Anak kami yang sulung kini usianya sudah hampir 12 tahun.
Dia sudah kelas 6 SD. Anak seusia anak kami itu sudah seharusnya diberikan
tanggung jawab yang berupa tugas-tugas tertentu dalam rumah. Yaa...mereka harus
belajar membantu orangtua mengerjakan pekerjaan rumah.
Namun sebagian orangtua justru berpikir bahwa dengan
memberikan pekerjaan rumah pada anak-anak malah bikin runyam saja. Belum lagi
saat nyuruh mereka tidak cukup dengan
sekali atau dua kali perintah. Akibatnya si ibu nih makin merasa bawel di mata
anaknya.
Dan yang menyebabkan orangtua kurang sabar dan tidak telaten dalam memberikan tugas pekerjaan rumah kepada anak karena hasil pekerjaannya biasanya tidak seperti yang diharapkan orangtuanya. Akibatnya justru si ibu yang harus kerja dua kali. Kalau sudah begini, biasanya si ibu berpikiran, “Ah, daripada amburadul, sudah deh aku kerjakan sendiri aja... belum lagi ntar ngomelnya..” Nah, kan..., pasti makin bete deh si ibu.
Bila kondisinya demikian, ada hal yang terlepas dari pikiran
kita bahwa dalam pendidikan dan pengasuhan anak ada sebuah kebiasaan baik yang
harus ditanamkan pada si anak. Dan kebiasaan baik itu didapatkan dari proses
yang tidak sebentar, tidak semudah membalik telapak tangan. Harus ada upaya
yang konsisten, mulai dari hal yang mudah dan ringan bagi anak hingga pada
tanggung jawab yang lebih besar tentunya.
Dengan membiasakan
anak melakukan pekerjaan rumah pekerjaan rumah akan menumbuhkan rasa tanggung
jawab mereka dan juga memupuk kemandiriannya. Ajari mereka untuk membantu mengerjakan
pekerjaan rumah yang sesuai dengan usia dan kemampuan mereka. Pekerjaan rumah
merupakan awal bagi anak untuk mampu mengurusi dirinya sendiri. Meskipun
pekerjaan tersebut ringan namun yang penting adalah menumbuhkan kesadaran anak
untuk bertanggung jawab terhadap hal-hal yang suatu saat nanti akan dihadapi
dalam hidupnya.
Kemandirian dan tanggung jawab bukanlah hal yang mudah
sehingga harus dipersiapkan sejak dini. Hal itu bisa diawali dengan melakukan
kegiatan rutin sehari-hari. Tugas orangtua salah satunya adalah membentuk
kebiasaan anak dan tidak menundanya. Jika orangtuanya menunda dalam hal latihan
kemandirian dan tanggung jawab sejak dini,maka orangtualah yang akan mengalami
kesulitan di belakang hari.
Dalam hal melatih kemandirian dan tanggung jawab, sebagai
orangtua kami pun melatih kedua anak kami dalam membantu pekerjaan rumah, tentu
kami sesuaikan dengan usia mereka. Untuk adiknya, saat ini yang dia sukai adalah
membantu menjemur pakaian. Dia membantu mengambilkan baju-baju yang setengah kering
dari ember lalu saya yang menggantungkan pada tali jemuran.
Untuk kakaknya, kami serahi tugas untuk mencuci piring.
Apakah berjalan mulus? Tentu tidak... saya sebagai ibunya terus menerus
mengingatkan untuk mencuci piringnya setiap selesai makan. Untuk urusan satu
itu, ada aja alasannya untuk ngeles.
Seringnya dia mengeluh tentang sabut untuk cuci piring.
Kalau menurut aku sih, sabut cuci piring yang aku pakai
nggak ada masalah sih ya biasa aja gitu, lha
wong hanya untuk cuci piring dan panci saja. Bahkan saya pernah menggunakan
kain perca (sisa bahan untuk baju). Anak
saya selalu bilang, “Nggak enak sabutnya” atau “Aku nggak mau cuci piring,
sabutnya itu lhoo...hiiii”. Itu katanya saat tahu sabutnya sudah hampir lumer
alias sudah saatnya masuk ke tong sampah. Lha
gimana lagi, wong gantinya saja
belum lama eh sponnya sudah kempis aja. Ganti lagi...ganti lagi...
Kapan hari kebetulan ada teman yang menyarankan pakai sabun
spons produk dari Scotch-Brite. Sudah lama sih “tahu” brand itu, tapi belum
pernah nyoba. Pikirku sih, kan hanya untuk cuci piring, wajan dan peralatan
masak yang lain saja kok, nggak usah bermerk-lah kan nggak apa-apa ...
Tapi aku kan penasaran juga akhirnya. Ketika belanja
keperluan sehari-hari di Alfa**** dekat rumah dan mumpung pas ingat aku
masukkan dua produk dari Scotch-Brite ke dalam keranjang belanjaan. Katanya sih
enak untuk mencuci perabotan di dapur.
Produk macam apa sih yang aku beli tadi?
Ada dua produk dari Scotch-Brite
yaitu Sabut Spons Hijau Scotch-Brite dan Sabut
Spons Anti-Gores Scotch-Brite.
![]() |
Sabut Spons Hijau dan Sabut Spons Anti-Gores |
Setelah aku baca informasi yang ada pada bungkusnya, aku
jadi paham apa kegunaannya dan perbedaannya dari kedua produk itu.
Mau tahu nggak? Rugi lho kalau nggak tahu...
Nih, aku kasih info deh buat ibu-ibu cerdas yang pingin hasil
cuciannya bersih maksimal tak meninggalkan noda. Oh ya, informasi ini aku dapat
juga dari www.britequeen.com dan https://www.facebook.com/ScotchBrite.Indonesia
Aku tunjukkan gambarnya sekalian biar semakin jelas yaa..
Sabut Spons Hijau Scotch-Brite
![]() |
Sabut Spons Hijau |
Sesuai warnanya,namanya pun ada hijau-nya. Spons ini
digunakan untuk mencuci alat masak seperti panci, wajan, loyang dan
teman-temannya. Seperti terlihat dalam gambar, terdapat dua lapisan warna,
kuning dan hijau tua. Bagian yang warna kuning lebih besar dan empuk. Bagian
ini untuk mencuci alat masak dengan tingkat kotor biasa. Dan yang warna hijau
tua itu teksturnya lebih kasar digunakan untuk mencuci kotoran yang membandel,
nempel di alat masak. Nah, ini cucok banget buat aku yang sering lupa ketika
menghangatkan sayur...
Kok bisa? Ya iya lah, saat menghangatkan sayur, biasanya
aku tinggal melakukan aktivitas lainnya. Alhasil sering lupa dan tahu-tahu
sudah tercium bau gosong... baru deh nyadar kalau sayurnya gosong. Bete banget
kan... sudah sayurnya nggak bisa dimakan, pancinya gosong pula. Kalau sudah
gitu biasanya aku rendam seharian agar kotoran-kotoran bekas gosong yang
menempel di panci mudah lepas.
Nah, pekerjaan itu lebih mudah dengan memakai Sabut Spons Hijau Scotch-Brite ini. Untuk mencuci
menggunakan spons ini caranya sangat mudah:
- Basahi sabut spon dengan air.T
- Teteskan sabun pencuci secukupnya.
- Remas-remas sabut spons dalam wadah air lalu gosokkan pada alat masak.
Sabut Spons Anti-Gores Scotch-Brite
![]() |
Sabut Spons Anti-Gores |
Uhuuiii...warnanya girly banget, warna favoritku nih...pink.
Ini digunakan untuk mencuci alat makan dan alat masak teflon/anti-lengket.
Sampai sekarang Kayla masih sering mencoba resep yang didapat saat cooking class. Sukanya sih bikin pisang
coklat. Pasti deh habis bikin pisang coklat teflonnya penuh dengan bekas meses
yang meleleh. Lengket kan...
Khusus untuk teflon nggak boleh sembarangan kan mencucinya,
bisa-bisa lapisan anti lengketnya mengelupas. Selain berbahaya, pasti deh kalau
dipakai lagi akan lengket karena hilang atau rusak anti lengketnya. Makanya
itu, dengan memakai Sabut Spons Anti-Gores Scotch-Brite
nggak ada yang perlu dirisaukan. Cara penggunaannya sama dengan yang Sabut Spons Hijau
Scotch-Brite. Untuk mencuci magic
jar juga aman dan lembut karena memang dirancang khusus untuk alat makan/alat
masak yang anti lengket.
Kalau dilihat bentuknya Sabut Spons Hijau mirip-mirip dengan huruf S ya...
ternyata itu lebih memudahkan untuk membersihkan hingga ke sudut.
Keduanya juga mengandung serat dan mineral yang berkualitas yang membuat perlengkapan
makan dan masak 3X lebih bersih dalam
mengangkut kotoran dan 3X lebih tahan lama sehingga awet dan nggak perlu sering
ganti.
Kok bisa begitu?
Ya bisa laahh...karena kan memang sabut ini dibuat dengan
teknologi yang ampuh membersihkan kotoran. Dan yang tak kalah pentingnya tidak
akan menimbulkan goresan pada perlengkapan perang eh... perlengkapan masak dan
perlengkapan makan yang ada di rumah.
Perabotan masak kita kembali bersih cling ...
cling...cling...
Mencuci juga lebih cepat dan mudah.
Iya ya, urusan beginian biasanya buibu lgsg pasang benteng, cuci menyuci pisan. Pecah piring mamaaak nanti :))))) *pengalamankeknya*
BalasHapusbelum lagi itu airnya banyak kebuang, nyiprat sono sini, piring masih belum bersih pulak...#langsung singsingkan lengan baju hahaha
HapusIni sponge cuci piring favorit aku..
BalasHapusOoo.. baru tau klo mirip hirip huruf S ada artinyaaa
www.hai-ariani.com
betul mbak. dengan bentuk seperti huruf S maka lebih fleksibel untuk membersihkan sudut-sudut tampat makan
Hapuspengalaman Ibu sampai berapa lama bisa digunakan didapur kita ya Bu?
BalasHapusthank
Foto-fotonya kece badai!
BalasHapusBtw, anak-anakku masih kecil-kecil, 5-6 tahun tapi sebentar lagi 6-7 tahun. Sudah mulai diajak mengerjakan pekerjaan rumah. Seumur mereka masih butuh ditemenin, dikasih contoh, jadi belum bisa sekedar perintah. Jadi kalo ngajak cuci piring, bapak atau ibunya duluan yang nyuci piring, nanti mereka diajak. Awalnya mau ikut bantu karena mau mainan air, tapi gpp-lah. Namanya juga anak-anak. Hehehe...
Betul mas, memang anak-anak harus diberi contoh, dilibatkan dan dibuat kegiatan tersebut menyenangkan bagi mereka.
HapusAh, jadi malu...fotografer amatiran Mas, baru belajar
Saya juga sekarang mulai memilah Mba, gak semua peranti makan dan peralatan masak memakai satu sabut. Buat tempat minum anak saya pakai ID33 dan buat teflon anti lengket pakai ID37 :D
BalasHapusTFS Mba
Iya mbak, bila sabut cuci digunakan sesuai dengan fungsinya maka hasilnya pasti akan maksimal
HapusWah ini udah ahlinya Buibu yaa, dan nambah lagi ilmu tentang cuci piring niy yang biasanya asal2an hahhaha *pengakuan jujur
BalasHapusAyo sini teh, aku bantuin cuci piringnya...xixixi
Hapussemenjak tau scotchbrite, aku selalu disaranin sama ibu ku untuk pake scotch brite aja.. sampe akhirnya sekarang beli sapu dan lap pel juga selalu scotch brite.. :)
BalasHapusWah ini penggemar scotch-brite sejati hehehe
Hapus