02 November 2016

FOTO KELUARGA DALAM PHOTOBOOTH



Pingin banget sebenarnya punya foto keluarga. Fotonya di studio foto terus ditata dengan apik...lalu..lalu... dipajang dengan ukuran gedhedi ruang tamu. Eh tapi, dari dulu Cuma berencana sampai sekarang  nggak pernah dieksekusi. Mulai dari punya anak satu sampai sekarang anak sudah dua belum pernah foto keluarga di studio foto.


Hmm..itu artinya foto keluarga belum menjadi kebutuhan primer bagi keluarga kami, apalagi mas bojo nggak hobi foto-foto gitu.

Bagaimanapun foto keluarga itu penting. Itu menurutku. Meski nggak harus foto khusus di studio foto sih...seperti keluarga kami ini. Eh iya, kalau foto keluarga di studio foto minimal kostum juga harus disiapkan biar serasi gitu antar anggota keluarga. Dan juga harus menyiapkan waktu khusus untuk take picture-nya. Dan ini yang pasti nggak boleh ketinggalan, siapkan dana khusus untuk ini.



Agak ribet juga kan...? kecuali kalau emang sudah diniati sih...lha kami niatnya kurang kuat hahaha...

Ada tips nih dari aku agar bisa foto keluarga, tanpa bayar dan tanpa ribet.


Emang ada?

Ada laaahh... yaitu foto keluarga di photobooth pada saat acara resepsi pernikahan yang kitanya diundang disana (jangan sampai kitanya nggak diundang terus ujug-ujug nebeng foto di photobooth-nya).

Yaa itu dia...saat menghadiri undangan resepsi pernikahan sudah otomatis kita memakai baju yang pantas (meski tidak mewah, nggak punya baju mewah soalnya), sedikit make up (aku belum bisa make up-an kecuali bedak, lipstik sama pensil alis... itu pun kalau sempat pakai pensil alis. Eh sekarang mulai coba-coba belajar pakai eye shadow kalau mau ke resepsi). Kelihatan banget polosnya yak...


Selain nggak bayar alias gratis, foto pun langsung cetak dan taraaa....jadilah foto keluarga kita.

Foto keluarga made in photobooth...hahaha...

Terus bagaimana dengan gayanya?

Itu sih tergantung kita PD atau nggak bergaya di antara antrian dan kerumunan orang-orang. Kalau kami sih asli kurang PD, paling modal senyum doang hahaha...


Ini ada beberapa foto bersama suami dan anak-anak (foto keluarga juga kan namanya...?) di beberapa photobooth saat resepsi pernikahan...

Foto di pernikahan Mbak Avi dan Mas Arafat di Novotel Surabaya pada tanggal 16 Agustus 2015.

Foto di pernikahan Mas Bhaskoro dan Mbak Cininta di Gedung IPTEKDOK UNAIR pada tanggal 28 Februari 2016
Masih ingat waktu itu, setelah acara resepsi kami datang ke Surabaya North Quay
Foto di pernikahan Mbak Iis dan Mas Munib di Wisma Ahmad Yani Semen Gresik pada tanggal 23 Juli 2016

Selain memanfaatkan photobooth di acara resepsi nikahan, foto keluarga juga bisa diambil saat mengikuti event-event tertentu, kalau ini sih ada yang bayar ada pula yang gratis...

Ini nih misalnya...

Foto saat event Doraemon Secret Gadget Expo

Suami nggak ikutan
Saat di acara Dancow Excelnutry Ranch
Jadi foto keluarga kan nggak harus di studio foto kaann... Ya emang sih kalau hasilnya masih kalah sama yang dari studio foto... Yang penting kan ada foto keluarga.


Emang, apa sih artinya foto keluarga bagi kita?                     

Jujur... ketika melihat segelintir foto-foto di atas ada rasa bahagia yang muncul begitu saja. Meski foto-foto itu nggak dipajang sih... (enaknya dipajang apa yaa...lah kok malah nanya...piyeee too...)

Dipajang atau enggak, yang pasti selalu ada cerita yang tersimpan di setiap foto itu, dan masih ingat kejadian-kejadian saat foto tersebut diambil. Kadang kalau ingat bisa jadi bahagia, senang, atau bahkan untuk hal-hal tertentu membuat sedih juga yaa...


Dengan melihat foto-foto bersama keluarga, tentunya akan semakin membangkitkan rasa sayang pada orang-orang dalam foto tersebut (asal jangan foto mantan saja lho yang mungkin pernah membuat sakit hati....iihh pediiihh....untung aku nggak punya mantan)


Foto-foto itu kelak suatu hari akan bisa dijadikan sejarah untuk anak cucu kita. Kita bisa cerita kepada anak cucu tentang peristiwa yang telah lampau. Lha iyaa, Athiyah saja sering lihatin foto ibunya atau bapaknya saat masih sekolah, sambil menebak-nebak mana foto ibu atau bapaknya hihihi...lucuuu kan... hampir tebakannya benar meski fotonya sudah memudar, ya iyalah bapak dan ibunya kan nggak pernah operasi plastik, ya sudah begini dari sononya...


Bener lhoo, foto-foto itu bisa menjadi hiburan yang juga bisa dimanfaatkan untuk bonding dalam keluarga. So, meski sekarang foto-foto jarang yang dicetak tetapi tetap harus disimpan dengan baik di file sambil terus berdoa agar file nya aman tidak rusak, apalagi sampai hilang. Jadi, mesti harus ada beberapa foto yang harus dicetak yaa sebagai perwakilan dari peristiwa tertentu untuk jaga-jaga kalau file foto kita musnah. Bisa juga sih disimpan dalam gudang penyimpanan di dunia maya, meski harus tetap yakin foto kita akan aman disana.

8 komentar:

  1. Bener bgt foto adlah tangkapan memori, saat kita lupa atau saat anak-anak sdh dewasa kita bs flashback lewat foto. Sy pun trmsuk yg narsis kt tmn tp gpp deh. Lewat hobi narsis itu jg bs jd income buat saya heheheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, asyik ya mbak...narsis bisa jadi duit... saya juga narsis tapi nggak ada duitnya hehehe

      Hapus
  2. Aku sekali mbak foto keluarga di studio, waktu najin masih kecul. Sekarang swringnya foto nareng pas mbolang :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masih mending mbak pernah foto keluarga di studio...aku nggak pernah hehehe

      Hapus
  3. Saya belum prnh foto di studio, tapi tiap foto bareng pose ngak ada yg bener malah jd kebanyakan ketawa heheheh

    BalasHapus
  4. Sama banget ini mbak. Foto keluarga kami dari kondangan semua. Pernah lho tiap minggu kondangan, langsung koleksinya jadi banyak. Heheh

    BalasHapus
  5. Saya pengin punya foto profil yang oke buat blog deh

    BalasHapus
  6. Aku malah nggak pede kalau foto di photobooth

    BalasHapus