Mungkin masih banyak yang belum tahu, kalau tanggal 24 April
diperingati sebagai Hari Angkutan Nasional. Aku saja tahunya juga belum lama.
Kemana aja buukk...
Nah turut memperingatinya, kali ini aku memposting tentang
jalan-jalan kami saat ke Museum Angkut batu Malang pada tanggal 9 April lalu
Museum ini dibangun untuk menghargai para creator berbagai jenis angkutan di dunia.
Museum ini dibangun untuk menghargai para creator berbagai jenis angkutan di dunia.
Eh, maksudnya apa kok ada embel-embelnya Movie Star Studio,
apaan tuh? Maksudnya kurang lebih begini, itu Museum Angkut didesign sedemikian
rupa sehingga menyerupai area syuting film di berbagai penjuru dunia. So,
dengan ke Musang kita bisa merasa berada di Amerika, Prancis, Jerman dan
lain-lain tanpa harus pergi kesana. Dan pasti deh movie sets-nya itu
instagramable bangeeeettt. Tapi sedihnya sebelum masuk museum kameraku jatuh
dan nggak bisa dipakai lagi... jadi yaa sudahlah kami foto-fotonya pake HP aja.
Dan sebelum masuk itu museum aku mewanti-wanti...eh tepatnya memotivasi Athiyah
agar mau difoto-foto. Aku bilang padanya, “Dik, nanti di dalam banyak mobil
bagus, ada sepeda, ada motor, bagus-bagus semua...Nanti adik difoto ibu yaa...
bergaya ya kalau difoto...” Begitu antara lain mantra sihirku (hallaaah...)
buat Athiyah. Dan...YES, Athiyah bilang YA... sebab kalau nggak gitu kadang
Athiyah nggak mau difoto-foto, kan rugi kalau sudah sampai Museum Angkut nggak
foto-foto... emaaannggg.... ARSETO alias Arek Seneng Foto...
Penasaraaan...??? Ikuti terus jalan-jalan kami (berasa jadi
reporter TV)
Sekitar jam 13.30 kami tiba di museum dengan luas sekitar
4 hektar dan terletak di lereng Gunung Panderman ini. Kami sempat bertemu dengan teman Kayla di sekolah bersama keluarganya yang beranjak pulang dari area parkir. Wow, mereka sudah pulang, kami baru datang. Karena sudah siang, tentunya parkiran hampir penuh, tapi kita masih dapat tempat parkir kok. Dari area parkir nampaklah bangunan berbentuk pesawat luar angkasa di salah satu bagian bangunan tersebut. Semakin menambah rasa penasaran kami tentang berbagai hal yang ada di dalamnya.
4 hektar dan terletak di lereng Gunung Panderman ini. Kami sempat bertemu dengan teman Kayla di sekolah bersama keluarganya yang beranjak pulang dari area parkir. Wow, mereka sudah pulang, kami baru datang. Karena sudah siang, tentunya parkiran hampir penuh, tapi kita masih dapat tempat parkir kok. Dari area parkir nampaklah bangunan berbentuk pesawat luar angkasa di salah satu bagian bangunan tersebut. Semakin menambah rasa penasaran kami tentang berbagai hal yang ada di dalamnya.
![]() |
pintu masuk Museum Angkut |
![]() |
tempat pembelian tiket |
![]() |
Athiyah diukur tingginya dulu yaa... |
Sambil menunggu antrian tiket, Athiyah tidak menyia-nyiakan
palang besi antrian masuk untuk gelantungan.... aauuuoooo....
Eh jangan lupa baca peraturan ini yaa
HALL UTAMA
Ketika kita
masuk zona pertama ini mataku langsung tertuju pada cahaya lampu dalam ruangan
ini yang turut mempercantik interiornya.
Disini kita bisa melihat berbagai koleksi alat
transportasi yang populer dari berbagai negara dari jaman dahulu sampai jaman
sekarang. Ada sepeda, delman, kereta kuda, helikopter dan mobil.
Masing-masing memiliki history value dan keunikan tersendiri.
Masing-masing memiliki history value dan keunikan tersendiri.
Ini sebagian koleksi sepeda yang sempat aku foto. Di
dindingnya terdapat tulisan yang berisi informasi tentang sejarah sepeda
tersebut.
Ini sepeda yang pernah diproduksi oleh pabrik motor dan
mobil terkenal di dunia
Athiyah ikutan mejeng dan bergaya di depan sepeda
Nah kalau yang ini kami sedang foto-foto di beberapa
koleksi mobil ternama. Koleksi mobilnya ada yang boleh dinaiki tapi ada pula
yang tidak.
MEJENG DI DEPAN MOBIL MEWAH
Kalau yang ini, Athiyah sedang bergaya nih di kereta
kuda dan delman. Kudanya dipeluk oleh Athiyah, eh kaki kudanya yang dipeluk
maksudnya. Dijamin aman karena bukan kuda sungguhan.
Selain delman, ada juga cidomo kendaraan khas dari
masyarakat Lombok.
Ada juga koleksi mobil Ford yang tergabung dalam Centre
Cars Fords
Pingin tahu berbagai macam sepeda motor di seluruh
dunia?
Semua ada di Motorcycles of the World
![]() |
motorcycles of the world |
Di zona 1 ini juga terdapat miniatur berbagai mobil
Mejeng dulu aahh...
Sebenarnya kami masih ingin lebih lama mengeskplorasi zona
ini, tapi karena kami pergi bersama rombongan keluarga dengan 3 mobil makanya
jangan sampai lama-lama di suatu zona. Saat itu saja aku, suami danAthiyah
sudah ditinggal berlalu oleh saudara-saudara, ya iyalah...habis kelamaan
hihihi...apalagi suami pasti deh baca satu per satu informasi/tulisan yang ada
disana. Belum selesai-selesai juga bacanya si Bapak ini akhirnya tak
oprak-oprak untuk segera lanjut ke zona berikutnya, biar yang lain tidak
terlalu lama nunggunya. Kasihan kan ada ibu yang sudah tua, ada adik yang
menggendong bayinya bisa gempor kalau harus nungguin kami... apalagi di setiap zona nggak disediakan
tempat duduk. Emang sih yang bener ya
suamiku ini, kan emang kita ke sana pingin tahu banyak tentang transportasi di
dunia, lha kalo tidak baca-baca dapat infonya kan cuma sedikit doang...Akhirnya
kami pun lanjut ke zona 2 di lantai 2 dengan naik lift.
2. ZONA EDUKASI
Namanya aja
zona edukasi, so pasti kita akan dapat banyak informasi tentang berbagai macam
alat transportasi di dunia termasuk di Indonesia tentunya. Kita akan banyak
tahu sejarah berbagai macam alat transportasi dan seluk beluknya melalui berbagai
display interaktif yang menarik.
Tuxuci si Lumba-lumba, mobil listrik
produksi Indonesia yang pernah dipakai Pak Dahlan Iskan itu lhoo...
Eh, ada becak, pedati juga lhoo
Athiyah kuat nggak nih memikulnya...
Sebelum lanjut ke zona berikutnya, kami tidak melewatkanWahana Permainan Keluarga yang berada di lantai 3.
Wahana ini berada di luar ruangan, jadi ya panas bingits waktu itu, namun masih mending karena ada semilir angin yang mengurangi panasnya udara saat itu. Ada Air Force Corner dan Sepeda Mabuk disana. Ketika naik tangga, lagi-lagi kita berasa mau naik pesawat. Di Runway 27 Airport ini kita akan merasakan beberapa sensasi yang berbau-bau pesawat. Dengan membayar tiket hanya Rp 10 ribu saja kita bisa melakukan 3 hal ini:
Cockpit and Cabin Photos
Inflight Safety Simulation
Tapi sayang Athiyah nggak mau pake helmnya
dan Emergency Exit Slide
Oh ya pas kami kesana, saat itu ada Pertunjukan Museum Angkut di arena sepeda mabuk, yaitu WELCOME TO GANGSTER TOWN
Nama menunya pun aneh-aneh, hihihih...
Ada Turbulance Noodle, Concorde Chicken Sirip, Black Box Sausage, Flying, Jet Potato Wedges yang harganya berkisar antara 20 ribu sampai 30 ribu. Untuk minumnya ada Pilot Juice, Ice Cessna Jelly dengan harga 15 ribuan. Kayla pingin makan Jet Potato Wedges tapi sudah habis, akhirnya beli Fish and Chips seharga 30 ribu seporsi.
Ada Turbulance Noodle, Concorde Chicken Sirip, Black Box Sausage, Flying, Jet Potato Wedges yang harganya berkisar antara 20 ribu sampai 30 ribu. Untuk minumnya ada Pilot Juice, Ice Cessna Jelly dengan harga 15 ribuan. Kayla pingin makan Jet Potato Wedges tapi sudah habis, akhirnya beli Fish and Chips seharga 30 ribu seporsi.
Kalau yang ini area Sepeda mabuk
Setelah hilang haus dan lapar kami lanjut ke zona berikutnya,
dan kita harus menuruni anak tangga yang tadi.
Baru juga sampai di zona 2 ceritanya sudah panjaaannng banget....
Makanya tulisan ini aku jadikan beberapa episode...hallaaahh...
Gak pa pa kan...kan suka-suka gue ... (hussh...)
Ceritanya bersambung ke episode 2 yaaa...
Ini cerita bagian 2 bisa dibaca disini
wah seru... asyik buat foto-foto dan mengenalkan ke anak-anak alat transportasi.. jadi sarana edukasi juga kan...
BalasHapus