8 Februari 2004...
12 tahun yang lalu, ketika kita menguatkan hati dalam sebuah
perjanjian yang suci bernama mitsaqan ghalizhan, mulai saat itu pula kita
bersama-sama memperjuangkan amanah itu dengan kerelaan jiwa dan keikhlasan
hati.
Ada tawa, ada duka...mengiringi perjalanan bahtera itu dalam
mengarungi samudera kehidupan yang luas tiada terkira
Kadang kita terjatuh, lalu kita pun bangkit... Terjatuh lagi
dan bangkit lagi
Jatuh bangunnya kita dalam perjalanan hidup ini semakin
mendewasakan kita berdua.
Ada yang mengatakan 12 tahun pernikahan diibaratkan kain
sutera yang seratnya halus, bila disentuh akan terasa sejuk dan saat dicuci
akan semakin lembut. Meski itu hanya
ungkapan belaka, tak apalah kita mewujudkannya, tentunya diiringi dengan doa
agar kta berdua selalu bersikap lembut penuh kasih sayang sehingga menyejukkan
hati kita. Dengan kelembutan itu bukan
berarti kita lemah, justru kita harus lebih tangguh menghadapai kerasnya hidup.
Kebahagiaan dalam pernikahan kita datangnya dari diri kita masing-masing, bagaimana kita bisa secara bijak memandang setiap masalah yang ada. Dan yang terpenting kita harus menjaga komitmen untuk selalu membangun pernikahan kita. Kita pun harus terus menerus menciptakan komunikasi yang baik. Bagaimanapun juga kita berdua diciptakan berbeda dengan segala tetek bengeknya, mulai dari kebiasaan,temperamen,nilai-nilai yang kita bawa maupun kepribadian kita. Bila segala perbedaan ini tidak terkomunikasikan dengan baik pastilah badai itu akan datang masuk dalam pernikahan kita.Kita tidak akan pernah bisa membangun sebuah kesamaan tanpa mengetahui dan menyelami perbedaan yang ada.
Tak perlulah kita menuntut pasangan harus ini harus itu. Tapi berikanlah pemahaman dengan baik mengapa harus begini dan mengapa harus begitu. So, kalaupun kita ingin pasangan kita berubah, itu bukan karena diri kita tapi karena dia sendiri yang mau berubah.
Untuk itu diperlukan cinta yang proporsional. Erich Fromm dalam bukunya The Art of Loving mengatakan bahwa cinta adalah sebuah seni yang harus dipelajari, dipraktekkan dan terus diasah. Kita harus berusaha untuk memelihara dan menjaganya. Cinta tidak bisa berkembang dengan sendirinya kalau kita tidak memupuknya dengan tepat.
Alhamdulillah, selama ini perjalanan bahtera rumah tangga kita berjalan dengan baik, adem ayem meski kita tidak kaya secara materi semoga kita kaya hati. Ada beberapa perbedaan pendapat, itu wajar tapi kemauan kita untuk mengatasi perbedaan itu dengan cara yang tenang dan tidak emosional memberikan ketenangan dalam keluarga kita.
Dua orang putri yang cantik titipan Allah SWT kepada kita,
sebagai wujud bahwa Dia percaya kepada kita. Kita pun terus belajar dan
berusaha untuk menjadi orangtua yang terbaik bagi mereka, meski dalam kenyataan
masih banyak kekurangan kita sebagai orang tua, setidaknya kita telah
berusaha...
Rabbana hab lana min azwajina wa dzurriyyatina qurrata a’yunin waj-’alna lil-muttaqîna imama.
“Ya Tuhan kami, anugerahkan kepada kami, pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati kami, dan jadikan kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa”. (QS. Al-Furqan: 74).
happy anniversary ya mbak, wah samaan ya bulannya sam aaku beda 2 hari aja
BalasHapuswaah happy anniversarry ya mbak, kapan ya saya nikah? hehe
BalasHapusBarakallahu fiikum Mba..semoga samawa selalu :)
BalasHapus