22 Oktober 2015

MALAM MINGGUAN DI PACET



Suatu hari, suamiku diajak teman-temannya untuk liburan di Pacet. Karena memang BUTUH PIKNIK untuk melepas penat setelah disibukkan dengan rutinintas harian, kami pun oke saja. Jadilah kami sekeluarga berangkat ke Pacet. Namun berangkatnya tidak bisa barengan karena masing-masing punya kesibukan yang berbeda di hari itu, yang penting bisa kumpul bersama-sama. Ada lima keluarga yang bisa berangkat, seharusnya sih lebih banyak Cuma banyak teman-teman yang nggak bisa ikut karena sudah punya acara masing-masing. Tiga keluarga berangkat duluan jam lima sore. Tempat tinggal mereka memang berdekatan di daerah Kranji dan Weru Lamongan.

The Krucil (ada 3 yang nggak ikut nih)
 Sementara suamiku baru datang dari kerjanya saat menjelang Maghrib. Setelah sholat kami pun segera siap-siap berangkat. Tiap keluarga mendapat “tugas” membawa perbekalan yang sudah disepakati. Ada yang membawa beras, lauk pauk dan sayur, buah, minuman serta makanan ringan. Kebetulan kami dapat jatah membawa makanan seperti baso, nugget dan dim sum.


Sampai Sidoarjo, kami menghampiri teman kami untuk berangkat bareng. Tidak terlalu lama kami disana. Namun kami masih mampir lagi untuk ziarah haji ke rumah teman kami yang baru pulang dari tanah suci. Lumayan juga disana, ngobrol-ngobrol dan makan. Karena waktu semakin malam kami pun pamit dan langsung meluncur menuju Pacet. Sampai di vila yang sudah disewa sekitar pukul 22.30. Setelah istirahat sejenak , kami makan-makan lagi. Sebenarnya masih agak kenyang setelah makan di rumah teman kami tadi, namun melihat menu yang tersedia di meja makan membuat kami tidak tahan untuk tidak mengambil piring dan menaruh makanan seperti sambel goreng udang, pepes cumi, oseng cumi, kare kepiting, dan rendang.

Setelah makan dan ngobrol-ngobrol sampai jam 12 malam aku pun masuk kamar karena sudah ngantuk. Namun para bapak dan empat anak masih melekan. Menurut cerita Kayla (karena saya sudah tidur) bapak-bapak dan keempat anak itu pergi ke kolam air hangat sekitar jam satu dini hari sampai jam 3.


Pagi hari, aku masih males-malesan di kamar sampai jam 7.30, sementara Kayla dan Athiyah masih tidur lelap. Eh...ternyata bapak-bapak sudah asyik bakar-bakar ikan dan sarapan.

Akhirnya setelah aku mandi, aku pun bergabung dengan mereka yang ternyata sudah selesai makan semua.
Makan ikan bakaran sendiri...waduuh...kok ada kardusnya tuh
 Emang ini bener-bener family time...nyantai, nggak keburu-buru dan nggak ada jadwal.

Setelah sarapan, ibu-ibunya asyik berkaraoke ria, sementara bapak-bapak asyik ngobrol sambil ngopi, sementara anak-anak bermain sesuai keinginan mereka. Anak-anak juga naik kuda sewaan, 25 ribu tarifnya sekali naik.
Kakak Kayla dan Fia
Setelah berkaraoke, ibu-ibu dan anak-anak berangkat ke pemandian air panas. Awalnya agak males berangkat. Tapi Kayla dan Athiyah pada mau ikut berenang. Akhirnya aku pun ikutan. Lagian baru kali ini aku ke Pacet, sayang kalau nggak ke pemandian air panas.

Sesampainya disana pengunjungnya rame banget. Tempatnya tidak terlalu luas. Dengan beberapa kelompok kolam renang. Ada yang untuk anak-anak, ada yang untuk dewasa. Ada kolam air biasa (airnya sih cenderung dingin),  kolam air hangat ringan, hangat sedang hingga kolam air panas. 

Tapi entahlah aku merasa kurang nyaman dengan kondisi pemandian disana. Air di pemandian yang berada di kaki gunung Welirang ini cenderung kotor (mungkin airnya jarang diganti dan tidak dibersihkan) dan terlalu sesak dengan pengunjung sehingga tidak menikmati berada di kolam renang. Memang sih warnanya agak kekuningan karena mengandung belerang, yang katanya bisa menyembuhkan penyakit kulit dan mengurangi pegal-pegal. Aku tidak ikut masuk kolam karena menjaga Athiyah. Rencananya sih mau ikut nyemplung bersama Athiyah, tapi melihat kondisi seperti itu akhirnya aku urungkan niatku. Jadi ilfill lihat kolam renangnya. Athiyah aja hanya aku bolehkan di pinggir kolam aja dan nggak sampai nyebur ke dalam, hanya pinggang ke bawah. Kalau Kayla ya sudah nyebur aja. Belum lagi kondisi kamar mandinya...waduuhhh kotor dan berbau. Padahal kalau disana airnya melimpah sehingga tidak akan kekurangan air untuk membersihkannya. Karena terus menjaga Athiyah aku nggak sempat ambil foto di pemandian ini.


Menurutku area kolam renang atau kolam rendam yaa...harus lebih ditata lagi sehingga lebih nyaman buat pengunjung. Kalau masih seperti itu, males balik kesana lagi. Nampak sekali kurangnya perawatan dan pemeliharaan. Sepertinya harga tiket yang kita bayar tidak seimbang dengan fasilitas disana. Meski demikian, akhirnya rasa penasaranku pun terbayar sudah. Dalam hati pun berkata: "Eee...ini to yang namanya pemandian air panas Pacet itu".

 Oh ya, di sekitar jalan menuju pemandian ini banyak orang yang berjualan oleh-oleh khas Pacet seperti ketela madu, sayur mayor, buah-buahan, keripik dan masih banyak lagi.
Villa Wildan
Setelah dirasa cukup, kami pun kembali ke vila. Oh ya villa tempat kami menginap tidak terlalu jauh dari pemandian. Rumahnya cukup besar untuk kami. Villa Wildan dengan 2 lantai dan 4 kamar tidur. Masing-masing kamar tidur ada 2 bed medium. Rumahnya sangat leluasa buat rombongan kami yang terdiri dari 11 orang dewasa dan 9 anak-anak. Halamannya pun cukup luas, muat untuk parkir 6-8 mobil. Udaranya sejuk dan view nya lumayan bagus. Nyaman lah nginep disana... 
Athiyah ngajak ibu tiduran di lantai
"dingiiinn lantainyaaaa..."

Sampai vila kami langsung makan siang dan rujakan. Setelah itu beres-beres dan bersiap pulang.

Sekitar jam 2 siang kami keluar dari villa... liburan ini meski sederhana namun sangat menyenangkan... tidak terlalu jauh sehingga tidak capek di perjalanan. Bahkan dari Pacet kami masih lanjut ke Surabaya tepatnya ke Delta Plaza untuk beli sepatu Kayla dan Athiyah. Dan ternyata suamiku juga belikan aku sepatu baru....waaahh senengnya nambah-nambah nih...

Kami juga beli travel bag. Di rumah masih ada sih, masih bagus, cuma sudah beli lagi dengan model yang berbeda. Selain itu, kakak juga dibeliin baju padahal nggak ada rencana beli baju. Mampir ke Gunung Agung juga dan pastilah kalau sudah ke toko buku ada saja buku yang dibeli... okelah jangan pikirin dompet yang mulai menipis, karena bentar lagi gajiaaaannnn....

2 komentar:

  1. Enaak ya, Bapak2 yang bakaran, Ibu2 tinggal menikmati. Hihihihi

    BalasHapus
  2. Wah... Sudah liburan habis itu masih belanja-belanji.. Senengnyaaa :D

    BalasHapus