Bersama-sama dengan teman-teman liburan ini
kami lalui. Ada beberapa destinasi wisata kami selama di Lombok. Dengan
menggunakan biro perjalanan Ma’alas Tour and Travel, kami memulai perjalanan
jam 5 pagi berkumpul. Setelah semua datang kami pun menuju Bandara Juanda.
Dengan penerbangan JT 0962 Q Lion air Boeing 737-900 kami boarding jam 06.35
wib. Penerbangan berjalan lancar hingga sampai bandara Lombok Praya. Sempat
berputar-putar selama 10 menit sih di atas karena traffic di bandara lagi padat
sehingga harus menunggu giliran untuk landing.
Tiba di Bandara Lombok |
GILI TRAWANGAN
Pinggir pantai di Gili Trawangan |
Bergaya dulu di Gili Trawangan |
Sesampainya di Trawangan, kita bisa berjalan menyusuri pantai. Atau kita bisa menyewa cidomo (cikar, dokar, motor) hampir mirip delman. Biaya per orang Rp 50 ribu. Satu cidomo bisa mengangkut 4-5 orang.
![]() |
rental bike |
![]() |
berpose di bawah flying umbrella |
berpose di pasir putih Gili Trawangan |
Disana juga banyak ditemui toko-toko yang berjualan souvernir
Banyak juga biro-biro travel
yang menawarkan paket gili Trawangan seperti : snorkling, diving maupun wisata
bawah laut.
Sebagian dari kami ikut yang
wisata bawah laut, istilahnya apa aku lupa...kami naik boat lalu diantarkan ke
tengah laut dengan melihat taman laut lewat kaca yang ada di boat. Dari situ
terlihat terumbu karang, ikan-ikan, penyu. Untuk itu kita harus membayar Rp 75
ribu.
Setelah beberapa saat di Gili
Trawangan kita pun bersiap untuk melanjutkan perjalanan. Waktu sudah menjelang
sore padahal kita belum makan siang. Akhirnya kita pun makan siang di rumah
makan Maninting Senggigi.
PUSAT MUTIARA
Setelah makan siang selesai,
kami pun menuju pusat mutiara yang berada di sebelah rumah makan Maninting.
Hmmm....tinggal pilih aja mutiara yang ada, tentunya disesuaikan isi dompet.
Mau pilih mutiara air tawar atau mutiara air laut. Di Lombok ini terkenal
dengan budidaya mutiara lombok “South Sea Pearl” mutiara air laut Lombok yang
terbaik di dunia.
Selanjutnya belanja belanji
kaos nih... untuk oleh oleh orang rumah dan para keponakan. Disini kaosnya
bermacam-macam. Ada yang halus ada juga yang kualitas di bawahnya. Tinggal
pilih sesuai harga. Alamatnya di Jalan Raya Meninting No. 10 Batu Layar.
Disini hanya diberi waktu
sedikit sehingga harus cepat-cepat belanjanya, sampai keringat bercucuran
karena dikejar waktu... fiuuhh.... disini nggak ada fotonya...nggak sempat
foto-foto. Alhamdulillah yang dioleh-olehi senang ...
Oh iya ... saat di Gandrung
ini aku janjian ketemu teman semasa Kuliah. Mereka pasangan suami istri. Mas
Muazar Habibi dan Dina. Seneeeeengg banget ketemu mereka karena sudah lama
nggak bersua. Meski masih kontak lewat
medsos, namun kalau bertemu langsung rasanya berbeda. Dan aku dapat goodie bag
nih ...eh kok goodie bag... dapat oleh-oleh dari mereka berdua...banyak banget
oleh-olehnya....
PANTAI BATU BOLONG
Sebelum senja sampailah kita
di Pantai Batu Bolong untuk menikmati sunset atau matahari terbenam dengan
latar belakang Gunung Agung.Sebelum masuk ke area ini kita diberi sebuah selendang untuk dipakai selama berada disana.
Kita bisa melihat sunset dari berbagai tempat
di sepanjang pesisir. Salah satunya dari Pura Batu Bolong. Pura yang berada di
tepi pantai ini ada lubang atau bolong di tengahnya sehingga disebut batu
Bolong.
Setelah matahari tenggelam
kita pun beranjak dari sana.
PUSAT OLEH-OLEH “LESTARI”
Perjalanan hari ini masih
berlanjut dengan belanja oleh-oleh yang berupa makanan. Kita diajak ke tempat
pusat madu, telur dan jenang “Lestari”. Begitu turun dari bus langsung deh
tempat itu diserbu. Aku pun tak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk membeli
oleh-oleh khas Lombok untuk diberikan ke saudara dan tetangga.
LIPCO GALERY
Selanjutnya kita diajak lagi
mengunjungi pusat mutiara dengan kualitas bagus. Jangan ditanya ya, harganya
pun baguuuusss. Wah, kalau disini aku Cuma melirik aja deh...sadar diri dengan
isi dompet. Sebenarnya nggak boleh mengambil gambar di dalam tempat ini, tapi
aku sudah terlanjur dapat satu jepretan ....hmmm...pelanggaran nih...tapi ambil fotonya kan dari jauh sehingga produknya kan nggak kelihatan jelas...
RUMAH MAKAN TALIWANG IRAMA
Perjalanan hari ini ditutup
dengan makan malam di rumah makan Taliwang Irama. Dengan menu khas
ayamtaliwang, plecing kangkung, sop buntut dan lain-lain kami menikmati nya.
Disaat badan sudah mulai
lelah dan ngantuk akhirnya kita beristirahat di HOTEL JAYAKARTA di Pantai
Senggigi. Hotelnya cukup besar (kategori hotel bintang 4) dengan suasana kamar
yang nyaman. Untuk teman kami yang ikut bersama suami, disediakan kamar khusus
untuk couple...hmmm bagus interiornya, Cuma lupa nggak ambil foto di kamar
teman hihihihi... dikamarku aja deh ambil fotonya... Tapi karena lampunya
temaram hasil fotonya jadi kurang maksimal....(bilang aja nggak bisa ambil
gambar...)
Foto ini aja yang ditampilkan...
Sesampainya di hotel rebahan
sebentar langsung mandi karena janji bertemu dengan teman lama saat kuliah
dulu. Kami ngobrol-ngobrol di lobi hotel sampai jam 12 malam, sampai mata sudah
hampir tak kuat menahan kantuk... Yaaa... namanya juga teman lama dan 15 tahun
tidak pernah bertemu, jadi saat ketemu ceritanya nggak habis-habis terutama
cerita tentang keluarga dan teman-teman saat kuliah dulu.
Setelah
temanku pamit, akupun langsung menuju kamar hotel. Maunya tidur dulu baru
packing karena besok pagi sudah harus check out. Ternyata mata masih belum bisa
merem padahal badan sudah terasa lelah. Setelah rebahan sebentar barulah aku
packing biar besok bisa langsung siap check out.
Pagi-pagi
setelah sholat Subuh rebahan lagi sebentar baru mandi dan lanjut sarapan.
Menyenangkan sekali breakfast di Hotel Jayakarta ini karena lokasinya di
pinggir pantai. Menunya sangat bervariasi mulai dari makanan
pembuka, makanan inti dan makanan penutup. Minumannya pun cukup beragam.
Tak
lupa kami pun berfoto-foto di pinggir pantai setelah breakfast. Emang suka
narsis…dimana-mana foto…yaa kan mumpung bisa ke Lombok, dimanfaatkan deh untuk
mengabadikan suasana disana. Kan bisa dikenang di kemudian hari.
Setelah selesai sarapan dan
menikmati suasana pantai Senggigi, kami pun check out dan melanjutkan
perjalanan menuju ke Pura Lingsar.
PURA LINGSAR
Matahari sudah mulai terasa
di kulit saat kita sampai di Pura Lingsar. Pura yang berada di Desa Lingsar
Kecamatan Narmada ini merupakan pura terbesar di Lombok Barat. Pura ini
merupakan gabungan antara agama Hindu dan Islam Wetu Telu. Di bagian utara
terdapat pura Hindu namanya Gaduh dan di bagian selatan ada pura Wetu Telu
bernama Kemaliq.
Menurut guide yang selalu
setia mendampingi kami, bahwa setahun sekali para penganut agama Hindu dan
Islam Wetu Telu ini mengadakan upacara yang disebut “Perang Topat”. Mereka saling melempar
ketupatkepada temannya sebagai tanda rasa syukur atas rejeki yang diberikan
oleh Tuhan.
Selain itu, di area ini juga
terdapat kolam untuk menghormati Dewa Wishnu.
Konon katanya di dalam kolam
ini ada ikan besar (dikenal dengan nama ikan Moa atau belut raksasa) yang jika
tidak dipanggil dengan melemparkan telur rebus tidak akan muncul ke atas. Tapi
saat kita kesana kolamnya hanya terdapat sedikit air, karena habis
dibersihkan/dikuras. Selain itu, di dasar kolam banyak terdapat koin yang
katanya dilempar oleh pengunjung. Dengan melempar koin ke dalam kolam akan
mendapatkan banyak rejeki. Itu konon katanya lhoo...
Maaf pemirsa fotonya enggak
banget...
Sebenarnya aku mau ambil
gambar kolam nya. Tapi yang masuk ke area kolam itu banyak banget, jadinya aku
ambil fotonya dari luar pagar kolam. Malah kolamnya yang nggak kefoto, para
pengunjungnya malah yang kena jepret. Akunya males masuk lebih dekat karena
matahari begitu menyengat... (Begitu aja
sudah menyerah kalah dirikuh inih...)
Di sebelah kanan kolam ini
terdapat sebuah tempat yang didalamnya ada batu-batu yang dijejer-jejer. Batu
tersebut diselimuti dengan kain putih. Konon katanya lagi tidak semua orang
bisa menghitung dengan sama jumlah batu tersebut. Aku menghitungnya sih ada 36
batu...eh temanku ada yang menghitung 35 batu. Itu apa artinya coba...?
Oh ya, disana juga ada sumber
mata air yang bernama Kemaliq. Konon katanya dengan meminum air ini maka akan
awet muda. Hihihi...aku juga mencoba minum dan membasuh muka dari sumber mata
air ini. Tujuannya sih bukan agar awet muda tapi biar seger karena cuaca sangat
fanaaassss...
Kalau kata guide sih memang
bukan awet muda secara fisik, tapi stamina tubuh akan lebih baik karena memang
di mata air itu memiliki kandungan mineral yang tinggi yang tentunya bagus buat
tubuh kita.Namun sayangnya saat kita kesana airnya tidak mengalir. Hanya satu
pancuran yang masih mengucurkan air tapi sangat kecil. Nggak tahu kenapa... ah,
sayang banget.
Setelah cukup puas di Pura
Lingsar kita pun menuju ke Desa Sade tempat dimana suku Sasak berada.
SUKU SASAK
Sesampainya kita di Desa Sade, Rembitan nampaklah rumah asli suku Sasak.
Kami pun dijelaskan oleh guide setempat yang menjelaskan tentang kehidupan suku
Sasak. Dari penjelasannya dapat diketahui bahwa suku Sasak banyak yang berasal
beragama Islam. Sebagian kecil dari mereka mempraktikkan Islam dengan paham Wetu
Telu.Ajaran ini merupakan akulturasi
dari ajaran Islam dengan animisme,dinamisme,dan
kerpercayaan Hindu.
Dijelaskan pula bahwa adat
perkawinan di sana bilaperempuan akan dinikahi oleh seorang lelaki maka yang
perempuan harus dilarikan dulu kerumah keluarganya dari pihak laki laki.
Perempuan tersebut tidak boleh memberitahu orangtuanya. Sementara lelaki yang
melarikannya harus membawa kerabat atau teman sebagai saksi. Biasanya mereka
menikah antar suku Sasak, karena mahar yang diminta tidak banyak. Seperangkat
alat sholat sudah cukup. Tapi bila menikah dengan orang di luar suku Sasak bisa
jadi maharnya sangat mahal seperti dua ekor kerbau.
Karena jadi daerah wisata,
disinipun banyak yang berjualan pernak pernik khas suku Sasak dan Lombok.
Eh, ada alfamart di seberang
jalan rumah asli suku Sasak. Ternyata pakai gaya rumah Sasak juga
TANJUNG AAN
Perjalanan berlanjut ke
Tanjung Aan. Dari desa Sade butuh waktu sekitar satu jam menuju kesana. Sebelum
sampai di Tanjung Aan, kami melewati Pantai Kuta Lombok. Tidak terlalu jauh
jarak keduanya. Bisa dikatakan bersebelahan. Disana kita bisa melihat airnya
jernih, pasir putih, dan banyak bukit di sepanjang pantai. Sayangnya kita
disana saat panas-panasnya matahari, sehingga tidak berlama-lama disana.
Saat turun mendekati pantai,
ada banyak anak kecil sedang mencari sesuatu di pinggir pantai. Setelah aku
hampiri dan bertanya pada mereka ternyata mereka sedang mencari bintang laut.
Ada hal yang kurang
mengenakkan disana yaitu ketika beberapa anak kecil dengan “memaksa” agar kita
membeli sebotol pasir merica. Mereka begitu agresif dan ujung-ujungnya meminta
uang kepada kita dan kita akan diikuti terus sampai kita mau memberi sejumlah uang kepada mereka. Tentunya hal ini
mengurangi kenyamanan kita saat menikmati Pantai tanjung Aan.
Ada hal yang diluar rencana
terjadi dalam tur ini. Penerbangan yang seharusnya berangkat jam 17.35 WITA
dimajukan 2 jam sebelumnya, sehingga kita jam 1 siang kita menyudahi kunjungan
kita di tanjung Aan. Makan pun nggak jadi di rumah makan (makan di kotak dengan
menu ayam taliwang dan plecing kangkung) dan harus segera kembali ke bandara.
Padahal masih ada satu destinasi lagi di pulau Lombok ini, yaitu di Taman
Narmada. Tapi dibatalkan karena hal tersebut. Sekitar jam 3 sore kita sampai
bandara langsung sholat dan persiapan chek in. Setelah menunggu beberapa saat
diumumkan ternyata penerbangan delay sampai 2 jam ke depan, itu artinya kembali
ke jadwal semula. Kecewa...? Tentu...
Tapi mau bagaimana lagi, itu
semua terjadi di luar kehendak kita. Pada saat yang bersamaan memang beberapa
penerbangan yang menuju Surabaya delay karena cuaca kurang bagus. Ya sudahlah,
akhirnya kami duduk-duduk aja menunggu di bandara. Mau jalan keluar lagi sudah
males. Mending sambil ngobrol-ngobrol dan guyon dengan teman sembari menunggu
pesawat yang akan membawa kita terbang ke Surabaya.Ternyata beberapa maskapai
lain pun mengalami delay.
Oh ya informasi dari temanku
yang asli Lombok, yang sempat ketemu dan ngobrol-ngobrol, bahwa di Lombok masih
banyak sekali destinasi wisata yang asri dan alami, antara lain : Pantai Pink
di Lombok Timur, Pantai Batu Payung di Lombok Tengah, Pantai Pasir Merica,
Pantai Sorga di Lombok Tengah, Pemandian Sesaot, Panorama Sembalun, Pulo/Gili
Lampu, Air Terjun Sendanggila-Kelambu, Pantai Ombak Terjun, Pantai Kuta,
Pemandian Air Panas Lemor, Masjid Tua Waktu Telu Bayan, Air Terjun Otak Kokok.
Semua tempat itu sudah diekspos oleh TV nasional bahkan internasional seperti
Pantai Batu Payung untuk lokasi syuting iklan rokok Dunhill, Panorama Alam
Sewela untuk lokasi iklan rokok Dji Sam Soe Kretek. Belum lagi ada pusat
kerajinan emas, perak, mutiara asli di Sekarbela.