Kita sekarang hidup bukan hanya di abad teknologi lagi, tapi
sekarang adalah abad informasi. Seperti dikatakan oleh Alvin Todler, Kenachi
Omae, “Siapa yang menguasai informasi dia yang menguasai dunia. Siapa yang
menguasai opini akan menguasai negara.”
Konglomerat dunia saat ini adalah para penguasa media massa.
Sebut saja Google : Sergey Brin & Larry page, Microsoft : Bill Gates,
Facebook : Mark Zuckerberg, CNN : Robert Edward “Ted” Turner, Bloomberg :
Michael Bloomberg, dan Apple : Steve Job.
Konglomerat media Indonesia pun penguasa opini dan politik,
seperti Surya Palloh : Metro TV, Chaerul Tanjung : Detik.com dan Trans TV,
Harry Tanoe : MNC, Yacob Utama : KOMPAS, Bambang Hari Murti : TEMPO, Dahlan
Iskan : Jawa Pos dan Radar.
Kini diakui atau tidak hidup kita sehari-hari tidak bisa
lepas dari media sosial. Orang ketika bangun tidur yang dibuka pasti HP bukan
koran apalagi Al Qur’an. Iya kaann...
Ketika suami/istri tidak ada di dekat kita, kita mah tenang-tenang
aja... tapi coba bila HP nggak ada di genggaman kita, HP ketinggalan di rumah
apalagi HP hilang pasti bingungnya ngalah-ngalahin urusan yang lain.
Mau coba hidup satu bulan tanpa HP? Hmmm... ngebayangin
betapa nggak normal hidupnya hehehe... saking dekatnya HP dengan kehidupan
kita, karena bagaimanapun juga kita dapat banyak berita atau informasi dari HP.
Namun, kini berita dan informasi yang kita terima belum tentu benar adanya, dan
sering juga berasal darisumber yang tidak jelas dan tidak bisa
dipertanggungjawabkan kebenarannya. Lebih bahaya lagi bila informasi tersebut bertendensi
memecah kebersamaan di dalam masyarakat. Berita-berita itulah yang disebut
HOAX.
Menyikapi maraknya hoax di sekitar kita, PWI (Persatuan
Wartawan Indonesia) Gresik bekerjasama
dengan DPRD Gresik menyelenggarakan acara yang bertajuk : BINCANG TOKOH
NASIONAL dengan Tema “HOAX, ANCAMAN TERHADAP KERUKUNAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH”
Acara ini digelar dalam rangka Peringatan Hari Pers Nasional 2017 dan Hari Jadi Gresik Ke-530.
Bertempat di Gedung Graha Sarana PT Petrokimia Gresik Lantai 2 Jalan Ahmad Yani
Kecamatan kebomas pada hari rabu, 29 Maret 2017.
Adapun narasumber yang dihadirkan adalah Dirjen Imigrasi
Ronny F. Sompie, SH, M.Hum, Kadiv. Humas POLRI Brigjen Pol. Boy Rafli Anwar,
Staf Ahli Menkominfo Prof. Henri Subiakto, dan Ketua Dewan Pers Yosef Adi
Prasetyo.
Namun ada beberapa narasumber yang berhalangan hadir dan
sudah disiapkan penggantinya. Acara ini dihadiri oleh Ir. H. Mawardi MM, M.Si
(Wakil Ketua DPD RI), Prof. M. Nasih (Rektor UNAIR), Dr. Ir. H. Sambari Halim
Radianto, ST, M.Si (Bupati Gresik), Kombes Pol M. Iqbal (Kapolrestabes
Surabaya), Forpimda Kabupaten Gresik, H. Abdul Hamid (Ketua DPRD Gresik), Ketua
PWI Jatim, pengurus dan anggota PWI Gresik, TNI/POLRI, Tokoh Masyarakat, Pimpinan
Ormas, Tenaga Pendidik dan masyarakat umum.
Senang sekali saya bisa hadir dalam acara ini. Kebetulan
saya mendapatkan tugas dari lembaga untuk mewakili hadir pada acara ini bersama
empat orang teman sekantor.
Setelah acara pembukaan dan sambutan-sambutan, dilanjutkan
dengan penganugerahan GIRI PANCASUAR
AWARD 2017. Penghargaan ini diberikan kepada orang-orang yang berjasa dan
berkontribusi besar serta memiliki inovasi dalam pembangunan di Kabupaten
Gresik.
![]() |
GIRI PANCASUAR AWARD |
Ada 5 tokoh yang mendapatkan GIRI PANCASUAR AWARD 2017
yaitu:
- Dr. Ronny F. Sompie (Dirjen Pengawasan dan Keimigrasian Kemenkum HAM RI)
- Prof. Dr. Mohammad Nasih (Rektor UNAIR) mendapatkan penghargaan dalam kategori Putra Daerah Terbaik yang berkiprah dan berdedikasi di bidang pendidikan.
- Kombespol Mohammad Iqbal, SIK, MH (Kapolrestabes Surabaya) mendapatkan penghargaan dalam bidang Inovasi Cipta Kampung Aman dan Layanan Publik.
- Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Gresik (Dr. Ir. Sambari Halim Radianto, ST, M.Si dan Drs. M. Qosim, M.Si) mendapatkan penghargaan dalam bidang Peningkatan Investasi di Kabupaten Gresik.
- Farrel R. Hatta mendapatkan penghargaan dalam bidang Sportainment sebagai Legenda Sepak Bola Gresik.
![]() |
Kombespol M. Ikbal saat menerima penghargaan |
![]() |
Bupati Gresik saat menerima penghargaan |
Acara dilanjutkan dengan Pembacaan Deklarasi Gresik Melawan
Hoax yang diikuti dengan penandatanganan petisi anti hoax yang dilakukan oleh
tokoh-tokoh masyarakat, Forpimda dan
perwakilan ormas.
DEKLARASI GRESIK MELAWAN HOAX
- Mendorong segenap lapisan masyarakat Gresik memanfaatkan media sosial secara positif sehingga antara kelompok masyarakat bisa tetap harmonis, saling menginspirasi, menggugah, berbagi dan berempati.
- Siap berperan aktif dalam mencegah upaya pecah belah, NKRI termasuk penyebaran isu SARA (Suku Agama Ras Antar Golongan).
- Berhati-hati dalam menerima informasi atau berita terlebih dari sumber yang tidak memiliki identitas atau kedudukan yang jelas.
- Tidak mudah untuk menyebar ulang berita sebelum memastikan bahwa informai tersebut benar sesuai dengan data dan fakta.
- Meningkatkan literasi media sehingga tidak mudah termakanoleh berita-berita hoax.
- Mendukung sosialisasi dan kampanye kepada keluarga, tetangga, masyarakat tentang bahaya penyebaran fitnah, hasut, ujaran kebencian dan hoax, dari sisi moral, hukum dan nilai agama.
- Memahami dampak kerusakan dari penyebaran fitnah, hasut, ujaran kebencian dan hoax, dari sisi moral, hukum dan nilai agama
- Turut aktif dalam memerangi penyebaran berita hoax yang tersebar di media-media sosial.
- Turut membantu upaya penegakan hukum pada penyebaran fitnah, hasut, penyebaran kebencian dan hoax.
Acara dilanjutkan dengan Talkshow
yang bertema “HOAX, ANCAMAN TERHADAP KERUKUNAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH”.
Mau tahu isi bahasan dalam
talkshow ini...?
Ikuti tulisan saya selanjutnya di AYO... BERSAMA KITA LAWAN HOAX
Tidak ada komentar:
Posting Komentar