskan di Jakarta). Saat saya tinggal bersama mertua, semua berjalan baik-baik saja, bahkan aku merasa ibu mertuaku memperlakukanku melebihi anaknya sendiri.

Satu hal yang aku tanamkan dalam diriku, bahwa dimanapun aku tinggal aku harus bisa menempatkan diriku dengan baik. Dan itu pulalah yang aku lakukan ketika tinggal dengan mertuaku. Aku pun cukup tahu diri dan berbuat sesuatu dengan sewajarnya saja, tidak kurang dan tidak pula dilebih-lebihkan. Ketika semua beraktivitas di rumah, aku pun turut beraktivitas di dalamnya, seperti saat ibu memasak, aku pun turun tangan membantunya, sekalian belajar menu-menu yang biasanya disukai suamiku. 


Keharmonisan aku dengan  ibu mertuaku terjalin karena masing-masing dari kami mengerti satu sama lain, mampu saling mengendalikan diri serta menghargai satu sama lain. Kesabaran ibu mertua yang luar biasa karena tempaan ujian kehidupan,  serta  tak pernah memaksakan kehendaknya kepada kami anak-anaknya merupakan hal yang harus disyukuri.  Ibu mertua saya bukanlah tipe ibu mertua yang memiliki pemikiran bahwa anak laki-laki kesayangannya telah diambil oleh perempuan lain yaitu menantunya. Beliau tipe orang yang selalu bersyukur dan menerima dengan apa yang ada, meski aku sangat menyadari bahwa aku bukanlah menantu perempuan yang sempurna. Selalu berupaya untuk berkhusnudzon terhadap beliaunya akan turut menjaga keseimbangan hubungan kami, sehingga segala sesuatu selalu dilandasi dengan pikiran yang jernih dan hati yang ikhlas.


Beliau bukanlah tipe ibu mertua yang selalu ikut campur di dalam urusan rumah tangga anaknya. Tak sekalipun itu. Justru ikut campurnya dalam rumah tangga kami adalah suatu hal yang membahagiakan. Bukan ikut campur istilah tepatnya tapi ikut membantu dalam keluarga kecil kami. Seperti ketika anakku yang kedua lahir, beliaulah yang banyak membantu mengasuhnya, sampai saat ketika masa cutiku habis beliau yang berkeberatan kalau anakku harus dititipkan ke TPA atau ke orang lain, sehingga beliaulah yang turut membantu mengasuh anakku ketika masih bayi.

 
Saat ibu mertua menjemur baby Athiyah

Dari semua itu bukan berarti kami tidak pernah ada masalah. Masalah pernah ada, terutama di masa-masa penyesuaian di awal-awal tahun, tapi hanyalah masalah kecil dan dapat diselesaikan dengan baik. Seperti perbedaan pendapat dalam suatu hal. Aku menyampaikan pendapatku kepada beliau dengan cara yang baik dan sebisa mungkin tidak menyinggung perasaan beliau. Atau bila ada ketidaksepahaman dalam hal-hal tertentu, aku akan diskusikan dulu dengan suami, karena bagaimanapun juga suamilah "orang yang lebih tahu" tentang ibu mertua kita. Mana ada sih hubungan yang mulus lus tanpa ada ujian di dalamnya?


Hingga kini, 11 tahun sudah usia pernikahan kami. Aku yakin ketika hubungan dalam keluarga kami berjalan dengan harmonis, itu sudah cukup membuatnya  bahagia.  Maka dari itu, aku dan suami selalu mengupayakan kerukunan, kesetiaan serta saling menjalankan tugas dan tanggung jawab kami masing-masing. Dan sekarang justru, ibu mertua sering membicarakan sesuatu hal padaku dan tidak pada suamiku. Atau aku yang "ditugasi" ibu mertua untuk menyampaikan pendapatnya kepada suamiku. 
Semoga kami terus selalu dalam kebersamaan yang membahagiakan.


Tulisan  ini sekaligus aku persembahkan untuk ibu mertuaku yang berulang tahun yang ke-60 di bulan April ini (14 April 2015)


SELAMAT ULANG TAHUN, IBU...

DOA-DOA SELALU KAMI PANJATKAN UNTUK KESEHATANMU. SEMOGA ENGKAU DIKARUNIAI UMUR YANG PANJANG DAN BERMANFAAT, MENDAPATKAN RAHMAT DAN PERLINDUNGAN DARI YANG MAHA KUASA, DIBERI KEKUATAN, DAN SELALU MENDAPATKAN KEBAHAGIAAN DUNIA DAN AKHERAT...

MAAFKAN AKU IBU...MENANTUMU YANG BELUM BISA SEMPURNA DALAM MEMBAHAGIAKANMU...

SURGA TEMPAT YANG LAYAK BUATMU KELAK

AMIN...AMIN... YAA ROBBAL ‘ALAMIIN 


17 April 2015

FUNFRUITY EDUCATION - BHAKTI ALAM PASURUAN



Jumat, 3 April 2015 tanggal merah di kalender. Kami sekeluarga pergi ke Wisata Alam dan Perkebunan Bhakti Alam. Serasa mata ini kembali segar melihat yang hijau-hijau disana, apalagi kesejukan alam desa Ngembal kecamatan Tutur  Nongkojajar ini turut memanjakan kami. Ibarat kata, saat itulah waktu yang tepat untuk menyuplai tubuh kami dengan menu oksigen yang segar dan sehat.


Kami pun berangkat sekitar jam 8 pagi dari rumah. Mampir dulu ke sekolah Kayla untuk menghadiri acara konsultasi belajar tengah semester bersama walikelasnya. Setelah acara selesai kami lanjutkan perjalanan menuju ke Bhakti Alam. Karena hari Jumat, perjalanan terhenti kembali karena suami harus mengikuti sholat Jumat. Tak terasa sampai disana sudah jam 1 siang. Padahal kalau lihat jadwal disana jam 3 sore sudah tutup (untuk loketnya kali ya). Wah ini kesiangan banget nyampeknya...


Sesampainya disana langsung menuju ke counter tiket. HTM nya masih sangat terjangkau, Rp 35.000,- untuk akhir pekan dan hari libur, selain hari itu HTM nya hanya Rp 30.000,- . Pesan saya, jangan coba-coba kesana pada hari Senin, karena Anda pasti kecewa. Ya iyalah....hari Senin TUTUP.

Setelah membawa 3 lembar tiket kami pun melewati jembatan dari kayu yang cukup panjang tapi kokoh yang menghubungkan pintu masuk dengan area wisata. O iya, saat ambil tiket tadi kita juga diberi nomer antrian untuk naik kereta wisata yang nantinya akan mengantarkan pengunjung mengelilingi area wisata atau istilahnya FRUIT TRIP/TOUR KELILING KEBUN.  Karena saat itu hari libur, tak dipungkiri pengunjungnya sangat banyak, sehingga antrian untuk naik kereta wisata pun sangat panjang. Untungnya ada petugas yang mengatur sehingga tidak berebutan saat naik kereta wisata. Pengunjung pun cukup tertib menunggu antrian. 
Menuju antrian kereta wisata
Sambil menunggu giliran kita naik kereta wisata, kami pun isi perut dulu. Disana juga tersedia semacam food court yang menyediakan berbagai menu makanan dan minuman. Kami pun memilih menu dan memesannya. Sambil menunggu makanan disajikan, kita diiringi live music dengan iringan elekton. Kita pun bisa makan sambil menikmati pemandangan yang hijau-hijau sejuk disana.

Saat itu kami makannya agak sedikit terburu-buru karena khawatir kalau kelewatan nomer antriannya. Eh ternyata kelewat nomernya mash bisa ikut kereta berikutnya tanpa perlu haris antri lagi dari awal.
 


Perjalanan keliling area wisata pun dimulai. Dipandu oleh guide yang ramah kami pun menikmati perjalanan itu. Guide menjelaskan tanaman-tanaman di area yang kita lewati. Ada durian, rambutan, salak, jeruk, semangka, buah naga dan masih banyak lagi. Di pemberhentian pertama, kita turun di area pemerahan sapi. Pengunjung bisa memberi makan sapi disana.  
                                       Ini pasti menyenangkan untuk anak-anak.



Disamping  itu kita juga diajak ke pabrik pengolahan susu pasteurisasi, yogurt, keju dan aneka olahan susu di MILK KINGDOM. Disini kita diberi satu cup susu pasteurisasi. Kalau mau nambah boleh deh kayaknya...  Setelah membeli produknya dan foto-foto sejenak, rombongan pun melanjutkan perjalanan. Saat itulah hujan rintik-rintik mulai turun. O iya, sejak kami datang pun memang langitnya mendung, sendu-sendu kelabu...hayyaahh...

Setelah beberapa saat, sampailah di perkebunan melon. Sayangnya melonnya sudah habis sehingga kita tidak bisa membawa pulang melon golden Langkawi yang terkenal manis dan renyah itu...(emang krupuk...renyah), masih untung kita bisa mencicipinya disana meski hanya satu atau dua potong. Sayangnya yang kedua nih, kita tidak bia turun langsung  di perkebunan melon ini karena hujan turun sangat deras. So, kita hanya duduk di kereta saja sambil melihat perkebunan melonnya. Karena keretanya semi terbuka, maka pengunjung yang duduk dekat jendela pun akan terkena percikan air hujan.

Perjalanan pun berlanjut, dan tidak berapa lama kemudian sampailah ke tempat akhir perjalanan tour keliling kebun. Di tempat itu kita diberi 1 cup jus buah tiap orang. Total waktu yang digunakan untuk tour ini sekitar 40 menit. Setelah turun kereta (masih hujan nih) kita pun menuju ke area merchandise dan toko penjualan buah. Seperti biasanya, kalau pergi ke tempat wisata, kakak Kayla membeli merchadise disana, dan adik Athiyah dibelikan kaos. Sementara itu, di toko buahnya karena sudah sore, sudah banyak buahnya yang habis diborong oleh pengunjung sebelumnya. Kami pun membeli beberapa buah kegemaran kami. Harganya pun termasuk cukup murah.





Setelah acara belanja selesai, alhamdulillah hujan sudah reda sehingga kita bisa foto-foto di taman. Saat itu kabut sudah mulai tebal sehingga jarak pandang terbatas. Kami pun memutuskan untuk segera mengakhiri episode perjalanan wisata di Bhakti Alam ini.
kabutnya cukup tebal
 Ada kejadian yang bisa dikatakan tidak menyenangkan karena keteledoran kami sendiri. Kunci mobil tertinggal di dalam mobil dan terkunci di dalamnya. Kami pun meminta tolong petugas disana untuk membantu membuka pintu mobil dengan “paksa”. Tidak sebentar waktu untuk ini, untungnya athiyah tidak rewel saat menunggu proses itu. Setelah pintu bisa terbuka, dengan tambahan bantuan dari pengunjung yang mobilnya parkir di sebelah kami, kami pun pulang dan rasa penasaran kami terhadap Bhakti Alam pun terbayarkan sudah.

Oh ya, sebenarnya kalau ingin menikmati seluruh fasilitas di Bhakti Alam ini bisa ikut Paket Outbound Kids maupun Paket Outbound Dewasa. Ada 4 paket Outbound Kids yang ditawarkan. Setiap paket memiliki harga yang berbeda-beda sesuai dengan trip yang dilalui. Harga paket untuk saat ini berkisar antara Rp 35 ribu sampai dengan Rp 90 ribu per peserta dengan minimal peserta per paket 25 orang. Untuk paket outbound dewasa ada 2 pilihan yaitu paket full day (1 hari) dan paket 2 hari 1 malam.

Kalau kami kemarin, tidak ikut paket itu tapi hanya kunjungan biasa atau umum. Kalau mengikuti program paket ini, peserta akan diajak praktek memerah sapi, high ropes games, fun games, edukasi dan praktek menanam padi, membajak sawah dengan kerbau, kolam bilas, edukasi pembiakan ikan, edukasi pemanfaatan biogas serta edukasi pembuatan keripik buah dan edukasi pengolahan susu pasteurisasi. So, banyak banget yang bisa didapat, tentunya sesuai paket yang dipilih.

Biasanya nih, yang ikut paket seperti ini dari lembaga pendidikan. Bagi yang ingin menikmati suasana disana lebih lama dan bermalam disana disediakan cottage dengan harga per roomnya berkisar antara Rp 495 ribu sampai Rp 1.225 ribu. Tak hanya itu, Bhakti Alam juga menyediakan paket Trip to Bromo...

Bagi yang masih penasaran, segera deh berkunjung kesana...