29 Mei 2016

PASAR APUNG NUSANTARA - MUSEUM ANGKUT MALANG

Ini sebenarnya merupakan tulisan lanjutan dari perjalanan kami saat ke Museum Angkut Malang di Jalan Terusan Sultan Agung No. 2 malang. So, bagi yang ingin membaca perjalanan kami itu bisa baca di  museum angkut, movie star studio Malang dan juga disini. 

Ketika kita mau memasuki area Museum Angkut, tepatnya diantara area parkir dan pintu masuk Museum Angkut maka kita akan melihat sebuah gapura yang menyerupai Tongkonan rumah adat Toraja. 
Pintu gerbang Pasar Apung Nusantara
Nah, itulah Pasar Apung Nusantara, yang merupakan bagian dari Musang. Kita tidak perlu bayar lagi untuk masuk kesini karena tiketnya sudah satu paket dengan tiket Museum Angkut. Pasar Apung Nusantara merupakan salah satu zona dari Museum Angkut yang dibangun dengan konsep rumah-rumah adat yang ada di Indonesia, seperti : bangunan khas Lombok, Kalimantan, Jawa, Nias, Betawi, dayak dan lainnya. Dengan berkeliling disini seolah-olah kita diajak untuk berkeliling Nusantara mini, hehehe... 
Bangunan khas Lombok
Bangunan khas Jawa


Ada apa di Pasar Apung Nusantara ini?
Banyaaaakk deehh... kita bisa berbelanja berbagai souvenir dan oleh-oleh disini. Waktu itu Kayla beli ini nih...
mini gamelan, tempat pernak-pernik, mainan
suasana di dalam pasar apung
Banyak pula dijual T-Shirt dengan berbagai variasi harga dan kualitas. Aku juga belikan T-Shirt buat Kayla dan Athiyah disini, harganya masih terjangkau oleh kantongku.
Banyak dijual T-Shirt
Kita juga akan mendapati berbagai makanan khas nusantara yang terjaja di sepanjang tepian sungai. Semua stand dirancang apik dan artistik, Indonesia banget gitu... Namanya juga pasar apung, maka yang jualan ya pada mengapung di sungai, di atas perahu-perahu gitu, kayak di Banjarmasin, cuman kalo di Pasar Apung Nusantara ini si pembeli tidak naik perahu siihh...
stand di atas perahu


Bagi pecinta kuliner nusantara, disini bisa menikmati berbagai menu yang menggoda selera, seperti: Soto Betawi, Bakso Pikul, Bakso Celup, nasi Buk Madura, Sego Tiwul Botok, Lalapan Iwak Kali, Pawon Kentang, Pangsit Ayam, dan ada Chinese Food juga lho... Untuk jajanan pasar ada Puthu Tegal, gethuk, kue lapis, lopis, ubi madu rebus, kacang rebus, pisang rebus. Ada pula roti bakar, jagung serut, bakpao, rujak manis dan masih banyak lagi.

sebagian stand makanan
Tak perlu khawatir kehausan, karena ada berbagai macam jus buah, es degan, beras kencur dan lain-lain. Dijamin bingung mau memilih makanan apa, karena semuanya terlihat enak-enak dan menggoda selera. So pilih aja makanan favoritmu, atau justru pilih makanan yang jarang kamu makan biar nggak penasaran lagiii... Akhirnya pilihan kami jatuh pada puthu Tegal dan jajanan pasar lupis campur... manis gurih nyamleng tenaaannn....
Kita bisa menikmati makanan yang sudah kita beli di tempat yang sudah disediakan. Tempatnya nyaman, bersih dan asyik deh pokoknya... Semua area di Pasar apung Nusantara ini lantainya terbuat dari papan dan semuanya berada di atas sungai (buatan), namanya juga pasar apung...



Tempat makan yang nyaman


Oh ya, asyiknya lagi ada sungai (buatan) yang mengalir diantara stand-stand di area ini. Kita pun bisa menyusuri sungai ini dengan menaiki perahu dayung. Tiket per orang hanya Rp 10 ribu rupiah untuk satu kali putaran. Dengan diantar oleh petugas yang mendayung perahu, Kayla, sepupunya, omnya dan neneknya menyusuri sungai sambil tersenyum bahagia merasakan sensasi naik perahu di sungai, jarang-jarang banget kan yang kayak gini...

Naik perahu, asyiikk...


Eh... saat itu ada serombongan ibu-ibu dalam satu perahu yang heboh banget karena perahunya sempat oleng, mereka panik, maklumlah seger-seger penumpangnya, padahal petugas yang mendayung perahu tenang-tenang aja sambil senyum-senyum melihat hebohnya ibu-ibu itu, mana ada yang latah pula bikin kita yang melihatnya ikutan senyum-senyum.
Sementara mereka naik perahu, aku duduk-duduk berdua dengan suami menikmati semilir angin sore yang bertiup sepoi-sepoi... so sweet... Suasana disini sangat manjur untuk melepas lelah setelah berkeliling di Museum Angkut, apalagi di akhir-akhir perjalanan Athiyah minta gendong karena sudah lelah dan mengantuk. Hmm...gempor juga gendong Athiyah hihihi...
kelihatan capeknya nggak sih...
Makanya Athiyah nggak ikut ke Pasar Apung ini, karena ia sudah kecapekan dan tidur di mobil ditemani Mbak Hana beserta Ama Nur dengan krucil-krucilnya yang pada kecapekan juga.
Setelah penat terasa hilang dan maghrib pun segera menjelang, kami pun memutuskan untuk menyudahi perjalanan di Museum Angkut.
Very nice holiday...