24 April 2016

MUSEUM ANGKUT, MOVIE STAR STUDIO BATU MALANG (BAGIAN 1)

 
Mungkin masih banyak yang belum tahu, kalau tanggal 24 April diperingati sebagai Hari Angkutan Nasional. Aku saja tahunya juga belum lama. Kemana aja buukk...
Nah turut memperingatinya, kali ini aku memposting tentang jalan-jalan kami saat ke Museum Angkut batu Malang pada tanggal 9 April lalu

Museum ini dibangun untuk menghargai para creator berbagai jenis angkutan di dunia.

Eh, maksudnya apa kok ada embel-embelnya Movie Star Studio, apaan tuh? Maksudnya kurang lebih begini, itu Museum Angkut didesign sedemikian rupa sehingga menyerupai area syuting film di berbagai penjuru dunia. So, dengan ke Musang kita bisa merasa berada di Amerika, Prancis, Jerman dan lain-lain tanpa harus pergi kesana. Dan pasti deh movie sets-nya itu instagramable bangeeeettt. Tapi sedihnya sebelum masuk museum kameraku jatuh dan nggak bisa dipakai lagi... jadi yaa sudahlah kami foto-fotonya pake HP aja. Dan sebelum masuk itu museum aku mewanti-wanti...eh tepatnya memotivasi Athiyah agar mau difoto-foto. Aku bilang padanya, “Dik, nanti di dalam banyak mobil bagus, ada sepeda, ada motor, bagus-bagus semua...Nanti adik difoto ibu yaa... bergaya ya kalau difoto...” Begitu antara lain mantra sihirku (hallaaah...) buat Athiyah. Dan...YES, Athiyah bilang YA... sebab kalau nggak gitu kadang Athiyah nggak mau difoto-foto, kan rugi kalau sudah sampai Museum Angkut nggak foto-foto... emaaannggg.... ARSETO alias Arek Seneng Foto...

Penasaraaan...??? Ikuti terus jalan-jalan kami (berasa jadi reporter TV)

Sekitar jam 13.30 kami tiba di museum dengan luas sekitar
4 hektar  dan terletak di lereng Gunung Panderman ini. Kami sempat bertemu dengan teman Kayla di sekolah bersama keluarganya yang beranjak pulang dari area parkir. Wow, mereka sudah pulang, kami baru datang.  Karena sudah siang, tentunya parkiran hampir penuh, tapi kita masih dapat tempat parkir kok. Dari area parkir nampaklah bangunan berbentuk pesawat luar angkasa di salah satu bagian bangunan tersebut. Semakin menambah rasa penasaran kami tentang berbagai hal yang ada di dalamnya.


pintu masuk Museum Angkut
Tak menunggu lama kami pun langsung menuju tempat pembelian tiket. Rombongan kami yang kena bayar tiket 13 orang. Sebelum beli tiket Athiyah diukur dulu tingginya...
tempat pembelian tiket
Athiyah diukur tingginya dulu yaa...

Sambil menunggu antrian tiket, Athiyah tidak menyia-nyiakan palang besi antrian masuk untuk gelantungan.... aauuuoooo....

Eh jangan lupa baca peraturan ini yaa

Setelah dapat tiketnya, kita masuk satu per satu dengan melewati bagian checking bawaan kita...

Excited banget begitu masuk museum ini. Ada berbagai zona dan wahana yang bisa dinikmati pengunjung.Hmm, aku ceritanya per zona aja yaa biar lebih runtut dan bisa mudah dibayangkan bagi para pemirsa...(eh, lebay...) yang belum pernah kesana. Oh ya, uniknya setiap pergantian zona ada tanda yang berupa tulisan seperti di bandara-bandara itu, seakan-akan kita memang sedang berada di bandara dan mau cap cusss terbang ke tempat-tempat tersebut.


    HALL UTAMA

Ketika kita masuk zona pertama ini mataku langsung tertuju pada cahaya lampu dalam ruangan ini yang turut mempercantik interiornya.


Disini kita bisa melihat berbagai koleksi alat transportasi yang populer dari berbagai negara dari jaman dahulu sampai jaman sekarang. Ada sepeda, delman, kereta kuda, helikopter dan mobil.

Masing-masing memiliki history value dan keunikan tersendiri.

Ini sebagian koleksi sepeda yang sempat aku foto. Di dindingnya terdapat tulisan yang berisi informasi tentang sejarah sepeda tersebut.


Ini sepeda yang pernah diproduksi oleh pabrik motor dan mobil terkenal di dunia


Athiyah ikutan mejeng dan bergaya di depan sepeda
Nah kalau yang ini kami sedang foto-foto di beberapa koleksi mobil ternama. Koleksi mobilnya ada yang boleh dinaiki tapi ada pula yang tidak.



MEJENG DI DEPAN MOBIL MEWAH
 


Kalau yang ini, Athiyah sedang bergaya nih di kereta kuda dan delman. Kudanya dipeluk oleh Athiyah, eh kaki kudanya yang dipeluk maksudnya. Dijamin aman karena bukan kuda sungguhan.



Selain delman, ada juga cidomo kendaraan khas dari masyarakat Lombok.


Ada juga koleksi mobil Ford yang tergabung dalam Centre Cars Fords





Pingin tahu berbagai macam sepeda motor di seluruh dunia?

Semua ada di Motorcycles of the World

motorcycles of the world


Di zona 1 ini juga terdapat miniatur berbagai mobil


Mejeng dulu aahh...
Sebenarnya kami masih ingin lebih lama mengeskplorasi zona ini, tapi karena kami pergi bersama rombongan keluarga dengan 3 mobil makanya jangan sampai lama-lama di suatu zona. Saat itu saja aku, suami danAthiyah sudah ditinggal berlalu oleh saudara-saudara, ya iyalah...habis kelamaan hihihi...apalagi suami pasti deh baca satu per satu informasi/tulisan yang ada disana. Belum selesai-selesai juga bacanya si Bapak ini akhirnya tak oprak-oprak untuk segera lanjut ke zona berikutnya, biar yang lain tidak terlalu lama nunggunya. Kasihan kan ada ibu yang sudah tua, ada adik yang menggendong bayinya bisa gempor kalau harus nungguin kami...  apalagi di setiap zona nggak disediakan tempat duduk. Emang sih yang bener  ya suamiku ini, kan emang kita ke sana pingin tahu banyak tentang transportasi di dunia, lha kalo tidak baca-baca dapat infonya kan cuma sedikit doang...Akhirnya kami pun lanjut ke zona 2 di lantai 2 dengan naik lift.




2. ZONA EDUKASI

    Namanya aja zona edukasi, so pasti kita akan dapat banyak informasi tentang berbagai macam alat transportasi di dunia termasuk di Indonesia tentunya. Kita akan banyak tahu sejarah berbagai macam alat transportasi dan seluk beluknya melalui berbagai display interaktif yang menarik.





Tuxuci si Lumba-lumba, mobil listrik produksi Indonesia yang pernah dipakai Pak Dahlan Iskan itu lhoo...

 
Eh, ada becak, pedati juga lhoo

Athiyah kuat nggak nih memikulnya... 

Sebelum lanjut ke zona berikutnya, kami tidak melewatkanWahana Permainan Keluarga yang berada di lantai 3.
Wahana ini berada di luar ruangan, jadi ya panas bingits waktu itu, namun masih mending karena ada semilir angin yang mengurangi panasnya udara saat itu. Ada Air Force Corner dan Sepeda Mabuk disana. Ketika naik tangga, lagi-lagi kita berasa mau naik pesawat. Di Runway 27 Airport ini kita akan merasakan beberapa sensasi yang berbau-bau pesawat. Dengan membayar tiket hanya Rp 10 ribu saja kita bisa melakukan 3 hal ini:
Cockpit and Cabin Photos 

Inflight Safety Simulation

Tapi sayang Athiyah nggak mau pake helmnya

dan Emergency Exit Slide


Oh ya pas kami kesana, saat itu ada Pertunjukan Museum Angkut di arena sepeda mabuk, yaitu WELCOME TO GANGSTER TOWN
Setelah capek ngantri di 3 corner itu, kita pun bisa bersantai dan menikmati makanan yang ada di wahana itu. Cafenya didesign seperti suasana di cabin pesawat.


Nama menunya pun aneh-aneh, hihihih...
Ada Turbulance Noodle, Concorde Chicken Sirip, Black Box Sausage, Flying, Jet Potato Wedges yang harganya berkisar antara 20 ribu sampai 30 ribu. Untuk minumnya ada Pilot Juice, Ice Cessna Jelly dengan harga 15 ribuan. Kayla pingin makan Jet Potato Wedges tapi sudah habis, akhirnya beli Fish and Chips seharga 30 ribu seporsi.



Kalau yang ini area Sepeda mabuk
Setelah hilang haus dan lapar kami lanjut ke zona berikutnya, dan kita harus menuruni anak tangga yang tadi.


Baru juga sampai di zona 2 ceritanya sudah panjaaannng banget....
Makanya tulisan ini aku jadikan beberapa episode...hallaaahh...
Gak pa pa kan...kan suka-suka gue ... (hussh...)
Ceritanya bersambung ke episode 2 yaaa...

Ini cerita bagian 2 bisa dibaca disini

1 komentar:

  1. wah seru... asyik buat foto-foto dan mengenalkan ke anak-anak alat transportasi.. jadi sarana edukasi juga kan...

    BalasHapus