31 Januari 2016

KEGIATAN OBSERVASI DI KBIT AL UMMAH GRESIK

Waahh... tak terasa tahun ajaran baru Juli 2016 Athiyah sudah mulai masuk sekolah. Tentu untuk sekolahnya Athiyah kami pun telah bermusyawarah di sekolah mana Athiyah nantinya.  Meskipun sebagian orang ada yang mengatakan, “Halah, wong “hanya masih” play group aja kok, nggak usah serius –serius amat milihnya...” atau “nggak usahlah ribet-ribet milih sekolah, masih play group juga...” dll. Tapi bagi kami, justru karena masih play group itulah kita sebagai orangtua sudah memilih sekolahan yang tepat bagi anak-anak, karena play group sebagai awal anak masuk sekolah, dimana anak akan mempunyai kesan pertama yang menyenangkan dalam hari-harinya saat bersekolah.

Akhirnya pilihan kami pun jatuh di KBIT Al Ummah. Selain karena sangat dekat dengan rumah (depan rumah malah) alias tinggal melangkah, kami percaya dengan lembaga ini dengan beberapa alasan yang akan saya ceritakan di bawah ini.


Dulu Kayla saat play group juga sekolah disini, tapi saat itu lokasinya masih di Jalan Jawa. So, kami masih kenal dengan baik beberapa ustadzah yang disini. Dengan jargonnya “SWEET SCHOOL” sekolah Al Ummah berupaya agar anak-anak yang sedang bermain dan belajar di dalamnya merasa nyaman, senang dan ceria. Metode yang dipakai disini adalah Metode Sentra dan Saat Lingkaran atau istilahnya Beyond Centre and Circle Time (BCCT). Jadi anak anak bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain, karena memang untuk anak-anak usia dini metode pembelajaran yang paling tepat adalah belajar dalam setting bermain sehingga tercipta suasana yang menyenangkan dan dapat merangsang berbagai aspek kecerdasan anak, baik kognitif, afektif, bahasa, sosial, fisik motorik, seni dan interpersonal.


Fasilitas sekolah menurut kami sangat memadai. Dengan tempat belajar 3 lantai (untuk Kelas Batita, Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak), disertai dengan Play Ground dan halaman sekolah sehingga anak bisa berekplorasi dengan bebas. Ini salah satu yang penting, apalagi rumah kami yang di dalam kompleks perumahan ini tidak memiliki halaman, sehingga halaman sekolah bisa menjadi pengganti bagi rumah kami yang tidak berhalaman. Oh iya, KBIT Al Ummah ini bernaung dalam Yayasan Al Ummah yang juga menyelenggarakan Kelas Batita, KBIT, TKIT dan TAAS (Taman Asuh Anak Sholeh atau day care, namun untuk TAAS di lokasi yang berbeda).



Masih dalam satu kompleks Al Ummah terdapat masjid sebagai Islamic Centre untuk pusat kegiatan ke Islaman dan keilmuan.

Al Ummah juga memiliki kolam renang sendiri, sebagai wahana bagi anak-anak agar tidak takut dengan air, suka olahraga renang. Dulu waktu Kayla, kolam renangnya masih menyewa.

Selain itu, di sekolah ini tidak hanya anaknya yang bersekolah, tapi orangtua pun ikut “sekolah” karena selalu ada agenda untuk para ortu menambah wawasan terutama dalam hal parenting.

Untuk biaya sekolah, memang sekolah ini termasuk “mahal” dari segi kantong kami, tapi mahal atau tidaknya sebuah lembaga pendidikan harus disikapi dengan bijak. Itu menurut kami lhoo... Dengan biaya segitu dibandingkan dengan apa yang akan kita dapatkan nanti, insya Allah akan setimpal, bahkan mungkin akan berlebih. Lagian, untuk semua kegiatan dalam setahun sudah tercover  di depan, sehingga tidak perlu bayar-bayar lagi, kecuali SPP dan uang makan. Bagi kami, mewariskan pendidikan terbaik bagi anak-anak kami itulah yang terpenting, dibandingkan mewariskan harta kekayaan. Ya iyalah...harta kekayaan apa yang kami punya di dunia ini, selain anak yang sholeh dan sholehah. Semoga, ini yang terbaik buat anak-anak kami...


Dan, kami pun mendaftarkan Athiyah pada tanggal 20 Januari 2016. Periode pendaftaran tanggal 4 – 21 Januari 2016.

Minggunya tanggal 24 Januari kemarin Athiyah mengikuti kegiatan observasi calon siswa KBIT. Acaranya sih tetap dalam koridor bermain dengan tujuan untuk pemetaan siswa. So, asal usia anak sudah cukup, minimal 3 tahun dan tidak memiliki gangguan tumbuh kembang yang berat, anak bisa sekolah diterima disini.

Bagaimana dengan Athiyah saat observasi kemarin?

Athiyah sudah ceria dan semangat sebelum berangkat. Pada hari-hari sebelumnya aku sudah memberi tahu padanya, “Besok Hari Minggu, adik diajak ibu main sama teman-teman baru di sekolah Al Ummah ya...”. Lalu jawab Athiyah, “Iya, adik main, adik ayun-ayun”.

Ini Athiyah sedang menuju sekolahnya. Dia minta membawa tas kecilnya Shaun The Sheep...

Bermain di halaman sekolah ini tidak asing lagi bagi Athiyah. Ia sering main kesini kalau pas sore hari. Kebetulan di Masjid Islamic Centre ada kegiatan belajar mengaji, sehingga halaman sekolah terbuka dan anak-anak boleh main disini...
Sesampainya di sekolah Athiyah langsung main ayunan.

Sementara aku menyapa beberapa salon wali murid yang sudah aku kenal yang ternyata sama-sama mendaftarkan anaknya disitu juga. Aku juga ketemu dua orang teman yang dulu anaknya yang seumuran dengan Kayla sama-sama sekolah di KBIT ini juga.... serasa reuni jadinya.
Suasana pun cukup ramai dengan anak-anak dan orangtua yang mengantar. Kemudian saatnya kumpul bersama. Athiyah maunya digandeng sama aku. Bahkan saat ustadzahnya mau menggandeng tangannya, ia menolak. Katanya, “Sama Ibu aja”. Aku pun memotivasinya agar mau bergandengan dengan teman-temannya atau dengan ustadzahnya, tapi Athiyah tidak mau dan malah minta gendong. Okelah, aku pun menggendongnya sebentar, sambil aku tanya, “Adik kenapa kok minta gendong..? Ayo main sama teman-teman...”

Jawabnya, “Itu gendong ibunya...” sambil menunjuk anak yang juga minta gendong ibunya. Memang saat itu beberapa anak masih berpegangan dengan orangtuanya dan beberapa masih ada yang nangis. Perkiraan kami bahwa Athiyah akan fine-fine aja saat observasi ternyata meleset. Ternyata dengan orang baru belum tentu dia langsung  bisa membaur. Padahal biasanya dia nggak ada masalah bila bertemu dengan orang baru. Mungkin karena saat itu suasananya cukup ramai dan semua orang yang ada di tempat itu baginya adalah orang baru sehingga Athiyah masih perlu waktu untuk beradaptasi.


Ketika diajak ustadzah menyanyi bersama-sama dengan teman-temannya pun masih belum mau, padahal setiap hari hobbinya menyanyi.

Kemudian anak-anak diajak membuat kereta-keretaan dengan temannya, Athiyah masih belum mau. Dia hanya berdiri aja memperhatikan teman-temannya. Sebagian ada yang mau, ada juga yang tidak mau.

Athiyah baru mau ketika diajak meniti  papan kayu. Awalnya dia masih berpegangan, setelah beberapa langkah dia melepas kedua tangannya ke atas.

masih pegangan
bisa lepas tangannya...

Kemudian anak-anak diajak masuk ke kelas sesuai dengan kelompoknya. Athiyah masuk kelompok VI yang beranggotakan 6 anak. Di dalam kelas anak diajak melakukan beberapa kegiatan, seperti berhitung, melompat, main bola dan lain-lainnya. Dari keenam anak di kelompok ini, hanya ada satu anak yang sudah berani ditinggal ortunya di luar ruangan.

Begitu masuk Athiyah langsung tertarik dengan mainan yang disiapkan oleh ustadzah.


Sementara gantian kedua ustadzahnya"menangani" teman-temannya untuk beberapa pertanyaan tentang gambar-gambar dan lain-lain, Athiyah masih sibuk bermain sendiri. Kali ini dia tertarik dengan balok-balok di Sentra Balok.


Athiyah juga kepingin mainan yang masih dalam box di atas rak. Aku pun menyuruhnya untuk bilang pinjam ke ustadzah. Dia pun mendatangi ustadzah dan bilang, "Adik pinjam mainan, itu..." Dan ustadzahnya pun mengambilkannya. Dua kali dia pinjam mainan ke ustadzah.
Athiyah pun mau saat diminta mewarnai gambar.
 Athiyah juga mau melipat kertas, membuat garis. Eh, tapi lihat kertas lipatnya diwarnai juga oleh Athiyah.


 Bahkan dia minta kertas lipat lagi ke ustadzah terus dilipatnya dan diwarnainya lagi...
Tapi Athiyah tidak mau menjawab saat diminta menyebutkan beberapa gambar.
Tapi Athiyah mau bermain bola dan melompat menirukan ustadzahnya. Setelah itu Athiyah minta pulang. Setelah diperbolehkan pulang, kami pun berpamitan pada ustadzah.
Ketika pulang ketemu teman dengan anaknya. Katanya anaknya kalau di rumah ceriwis banget tapi nyampek disini kok diem ajaa...hehehe. Jangankan anak-anak, kita aja yang sudah dewasa gini kalau pada situasi yang baru dengan orang-orang yang baru pula di dalamnya pastilah kita juga perlu adaptasi dulu kaan...
Namanya juga anak kecil, mereka perlu adaptasi dengan lingkungan baru. Semoga nanti saat tiba masuk sekolah bulan Juli anak-anak semakin siap bersekolah, dan itu PR bagi orangtua untuk membantu agar anak siap bersekolah.
25 Januari 2016

FOOD JUNCTION GRAND PAKUWON SURABAYA, TEMPAT HANG OUT BERKELAS DI TENGAH KOTA



Sebagian orang berpendapat bahwa makan tidak hanya sekedar mengisi perut sehingga merasa kenyang, tapi lebih dari itu, makan adalah sebuah kenyamanan dan selera sehingga tidak heran bila sebagian orang sampai berburu kuliner sampai ke luar negeri.

Eiittss...tunggu dulu... Ngapain juga jauh jauh ke luar negeri...

Kalau mau kulineran sekaligus kongkow-kongkow bin nongkrong alias hang out bareng keluarga, teman atau kolega bisnis bisa di tempat ini. Langsung aja cap cuss ke Jalan Tandes Margomulyo, Surabaya Barat. Disana akan dijumpai tempat hang out paling asyik dan recomended deh untuk dikunjungi. Dengan mengusung konsep perpaduan resto indoor dan outdoor dengan nuansa alam yang kental, tempat ini sangat layak untuk dijadikan destinasi kuliner.


Suasana outdoor

suasana indoor


Disini kita bisa asyik-asyik dan nyantai sambil menikmati makanan yang disediakan oleh lebih dari 20 tenant makanan yang siap memanjakan lidah. Kalau aku paling suka yang outdoor karena lebih leluasa menikmati makanan yang kita pesan dengan merasakan semilir angin yang berhembus serta ademnya melihat lagoon pond (dananu buatan) seluas 4.4oo meter persegi.

Lagoon Pond


Menikmati air mancur yang ada di tengah danau sembari duduk nyantai di tempat duduk dari kayu yang didesign menjorok ke tengah danau seolah-olah membawa kita jauh dari hiruk pikuk kota, padahal itu masih di Surabaya lhooo...Kita pun bisa menikmati sunset atau sunrise disini. Kita serasa lepas dari penatnya kota Surabaya karena sejauh mata memandang kita akan menikmati suasana alami tanpa terhalang gedung-gedung pencakar langit. Jadi kalau ingin menikmati itu semua tidak perlulah kita pergi jauh-jauh ke luar kota dan tak perlu bermacet-macet ria di jalan.

So guys...tempat ini bisa mengurangi stres dan lelah setelah seharian sibuk dengan rutinitas yang padat.
Spot favorit pengunjung nih...

Well... Tempat ini juga ramah anak lhoo...jadi kita bisa sekaligus rekreasi keluarga. Ajak putra putri tercinta kesini. Kalo masih jomblo bawa keponakan juga boleh, eh sekalian anak tetangga juga nggak pa pa asal jangan lupa mbayarin yaa kalau naik wahana permainan disana.
Play Ground

Ada banyak banget lhoo wahana permainannya, ada kereta wara wiri, safari train, bebek-bebekan (bumper boat), komidi putar atau istilah kerennya merry go round, becak VW Combi, trampolin.
safari train

kereta wara wiri

bumper boat

becak VW Combi

komidi putar

Trampolin

Oh ya pilihan makanan cukup bervariasi, mulai dari menu western sampai tradisional bisa ditemukan di berbagai tenant yang berkonsep pujasera. Cuman kemarin pas kesana aku nyari-nyari minuman, variasinya masih sedikit. Mungkin karena tempatnya masih baru kali yaaa jadi tenant yang ada masih belum lengkap, masih belum 100% gituu... Akhirnya minum es cincau hijau dan es sinom dari Cincau Station, hmmm...suegeerrreee reekk...

Untuk membeli makanan di tenant sebagian masih harus pakai uang cash karena tidak semua tenant menyediakan mesin EDC.

abaikan kantong plastiknya

Dan nggak perlu khawatir bagi  yang berkantong pas pasan. Mengapa? Karena harga makanan disini masih terjangkau. Awalnya sih aku kira dengan melihat tempatnya yang bergaya industrial begitu pasti harga makanannya mahal-mahal. Eh ternyata aku salah, setelah pesan beberapa makanan dan minuman harganya masih wajar-wajar saja alias ramah di kantong, ramah di dompet dan tentunya ramah ATM hehehe...


Satu lagi nih, musholanya belum aku temukan disana. Coba bertanya ke beberapa petugas pada nggak tahu. Mungkin belum ada kali yaa... Barangkali ke depannya disediakan mushola sehingga untuk umat muslim (yang mayoritas di Indonesia) ini bisa lebih nyaman berlama-lama disana mengingat kalau kesana hanya berburu kuliner eman-eman banget. Karena kalau nggak sekalian menikmati suasana alaminya terutama yang di danau itu tuh.. yang oookeeh banget dan juga mencoba berbagai wahana untuk putra putri tercinta....apalagi tiketnya masih terjangkau, rata-rata tiketnya 20 ribu dan langsung beli di tempat. Itung-itung refeshing sekalian memanfaatkan quality time bersama  keluarga.

Suasana di malam hari nggak kalah semaraknya lhoo...saat itu pengunjung semakin senja semakin ramai


Kita temukan juga wahana Festival of Light. Dengan tiket masuk 20 ribu kita akan menemukan lampion-lampion cantik yang akan menghiasi malam di bawah langit luas.


Kalau kesini serasa nggak di Surabaya ...


Hai hai...

Bagaimana bisa nyampai food junction ini?

Untuk menuju kesana, kalau dari Gresik begitu keluar dari tol Margomulyo ambil arah ke kiri lalu putar balik ambil arah kanan menuju Jalan Manukan Kulon, nanti akan terlihat pintu gerbang menuju Food Junction.

Untuk yang di Surabaya, dari Jalan HR. Muhammad masuk tol Darmo Sateli lalu ambil arah yang menuju Margomulyo (ke arah Gresik)



Untuk acara launching aja tidak tanggung-tanggung, diselenggarakan  tanggal 22 -23 January 2016, dengan acara yang beragam, mulai dari fireworks show, 5K KulineRun & Female DJ Performance, Street Dance Competition, Zumba Party dan Festival Barongsai.

Promonya sampai 31 Januari 2016 : Dine Cashback 100%. Shop 25 K get voucher 25 K, so dengan belanja makanan or minuman minimal 25 ribu kita mendapatkan voucher 25 ribu juga...lumayaan kaan...


Ayooo buruaaan ke Food Junction rame rame...nggak bakalan rugi deh

Jangan khawatir, karena area seluas 6 hektare ini juga dilengkapi dengan lahan parkir yang luas dan nyaman deh pokoknya.