“Korupsi ibarat penyakit menular yang menjalar pelan namun mematikan. Menciptakan kerusakan yang sangat luas di masyarakat. Korupsi merusak demokrasi dan supremasi hokum, mendorong pelanggaran terhadap hak asasi manusia, mendistorsi perekonomian, menurunkan kualitas kehidupan dn memungkinkan organisasi criminal, terorisme, dan berbagai ancaman terhadap keamanan untuk berkembang.” (Kofi A. Annan)
Korupsi??
Tiap saat kita lihat dan kita
dengar kata itu dari berita TV, radio, juga kita sering baca di medsos. Korupsi
merambah sektor publik dan juga swasta. Bak penyakit menular, korupsi pun sudah
mewabah baik di kota maupun di desa (korupsi dana desa). Tikus-tikus berkepala
manusia semakin ganas dan rapi dalam menjalankan misinya mengkorup uang negara
dan uang rakyat. Ratusan kasus dan ribuan tersangka yang beridentitas penjahat
berkerah putih ditangani KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).
Beberapa mega skandal korupsi
seperti BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia) yang sukses merugikan Negara
sampai 3,7 trilyun, dan yang masih hangat diperbincangkan publik yaitu korupsi
E-KTP yang tak kalah fantastisnya dalam merugikan uang Negara sampai 2,3
trilyun. Kini kedua kasus itu pun belum selesai dalam proses di KPK.
Dari dua kasus itu saja kita
sudah dibikin nyesek, marah, bingung atau bahkan ada sebagian masyarakat yang
tidak terlalu ambil pusing membahas korupsi, lha wong urusan ngisi perut aja masih kesulitan mana sempat mikirin
kasus korupsi.
NEGARA TERKORUP DI DUNIA
Kalau sudah bicara korupsi maka
benak kita akan mengarah pada negara berkembang yang system kelembagaannya
masih belum berjalan dengan baik. Menurut data dari Transparency Internasional Indonesia menduduki peringkat 90 dari
176 negara terkorup di dunia. Wooww… speechless deh…
Adapun lima negara terkorup di
dunia yaitu Sudan selatan, Sudan, Afganistan, Korea Utara, dan Somalia.
Sebaliknya, lima negara yang paling bersih dari korusi yaitu Denmark,
Finlandia, Swedia, Selandia Baru dan
Belanda. Tentu dong kelima Negara ini sistem kelembagaannya sudah berjalan
dengan baik.
Dalam upaya pemberantasan korupsi
tentunya diperlukan kerjasama dari berbagai pihak, baik dari KPK, pemerintah,
swasta dan masyarakat.
Tak mau ketinggalan dalam berperan
mencegah korupsi, FORMAGAM Forum Masyarakat Pecinta Keberagaman Kabupaten
Gresik bekerjasama dengan Team Pencegahan Saber Pungli mendeklarasikan Gerakan
SAYA PEREMPUAN ANTI KORUPSI (SPAK).
Acara yang diselenggarakan di Wahana Ekspresi Pusponegoro (WEP) pada tanggal 17 April 2018 ini bertema “Kekuatan Perempuan Inspirasi Perubahan
Dalam Pencegahan Korupsi”. Dihadiri
oleh Bapak Wakil Bupati Gresik Dr. H. Muhammad Kosim, M.Si dan perwakilan dari
SPAK Pusat, Mbak Ajeng. Dalam sambutannya Bapak Wakil Bupati Gresik
menyampaikan bahwa ibu merupakan figur pertama dan utama dalam memberikan
pendidikan moral bagi anak-anaknya.
“Jangan
sampai engkau makan harta dengan cara yang tidak halal karena makan dan minuman
yang masuk ke dalam tubuh kita yangdiperoleh dengan cara yang tidak halal maka
di dunia akan menimbulkan perilaku yang melanggar hukum dan di akhirat hanya
nerakalah tempat yang layak bagi mereka”, begitu beliau menjelaskan.
Hal tersebut harus ditanamkan
pada anak-anak kita, bahkan sejak anak-anak masih berada dalam rahim ibu.
Dengan demikian peran ibu sangatlah penting disini. Ibu merupakan pendidik
utama dalam keluarga.
Wanita ketika berada di
tengah-tengah masyarakat menjadi tiang Negara, ini merupakan peran yang luar
biasa. Ketika wanita jelek maka sebuah keluarga akan hancur betapapun hebatnya
sang suami. Bahkan Rasulullah Muhammad SAW dalam sebuah hadistnya mengatakan, “Surga berada di bawah telapak kaki ibu”. Tidak
sedikit pejabat yang terpeleset dalam kasus korupsi karena peran istrinya.
APA ITU GERAKAN SAYA PEREMPUAN
ANTI KORUPSI?
Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) merupakan gerakan untuk
mengenalkan anti korupsi yang dimulai dari keluarga, terutama melalui peran
seorang ibu. SPAK berupaya meningkatkan kesadaran pentingnya perilaku
antikorupsi dengan teknik yang unik yaitu diberikan dalam bentuk permainan. Ada
permainan semai untuk anak SD, dan permainan Majo Junior untuk anak SMP dan
SMA. Memang sasaran gerakan SPAK ini adalah anak-anak usia sekolah.
![]() |
Alat peraga MAJO |
![]() |
Alat peraga MAJO JUNIOR |
Ada 9 nilai utama yang diangkat yaitu kejujuran, keadilan, kerjasama, kemandirian, disiplin, tanggung jawab, ketekunan, keberanian dan kepedulian.
Dengan mengenal anti korupsi
lewat permainan tersebut diharapkan anak-anak dapat belajar dan mengubah
dirinya sendiri bahkan diharapkan mau mempengaruhi keluarganya untuk tidak
mendukung sikap koruptif seperti tidak
mau diantar ke sekolah dengan mobil dinas.
Gerakan SPAK yang diluncurkan
sejak 22 April 2014 ini memiliki dua kegiatan utama yaitu memberikan pelatihan
para fasilitator (Agen SPAK) dan menyebarkan pengetahuan anti korupsi oleh para
agen.
Agen SPAK dalam tugasnya
memberikan pemahaman bahwa korupsi tidak melulu soal merampas dan menggunakan
uang yang bukan haknya, tapi lebih dari itu, korupsi bisa berupa perilaku negative
seperti mencontek (mengambil keuntungan dari teman yang sudah mati-matian
belajar), menyerobot antrian, memberikan uang rokok/tips saat mengurus sesuatu,
memberi hadiah guru saat kenaikan kelas/ulang tahun guru (cateeettt nih…karena
tanpa disadari dengan hadiah tersebut akan mendorong guru untuk memberikan
perhatian lebih pada si pemberi hadiah).
Di penghujung acara ini dilakukan
penandatangan deklarasi oleh Bapak Wakil Bupati Gresik dan perwakilan dari
beberapa organisas wanita di Gresik, foto bersama, pengumpulan tanda tangan dan
diakhiri dengan simulasi permainan Majo oleh siswa.
![]() |
Penandatanganan Deklarasi SPAK |
![]() |
Foto Bersama |
![]() |
Selfie dulu ah...
Sumber bacaan :
https://cegahkorupsi.wg.ugm.ac.id
ublik.id/fakta-fakta tentang korupsi di Indonesia dari jumlah kerugian negara sampai daftar negara terkorup
|
zaman aku sekolah tiap naik kelas ganti wali kelas ortu suka kasi hadiah buat guru itu masuk korupsi jg y mba?tp kan aku uda ga ketemu wali kelas itu lg hehehe klo dlu sbg bentuk apresiasi sih ga lebih. pantesan skrg di swkolah anakku yg TK berlaku jgn pernah kasi hadiah ke guru 😁
BalasHapusKalo ngasih hadiahnya sudah pas mau lulus mungkin beda ya mbak hehehe
HapusDi sekolah anakku juga gitu, nggak boleh ngasih hadiah ke guru secara pribadi, tapi boleh dikoordinir lewat komite, jadi semua guru dapat bingkisan yang sama
yup perempuan hrs menjadi contoh untuk antikorupsi dr hal yg kecil
BalasHapusSetuju banget ini mbak...
HapusAcaranya seru juga ya, Teh. Kalau gini, "Saya laki-laki antri korupsi"..hhe
BalasHapusKorupsi itu biasanya berambah dari coba-coba, dari hal kecil, makannya jangan sampe korupsi meskipun sekecil apapun itu..
Wah ini betul juga, Bapak Wakil Bupati juga menyampaikan kalau SPAK juga bisa diartikan "Saya Pria Anti Korupsi" hehehe
HapusSetuju banget dengan pendapat Mas Andi
Oh gerakan ini bertujuan kepada keluarga ya, dengan sasaran anak-anak usia sekolah dan fokus pada Ibu. Saya kira tadi hanya deklarasi saja, ternyata ada konsep pembinaannya segala :)
BalasHapusBener mbak, konsep pembinaannya lewat game Majo
HapusGerakan anti korupsi begini memang pirusnya perlu disebarluaskan ini ya kak..
BalasHapusKonsep yang ditawarkan juga bagus ya. Memang semua tergantung dari rumah
Bener banget, biar generasi berikutnya lebih aware terhadap bahaya korupsi
BalasHapusKeren nih programnya Mbak. Dimulai dari keluarga, ditujukan terutama untuk Ibu sebagai penggeraknya dan anak-anak dikenalkan lewat permainan. Semoga tujuan yang diharapkan tercapai, sehingga akan terwujud pemerintahan yang bersih dari korupsi. :)
BalasHapusAsyik.... Ada lagi neh gameboard anti korupsi yaya hadir buat anak-anak.pengen punya lagi. Di rumah ada seri PDKT dan Keranjang Bolong
BalasHapusMohon maaf, untuk beberan game majo apakah ada file pdfnya??
BalasHapusPermainan majo ini bisa dibeli bebas ga ya kk
BalasHapus