21 Oktober 2016

SABUT SPONS SCOTCH-BRITE PILIHAN IBU CERDAS



Anak kami yang sulung kini usianya sudah hampir 12 tahun. Dia sudah kelas 6 SD. Anak seusia anak kami itu sudah seharusnya diberikan tanggung jawab yang berupa tugas-tugas tertentu dalam rumah. Yaa...mereka harus belajar membantu orangtua mengerjakan pekerjaan rumah.


Namun sebagian orangtua justru berpikir bahwa dengan memberikan pekerjaan rumah pada anak-anak malah bikin runyam saja. Belum lagi saat nyuruh mereka tidak cukup dengan sekali atau dua kali perintah. Akibatnya si ibu nih makin merasa bawel di mata anaknya.


Dan yang menyebabkan orangtua kurang sabar dan tidak telaten dalam memberikan tugas pekerjaan rumah kepada anak karena hasil pekerjaannya biasanya tidak seperti yang diharapkan orangtuanya. Akibatnya justru si ibu yang harus kerja dua kali. Kalau sudah begini, biasanya si ibu berpikiran, “Ah, daripada amburadul, sudah deh aku kerjakan sendiri aja... belum lagi ntar ngomelnya..” Nah, kan..., pasti makin bete deh si ibu.


Bila kondisinya demikian, ada hal yang terlepas dari pikiran kita bahwa dalam pendidikan dan pengasuhan anak ada sebuah kebiasaan baik yang harus ditanamkan pada si anak. Dan kebiasaan baik itu didapatkan dari proses yang tidak sebentar, tidak semudah membalik telapak tangan. Harus ada upaya yang konsisten, mulai dari hal yang mudah dan ringan bagi anak hingga pada tanggung jawab yang lebih besar tentunya.


Dengan membiasakan anak melakukan pekerjaan rumah pekerjaan rumah akan menumbuhkan rasa tanggung jawab mereka dan juga memupuk kemandiriannya. Ajari mereka untuk membantu mengerjakan pekerjaan rumah yang sesuai dengan usia dan kemampuan mereka. Pekerjaan rumah merupakan awal bagi anak untuk mampu mengurusi dirinya sendiri. Meskipun pekerjaan tersebut ringan namun yang penting adalah menumbuhkan kesadaran anak untuk bertanggung jawab terhadap hal-hal yang suatu saat nanti akan dihadapi dalam hidupnya.


Kemandirian dan tanggung jawab bukanlah hal yang mudah sehingga harus dipersiapkan sejak dini. Hal itu bisa diawali dengan melakukan kegiatan rutin sehari-hari. Tugas orangtua salah satunya adalah membentuk kebiasaan anak dan tidak menundanya. Jika orangtuanya menunda dalam hal latihan kemandirian dan tanggung jawab sejak dini,maka orangtualah yang akan mengalami kesulitan di belakang hari.


Dalam hal melatih kemandirian dan tanggung jawab, sebagai orangtua kami pun melatih kedua anak kami dalam membantu pekerjaan rumah, tentu kami sesuaikan dengan usia mereka. Untuk adiknya, saat ini yang dia sukai adalah membantu menjemur pakaian. Dia membantu mengambilkan baju-baju yang setengah kering dari ember lalu saya yang menggantungkan pada tali jemuran.


Untuk kakaknya, kami serahi tugas untuk mencuci piring. Apakah berjalan mulus? Tentu tidak... saya sebagai ibunya terus menerus mengingatkan untuk mencuci piringnya setiap selesai makan. Untuk urusan satu itu, ada aja alasannya untuk ngeles. Seringnya dia mengeluh tentang sabut untuk cuci piring.


Kalau menurut aku sih, sabut cuci piring yang aku pakai nggak ada masalah sih ya biasa aja gitu, lha wong hanya untuk cuci piring dan panci saja. Bahkan saya pernah menggunakan kain perca  (sisa bahan untuk baju). Anak saya selalu bilang, “Nggak enak sabutnya” atau “Aku nggak mau cuci piring, sabutnya itu lhoo...hiiii”. Itu katanya saat tahu sabutnya sudah hampir lumer alias sudah saatnya masuk ke tong sampah. Lha gimana lagi, wong gantinya saja belum lama eh sponnya sudah kempis aja. Ganti lagi...ganti lagi...


Kapan hari kebetulan ada teman yang menyarankan pakai sabun spons produk dari Scotch-Brite. Sudah lama sih “tahu” brand itu, tapi belum pernah nyoba. Pikirku sih, kan hanya untuk cuci piring, wajan dan peralatan masak yang lain saja kok, nggak usah bermerk-lah kan nggak apa-apa ...


Tapi aku kan penasaran juga akhirnya. Ketika belanja keperluan sehari-hari di Alfa**** dekat rumah dan mumpung pas ingat aku masukkan dua produk dari Scotch-Brite ke dalam keranjang belanjaan. Katanya sih enak untuk mencuci perabotan di dapur.


Produk macam apa sih yang aku beli tadi?

Ada dua produk dari Scotch-Brite yaitu Sabut Spons Hijau Scotch-Brite dan Sabut Spons Anti-Gores Scotch-Brite.

Sabut Spons Hijau dan Sabut Spons Anti-Gores

Setelah aku baca informasi yang ada pada bungkusnya, aku jadi paham apa kegunaannya dan perbedaannya dari kedua produk itu.

Mau tahu nggak? Rugi lho kalau nggak tahu...

Nih, aku kasih info deh buat ibu-ibu cerdas yang pingin hasil cuciannya bersih maksimal tak meninggalkan noda. Oh ya, informasi ini aku dapat juga dari  www.britequeen.com dan https://www.facebook.com/ScotchBrite.Indonesia


Aku tunjukkan gambarnya sekalian biar semakin jelas yaa..

Sabut Spons Hijau Scotch-Brite

Sabut Spons Hijau

Sesuai warnanya,namanya pun ada hijau-nya. Spons ini digunakan untuk mencuci alat masak seperti panci, wajan, loyang dan teman-temannya. Seperti terlihat dalam gambar, terdapat dua lapisan warna, kuning dan hijau tua. Bagian yang warna kuning lebih besar dan empuk. Bagian ini untuk mencuci alat masak dengan tingkat kotor biasa. Dan yang warna hijau tua itu teksturnya lebih kasar digunakan untuk mencuci kotoran yang membandel, nempel di alat masak. Nah, ini cucok banget buat aku yang sering lupa ketika menghangatkan sayur...

Kok bisa? Ya iya lah, saat menghangatkan sayur, biasanya aku tinggal melakukan aktivitas lainnya. Alhasil sering lupa dan tahu-tahu sudah tercium bau gosong... baru deh nyadar kalau sayurnya gosong. Bete banget kan... sudah sayurnya nggak bisa dimakan, pancinya gosong pula. Kalau sudah gitu biasanya aku rendam seharian agar kotoran-kotoran bekas gosong yang menempel di panci mudah lepas.


Nah, pekerjaan itu lebih mudah dengan memakai Sabut Spons Hijau Scotch-Brite ini. Untuk mencuci menggunakan spons ini caranya sangat mudah:

  1. Basahi sabut spon dengan air.T
  2. Teteskan sabun pencuci secukupnya. 
  3. Remas-remas sabut spons dalam wadah air lalu gosokkan pada alat masak.

Sabut Spons Anti-Gores Scotch-Brite

Sabut Spons Anti-Gores

Uhuuiii...warnanya girly banget, warna favoritku nih...pink. Ini digunakan untuk mencuci alat makan dan alat masak teflon/anti-lengket. Sampai sekarang Kayla masih sering mencoba resep yang didapat saat cooking class. Sukanya sih bikin pisang coklat. Pasti deh habis bikin pisang coklat teflonnya penuh dengan bekas meses yang meleleh. Lengket kan... 


Khusus untuk teflon nggak boleh sembarangan kan mencucinya, bisa-bisa lapisan anti lengketnya mengelupas. Selain berbahaya, pasti deh kalau dipakai lagi akan lengket karena hilang atau rusak anti lengketnya. Makanya itu, dengan memakai Sabut Spons Anti-Gores Scotch-Brite nggak ada yang perlu dirisaukan. Cara penggunaannya sama dengan yang  Sabut Spons Hijau Scotch-Brite.  Untuk mencuci magic jar juga aman dan lembut karena memang dirancang khusus untuk alat makan/alat masak yang anti lengket.


Kalau dilihat bentuknya Sabut Spons Hijau mirip-mirip dengan huruf S ya... ternyata itu lebih memudahkan untuk membersihkan hingga ke sudut.

Keduanya juga mengandung serat dan mineral  yang berkualitas yang membuat perlengkapan makan dan masak 3X lebih bersih  dalam mengangkut kotoran dan 3X lebih tahan lama sehingga awet dan nggak perlu sering ganti.


Kok bisa begitu?

Ya bisa laahh...karena kan memang sabut ini dibuat dengan teknologi yang ampuh membersihkan kotoran. Dan yang tak kalah pentingnya tidak akan menimbulkan goresan pada perlengkapan perang eh... perlengkapan masak dan perlengkapan makan yang ada di rumah.


Perabotan masak kita kembali bersih cling ... cling...cling...

Mencuci juga lebih cepat dan mudah.

13 komentar:

  1. Iya ya, urusan beginian biasanya buibu lgsg pasang benteng, cuci menyuci pisan. Pecah piring mamaaak nanti :))))) *pengalamankeknya*

    BalasHapus
    Balasan
    1. belum lagi itu airnya banyak kebuang, nyiprat sono sini, piring masih belum bersih pulak...#langsung singsingkan lengan baju hahaha

      Hapus
  2. Ini sponge cuci piring favorit aku..

    Ooo.. baru tau klo mirip hirip huruf S ada artinyaaa

    www.hai-ariani.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. betul mbak. dengan bentuk seperti huruf S maka lebih fleksibel untuk membersihkan sudut-sudut tampat makan

      Hapus
  3. pengalaman Ibu sampai berapa lama bisa digunakan didapur kita ya Bu?
    thank

    BalasHapus
  4. Foto-fotonya kece badai!
    Btw, anak-anakku masih kecil-kecil, 5-6 tahun tapi sebentar lagi 6-7 tahun. Sudah mulai diajak mengerjakan pekerjaan rumah. Seumur mereka masih butuh ditemenin, dikasih contoh, jadi belum bisa sekedar perintah. Jadi kalo ngajak cuci piring, bapak atau ibunya duluan yang nyuci piring, nanti mereka diajak. Awalnya mau ikut bantu karena mau mainan air, tapi gpp-lah. Namanya juga anak-anak. Hehehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mas, memang anak-anak harus diberi contoh, dilibatkan dan dibuat kegiatan tersebut menyenangkan bagi mereka.
      Ah, jadi malu...fotografer amatiran Mas, baru belajar

      Hapus
  5. Saya juga sekarang mulai memilah Mba, gak semua peranti makan dan peralatan masak memakai satu sabut. Buat tempat minum anak saya pakai ID33 dan buat teflon anti lengket pakai ID37 :D
    TFS Mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, bila sabut cuci digunakan sesuai dengan fungsinya maka hasilnya pasti akan maksimal

      Hapus
  6. Wah ini udah ahlinya Buibu yaa, dan nambah lagi ilmu tentang cuci piring niy yang biasanya asal2an hahhaha *pengakuan jujur

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo sini teh, aku bantuin cuci piringnya...xixixi

      Hapus
  7. semenjak tau scotchbrite, aku selalu disaranin sama ibu ku untuk pake scotch brite aja.. sampe akhirnya sekarang beli sapu dan lap pel juga selalu scotch brite.. :)

    BalasHapus