![]() |
I have a dream |
Yup, keuangan merupakan salah satu aspek yang penting banget dalam kehidupan. segala daya upaya dikerahkan untuk mendapatkan sesuatu yang disebut uang. Bekerja mati-matian dari pagi sampai malam, ibaratnya kaki jadi kepala, kepala jadi kaki, salah satunya untuk mendapatkan uang. Lebih jauh lagi seseorang pingin berada pada kondisi bebas secara finansial (financial freedom).
Apa sih Financial Freedom?
Menurut Robert T. Kiyosaki, pakar keuangan Amerika Financial freedom bukan berarti kaya raya, harta melimpah. tapi suatu kondisi dimana seseorang benar-benar bebas menjadi dirinya sendiri dan bebas menjalankan hal-hal yang disukainya.
"Financial Freedom is much more than having money. It's the freedom to be who you really are and do what you really want in life."Bayangin aja kalau kita memiliki kekayaan yang mencukupi semua kebutuhan kita tanpa harus bekerja sangat keras, tanpa pusing bayar hutang, bayar cicilan, mau pingin ini itu nggak bingung lagi.
Du du du ... sepertinya enak banget ya kalau kita bisa mencapai Financial Freedom ini. Tapi tentu dong untuk mencapai itu semua harus ada usaha, harus belajar, harus bekerja keras dan harus-harus yang lain.
Bicara masalah keuangan, kebetulan banget nih aku bisa ikut belajar finansial dengan fun banget bersama teman-teman dari Indonesian Social Blogpreneur (ISB) dan dari beberapa komunitas yang lain pula. Tepatnya pada hari Sabtu, 14 Desember 2019 di BonCafe Gubeng Surabaya.
Talkshow #FUNancial by Home Credit Indonesia
![]() |
Narasumber dan host yang keren |
Temanya sangat ciamik, CEO IN THE MAKING : Financial Tips to Transform Your Passion Into a Business. hadir sebagai pembicara Dipa Andika, seorang Financial Planner and Co-Founder Hahaha Corp serta Christie Erin, Co-Founder Basha Market & Of Sorts.
Acara talskhow #FUNancial by Home Credit Indonesia semakin meriah dan gayeng dipandu oleh Arditya Erwandha, seorang komika yang turut menyegarkan suasana.
Sebelum acara inti dimulai, diawali dengan game seru-seruan. Pemenangnya ditentukan dari 5 peserta dengan dresscode paling dominan merahnya. Pemenang berhak mengantongi voucher belanja.
Dilanjut dengan beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh seluruh peserta secara interaktif melalui laman www.mentimeter.com, seperti jenis pekerjaan/profesi sekarang, kebiasaan apa yang bikin bokek. Sebagian jawabannya pun membuat audience tertawa.
![]() |
Mbak Freya dari Home Credit |
Literasi finansial di era industri 4.0 menjadi sebuah
keharusan. Untuk itulah Home Credit Indonesia merasa harus berperan memberikan
edukasi finansial agar masyarakat Indonesia melek
finansial, begitu seperti yang disampaikan Freya Pradita selaku VP Brand and
Communication Home Credit Indonesia.
Home Credit Indonesia membantu masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya dengan menyediakan pembiayaan non tunai langsung di tempat
untuk produk-produk peralatan rumah tangga, barang elektronik, furniture, dan gadget.
Selain itu Home Credit Indonesia melayani juga melayani
pembiayaan multiguna untuk renovasi rumah, biaya pendidikan bahkan dana untuk
liburan.
Acara inti yang dinanti-nanti pun berjalan dengan seru diselingi dengan joke-joke segar dari Dipa maupun dari host-nya. Kedua nara sumber banyak bercerita mengenai lika liku perjalanan mereka dalam dunia bisnis setelah mereka memutuskan resign sebagai karyawan.
Jatuh bangun mereka alami. Tidak sedikit kendala yang harus dihadapi. Tapi mereka selalu berpikir positif dan yakin bahwa suatu saat bisnisnya akan berhasil.
Di awal-awal menjalankan bisnis sebagai enterpreneur muda bukan untung yang didapat, tapi justru kerugian secara materiil hingga ratusan juta rupiah. Namun, mereka menganggap bahwa kerugian di awal membangun bisnis sebagai investasi, bukan sebagai kegagalan.
Dari peristiwa itu mereka banyak belajar, Mindset seperti ini sangat penting dimiliki bagi enterpreneur. Selalu berpikir positif, tidak gampang menyerah dan selalu mencari solusi dari setiap permasalahan.
Dari pengalaman-pengalaman dalam mengelola bisnisnya Dipa Andika dan Christie Erin menyampaikan beberapa tips mengelola keuangan yang sangat penting dalam menjalankan bisnis.
1. What is your Financial Goal?
Financial goal adalah tujuan yang ingin dicapai dalam menelola keuangan. Financial goal tiap orang bisa berbeda-beda. Ada yang memiliki tujuan jangka pendek, menengah, panjang atau kombinasi dari ketiganya.
Oh iya sebelum masuk ke ruangan, setiap peserta diminta menuliskan financial goal masing-masing di selembar post-it lalu ditempel di papan yang sudah disiapkan, sebut saja itu sebuah wall dream. Aku sempat mikir-mikir dulu apa ya financial goal-ku, cos selama ini aku belum pernah menuliskannya, hanya ada dalam angan-angan semata.
![]() |
Di depan wall dream |
This is my financial goal.... :) :)
2. Merencanakan Pengelolaan Keuangan
Rencana yang akan dilaksanakan harus ditentukan. Tulislah tujuan yang ingin dicapai, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Ini berguna juga untuk memotivasi diri untuk merealisasikannya dengan segera. Jangan lupa, siapkan berbagai antisipasi seandainya jalannya bisnis mengalami masalah. Jalankan bisnis dengan serius dan yakin bahwa bisnis akan berhasil.3. Be Realistic
Realistislah pada kondisi keuangan. Jangan memaksakan membeli sesuatu dengan mengambil dana yang seharusnya dipakai untuk investasi atau tabungan. Terlalu banyak orang menghabiskan uang yang tidak mereka hasilkan untuk membeli apa yang sebenarnya tidak mereka inginkan, hanya untuk membuat orang yang tidak mereka sukai menjadi terkesan.4. Pola pikir "NANTI GIMANA" bukan "GIMANA NANTI"
Pola pikir "Nanti Gimana" memiliki visi jauh ke depan, mempersiapkan berbagai rencana tindakan untuk masa depan dengan matang serta memikirkan berbagai akibatnya. Sementara pola pikir "Gimana Nanti" merujuk pada pola pikir yang tanpa rencana, tindakan serampangan, yang penting sekarang, urusan nanti ya biar nanti saja. Kalau kata arek Suroboyo "opo jare engko" atau "pikir keri"Hayoo, kamu yang mana nih?
5. Lakukan Pencatatan Keuangan dengan Baik
Pencatatan keuangan ini sangat penting untuk mengetahui kondisi bisnis yang tengah dijalankan, sehat atau tidak. Laporan keuangan ini bisa dijadikan tolok ukur kesuksesan bisnis. Oh ya, meski dalam skala rumah tangga pencatatan keuangan juga sangat penting untuk mengetahui keluar masuknya uang. Untuk selanjutnya dilakukan evaluasi seperti pos mana yang membengkak, dll.Ini tamparan keras juga buat aku. Sudah beberapa bulan ini, aku mangkir mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran dalam keluarga. Alasanya klise, nggak sempat. Sebenarnya ini bukan masalah sempat atau nggak sempat, tapi mau atau tidak melakukannya.
Hmm...tahun 2020 harus mendisiplinkan diri lagi nih untuk mencatat arus keluar-masuknya uang. Dengan adanya laporan keuangan akan membantu mempermudah menentukan strategi selanjutnya, baik dalam bisnis maupun urusan keluarga.
6. Waspada LATTE FACTOR
Latte Factor adalah pengeluaran untuk hal-hal yang sebenarnya nggak kita butuhin banget. Terlihat kecil memang, tapi tanpa sadar kita lakuin terus menerus. Tahu-tahu jumlahnya sudah banyak banget. Misalnya, hobi ngopi tiap hari di kedai kopi. atau nge-boba yang lagi kekinian itu.
Coba aja kebiasaan itu diubah, bikin kopi aja sendiri. Lumayan lho bisa hemat 30 ribuan, tinggal kalikan aja berapa kali dalam sebulan, setahun, dst. Kalau aku latte factor-ku adalah sering beli masakan daripada masak sendiri hihihi... padahal kalau masak sendiri bisa jauh lebih irit dan lebih sehat.
7. Sisihkan Penghasilan untuk Tabungan dan Investasi
Dari awal harus sudah direncanakan, berapa persen dari penghasilan yang akan disimpan sebagai investasi dan tabungan. Nah, pos-pos yang dulunya masuk dalam latte factor bisa dialihkan untuk tabungan, saham atau reksadana.Manfaatnya nggak usah ditanyain lagi deh. Bisa digunakan untuk menambah modal atau untuk dana darurat bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Lihat simulasi di bawah ini.
8. Bagaimana dengan uang THR dan BONUS?
Kebiasaan dari sebagian perilaku masyarakat bila dapat uang THR atau bonus langsung deh dibelanjakan tanpa sisa. Coba pola pikir dan perilaku seperti ini diubah menjadi seperti diagram di bawah ini9. Mempersiapkan DANA DARURAT
Usakan untuk selalu menyisihkan penghasilan untuk dimasukkan ke dana darurat. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi pengeluaran yang tidak diinginkan seperti, sakit, kecelakaan, dll. Buatlah rekening khusus agar nggak diutak-atik kecuali hanya untuk kondisi mendesak saja. Berikut ini simulasi dana darurat yang harus dipersiapkan jika sendiri, berpasangan, keluarga dengan 2 anak dan keluarga dengan 3 anak.10. Memisahkan Tabungan
Buatlah tabungan atau rekening yang berbeda antara rekening pribadi, keluarga dah pekerjaan. Hal ini bertujuan menghindari tercampurnya dana pribadi dan dana bisnis. Lebih mudah dalam pengontrolan di setiap pos.11. Dana Pensiun
Maunya saat di hari tua nanti bisa hidup tenang, tidak bingung karena perencanaan keuangan yang kurang baik. nah, sedini mungkin persiapkan dana pensiun agar di hari tua kita tinggal menikmati hasil kerja keras kita di waktu muda.Wah, tips-tips dari Dipa Andika dan Christie Erin memang benar-benar menginspirasi dan memotivasi untuk lebih aware lagi terhadap permasalahan finansial. Aku masih ingat salah satu quote dari Mae West yang disampaikan oleh Dipa Andika berikut :
"You only life once, but if you do it right, once is enough"Ini maknanya dalem banget guys... Hidup sekali jangan sampai salah melangkah. So, lakukan dengan benar dan baik sehingga hidup akan lebih menyenangkan.
Bergizi banget talkshow #FUNancial kali ini, berbagai tips untuk mewujudkan passion menjadi bisnis #YangKamuMau sudah disampaikan dengan sangat apik, tinggal bagaimana nih selanjutnya...
![]() |
Bertiga dari Gresik |
![]() |
Bersama Dipa Andika, Christie Erin dan teman-teman Indonesian Social Blogpreneur |
![]() |
doc. Dwi Permitasari |
Tetap semangat karena hidup itu indah...
ulasannya komplit dan jelas banget mbak
BalasHapussemoga bisa bermanfaat buat kita ya
Semua poin yang Mbak Reni tulis bener banget. Aku terutama teledor soal mencatat pengeluaran dengan detail. Apalagi ngemil yang termasuk latte factor ya, keliatan dikit tapi sering. Jatuhnya besar juga kan. Padahal bisa dipakai buat dana darurat ya. Tapi selalu tergiru buat ngabisin, duh. Mantap nih acaranya!
BalasHapusAssyiknya bisa dapat ilmu finansial ya mbak. Pengen juga ikut acara seperti ini,bisa bisa mengatur keuangan keluarga lebih baik lagi eh tapi di sini juga lengkap. BTW makasih info yang bermanfaatnya ini
BalasHapusAsyiknya bisa hadir di acara Funancial ini ya Mba, ilmunya kece banget :)
BalasHapusSesungguhnya, mau kita punya penghasilan berapapun, financial freedom itu hanya bisa diraih dengan pandai mengelola keuangan ya :)
Dan bener ya, banyak yang lebih suka pada kata 'gimana nanti" bukannya "nanti gimana"
Akhirnya beneran gimanaaaa nanti tua hahaha
Duh ngerasa ketampol ni...
BalasHapusBlm bs atur keuangan dgn baik
Aku juga ikutan acara ini mbak, seru yah. Tips keuangan dari mas Dipa easy to do banget
BalasHapusAKu tuh paling susah di bagian pengelolaan dana darurat. Adaaa aja yg akhirnya terpakai buat ini-itu tapi sih emmang diperlukan. Akibatnya jadi harus mulai dari nol untuk menutupi dana darurat hehehe. Jangan tergiur big sale juga yak :)
BalasHapusAku kayaknya banyak habis juga di latte faktor mba reni. Mulai dari top up untuk uang elektronik, sampe bayar parkiran bolak balik, kayaknya udah harus diubah nih
BalasHapusAlhamdulillah sih kalau saya dapat uang THR, malah semuanya ditabung. Hehehe...
BalasHapusTapi kalau untuk bocoran jajanan emang belum bisa ngerem nih. Apalagi bisa belanja secara online. Wah godaan banget itu...
Ilmunya penting banget nih. Apalagi buat emak-emak kudu lebih cerdas ngatur keuangan kalau nggak pengen keluarganya jadi keteteran karena nggak jelas uang dipakai apa.
BalasHapusWah seru ya kak acaranya.. Literasi finansial di era industri 4.0 memang menjadi sebuah keharusan.
BalasHapusLatte factor ini emang ya yang gak kerasa gtu. Pdhl kalau direview lagi emang bener, kdng itu jd semacam pengeluaran yang gak penting gtu. Kudu benr2 disiplin menncatata secara cermat pemasukan dan pengeluaran y mbak
BalasHapusFinancial keuangan sangat diperlukan nih ...supaya bisa ngatur keuangan dengan baik. Tentunya dapat ilmu ya dari acara ini
BalasHapusPas banget mba, kami lagi ada rencana renovasi rumah dan bingung dg keuangannya ternyata ada y pembiayaan buat renovasi rumah
BalasHapusAduh Latte Factor. Pencatatan keuangan harian. Jleb banget ih buat saya.
BalasHapusIya ya. Apa apa soal financial itu harusnya "nanti gimana" bukan "gimana nanti". Humph, semoga saya lekas bisa menikmati financial freedom. Tapi kan harus pintar kelola pendanaan juga ya. Perlu memperbaiki diri banget ini rasanya.
Acaranya seru banget ya kemarin itu, punya wawasan baru soal pengelolaan keuangan
BalasHapusAcaranya bagus mba, bermanfaat bgt buat kita belajar mengurus keuangan. Saya masih belajar dan belum lulus2 kayanya. Malah suami yg lebih pinter ngurus keuangan kayanya
BalasHapusiyaa saya ketawa jg baca jawaban di Mentimeter
BalasHapuskebanyakan yg datang mahasiswa sih yaa jd jawabannya unik2. kita ajah perlu belajar banyak tentang atur keuangan apalagi mereka
Bagus nih mbak acaranya memandu para ibu untuk bisa mengelola keuangan keluarga menjadi lebih baik dan efisien
BalasHapusKepingin banget merasakan finansial freedom, biar hidup lebih tenang dan tidak mengalami permasalahan keuangan lagi
BalasHapus16 Miliar enaknya investasi apa ya biar pas masa pensiun dapat segitu jadi bisa ngerasain financial freedom? :D
BalasHapusKayaknya aku kebanyakan latte factor nih, dikit-dikit jajan dikit-dikit jajan, gofad gofud eh dihitung-hitung abisnya banyak juga, huhu
Aku jadi ikutan mikir tentang financial goalku, hehe. Hmm.. Apa ya.. Gak jaug beda dengan mbak. Pertama, daftar haji. Kedua umrohkan ortu. Ketiga, punya rumah sendiri. Keempat, traveling keluar asia tenggara.
BalasHapusSemoga Allah mudahkan ��
Latte factor ohhh latte factor
BalasHapusSyusyaahh amat tobat dari si latte factor enihhh
Aku bbrp kali coba mengatur keuangan, tp kok jdnya stress sdiri dan kesan jd pelit. Akhirnya kembali lagi ke mengalir apa adanya huhu
BalasHapusUrusan atur keuangan diriku masih kepunthal-punthal... Sedikit2 mulai berbenah nih mbak.. Makasih sharing artikelnya mba Ren
BalasHapusWah, terima kasih sudah berbagi tentang ilmu yang didapat mba. Sepertinya poin no 5, aku harus benar2 lakukan di tahun 2020 ini, biar tahu jumlah uang masuk dan keluar tiap bulannya, karena kadang kita lupa mencatat hal2 seperti itu. Eh, tiba2 sudah habis aja duit sebelum akhir bulan.
BalasHapusYang bikin aku sebel, duluuu jaman aku masih muda #Eh, acara-acara finansial begini nyaris nggak ada. Kebanyakan acara yang mengagungkan bahwa menjadi pengusaha itu keren, menjadi karyawan itu jempol putar ke bawah.
BalasHapusTapi, tentunya aku senang banget karena orang-orang muda jaman sekarang banyak yang sudah melek finansial. Banyak banget kesempatan mempelajari cara mengatur keuangan yang benar, termasuk ragam investasi yang bisa dipilih.
Bahas soal Latte Factor, mmm ... apa ya Latte Factor aku? Kayaknya soal kepincut beli bahan-bahan prakarya mulai kain, benang, kertas, cat, udah kebayang kepengen bikin ini itu, begitu bahan siap, ehhh nggak dibikin-bikin, hahaha ...
Bikin perencanaan keuangan sedetail mungkin emang penting banget kak, jadi tiap pengeluaran yang akan datang udah pasti dan jelas
BalasHapusKita emang ga bakal tau mas depan kita makanya persiapsn itu perlu banget ya biar ga kesulitan
BalasHapusAku termasuk perempuan yang tidak tertib mengelola keuangan. Pronsipku, asal semua kewajiban udah tertinaikan dan ada buat tabungan, udah deh kuanggap beres hehe
BalasHapusSebagai seorang entrepreneur yang penghasilannya ga menentu saya jadi terbiasa berlatih atur keuangan.
BalasHapusMungkin belum detail akan tetapi minimal jangan sampai ketheteran saat harus bayar ini dan itu.
Saya suka dengan membuat mind mapping kalau ada sesuatu yang ingin saya capai.Pastinya, tujuannya sama ingin menuju "Financial Freedom"
Literasi keuangan bagi ibu rumah tangga ini harus diagendakan secara berkelanjutan. Kenapa karena hasilnya memang terasa banget. Para ibu bisa lebih aware terhadap keuangan keluarga. Ini hal bagus agar kondisi keluarga bisa stabil ya
BalasHapusMakjleb banget sharingnya ya?
BalasHapusTerlebih tentang latte factor
Ini nih, berguna banget. Tapi kayaknya saya gak bakat. Boros banget saya nih 🤦
BalasHapusagak susah bagi saya, secara saya boros dalam mengatur keuangan. Semoga bisa kedepannya berhemat
BalasHapusSaya paling ngga bisa mencatat detail pemasukan dan pengeluaran. Selama ini masih pakai rumus gimana nanti hehe...
BalasHapusTapi alhamdulillah berkah selalu melimpah.
hadir diacara financial tentunya banyak ilmu yang di dapat dan bisa diterapkan ke dalam kehidupan kita sehari hari
BalasHapusLatte factor ngena banget nih buatku. Hal yang sering membuat lupa diri tuh kalo liat buku. Bawaannya beliii aja. Bacanya entah kapan. Hiks :(
BalasHapusAku bukan tipe yang pandai mengelola keuangan. Asalkan kewajiban membayar udah terpenuhi, ada yang buat saving udah deh hehe.
Tulisannya sangat bermanfaat nih mbak Reni. Thx ya infonya ^^
Kalau finacial goal ku apa ya.. mungkin hidup tentram tanpa utang selamanya 😆 dan masih banyak sih yg ingin dicapai karena saat ini masih jauh dari kata finacial freedom. Mereka menginspirasi sekali, masih anak muda tapi berani untuk menjadi enterpreneur walaupun sering mengalami kegagalan tapi ga menyurutkan niat untuk menjadi sukses 😊 Bagus banget acara seperti ini.. dapat memberikan wawasan dan pengetahuan soal keuangan. Nice share mbak ❤️
BalasHapusKalau aku sih financial goalnya banyak hehe...terutama buat anak2 sekolah lalu nanti kuliah dan menikah. Sekarang ini sih paling harus rajin menabung dan berusaha pandai2 menyimpan dana darurat.
BalasHapusSemoga financial goal Mbak Reni terwujud di tahun 2020. Aamiin.
BalasHapusFinancial goalnya sama kayak aku nih mbak hehe. Latte factor ini ya. Benar-benar musuh dalam selimut. Diam-diam menggerogoti dompet haha. Latte factor ini sering banget nggak tercatat kalau aku Mbak. Jadi seringkali kaget loh kok duitku tinggal segini. Kudu disiplin lagi nih kayaknya.
Soal THR dan bonus ini emang seperti rezeki nomplok jd kadang tanpa mikir dibelikan sesuatu yang emang dibutuhkan lama hehe, misal renov rumah, piknik, dll :D
BalasHapusMungkin emang sebaiknya dibagi, sebagian ditabung/ inves dulu gtu ya
Latte factor ini juga gk kerasa namun ya saat blm akhir bulan udah kyk ngap2an haha, kudu nahan2 ngopi nih :D
ilmunya mantep, acaranya seru dan tentunya seneng banget ketemu temen2 blogger ya mba.
BalasHapuswah seru banget mba bisa hadir di acara funancial ini..
BalasHapusbtw, latte factor itu ngeri juga yaa. tanpa kita sadari dlm sebulan ngeluarin budget banyak cuma utk latte factor doang. hiks..
Poin yang dijabarkan saya sangat setuju, pun terutama soal pencatatan transaksi keuangan secara teratur memegang peranan penting untuk melengkapi laporan keuangan agar tidak terjadi kesenjangan finansial
BalasHapusYa ampun, semua poin yang dijabarkan sangat penting dilakukan memang ya. Saya tampaknya wajib segera memulai.
BalasHapusIni juga jadi target tahun 2020 mbak bisa punya prencanaan keuangan yang baik gitu di catat pengeluaran semua plus punya pos pos pengeluaran biar semua bsa terkontrol plus punya goal juga biar makin semangat nabung. Semnagatt ya mbak semoga goal mbak reni juga bsa segera terwujud.
BalasHapus