Ini sebenarnya merupakan tulisan lanjutan dari perjalanan kami saat ke Museum Angkut Malang di Jalan Terusan Sultan Agung No. 2 malang. So, bagi yang ingin membaca perjalanan kami itu bisa baca di museum angkut, movie star studio Malang dan juga disini.
Ketika kita mau memasuki area Museum Angkut, tepatnya diantara area parkir dan pintu masuk Museum Angkut maka kita akan melihat sebuah gapura yang menyerupai Tongkonan rumah adat Toraja.
![]() |
Pintu gerbang Pasar Apung Nusantara |
Nah, itulah Pasar Apung Nusantara, yang merupakan bagian dari Musang. Kita tidak perlu
bayar lagi untuk masuk kesini karena tiketnya sudah satu paket dengan tiket
Museum Angkut. Pasar Apung Nusantara merupakan salah satu zona dari Museum
Angkut yang dibangun dengan konsep rumah-rumah adat yang ada di Indonesia, seperti
: bangunan khas Lombok, Kalimantan, Jawa, Nias, Betawi, dayak dan lainnya.
Dengan berkeliling disini seolah-olah kita diajak untuk berkeliling Nusantara
mini, hehehe...
![]() |
Bangunan khas Lombok |
![]() |
Bangunan khas Jawa |
Ada apa di Pasar Apung Nusantara ini?
Banyaaaakk deehh... kita bisa berbelanja berbagai souvenir
dan oleh-oleh disini. Waktu itu Kayla beli ini nih...
![]() |
mini gamelan, tempat pernak-pernik, mainan |
![]() |
suasana di dalam pasar apung |
Banyak
pula dijual T-Shirt dengan berbagai variasi harga dan kualitas. Aku juga
belikan T-Shirt buat Kayla dan Athiyah disini, harganya masih terjangkau oleh
kantongku.
![]() |
Banyak dijual T-Shirt |
Kita juga akan mendapati berbagai makanan khas nusantara
yang terjaja di sepanjang tepian sungai. Semua stand dirancang apik dan
artistik, Indonesia banget gitu... Namanya juga pasar apung, maka yang jualan
ya pada mengapung di sungai, di atas perahu-perahu gitu, kayak di Banjarmasin,
cuman kalo di Pasar Apung Nusantara ini si pembeli tidak naik perahu siihh...
![]() |
stand di atas perahu |
Bagi pecinta kuliner nusantara, disini bisa menikmati
berbagai menu yang menggoda selera, seperti: Soto Betawi, Bakso Pikul, Bakso
Celup, nasi Buk Madura, Sego Tiwul Botok, Lalapan Iwak Kali, Pawon Kentang,
Pangsit Ayam, dan ada Chinese Food juga lho... Untuk jajanan pasar ada Puthu
Tegal, gethuk, kue lapis, lopis, ubi madu rebus, kacang rebus, pisang rebus.
Ada pula roti bakar, jagung serut, bakpao, rujak manis dan masih banyak lagi.
![]() |
sebagian stand makanan |
Tak perlu khawatir kehausan, karena ada berbagai macam jus
buah, es degan, beras kencur dan lain-lain. Dijamin bingung mau memilih makanan
apa, karena semuanya terlihat enak-enak dan menggoda selera. So pilih aja
makanan favoritmu, atau justru pilih makanan yang jarang kamu makan biar nggak
penasaran lagiii... Akhirnya pilihan kami jatuh pada puthu Tegal dan jajanan
pasar lupis campur... manis gurih nyamleng tenaaannn....
Kita bisa menikmati makanan yang sudah kita beli di tempat
yang sudah disediakan. Tempatnya nyaman, bersih dan asyik deh pokoknya... Semua
area di Pasar apung Nusantara ini lantainya terbuat dari papan dan semuanya
berada di atas sungai (buatan), namanya juga pasar apung...
![]() |
Tempat makan yang nyaman |
Oh ya, asyiknya lagi ada sungai (buatan) yang mengalir
diantara stand-stand di area ini. Kita pun bisa menyusuri sungai ini dengan
menaiki perahu dayung. Tiket per orang hanya Rp 10 ribu rupiah untuk satu kali
putaran. Dengan diantar oleh petugas yang mendayung perahu, Kayla, sepupunya,
omnya dan neneknya menyusuri sungai sambil tersenyum bahagia merasakan sensasi
naik perahu di sungai, jarang-jarang banget kan yang kayak gini...
![]() |
Naik perahu, asyiikk... |
Eh... saat itu ada serombongan ibu-ibu dalam satu perahu
yang heboh banget karena perahunya sempat oleng, mereka panik, maklumlah
seger-seger penumpangnya, padahal petugas yang mendayung perahu tenang-tenang
aja sambil senyum-senyum melihat hebohnya ibu-ibu itu, mana ada yang latah pula
bikin kita yang melihatnya ikutan senyum-senyum.
Sementara mereka naik perahu, aku duduk-duduk berdua dengan
suami menikmati semilir angin sore yang bertiup sepoi-sepoi... so sweet...
Suasana disini sangat manjur untuk melepas lelah setelah berkeliling di Museum
Angkut, apalagi di akhir-akhir perjalanan Athiyah minta gendong karena sudah
lelah dan mengantuk. Hmm...gempor juga gendong Athiyah hihihi...
![]() |
kelihatan capeknya nggak sih... |
Makanya Athiyah nggak ikut ke Pasar Apung ini, karena ia
sudah kecapekan dan tidur di mobil ditemani Mbak Hana beserta Ama Nur dengan
krucil-krucilnya yang pada kecapekan juga.
Setelah penat terasa hilang dan maghrib pun segera
menjelang, kami pun memutuskan untuk menyudahi perjalanan di Museum Angkut.
Haduh, Mbak.... cerita perjalananmu bikin mupeng semua... btw pernak-pernik yg di Pasar Apung kayaknya menarik semua, ya. Dari kerajinan sampai kulinernya. Bikin nelen ludah.... :D
BalasHapusaku juga jadi mupeng pingin kesana apalagi bisa naik kerathu di pasar apung
BalasHapusAku suka wisata di Malang, meskipun melelahkan tapi nggak sumuk ya mba gegara semilir anginnya adem hehe :)
BalasHapus