18 Juli 2021

POHON HARAPAN

Apa itu pohon harapan?

Pohon harapan adalah alat atau media untuk memotivasi diri agar lebih semangat dalam menggapai harapan harapan yang kita punya.


Di pohon harapan kita bisa menuliskan dan menggantung segala harapan yang ingin kita capai alam waktu dekat maupun dalam waktu jangka panjang berpuluh tahun kedepan. 

Pohon harapan dapat dihias semenarik mungkin sehingga minat kita akan bertambah dan ingin menuliskan semua harapan - harapannya dan di gantung di pohon harapan tersebut.

 

Tujuan Pohon Harapan :

Adapun tujuan dari pohon harapan ini untuk :

  1. Memiliki gambaran-gambaran harapan untuk masa depan.
  2. Memotivasi diri dan memberikan kepercayaan bahwa suatu hari nanti segala harapan itu akan tercapai.
  3. Mengasah kreatifitas kita agar lebih kreatif.

 

Filosofi Pohon Harapan

Sebuah pohon memiliki beberapa bagian, diantaranya akar, batang, daun, dan buah. 

 

AKAR

Akar diibaratkan sebagai modal atau potensi diri yang dimiliki oleh masing-masing orang sejak awal. Akar ini memiliki dua bagian yaitu bagian positif dan negatif.

Sebagai contohnya ketika seorang siswa pergi ke sekolah, pasti ada beberapa modal postif yang ia bawa sebelumnya misal ingin mendapat ilmu, ingin bertemu dengan teman, ingin segera lulus, semangat meraih cita-cita, dan lain sebagainya.

Begitupula dengan modal negatif, misalnya rasa malas karena harus berangkat pagi, banyaknya tugas yang belum terselesaikan atau tugas yang dikerjakan dengan tidak maksimal, dan lain sebagainya.

Kekuatan akar dari pohon harapan ini ditentukan oleh setiap individu. Apakah akan dijadikan akar yang kuat atau akar yang lemah. Apakah pohonnya akan tumbuh dengan akar yang melemahkan, atau akar yang menguatkan. Jika sebuah pohon memiliki akar yang melemahkan, maka ia tidak akan tumbuh dengan baik.

 

BATANG

Dalam pohon harapan usaha diibaratkan sebagai batangnya. Batang adalah jembatan untuk dapat menjadikan tujuan dan cita-cita menjadi kenyataan.

Jika tidak ada batang, tidak mungkin juga ada daun dan buah. Tanpa batang, energi tidak akan tersalurkan dari akar ke daun. Jika energi saja tidak tersalurkan, jangan harap akan menghasilkan buah yang manis dan enak dipandang.

Batang adalah bentuk usaha seseorang untuk mencapai tujuan hidupnya serta hasil yang akan ia dapatkan nantinya. Usaha tersebut bisa dengan berbagai cara yang tentunya dengan cara-cara yang baik. Karena suatu hal yang diraih dengan cara-cara yang baik maka akan berujung dengan kebaikan pula. Misalnya dengan rajin belajar, aktif, berdoa, tawakal, banyak latihan, dan lain sebagainya.

DAUN

Daun dalam pohon ekspektasi ibarat tujuan jangka pendek. Apa yang kita cita-citakan untuk satu sampai lima tahun kedepan letakkan di daun ini. Daun yang lebat menandakan cita-cita atau tujuan yang ingin dicapai sudah benar-benar tercatat disini. Berhasil tidak nya, bergantung pada masing-masing individu. Tetapi setidaknya cita-cita tersebut sudah tertuliskan dan tidak akan mudah terlupa.

Misalnya seorang siswa SMPN 4 Gresik memiliki tujuan bisa lulus dengan nilai terbaik, dan lain sebagainya.


BUAH

Buah adalah hasil dari tujuan jangka pendek, tentunya dengan bantuan akar sebagai penyokong energi dan batang.

Ketika pohon harapan sudah dibuat, maka ini akan memberikan motivasi pada diri. Bisa jadi akan banyak orang yang menertawakan mimpi-mimpi kita, mencibir harapan-harapan indah yang kita punya.

Tak perlu berkecil hati, karena setiap orang memiliki latar belakang dan pemikiran yang berbeda. Kita harus selalu berpikir positif, memperjuangkannya harapan dan cita-cita yang kita punya.

Dan suatu saat jabatlah tangan-tangan yang dulu telah menertawakan mimpi-mimpi kita. Katakan kepada mereka bahwa kini saatnya untuk bangun. Saatnya melihat kenyataan bahwa mimpi yang dulu mereka tertawakan bukan sekedar bunga tidur semata.



Referensi : frisilasetiani.blogspot.com



15 Juli 2021

Nikmati Belajar Menyenangkan dari Ruangbelajar by Ruangguru

Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang luar biasa pada sektor pendidikan di Indonesia. Pemerintah pun berupaya agar pembelajaran di masa pandemi ini tetap dapat terlaksana dengan baik.

Dalam kondisi pandemi yang belum mereda ini, pelaksanaan pembelajaran daring menjadi salah satu model pembelajaran yang dilakukan oleh satuan pendidikan. Hal tersebut mengacu pada prinsip kebijakan pendidikan di masa pandemi Covid-19 yaitu mengutamakan kesehatan dan keselamatan para peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga dan masyarakat pada umumnya.

Namun demikian, dampak dari pembelajaran daring pun dirasakan oleh banyak pihak, baik dampak positif maupun dampak negatif. Salah satu dampak positifnya guru dan siswa menjadi lebih familiar dan mampu menggunakan berbagai aplikasi pembelajaran yang ada. Pembelajaran menjadi lebih fleksibel  karena bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja.

Di sisi lain dengan pembelajaran daring pertemuan antara siswa dan guru jadi sangat terbatas. Kurangnya penjelasan materi lebih lanjut dari para guru membuat siswa merasa kesulitan. Orangtua yang diharapkan dapat membantu siswa belajar di rumah pun kebingungan karena tidak semua orangtua paham dengan materi pelajaran di sekolah.

14 Juli 2021

IMPLIKASI FILOSOFI PENDIDIKAN KI HAJAR DEWANTARA PADA GURU

pict. from ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id

Dunia pendidikan nasional tidak akan pernah lepas dari salah satu sosok yang sangat berjasa dalam bidang pendidikan yaitu Raden Mas Suwardi Suryaningrat atau lebih dikenal dengan Ki Hajar Dewantara. 

Beliau dikukuhkan sebagai pahlawan nasional yang ke-2 oleh Presiden Soekarno pada tahun 1959 dan ditetapkan sebagai Bapak Pendidikan Indonesia. Bahkan sebagai penghormatan terhadap beliau maka tanggal lahir beliau ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional. Beliau lahir pada tanggal 2 Mei 1889.

Pemikiran-pemikirannya dalam dunia pendidikan sangat luar biasa, dan tidak akan pernah hilang ditelan jaman. Berikut ini implikasi filosofri pendidikan Ki Hajar Dewantara bagi seorang guru.

13 Juli 2021

PUSING MENGERJAKAN SOAL-SOAL RUMIT? ROBOGURU SOLUSINYA

pict. kompasiana.com


Nampaknya kita masih harus bersabar lebih dan lebih lagi. Karena pandemi ini masih belum berhenti. Itu artinya pembelajaran akan dilakukan secara daring lagi kecuali di wilayah zona hijau yang bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas.

Salah satu dampak pandemi Covid-19 ini yaitu persoalan psikis pada anak-anak. Mereka mudah marah, sedih, bosan, stres bahkan ada yang depresi ringan hingga berat salah satunya karena tekanan belajar akibat banyaknya tugas belajar daring selama pandemi Covid-19 ini.