WOW... 1000 hari pertama kehidupan atau biasa
disingkat 1000HPK.
Ada apa emangnya dengan 1000 hari pertama kehidupan?
Penasaran pastinya. Nah, karena rasa penasaran dan pingin tahu lebih banyak dari
narasumber yang terpercaya secara langsung inilah yang membawa langkah kakiku
menuju ke acara Health and Nutrition Discussion bersama Nutrisi Untuk Bangsa di
Bangi Kopitiam Jalan Walikota Mustajab No 41 Ketabang, Genteng Surabaya.
Mau tahu kan apa saja ilmu yang aku dapat dari acara
ini?
Banyak banget pokoknya, jangan khawatir akan aku
ceritakan disini...
Sebelum acara dimulai kita dipersilahkan untuk cek
gizi masing-masing, tentunya setelah ditimbang berat badan dan diukur tinggi
badan. Tapi pas giliranku, alatnya lagi ngambek hihihi.... padahal penasaran
banget dengan status giziku.
Setelah menunggu beberapa saat, acara pun dimulai
dengan sambutan dari Bapak Arif
Mujahidin, Corporate Communication
Director Danone.
Beliau memaparkan tentang perkembangan pemenuhan
kebutuhan pangan dari jaman pra sejarah hingga munculnya industri pangan. Beliau
juga menceritakan bahwa setelah Perang Dunia I masyarakat Belanda menagalami
masalah pangan yang luar biasa sehingga kondisi gizi ibu-ibu dalam keadaan yang
menyedihkan, demikian pula bayi-bayi yang lahir. Hal tersebut memerlukan waktu
dua generasi bahkan lebih untuk memperbaikinya sehingga dengan intervensi gizi
yang baik bangsa Belanda memiliki tinggi badan tertinggi di Eropa bahkan di
dunia.
Danone Group sebagai perusahaan multi internasional
yang memproduksi berbagai jenis makanan dan minuman juga sangat peduli terhadap
gizi dan masa depan bangsa Indonesia. Danone memiliki prinsip memberikan
kebaikan hidup pada setiap individu. Danone pun memperkenalkan konsepnya ONE
PLANET ONE HEALTH. Apa yang kita makan dan minum hari ini akan mempengaruhi
planet macam apa yang akan kita tinggali di masa yang akan datang. Tidak cukup
manusia saja yang sehat, planetnya pun harus sehat. Betapa pentingnya peran
masyarakat dalam memelihara kesehatan diri serta kesehatan planet ini.
Masyarakat diajak untuk memiliki gaya hidup sehat melalui makanan dan minuman
yang mereka konsumsi.
Bapak Arif pun menghimbau para blogger agar dapat
berperan menyebarkan informasi-informasi yang baik seperti informasi yang
akan dibahas dalam forum ini dan bukan malah menyebarkan hoax.
Narasumber berikutnya adalah Dr. Nur Aisyiah Wijaya, Sp.A atau yang akrab dipanggil Dr. Nuril
dari Divisi Nutrisi dan Penyakit
Metabolik Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Unair.
Dr. Nuril menyampaikan berbagai informasi secara
jelas dan mudah dipahami. Yuk disimak...
Apa
sih 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000HPK) itu?
1000HPK adalah 33 bulan kehidupan pertama yaitu 9
bulan dalam kandungan (270 hari) + 24 bulan (730 hari, dari mulai lahir hingga
usia dua tahun). Gaung 1000HPK ini sudah mendunia.
Mengapa
1000HPK?
Karena sejak dalam kandungan anak sudah mulai tumbuh
dan dilanjutkan saat lahir hingga usia 2 tahun pertumbuhan anak sangat pesat. Inilah
fase terpenting dalam pertumbuhan anak. Saat itulah otaknya berkembang sangat
pesat, sistem metabolisme dan kekebalan tubuhnya mulai dibentuk. Untuk itulah begitu
pentingnya nutrisi sejak ibu hamil.
Dr. Nuril menyampaikan bahwa anak bukanlah miniatur
orang dewasa. Anak masih butuh tumbuh dan berkembang. Jadi nggak bener bila
ibunya vegetarian, anaknya juga diajak jadi vegetarian yang hanya mengkonsumsi
sayur-sayuran. Padahal untuk tumbuh dan berkembang anak memerlukan karbohidrat,
protein, lemak yang tercakup dalam zat gizi makro dan zat gizi mikro. Nutrisi
untuk anak berbeda dengan nutrisi orang dewasa. Hal yang harus diperhatikan
adalah bahwa tumbuh kembang setiap anak
adalah unik.
Nutrisi
terbaik setelah lahir sampai 6 bulan adalah ASI
Bagaimanapun juga ASI tetap lebih baik daripada susu
formula. Ada yang tidak bisa ditiru dari kandungan ASI diantaranya DHA, ARA,
antibodi, antialergi, hormon, antiparasit. Tapi susu formula boleh diberikan
pada anak di bawah usia 6 bulan dengan alasan medis khusus, misalnya pada ibu
penderita HIV.
Saat
usia 6 bulan kandungan kalori (karbohidrat, protein, lemak) dari ASI sudah
menurun hingga 30%
Untuk itulah pada usia 6 bulan anak diberikan MPASI
untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Praktek pemberian makan yang benar pada
bayi terutama pada 1000HPK bertujuan untuk mencegah gizi buruk dan perawakan
pendek (stunting).
Ada 4 syarat pemberian MPASI yaitu : tepat waktu, adequat, aman, diberikan
dengan cara yang benar.
TEPAT
WAKTU. MPASI diberikan pada usia 6 bulan karena kandungan
kalori pada ASI sudah menurun 30%, artinya ASI sudah berkurang zat gizi
makronya. Makan apapun ibunya, kandungan zat gizi makro dalam ASI nya tetap
berkurang 30%. Sementara pada usia 8-11 bulan berkurang 50% dan pada usia 12-23
bulan berkurang 70%.
Selain itu, pada usia 6 bulan bayi harus distimulasi
ketrampilan oromotornya (otot rongga mulut) dengan makanan tentunya dengan
tekstur yang bertahap agar dapat berfungsi dengan baik. Bila tidak distimulasi
dengan baik maka fungsi oromotor akan mengalami perlambatan, seperti makanannya
diemut lama. Lebih bahaya lagi anakbisa mengalami gangguan fungsi bicara karena
kemampuan bicara tidak hanya ditentukan oleh kerja pita suara saja melainkan
juga melibatkan pergerakan otot rongga mulut, dan bila tidak dilatih sejak dini
bisa berakibat gangguan fungsi bicara.
ADEQUAT.
Jumlah
kalori cukup, karbohidrat, protein, lemak dan kandungan gizi lainnya cukup
sehingga dapat memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh tubuh.
AMAN.
Jenis
makanan yang diberikan harus bebas dari segala hal yang merugikan tubuh. Selain
itu harus memenuhi zat gizi makro dan mikro dalam MPASI seperti yang
direkomendasikan oleh WHO. Yaitu KELOMPOK KARBOHIDRAT seperti biji-bijian
sereal, kentang, ubi jalar, ubi kayu, sukun, dan pisang. KELOMPOK PROTEIN
HEWANI DAN IKAN untuk memenuhi kebutuhan zat besi, zinc seperti hati sapi, hati
ayam, daging merah, unggas dan kuning telur.
Selain itu juga harus diperhatikan tentang tekstur,
frekuensi dan jumlah makanan untuk bayi. Dan jangan lupa ASI masih tetap harus
diberikan.
DIBERIKAN
DENGAN CARA YANG BENAR. Lama makan tidak lebih dari 30 menit.
Berikan makan secara perlahan tanpa ada paksaan. Ajak anak makan di meja makan,
tidak dibarengi dengan aktivitas lain, misalnya nonton TV, jalan-jalan, dll.
Jadwal makan juga harus diatur dengan baik. Bila anak mau muntah hentikan dulu
pemberian makanan sampai ia merasa nyaman. Bila anak sudah terlihat bosen pada
makanan lebih baik jangan dilanjutkan, bila dipaksakan bisa menjadikan
pengalaman traumatis bagi anak, sehingga anak mempersepsi bahwa aktivitas makan
adalah hal yang menyakitkan. Orangtua pun harus peka dalam mengenali tanda
lapar dan tanda kenyang pada bayi.
Tidak ada urutan dalam pemberian MPASI dalam bentuk
tunggal satu kelompok makanan tertentu. Semua makanan harus diberikan secara
bersamaan (berselang seling) untuk memenuhi kebutuhan zat gizi makro dan mikro
yang tidak cukup pada ASI.
Percepatan
pertumbuhan FISIK
Pertumbuhan berat badan (BB) dan panjang badan (PB)
berjalan seiring. Timbang badan anak rutin setiap bulan sehingga bisa terpantau
kondisi anak. Bila BB tidak naik sesuai usia, PB tetap dan lingkar kepala tetap
ini merupakan kondisi bahaya. Pada usia 18 bulan ubun-ubun sudah menutup
sehingga pertumbuhan kepala (berkaitan dengan pertumbuhan sel otak) tidak bisa
bertambah lagi. Pada 1000 HPK 80% sel
otak tumbuh. Setelah usia 2 tahun hanya mengalami pertumbuhan 20%.
Faktor
yang berpengaruh pada proses tumbuh kembang adalah nutrisi pada 1000 Hari
Pertama kehidupan dan genetik (hanya 20%)
So, jangan menganggap enteng bila anak kita bertubuh
pendek dengan alasan orangtuanya bertubuh pendek juga. Karena faktor genetik
hanya menyumbang 20% saja. Kita harus waspada jangan-jangan anaknya stunting.
Bagaimana
dampak pertumbuhan terhadap kegagalan pemberian nutrisi pada 1000 HPK?
Begitu pentingnya 1000 HPK ini, sehingga jika anak
tidak menjalani fase 1000 HPK dengan baik maka ada beberapa kemungkinan yang
terjadi yaitu:
- Pertumbuhan tidak baik, status gizi tidak baik (bisa jadi gizi buruk sehingga mudah terserang penyakit, salah satunya yang paling banyak adalah pneumonia.
- Stunting (tubuh berperawakan pendek). Di Indonesia hampir 40% anak mengalami stunting, menempati urutan ke-5 di dunia.
- Lebih beresiko terkena penyakit metabolik seperti hipertensi, diabetes.
- Penurunan tingkat kecerdasan anak. Volume otak pada anak gizi buruk lebih kecil daripada anak normal.
Materi
berikutnya yang tak kalah menarik disampaikan oleh bidan senior Atik Kasiati
yang berdinas di RS DR. SUTOMO Surabaya.
Bu bidan Atik membahas tentang peran bidan. Bidan
menyelenggarakan praktek kebidanan untuk kesehatan ibu, anak, juga kesehatan
reproduksi. Pelayanan kesehatan ibu dimulai dari ibu sebelum hamil (merencanakan
kehamilan) bahkan bisa curhat-curhatan pra nikah ke bu bidan. Bahkan bu bidan
pun bertugas sampai sang ibu menopause.
Bidan senior ini juga menjelaskan tentang Standar
Pelayanan Antenatal yang merupakan program pemerintah. Pemerintah pun tidak
tanggung-tanggung memberikan 20% APBN untuk dana kesehatan masyarakat, salah
satunya untuk pelayanan antenatal terpadu ini.
STANDAR
PELAYANAN ANTENATAL
- Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
- Mengukur Tekanan darah
- Mengukur Nilai Status Gizi dengan mengukur lingkar lengan atas
- Mengukut tinggi fundus uteri
- Menentukan presentasi janin dan denyut jantung janin
- Melakukan skrining imunisasi TT dan pemberian imunisasi TT
- Pemberian tablet zat besi (90 tablet selama kehamilan)
- Melakukan tes laboratorium sederhana seperti mengecek golongan darah, HB, glukoprotein urin) dan atau berdasarkan Indikasi (HbsAg, Sifilis, HIV, Malaria, TBC)
- Tata laksana kasus
- Temu wicara (konseling) termasuk P4K serta KB PP
Acara pun dilanjutkan dengan sesi Q and A. Para
bunda dan blogger pun antusias untuk mengajukan pertanyaan dan dijawab dengan
baik oleh para narasumber.
DEMO
MASAK
Selain mendapatkan banyak ilmu tentang nutrisi 1000
HPK, para peserta pun diajak menyaksikan demo masak yang terdiri dua sesi juga.
Sesi pertama diisi oleh ibu Alina Pujawati, pemenang Lomba Kreasi Resep Danone
di kalangan internal karyawan Danone dengan membawakan menu Agar-Agar Labu
Kuning.
Demo masak yang kedua dibawakan secara kolaboratif
oleh Chef Risa dan Chef Dominicus Revaldi. Chef Rissa Navratilova yang lebih
suka disebut sebagai “Tukang Masak” ini membawakan menu Ayam Pesto Kelor dan
Katuk. Dilihat dari nama menunya aja sudah kebayang kan itu makanan full of
gizi. Menurut Chef Rissa ini bikinnya gampang banget, tapi bagi aku..... titik
titik deh...
Sementara Chef Dominicus Revaldi menunjukkan
kepiawaiannya dalam membuat Carrot Dessert yang bahannya meliputi carrot cake,
carrot gel, carrot biscuit dan carrot yogurt. Tentu dong kandungan gizinya tak
diragukan lagi, apalagi diolah dengan cara yang tepat oleh chef yang sudah
terlatih.
![]() |
Ayam Pesto Kelor dan Katuk by Chef Rissa |
![]() |
Carrot Dessert by Chef Revaldi |
Love you all, and thanks for the nice chance
Surabaya, 3 Maret 2018
OK banget acaranya
BalasHapusSangat penting buat ibu jaman now
Bener mbak Nurul, saya jadi banyak tahu informasi sekaligus refresh informasi tentang pemberian nutrisi terbaik buat anak
HapusPaling suka pas ada demo masak makanan sehat. Soalnya kadang terlewat hal-hal seperti ini.
BalasHapusAku juga seneng banget kalo lihat orang masak, tapi giliran disuruh masak...sekedar melaksanakan kewajiban saja kayaknya
HapusAlhamdulillah lewat acara ini selain meambah pengetahuanku bahwa anak pendek itu bukan hanya karena faktor keturunan saja, bisa jadi anak pendek karena kuran asupan nutrisinya. Karena pengaruh tinggi badan atau pendek dan tingginya anak hanya 20 % dipengaruhi oleh gen.
BalasHapusDan di sini pula kita pertama kopdar ya bu...
iya mbak Tatit, seringnya kita dengar kalau anaknya pendek, kurus karena nurun dari ortunya, padahal cuma 20% aja faktor gen berperan. Alhamdulillah akhirnya kita bisa ketemuan, semoga bisa bertemu lagi di lain waktu
HapusAcara yg bermanfaat jd tahu bagaimana caranya agar anak mau makan... setidaknya nutrisi dan gizinya cukup dan si ibu kudu pinter bikin makanan yg berselera agar si anak mau makan...hehehe
BalasHapusNah, tantangan ini buat ibu-ibu untuk menyiapkan makanan yang bergizi sekaligus membangkitkan selera makan anak ya mbak
HapusMba.. lengkap sekali ulasan infonya..- smg ya bisa menjadi bekal utk ibu2 muda dan calon ibu khususnya..- mempersiapkan periode emas ananda, Aamiin
BalasHapussalam silaturahim mba ..
Semoga bermanfaat bagi yang membacanya ya mbak Mita... Senang bisa kopdaran dengan mbak Mita dan kawan kawan blogger semua
Hapusdemo masak pada heboh yaaaa... hasilnya enaaaak :D
BalasHapusHeboh karena chef nya keren dan menu yang didemokan full of gizi ya mbak
Hapusdulu aku menganggap biasa aja ketika teman mengeluh anaknya berat badannya nggak naik-naik. sekarang aku ngerasain sendiri gimana galaunya pas ngeliat anak beratnya segitu-gitu aja. heu
BalasHapusAku termasuk rombongan mamak mamak galau mbak, secara anakku bobotnya juga segitu-gitu aja
Hapusmaterinya bagus ya mbak
BalasHapusbermanfaat
Iya Bunda, semoga banyak masyarakat Inonesia yang semakin sadar akan pentingnya gizi terbaik
HapusBerhubung belub punya anak taditad pembahpemb seperse ini kurang menarik. Tapi setelah ikut acara ini jadi merame beruntung sebelum terlambat nanti.
BalasHapusItung itung nabung ilmu buat bekal nanti kalao mau punya anak ya mbak Indah
Hapusberarti kalau tubuh saya pendek, kemungkinan anak bertubuh pendek hanya 20% ya mbak. asalkan mendapat nutrisi yang cukup di 1000 HPK bisa jadi tinggi :D
BalasHapusBetul mbak...bisa banget asalkan nutrisinya bagus dan stimulasinya tepat
HapusAyam Pesto Kelor dan Katuk nya enak, sedihnya lupa gak makan agar-agar Labu. Padahal waktu foto ngiler, lha kok trus lupa makannya��
BalasHapushahaha...keasyikan foto terus lupa incip incip agar-agar...lha terus agar-agarnya yang habis difoto larinya kemana mbak?
Hapus